Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Penjadwalan Proses Pada Sistem Operasi”

Dosen : Zulfikar Akbar S. Kom M. S, I

Disusun Oleh:
Muhammad Irfani Fahrezi R
(20103155201036)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI


2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Puji serta syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat


Allah S.W.T atas rahmat, nikmat, karunia serta hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan yang tak
ternilai harganya kepada penulis. Karena dengan Karunia dan rahmat-Nya lah saya dapat
menyusun makalah mengenai Penjadwalan Proses pada Sistem Operasi. Tanpa Karunia dan
rahmat-Nya, mungkin saya tidak menyelesaikan makalah ini secara maksimal.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan dengan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan serat penyusunan
makalah ini.
Terlebih lagi, saya sadar bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tutur kata dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik serta
saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah makalah ini serta yang akan saya buat
di masa mendatang.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah yang sudah saya susun ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi Bagi pembaca sekalian.

Jambi, 23 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 4
          1.1 Latar Belakang ...................................................................... .4
          1.2 Tujuan Pembelajaran.............................................................. 5
          1.3 Manfaat Penulisan...................................................................4

BAB 2 ISI.................................................................................................5
          2.1 Penjadwalan Proses................................................................5
          2.2 Strategi Penjadwalan...............................................................6
          2.3 Algoritma dalam Penjadwalan Proses…………………..………8

BAB 3 PENUTUP....................................................................................11
          3.1 Kesimpulan.............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

        1.1   LATAR BELAKANG

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang


berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Proses penjadwalan yang akan
dibahas disini adalah proses penjadwalan sistem operasi  WINDOWS XP. Proses adalah keadaan
ketika sebuah program sedang di eksekusi. Saat komputer berjalan, terdapat banyak proses yang
berjalan secara bersamaan. Sebuah proses dibuat melalui system call create-process yang
membentuk proses turunan ( child process) yang dilakukan oleh proses induk ( parent process).
Proses turunan tersebut juga mampu membuat proses baru sehingga semua proses ini pada
akhirnya membentuk pohon proses.

1.2   TUJUAN PEMBELAJARAN

1.mendeskripsikan pengertan penjadwalan proses sistem operasi


2.mendeskripsikan konsep dari penjadwalan sistem operasi
3.mengetahui berbagai algoritma pada penjadwalan sistem operasi

1.3   MANFAAT PENULISAN

1.Dapat memahami pengertian dari penjadwalan proses sistem operasi


2.dapat memahami tipe tipe penjadwalan dalam sistem operasi
3.dapat menjelaskan konsep dasar penjadwalan sistem operasi
BAB II
ISI

2.1 PENJADWALAN PROSES

A. Pengertian Penjadwalan Proses

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang


berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Proses penjadwalan yang akan
dibahas disini adalah proses penjadwalan sistem operasi WINDOWS XP.

Sasaran atau tujuan utama penjadwalan proses optimasi kinerja menurut kriteria tertentu.
dimana kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan antara lain :
        Agar semua pekerjaan memperoleh pelayanan yang adil (firness).
        Agar pemakaian prosesor dapat dimaksimumkan.
        Agar waktu tanggap dapat diminimumkan.
        Agar pemakaian sumber daya seimbang.
        Turn arround time, waktu sejak program masuk ke system sampai proses selesai.
        Efesien, proses tetap dalam keadaan sibuk tidak menganggur.
            Agar terobosan (thoughput) dapat dimaksimumkan.

Terdapat 3 tipe penjadwal berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang kompleks,
yaitu:

 Penjadwal jangka pendek (short term scheduller) Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara
proses-proses ready di memori utama Penjadwalan dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk
memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.

 Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller) Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses
mungkin menunda sebuah eksekusi karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau
memanggil suatu system call. Proses-proses tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai
sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat bermanfaat,
maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar tersedia ruang untuk proses-proses
lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses aktif. Aktivitas pemindahan proses yang
tertunda dari memori utama ke memori sekunder disebut swapping. Proses-proses mempunyai
kepentingan kecil saat itu sebagai proses yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya tertunda
hilang dan dimasukkan kembali ke memori utama dan ready.

 Penjadwal jangka panjang (long term scheduller) Penjadwal ini bekerja terhadap antrian batch dan
memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan
sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, masukan/keluaran), program-program ini
berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas job-job
interaktif rendah.

2.2 STRATEGI DALAM PROSES PENJADWALAN


Terdapat 2 strategi dalam penjadwalan, yaitu :

Penjadwalan nonpreemptive (run-to-completion) yaitu saat proses diberi jatah layanan


pemrosesan, pemroses tidak dapat mengambil alih proses lain sampai proses itu selesai. Non-
preemptive juga disebut run-to-completion karena proses yang telah dijadwalkan akan dijalankan
sampai selesainya atau proses tersebut meminta layanan masukan/keluaran.

Penjadwalan preemptive adalah saat proses pemberian jatah layanan pemrosesan, maka


pemroses dapat mengmbil alih proses lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi berdasarkan
kriteria sistem itu. Pada penjadwalan ini, proses dapat diambil alih oleh proses lain yang
sebelumnya yang seharus nya selesai dan dilanjutkan menunggu jatah waktu layanan pemroses
tiba kembali pada proses itu. Proses yang disela ini berubah menjadi state Ready.

Penjadwalan preemptive berguna pada sistem yakni proses-proses yang perlu mendapat


perhatian/ tanggapan pemroses secara cepat. Misalnya :
1. Pada sistem-sistem waktu nyata, kehilangan interupsi (yaitu interupsi tidak segera dilayani) dapat
berakibat fatal
2. Pada sistem-sistem interatif timesharing, penjadwalan preemptive penting agar dapat menjamin waktu
tanggap yang memadai.

Penghitungan ulang dari task yang memiliki prioritas yang dinamis berlangsung


ketika task telah menyelesaikan waktu kuantumnya dan akan dipindahkan ke expired array. Jadi,
ketika ada dua larik ( array) ditukar, semua task di array aktif yang baru ditentukan prioritasnya
yang baru dan disesuaikan juga time slices-nya.
Windows XP menggunakan algoritma, prioritas penjadwalan quantum-based berbasis
reemptive priority scheduling .

Threads dijadwalkan dalam proses, Karena prioritas preemptive algoritma


diimplementasikan dengan beberapa queue, dapat dianggap sebagai algoritma multiple feedback-
queue . Namun, masing-masing Threads biasanya terbatas pada kelompok kecil dari 5 level
prioritas,
Preemption dapat terjadi karena salah satu dari 4 alasan:

 Thread menjadi prioritas lebih tinggi-siap


 Thread berakhir
 Kuantum habis waktu
 Thread melakukan panggilan sistem pemblokiran, seperti untuk I / O, dalam hal ini
meninggalkan keadaan ready menjadi keadaan menunggu.

32 tingkat prioritas digunakan, di mana prioritas 31 merupakan prioritas tertinggi dan


prioritas 0 adalah prioritas terendah

 Memori manajemen thread: prioritas 0


 Variabel kelas prioritas (1-15)
 Real-time kelas prioritas (16-31)
 Threads di kelas real-time telah tetap prioritasnya.
 Threads yang berjalan selalu dengan tingkat prioritas tertinggi.
 Jika tidak ada thread yang ready, Threads idle dijalankan.
 Ketika waktu quantum thread habis, prioritasnya diturunkan, tetapi prioritasnya tidak pernah
diturunkan terlalu jauh.
 Ketika Threads menjadi ready setelah keadaan menunggu, maka diberikan prioritas tertinggi
setiap threads dari proses yang terkait dengan program yang saat ini pengguna gunakan
diberikan prioritas lebih.

2.3 ALGORITMA DALAM PENJADWALAN PROSES

Algorima ini merupakan proses antrian, yang mana proses akan mendapatkan jatah waktu
sebesar time quantum. Jika waktu quantumnya selesai maka prosesnya pun selesai. Proses ini
merupakan proses yang adil karena tidak ada proses yang didahulukan, semua proses
mendapatkan jatah waktu yang sama yaitu 1/n.
Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan besarnya time quantum. Jika
time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar proses tidak akan selesai dalam
1 quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan
waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time).
Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan berjalan seperti
algoritma first come first served yang mana yang dating dahulu akan dilayani terlebih
dahulu.Time quantum yang ideal adalah jika 80% dari total proses memiliki CPU burst time
yang lebih kecil dari 1 time quantum.

Gambar Urutan Kejadian Algoritma Round Robin

Multiple Feedback Queue (MFQ)

Algoritma ini merupakan algoritma yang mengizinkan proses untuk pindah antrian. Jika
suatu proses menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan dipindahkan ke antrian yang lebih
rendah. Hal ini akan sangat menguntungkan karena akan menggunakan waktu yang sedikit
dalam pengerjaan proses-proses tersebut. Demikian pula dengan proses yang menunggu lama
maka prose ini akan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan begitu CPU akan bekerja
dengan penuh dan M/K dapat terus sibuk. Semakin rendah tingkatnya, panjang CPU burst proses
juga semakin panjang.

Gambar Multilevel Feedback Queue


Shortest Remaining First (SRF)

Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan burst
time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan karena
hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek, sehingga dapat dikatakan
bahwa algoritma ini adalah algoritma yang optimal.

Tabel Contoh Shortest Job First

Contoh: Ada 4 buah proses yang datang berurutan yaitu P1 dengan arrival time pada 0.0 ms
dan burst time 7 ms, P2 dengan arrival time pada 2.0 ms dan burst time 4 ms, P3 dengan arrival
time pada 4.0 ms dan burst time 1 ms, P4 dengan arrival time pada 5.0 ms dan burst time 4 ms.
Hitunglah waiting time rata-rata dan turnaround time dari keempat proses tersebut dengan
mengunakan algoritma SJF. Average waiting timerata-rata untuk ketiga proses tersebut adalah
sebesar (0 +6+3+7)/4=4 ms.

Higest Ratio Next (HRN)

Higest Ratio Next (HRN) Merupakan penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan


SJFyang berprioritas dinamis. HRN Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak
hanya merupakan fungsi waktu layanan,tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses
mendapat jatah pemroses, maka proses berjalan sampai selesai. Prioritas dinamis HRN dihitung
berdasarkan rumus berikut : Prioritas = (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan.
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik,
karena waktu tunggu sebagai pembilang, maka proses yang telah menunggu lebih lama juga
mempunyai kesempatan lebih bagus. Mengapa algoritma ini disebut HRN karena waktu tunggu
ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap, yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus
dilayani.

Priority Schedulling (PS)


Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang
memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing.
Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:

1.       Time limit.


2.       Memory requirement.
3.       Akses file.
4.       Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.
5.       Tingkat kepentingan proses.

Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non preemptive. Pada
preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada
proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU
dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses
yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di
depan queue.
Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking( starvation).
Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika
terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya. Solusi dari permasalahan ini
adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue
secara bertahap. Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing proses yang menunggu
dalam queue dinaikkan satu tingkat. Maka, suatu proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya
dalam 21 jam 20 menit, proses tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi
(semakin kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi).

Guaranteed Scheduling (GS)

Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk
membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses
(pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem
harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login
dan juga berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai
login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah
waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses
yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses
yang telah diperuntukkan proses itu. Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa
yang waktu CPU miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang waktu
CPU miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga naik
ketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat diimplementasikan ke
sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas dinamis.
BAB III
PENUTUP

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang


berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.

Sasaran atau tujuan utama penjadwalan proses optimasi kinerja menurut kriteria tertentu.
dimana kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan antara lain :

  Agar semua pekerjaan memperoleh pelayanan yang adil (firness).


  Agar pemakaian prosesor dapat dimaksimumkan.
  Agar waktu tanggap dapat diminimumkan.
  Agar pemakaian sumber daya seimbang.
  Turn arround time, waktu sejak program masuk ke system sampai proses selesai.
  Efesien, proses tetap dalam keadaan sibuk tidak menganggur.
   Agar terobosan (thoughput) dapat dimaksimumkan.

Pada sistem operasi ada tiga tipe penjadwalan , yaitu penjadwalan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
    
Sedangkan penjadwalan nya dibagi menjadi dua,yaitu non-preemtive dan penjadwalan
secara preemptive.
      
 DAFTAR PUSTAKA

ssinggih.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1785/TOT-SistemOperasi4-6.pdf
http://ryan532.blogspot.co.id/2014/11/penjadwalan-proses-pada-sistem-operasi.html
https://aristysaputri3.wordpress.com/sistem-operasi/penjadwalan-proses/

Anda mungkin juga menyukai