Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ADAB BERGAUL
DENGAN TEMAN SEBAYA

Disusun untuk memenuhi nilai tugas harian mata pelajaran Akidah Akhlak

Disusun Oleh :
Fitriatul Khasanah (08)
Maulida Hepi Antasani (13)

Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember


Jalan Imam Bonjol Nomor 15, Kaliwates, Jember, Jawa Timur
Tahun ajaran 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala pujian hanya untuk Allah, pencipta dan pemelihara alam semesta
dengan segala isinya. Berkat rida Allah subhanahu wa ta’ala, makalah ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu sebagai tugas mata pelajaran Akidah Akhlak. Tanpa pertolonga-Nya,
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga tercurah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini. Serta berterima kasih kepada guru mata pelajaran Akidah Akhlak
yang telah senantiasa membimbing kami dalam penyusunan makalah ini

Kami telah berusaha sebaik mungkin dalam menyajikan makalah ini. Namun kami
tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami membutuhkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas dalam penyusunan
makalah berikutnya. Kami harap makalah ini dapat menjadi acuan belajar serta dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.

Wassalamu,alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jember, 29 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................ iii
BAB 1 Pendahuluan .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................. 4

BAB 2 Pembahasan ................................................................................................... 5


2.1 Pengertian .................................................................................................. 5
2.2 Adab Bergaul dengan Teman Sebaya ....................................................... 5
2.3 Larangan Bergaul dengan teman sebaya ................................................... 7
2.4 Pengaruh pergaulan dalam Menunjang Suksesnya Belajar ...................... 8

BAB 3 Penutup .......................................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
3.2 Saran ......................................................................................................... 9
3.3 Daftar Pustaka .......................................................................................... 9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan lepas dari pergaulan dengan
manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik dengan orang yang lebih tua, lawan
jenis, maupun dengan teman sebaya. Di dalam pergaulan antar sesama manusia sangat
penting ditanamkan adab dan tata krama, begitu pula dengan adab bergaul dengan teman
sebaya.
Adab dalam pergaulan antar teman sebaya yang baik telah diajarkan oleh
Rasulullah SAW. kepada seluruh umat, khususnya umat Islam. Setiap aturan dalam Islam
tentang adab pergaulan bertujuan tentang cara bagaimana manusia memposisikan dirinya
sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Tuhan demi terwujudnya suatu kehidupan
yang tentram, damai, dan bermartabat sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Adab bergaul
dengan teman sebaya” dengan ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa pengertian dari adab dan bergaul?
b. Bagaimana adab bergaul dengan teman sebaya?
c. Apa saja hal yang dilarang dalam bergaul dengan teman sebaya?
d. Bagaimana pengaruh pergaulan dalam menunjang suksesnya belajar?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


a. Untuk memahami pengertian dari kata adab dan bergaul
b. Untuk mengetahui adab bergaul dengan teman sebaya
c. Untuk mengetahui hal-hal yang dilarang dalam bergaul dengan teman sebaya
d. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dalam menunjang suksesnya belajar
e. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Akidah Akhlak

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Adab (‫ )ادب‬dalam bahasa arab yang artinya budi pekerti, tata krama, atau sopan santun.
arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku, atau tata cara hidup yang
mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak. orang yang
beradab adalah orang yang selalu menjalani hidupnya dengan aturan atau tata cara.

Adab merupakan norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan
agama, terutama Agama Islam. Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antar
manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa
orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama
Islam. Namun, dalam perkembangannya, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dari segi
kesopanan secara umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.

Kata bergaul berasal dari bahasa Arab, yaitu suhbah yang berakar kata dari sahiba yang
artinya pertemanan. Bergaul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai hidup
berteman (bersahabat). Adapun sebaya artinya sama umurnya. Pergaulan remaja memiliki ciri
khas tersendiri. Teman merupakan sosok seseorang yang berada di sekitar kita, baik yang
baru kita kenal, maupun yang sudah lama kita kenal. Selaku makhluk sosial, kita tentu tidak
akan hidup hanya seorang diri saja. Kita membutuhkan yang namanya teman dalam hidup
kita. Namun, dalam mencari teman kita harus selektif dan hati-hati. Tidak semua orang harus
kita jadikan teman, dan setelah kita mendapatkannya, kita tidaklah asal-asalan dalam bergaul
dengannya. Seorang remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk diterima oleh teman
sebayanya. Akibatnya, mereka akan senang apabila diterima dan jika sebaliknya mereka akan
tertekan. Fungsi penting dari kelompok teman sebay adalah sebagai sumber informasi, tempat
curhat serta tempat mengekspresikan jati diri.

2.2 ADAB BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA

Pada dasarnya teman ada yang mendukung kita dan juga ada yang pura-pura
mendukung kita. Padahal di belakang kita ia mempunyai niat buruk untuk menjatuhkan.
Untuk itu dalam hal memilih teman sebaiknya tidak sembarangan. Namun kita juga tidak
boleh memperlihatkan ketidaksukaan kita terhadap orang lain. Tetaplah bersikap baik kepada
setiap orang.
Dalam bergaul dengan teman sebaya, kita perlu memperhatikan adab-adab berikut ini,
A. Memilih Teman Bergaul yang Baik
Nabi Muhammad saw. bersabda, ‘seseorang yang bergantung pada agama
temannya, perhatikan siapa yang ia jadikan teman.” (H.R. Ahmad)
Teman merupakan orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan seseorang.
Oleh karena itu, memilih seorang teman harus selektif. Secara umum teman yang baik
harus memenuhi kriteria berikut,
1) Cerdas
Islam mengjarkan untuk memilih teman yang cerdas, bukan teman yang bodoh.

5
2) Berakhlak mulia
Orang-orang yang berakhlak mulia akan mengajarkan kebiasaan-kebiasaan
baik bagi teman-teman atau orang-orang di sekitarnya.
3) Bukan orang yang fasik
Fasik adalah orang yang senantiasa berbuat dosa meskipun dosa yang
dilakukan adalah dosa kecil. Bergaul dengan orang yang fasik, tidak ada
keuntungannya. Sebab orang fasik mudah meremehkan untuk melakukan maksiat.
4) Bukan orang yang rakus
Bergaul dengan orang-orang yang rakus terhadap hal-hal dunia, tidak memiliki
manfaat. Menurut al-Ghazali mereka adalah racun pembunuh. Carilah teman dekat
yang memiliki sifat qanaah dan senantiasa merasa cukup kepada nikmat Allah yang
diberikan kepadanya.
B. Mencintai Teman Sebaya Karena Allah SWT.
Barang siapa kecintaan temannya karena Allah SWT. Dan persaudaraannya
karena Allah, sungguh dia telah mencapai puncak tujuan. Abu Hurairah ra.
meriwayatkan, beliau berkata : Rsulullah saw. bersabda : “sesungguhnya Allah
berfirman pada hari kiamat : “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena
keagungan-Ku, pada hari ini Aku akan menaungi mereka didalam naungan-Ku di hari
tidak ada naungan selain naungan-Ku”. (HR. Muslim)
C. Menampakkan Senyum, Bersikap Lembut, dan Kasih Sayang
Sikap lemah lembut, ramah, dan kasih sayang di antara hal-hal yang menguatkan
ikatan persaudaraan dan memperdalam hubungan mereka. Allah mencintai sikap lemah
lembut dalam segala hal.
D. Saling Tolong-Menolong Antar Sesama
Sesama teman sebaya harus saling tolong-menolong dan mengerti kebutuhan
teman lainnya. Dalam hal ini, tolong-menolong harus berada pada jalan kebenaran
sebab tidak dibenarkan tolong-menolong dalam hal keburukan.
E. Tidak Saling Merendahkan, Sombong atau Meremehkan yang Lain
Sifat meremehkan orang lain dan sombong adalah jalan meuju kezaliman,
permusuhan, dan kejahatan. ‘Iyadh bin Himar ra. meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian
merendahkan diri sampai tidak ada seorang pun meremehkan orang lain dan seseorang
merebut jualan orang lain”. (HR. Muslim)
F. Berakhlak yang Terpuji
Orang yang memiliki akhlak terpuji sangatlah beruntung karena tidak seoran pun
yang diberikan akhlak tersebut kecuali orang-orang yang menyebut dirinya dengan
kebikan dan derajatnya akan terangkat ditengah-tengah mereka.
Doa Nabi Muhammad saw. ketika istiftah, “dan tunjukanlak kepadaku akhlak
yang baikyang tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang baik kecuali
Engkau, dan palingkanlah dariku akhlak yang buruk tidak ada yang memalingkanaku
dari akhlak yang buruk kecuali Engkau”.
G. Berbaik Sangka kepada Teman dan Tidak Memata-Matai Mereka
Rasulullah saw. bersabda : “Janganlah kalian berprasangka karena prasangka itu
perkataan yang paling dusta, dan janganlah kalian mencari-cari berita dan memata-

6
matai.” (HR. Malik) Maksu larang prasangka dalam hadits ni adalah larangan terhadap
prasangka buruk.
H. Memaafkan Kesalahan dan Menahan Amarah
Memaafkan kesalahan, keteledoran, dan perbuatan aniaya bukanlah kelemahan
dan bukan pula kekurangan, bahkan hal itu adalah perbuatan yang tinggi nilainya bagi
orang yang melakukannya dan merupakan perbuatan yang mulia.
I. Saling Menasihati dalam Kebenaran
Dalam bergaul dengan sesama teman, hendaknya kita saling memberikan nasihat.
Hal ini dilakukan dengan tujuan karenamemiliki keinginan supaya dapat saling
introspeksi diri dan menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

2.3 LARANGAN BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA

Adapun hal-hal yang dilarang atau tidak boleh dilakukan dalam bergaul dengan teman sebaya
sebagai berikut,
A. Larangan Bermusuhan dan Saling Hasad
Bermusuhan adalah hal yang dilarang dalam Islam, termasuk dilarang dilakukan
terhadap teman sebaya. Bermusuhan dapat memutus tali silaturahmi dengan orang lain
dan mebuat keburukan-keburukan lainnya.
Hasad adalah perasaan dengki yang menghinggapi sesorang karena mengetahui
teman sebayanya dikaruniakan kenikmatan yang tidak ada padanya. Sikap hasad harus
dihindari ketika bergaul dengan sesama teman sebaya. Ingatlah bahwa semua individu
memiliki kelebihan dan kekurangan.
B. Pergaulan Bebas
Dalam bergaul dengan teman sebaya, dilarang untuk bergaul secara bebas.
Pergaulan bebas, artinya pergaulan yang melewati norma-norma agama maupun
norma-norma sosial yang mengakibatkan berkembangnya kebiasaan negatif yang
diharamkan.

C. Melanggar Norma-Norma
Larangan dalam bergaul dengan teman sebaya yang melanggar norma-norma
agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Perbuatan-perbuatan yang
melanggar norma antara lain berzina, minum-minuman keras, dan mengonsumsi
narkoba. Perbuatan-perbuatan tersebut menjerumuskan seseorang pada kemaksiatan
dan dosa besar.
D. Larangan Memanggil dengan Panggilan yang Buruk
Allah Swt. melarang seseorang memanggil dengan gelaran yang buruk dan
mengandung ejekan. Sebab, memanggil dengan nama dan gelaran yang buruk dapat
mengakitbatkan sakit hati dan timbul dendam. Allah Swt. berfirman

‫سا ٌء‬َ ‫س ٰى أ َ ْن َي ُكونُوا َخي ًْرا ِم ْن ُه ْم َو ََل ِن‬ َ ‫ع‬ َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل َي ْسخ َْر قَ ْو ٌم ِم ْن َق ْو ٍم‬
َ ْ‫ب ۖ ِبئ‬
‫س‬ ِ ‫س ُك ْم َو ََل تَنَا َب ُزوا بِ ْاْل َ ْلقَا‬
َ ُ‫س ٰى أ َ ْن يَ ُك َّن َخي ًْرا ِم ْن ُه َّن ۖ َو ََل ت َ ْل ِم ُزوا أ َ ْنف‬َ ‫ع‬
َ ٍ‫ساء‬ َ ِ‫ِم ْن ن‬
َّ ‫ان ۚ َو َم ْن لَ ْم َيتُبْ فَأُو ٰلَئِ َك ُه ُم‬
َ‫الظا ِل ُمون‬ ِ ْ َ‫وق َب ْعد‬
ِ ‫اْلي َم‬ ُ ‫س‬ ُ ُ‫ِاَل ْس ُم ْالف‬
7
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-
laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zalim.” (Q.S. Al-Hujurat [49]: 11)

E. Haramnya Mengungkit-Ungkit Pemberian kepada Teman


Setiap pemberian yang telah kita berikan kepada orang lain janganlah terus
diungkit-ungkit. Hal tersebut sama dengan riya’ atau pamer. Hendaknya kita
memberikan segala sesuatu dengan niat ikhlas hanya mengharapkan rida Allah Swt.

F. Menjaga Rahasia Teman dan Tidak Menyebarluaskannya


Adakalanya seseorang menceritakan rahasianya kepada temannya. Tugas seorang
teman adalah menjaga rahasia tersebut dan tidak menyebarluaskannya. Kita telah
dianggap sebagai orang yang telah dipercaya. Untuk itu, jangan sampai kita
mengecewakannya.

2.4 PENGARUH PERGAULAN DALAM MENUNJANG SUKSESNYA BELAJAR


bertemandengan orang-orang yang pemalas atau yang mempunyai akhlak buruk.
Memang benar buruk atau tidaknya akhlak seseorang tergantung dari kemauan dirinya sendiri.
Namun pada umumnya seseorang yang bergaul dengan orang yang memiliki akhlak buruk,
maka keburukan dari temannya kemungkinan besar akan berpengaruh pada orang tersebut.
Hal ini terbukti dari sabda Nabi Muhammad saw. berikut :

ِّ ِ ‫سانِ ِه أ َ ْو يُن‬
‫َص َرانِ ِه‬ ْ ‫علَى ْال ِف‬
َ ‫ فَأ َ َب َواهُ يُ َه ِّ ِودَانِ ِه أ َ ْو يُ َم ِ ِّج‬،ِ‫ط َرة‬ َ ُ ‫ُك ُّل َم ْولُ ْو ٍد ي ُْولَد‬
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”

Hadits diatas membuktikan bahwa pergaulan itu memberikan pengaruh. Hal ini
dilakukan hanya sebagai langkah antisipasi saja, tanpa harus membenci teman yang
berakhlak buruk dan bukan berarti pula kita lantas tidak mengenal mereka sama sekali,
namun kita harus tetap bermu’asaroh terhadap mereka dengan baik.

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
dalam pergaulan antar teman sebaya juga memiliki adab-adab dan larangan yang harus
dilakukan sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Kita juga tidak boleh sembarangan dalam
memilih teman. Sebab, teman yang baik akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih
baik lagi untuk kita kedepannya.

3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan evaluasi kami untuk
pembuatan makalah selanjutnya agar bisa lebih baik lagi.

Akhir dari penulisan makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam menyusun makalah. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Havid. 2013. Akidah Akhlak. Surakarta: Putra Nugraha


Lillah, Fathu. 2015. Ta’lim Muta’allim. Kediri: Santri Salaf Press
Muhammad Rofiudin, Adab Pergaulan dalam Islam, 2017, url :
http://www.mrofiudin29.com/2017/11/makalah-aqidah-akhlak-kelas-12-adab.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai