Bissmilahirrohmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Pengaruh Teman Bergaul” dengan lancar dan
tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Dan
keluarga-nya, juga para sahabat-nya, serta para pengikut-nya yang serta sampai
akhir zaman.
Makalah ini adalah makalah yang dapat memotifasi kita untuk menyadari
tentang pentingnya peran lingkungan pertemanan dalam berlangsungnya kehidupan,
baik dari segi agama, norma masyarakat, dsb.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam isi, tata Bahasa, maupun susunan kalimatnya. Berkat dorangan serta do'a dari
berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan yang kami hadapi, Alhamdulillah dapat
teratasi. Namun kami tetap menerima dan mengaharapkan kritik serta saran dari
pembaca yang menuju ke arah kebaikan dalam makalah ini.
Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kita,
khususnya kami sebagai penyusun dan para pembaca umumnya. Aamiin
i
DAFTAR ISI
COVER PENGESAHAN
KATA PENGHANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 8
3.2 Saran.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pergaulan adalah tantangan yang dihadapi semua orang, namun anak muda,
khususnya generasi milenial, memiliki tantangan yang lebih besar. Pada usia millenial,
keinginan untuk memiliki pergaulan yang luas mendapat landasan psikologis atas
nama upaya pencarian jati diri, sekalipun pergaulan bebas. Banyak faktor penyebab
terjadinya pergaulan bebas, diantaranya kurangnya ilmu agama, minimnya
pengawasan orangtua, ekonomi keluarga, broken home, sosial media, dan kondisi
lingkungan. Dalam konteks demikian, lingkungan teman sangat berpengaruh dalam
pembentukan karakter seseorang. Bagi remaja, teman merupakan relasi yang menjadi
tempat ternyaman mengeluarkan curahan hatinya. Karenanya, seseorang harus selektif
dalam mencari teman. Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama,
pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Memperluas wawasan mengenai besarnya pengaruh teman dalam bergaul.
2. Mendorong diri agar dapat bergerak ke arah yang lebih baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian lain tentang pergaulan yaitu, dilansir dari buku Aturan Sopan
Santun dalam Pergaulan, Sri Widayati, S.Pd., (2020:29), pergaulan adalah hubungan
sosial antar manusia yang berlangsung di dalam jangka waktu yang relatif lama,
sehingga saling memengaruhi satu sama lain.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak
wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu
minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak,
engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi
(percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap
mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
3
Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini
terdapat permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan
teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan
bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap
wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang
buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” (Syarh
Shahih Muslim 4/227)
Kemudian beliau menjelaskan : “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan
berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu
tapi justru dia malah mencelakakanmu.
Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahai segala
sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan
kepada orang lain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena
4
betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa
nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya.
Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang
tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak
aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman denagn ahli bid’ah, dikhawatirkan dia
akan mempengaruhimu dengan kejelekan bid’ahnya. (Mukhtashor Minhajul
Qashidin, (2/ 36-37)
Setelah mengetahui ciri-ciri teman yang baik, maka barulah dapat
disimpulkan bagaimana dampak-dampaknya kepada diri kita.
2.3.1 Manfaat Berteman dengan Orang yang “Baik”
5
Sebaliknya, bergaul dengan teman yang kurang baik juga ada dua
kemungkinan yang kedua-duanya buruk. Kita akan menjadi jelek atau kita akan
ikut memperoleh kejelekan yang dilakukan teman kita.
Oleh karena itu, sungguh merupakan nikmat Allah yang paling besar
bagi seorang hamba yang beriman yaitu Allah memberinya taufik berupa teman
yang baik. Sebaliknya, hukuman bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya
dengan teman yang buruk. (Bahjatu Qulubil Abrar, 185)
Jika dikupas lebih dalam lagi, mudharat yang ad ajika kita memilih
teman yang kurang baik salah satunya adalah terjerumusnya kita ke dalam
pergaulan bebas. Berikut adalah ciri-ciri pergaulan bebas:
• Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif.
• Melakukan pemborosan uang dan membeli barang-barang yang kurang
penting.
6
• Meminum-minuman beralkohol bahkan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
• Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
• Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, atau rasa malas.
Meski seperti itu, bukan berarti kita bebas menghakimi seseorang atau
kelompok, memberikan label buruk dan kurang baik kepada mereka, sehingga
kita tidak menghormati mereka bahkan mengujar kebencian tentang mereka.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memilih teman dalam bergaul merupakan salah satu aspek eksternal yang
penting dalam kehidupan kita, akan berdampak kepada diri kita sendiri dan orang-
orang terdekat kita, sesuai dengan apa yang kita pilih. Allah telah mengatur segala hal
di dunia dan di akhirat, termasuk bagaimana caranya memilih teman bergaul, dimana
agama Islam sebagai “wadahnya”.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Sri Widayati, S.Pd., 2008. Aturan Sopan Santun Dalam Pergaulan. Semarang: PT. Sindur
Press
https://www.liputan6.com
https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html