Anda di halaman 1dari 13

ADAB KEPADA SAUDARA, TEMAN DAN TETANGGA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Materi Pembelajaran Akidah Akhlak

Dosen Pengampu : Zahra Rahmatika, M.Pd.I

Disusun Oleh

KELOMPOK 2

1. Muhammad Al Islami 2311010274


2. Silvi Putri Ragil 2311010342
3. Sherly Azzahra Juliana 2311010135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah yang berjudul “Adab Kepada Saudara, Teman dan Tetangga” ini
dapat tersusun sampai selesai, untuk memenuhi tugas kelompok mata kulilah
“Materi pembelajaran Akidah Akhlak”

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 07 Februari 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Dalil Perintah Beradab Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga .................. 3
B. Bentuk/Ciri-Ciri Adab Islami Kepada Saudara, Teman, Dan Tetangga ....... 4
C. Bagaimana Cara -Cara Membiasakan Diri Beradab Kepada Saudara,
Teman Dan Tetangga ........................................................................................... 7
D. Contoh Adab Islami Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga ...................... 7
E. Hikmah Beradab Islami Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga ................ 8
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Adab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam.
Adab dapat berupa kesopanan, etika, moral atau perilaku yang baik. Kata adab
dalam kamus Bahasa Arab berati kesopanan.1 Adab bisa berarti sikap,
kesopanan, perilaku beradab, berbudi pekerti, perbaikan akhlak, moral, etika,
adab serta tata cara pergaulan.
Menurut Ahmad Amin yang dikutip Asep Usman Ismail dalam bukunya
yang berjudul “Tasawuf” adab adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menjelaskan arti dari perilaku baik dan buruk, merencanakan seharusnya apa
yang dilakukan oleh manusia, menunjukkan suatu tujuan yang hendak dicapai
dalam perbuatan dan menunjukkan jalan terbaik untuk melakukan apa yang
harus diperbuat oleh manusia.2
Pengertian adab yang lebih luas dapat diartikan sebagai perilaku
seseorang yang dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari baik dilingkungan
keluarga, teman maupun masyarakat yang meliputi perilaku baik maupun
perilaku buruk.
Adab menjadi hal yang tertanam dalam diri manusia. Manusia yang
berperilaku baik disebut manusia beradab. Sedangkan manusia yang
berperilaku buruk biasa disebut manusia tidak beradab . Pada era modern ini
masyarakat Indonesia telah banyak ditemukan yang perilakunya belum
mencerminkan adab yang baik. Mulai dari remaja hingga sampai dengan
dewasa.

1
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progressif,
1997), hal. 13
2
Asep Umar Ismail, et. all, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi Wanita, 2005), hal. 5.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa dalil perintah beradab kepada saudara, teman dan tetangga?
2. Apa bentuk/ciri-ciri adab islami kepada saudara, teman dan tetangga?
3. Bagaimana cara-cara membiasakan diri beradab islami kepada saudara,
teman dan tetangga?
4. Bagaimana contoh adab islami kepada saudara, teman dan tetangga?
5. Apa hikmah beradab islami kepada saudara, teman dan tetangga?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa dalil perintah beradab kepada saudara, teman dan
tetangga
2. Untuk mengetahui apa bentuk/ciri-ciri adab islami kepada saudara, teman
dan tetangga
3. Untuk mengetahui bagaimana cara-cara membiasakan diri beradab islami
kepada saudara, teman dan tetangga
4. Untuk mengetahui bagaimana contoh adab islami kepada saudara, teman
dan tetangga
5. Untuk mengetahui hikmah beradab islami kepada saudara, teman dan
tetangga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dalil Perintah Beradab Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga


Secara aqli, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Sebagai makhluk sosial manusia tentu memerlukan orang lain, baik saudara,
teman, dantetangga. Sesama saudara, teman, dan tetangga perlu menjalin
hubungan yang baik(adab) dengan cara saling menyayangi, menghormati, dan
menghargai agar tercapaihidup rukun, damai, aman, dan sentosa.

Saudara adalah orang yang masih memiliki hubungan kerabat dengan


kita.Sampai garis keturunan ketujuh masih dikatkan saudara (kerabat)
meskipun ada yangdisebur saudara dekat dan ada yang disebut saudara jauh.
Kadang kita mendengar adasaudara kandung, saudara sepupu, saudara tiri,
saudara sepersusuan, saudara se-baniAdam, saudara se-umat Muhammad Saw.
saudara se-bangsa dan sebagainya. Padadasarnya kita sama-sama saudara.

Teman adalah orang yang pernah bergaul dengan kita, ada di sekitar kita,
dansering bertemu dengan kita. Maka kita kenal ada teman sewaktu kecil, teman
sekolah, teman se-kantor, teman berorganisasi, teman kerja, dan sebagainya.
Pada hakekatnyakita adala berteman. Bahkan teman tak pandang suku, bangsa,
dan agama.

Tetangga adalah orang yang rumahnya/ tempat tinggalnya dekat dengan


rumahkita. Jika tetangga masih satu RT (Rukun Tetangga) dengan kita disebut
tetangga dekat.Jika satu RW (Rukun Warga) disebut tetangga agak jauh.
tetangga jauh. Ada tetanggase-desa, tetangga se-kecamatan, dan sebagainya,
tergantung seseorang berada di manadia menyebut sebutan. tetangganya.

Adab bergaul dengan saudara, teman, dan tetangga hendaklah selalu


dijaga.Teman dan tetangga hakekatnya saudara kita juga. Apalagi tetangga yang
rumahnya adadisekitar rumah kita, mereka adalah saudar dekat kita.

Rasulullah Saw. Bersabda:

3
1. "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan
tetanggannya”.(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Danberbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dang tetangga
yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri (QS. An-Nisa:36)
3. "Sebaik-baik teman di sisi Allah Swt. adalah yang paling baik kepada
teman-temannya,dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Swt. adalah yang
paling baik kepada tetanggganya”.(HR. Tirmidzi)

B. Bentuk/Ciri-Ciri Adab Islami Kepada Saudara, Teman, Dan Tetangga


Bentuk/ciri-ciri adab islami kepada saudara, teman, dan tetangga
maksudnyaadalah sikap-sikap atau perilaku yang selayaknya dilakukan kepada
saudara, teman, dantetangga. Saudara, teman, dan tetangga adalah serangkaian
orang-orang yang padahakekatnya sama-sama saudara kita tetapi dalam bentuk/
ciri-ciri yang berbeda. Merekamemiliki hak yang sama sebagai saudara dan
anggota masyarakat meskipun kapasitasmereka berbeda. Maksud kapasitas di
sini adalah peran dan tanggung jawab.
1. Bentuk/ ciri-ciri adab islami kepada saudara
Ciri-ciri adab islami kepada saudara antara lain:
a. Menjalin silaturrahmi antar saudaraSesibuk apapun yang namanya
saudara sudah sewajarnya saling menjalinsiturrahmi antar saudara.
Terutama saudara yang rumahnya dekat agar salingmengunjungi tanpa
ada pamrih mencari keuntungan sendiri, misalnya mau betandangke
rumah saudara jika diberi uang, mendapat hutangan (tanpa
memikirkanmembayarnya),meminjam barang-barang (tanpa
memikirkan mengembalikannya),dan lain sebagainya

4
b. Saling perhatian dan kasih sayangPengertian perhatian kepada saudara
adalah mau membantu saudara di saatsaudara membutuhkan bantuan
baik berupa materi, tenaga, dan pikiran. Pengertiankasih sayang kepada
saudara adalah bersedia mendengarkan keluh kesah saudara disaat
saudara mengalami kesulitan hidup atau memiliki masalah dan
berusahamembantu dengan rasa ikhlas tanpa ada pamrih sedikitpun.
Saudara yang baik adalahsaudara yang selalu membantu saudaranya
dari pada saudara yang selalu meminta bantuan kepada saudaranya.
Maka berbahagialah bagi kita yang diberi kesempatandapat membantu
saudaranya. Ibaratnya “ Tangan di atas lebih baik dari pada tangandi
bawah”.
c. Menjaga nama baik keluargaBerbicara saudara tidak lepas dari keluarga.
Terbentuknya keluarga karenaadanya para saudara, baik saudara
kandung maupun saudara tidak kandung. Olehkarenanya salah satu adab
islami kepada saudara adalah menjaga nama baik keluargayang
semestinya dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri alias para
saudara.Dengan menjaga nama baik keluarga berarti menjaga nama baik
saudara.
d. Menjauhi sifat permusuhan kepada saudaraSaudara adalah keluarga dan
keturunan kita, sudah barang pasti dijagakerukunan di antara saudara.
Jika kita memiliki saudara yang suka permusuhan(hanya memandang
sisi negatif kita saja), sukanegatif thinkingkepada kita, sukamencela
karena merasa tidak puas dengan pemberian kita, suka menuntut kita
agarmemenuhi apa yang dimintanya, iri dengki dengan kesuksesan kita,
dan lain-lainsebab yang sifatnya permusuhan, maka abaikan saja. Di
situlah Allah Swt. sedangmenguji kesabaran kita. Bukankah Allah Swt.
selalu bersama orang-orang yang sabar?
e. Menjaga perasaan saudaraMenjaga perasaan saudara maksudnya jangan
sampai menyinggung perasaansaudara karena persoalan sepele apalagi
sampai menyakiti hatinya. Hati-hati dalam berbicara, bersikap, dan
berperilaku terhadap saudara agar perasaan saudara kitatetap nyaman

5
kepada kita adalah cermin adab islami kepada saudara yang tdak
bolehdiremehkan. Mengalah terhadap saudara dalam persoalan yang
tidak prinsip penting pula dalam menjaga perasaannya. Sikap-sikap
lainnya seperti selalu tersenyum kepada saudara dan menunjukkan rasa
perhatian kepadanya juga tidak kalah pentingdalam menjaga perasaan
saudara kita. Bukanlah saudara itu orang yang paling dekatdengan kita
dtibanding teman dan tetangga? Sehingga kita sering mendengar
“Temanyang baik seperti saudara kita, dan tetangga adalah saudara
dekat kita”.
2. Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Teman
Selain kepada saudara, kita juga dianjurkan beradab kepada teman. Teman
yang baik dapat mempengaruhi kita ke arah kebaikan. Maka bertemanlah
dengan orang-orangyang baik jika kita ingin menjadi orang yang baik. Ciri-
ciri beradab islami kepadateman di antaranya:
a. Menciptakan suasana aman dan nyaman dalam berteman
b. Suka membantu teman
c. Membawa kebaikan dalam pergaulan
d. Menganggap teman sebagai One Team One Aim (Satu Tim Satu Tujuan)
Menanamkan sifat mengalah
3. Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Tetangga
Tetangga yang baik sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat
agartercipta lingkungan hidup yang rukun, aman, nyaman, dan damai
(harmonis). Ciri-ciri beradab islami kepada tetangga sebagai berikut:
a. Menerapkan “5S” (Sapa, Salam, Senyum, Sopan, dan Santun)
b. Menjaga kerukunan dan keamanan
c. Menganggap tetangga dekat sebagai saudara
d. Saling silaturrahmi
e. Selalu berprasangka baik
f. Selalu membuka pintu maaf
g. Menanamkan sifat mengalah

6
C. Bagaimana Cara -Cara Membiasakan Diri Beradab Kepada Saudara,
Teman Dan Tetangga
Setelah kita mengetahui ciiri-ciri adab islami dalan bentuk sikap dan
perilakuyang baik terhadap saudara, teman, dan tetangga, sekarang tibalah
memahami cara-caramembiasakan beradab islami kepada saudara, teman, dan
tetangga. Cara-cara itusebagai berikut:
1. Menyadari setiap orang Islam adalah saudara orang Islam yang lain
2. Mempercayai bahwa saudara ibarat bagian tubuh kita jika satu bagian
tubuhsakit maka seluruh tubuh ikut sakit
3. Memberi perhatian kepada saudara, teman, dan tetangga
4. Menjaga sopan santun dan perasaan saudara, teman,dan tetangga
5. Menggali ilmu (pegetahuan) tentang pentingnya beradab kepada
saudara, teman,dan tetangga, terutama ilmu agama
6. Suka membantu terutama saat mereka membutuhkan
7. Saat-saat tertentu jika ada rezeki lebih, bagi-bagi rezeki secara adil dan
merata
8. Lebih banyak mengulurkan tangan kepada tetangga yang kurang
mampu
9. Mengajak ke jalan Allah Swt

D. Contoh Adab Islami Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga


Bu Rina seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurus anak-
anaknyadan melayani keperluan suami dengan senang hati. Rumah bu Rina
berhadapan denganrumah nenek Parmi, seorang nenek tua yang sudah lanjut
usia. Tanpa mengurangikeharmonisan hubungan bertetangga, diam-diam bu
Rina sering memabantu nenekParmi dalam bentuk makanan, pakaian, dan
kadang-kandang uang sekedar untukmemenuhi kebutuhan hidup. Meskipun
nenek Parmi masih mempunyai seorang anak,tetapi rumah anaknua agak jauh
dan hidup pas-pasan. Oleh karena itu nenek Parnisangat membutuhkan belas
kasihan orang lain.

7
Meskipun demikian, nenek Parmi terkenal galak di lingkungannya.
Semasamudanya tidak mau bergaul dengan tetangga, pemarah, dan tidak suka
ada saudara atatetangganya yan berhasil. Bagi bu Rina, sifat nenek Karni tidak
menjadi urusannya.Sebagai tetangga dekat, bu Rina berusaha ingin
mengamalkan adab yang baik (islami)kepada tetangga. Dan mengganggap
dekat sebagai saudara. Silaturrahim ke rumahsaudaranya tidak pernah
ditingggalkan da tersenyum apabila berjumpa dengan tetangga,termasuk nenek
Parmi. Semua itu karena bu Rina ingin menjalankan adab islami kepada
tetangga.

E. Hikmah Beradab Islami Kepada Saudara, Teman Dan Tetangga


Segala sesuatu yang ditanam baik maka akan menuai hasil yang baik
pula.Beradab baik dan islami terhadap saudara, teman, dan tetangga, maka
mereka akanmemperlakukan baik pula kepada kita. Hikmah beradab islami
kepada saudara, teman,dan tetangga antara lain:

1. Dapat tercipta suasana kekeluargaan persahabatan, dan hidup bertetangga


yangrukun dan damai
2. Selalu menjaga ajaran Allah Swt. dan rasul-Nya dan mengamalkannya
3. Terwujud lingkungan nyaman dan islami
4. Terjalinnya kerukunan antar saudara, teman, dan tetangga
5. Memperkecil adanya sifat su’udzan antar saudara, teman, dan tetangga
6. Suasana saling menghormati dan saling menghargai lebih terasa
7. Memperbanyak orang yang semakin meningkat ketakwaannya kepada
AllahSwt

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.
Manusia hidup tentumembutuhkan bantuan orang lain sesuai dan tidak
mungkin dapat hidup sendiri. Tetangga adalah orang yang hidup di sekitar
kita, memiliki rumah (bertempattinggal) tidak jauh dari rumah (tempat
tinggal) kita Sesama saudara, teman, dan tetangga agar hidup rukun, damai,
dan aman,hendaknya saling menghormati Adab/ perilaku islami antara lain:
1. Menerapkan “5S” (Sapa, Salam, Senyum, Sopan, dan Santun)
2. Menjaga kerukunan dan keamanan
3. Menganggap tetangga dekat sebagai saudara
4. Perhatian dan kasih sayang
5. Saling silaturrahmi
6. Selalu berprasangka baik
7. Selalu membuka pintu maaf
8. Menanamkan sifat mengalah

Selain ada cara-cara membiasakan diri beradab islami terhadap saudara,


teman, dantetangga, juga ada hikmah beradab islami kepada saudara, teman,
dan tetangga

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif,


1997), hal. 13
Asep Umar Ismail, et. all, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi Wanita, 2005), hal. 5.
Hj. Muta'allimah, S.ag, M.Si, 2020, akidah akhlak, jakarta 10110 : Direktorat
KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian
Agama RI

10

Anda mungkin juga menyukai