Sikap Mulia
Adnan : “Al¥amdulill±h, Faiz. Akhirnya, dompetku yang hilang beberapa hari lalu
sudah kembali.”
Faiz : “Oh, ya... Al¥amdulill±h. Bagaimana ceritanya?"
Adnan : “Tadi malam ada orang datang ke rumah mengembalikan dompetku
dan isinya masih utuh.”
Faiz : “Sub¥±nall±h. Siapa orang itu? Aku kagum dengan kejujurannya."
Adnan : “Namanya Ahmad, dia pelajar kelas IX SMP Nusantara Jaya. Aku baru
mengenalnya tadi malam.”
Faiz : “Iya, kawan. Sungguh mulia akhlaknya, dia jujur dan peduli.”
Adnan : “Tapi, aku malu padanya. aku lupa tidak mengucapkan terima kasih
karena dia buru-buru pamit.”
Faiz : “O... itu. Bagaimana kalau nanti malam kita ke rumahnya sambil bawa
bingkisan tanda terima kasih.“
Faiz : “Wah, ide cemerlang, kawan.”
Adnan : “Kalau begitu, kita beli bingkisannya sekarang. (kemudian terdengar
suara azan). Oh ya, kita salat asar dulu, yuk!”
Faiz : “Oke. Setelah salat, kita ke toko kue.”
Adnan : “Sampai ketemu nanti."
1. Tata Krama
Gambar 9.5.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 9.6. Bersalaman dengan orang Gambar 9.7. Hidup rukun dalam keluarga
tua Sumber: www.pesonamoderato.com
Sumber: ksduaisyiyah.files.wordpress.com
Aktivitas Siswa 1:
Amati dan cermatilah Gambar 9.5, Gambar 9.6 dan Gambar 9.7,
kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang
terkait dengan gambar tersebut.
Artinya: Ibnu Sarh berkata: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Siapa yang
tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak
mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia
bukan dari golongan kami.” (H.R. Abu Dawud)
Dalam kehidupan sehari-hari, sering disebut kata etika. Etika memiliki
makna yang sama dengan tata krama. Etika artinya norma-norma, nilai-
nilai moral, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia
yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasan manusia dalam
pergaulan antarsesama. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan
etika dan tata krama yang berlaku. Etika dan tata krama pergaulan ini
harus dipegang teguh supaya kepentingan setiap anggota masyarakat
tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan memicu
konflik bahkan perpecahan.
Tata krama atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
pada berbagai tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di
rumah, di masyarakat, bahkan di media sosial. Secara lebih rinci, tata
krama meliputi tata krama dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan,
dalam bersikap, dan dalam berpakaian.
Aktivitas Siswa 2:
a. Membaca Q.S. al-A’raf/7:26 beserta artinya dengan cermat.
b. Menjabarkan isinya dan melengkapinya dengan ilustrasi berupa
gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai, serta dilakukan secara
berkelompok.
c. Mendiskusikan kandungan ayat tersebut dan menyampaikan atau
memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan atau
saling melengkapi.
2. Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus
dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah
lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga
perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup
dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah
Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut.
Aktivitas Siswa 3:
a. Membaca Q.S. al-Baqarah/2:83 beserta artinya dengan cermat.
b. Menjabarkan isinya dan melengkapinya dengan ilustrasi berupa
gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai, serta dilakukan secara
berkelompok.
c. Mendiskusikan kandungan ayat tersebut dan menyampaikan atau
memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan
saling melengkapi.
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil,
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-
baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada
manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi
kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil
dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S. al-
Baqarah/2:83)
Melalui ayat tersebut, Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk
bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/
Ibu Guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan
berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita
meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati
orang lain. Ibarat sedang bercermin, ketika kita tersenyum, bayangan
yang ada di cermin akan tersenyum kepada kita. Sebaliknya, kalau kita
cemberut, bayangan yang ada di cermin juga akan cemberut kepada kita.
Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya
perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika
kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan
kembali kepada diri sendiri.
Banyak peristiwa perkelahian di
picu oleh perkataan kotor dan saling
menghina. Jika ada orang mengejek dan
menghina kita, sebaiknya kita menahan
diri. Kita sikapi dengan bijaksana, sabar
dan penuh kehati-hatian. Jika kita
terpancing oleh amarah, kita akan rugi.
Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir
dan gelisah akan menghampiri kita.
Untuk lebih memahami sikap santun Gambar 9.12. Ibarat bercermin, sikap
baik akan kembali kepada diri kita
ini, mari kita perhatikan contoh berikut sendiri, begitu juga sebaliknya.
ini: Sumber: www.thecrowdvoice.com
3. Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan
hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa
merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa
malu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan
bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan
kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis
berikut ini.
Aktivitas Siswa 4:
a. Membaca hadis tersebut beserta artinya dengan cermat.
b. Mencari contoh masing-masing penerapan sifat malu yang benar dan
sifat malu yang salah (masing-masing 5 contoh).
c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain
untuk dibandingkan dan saling melengkapi.
Aktivitas Siswa 5:
a. Secara berkelompok melengkapi tabel di bawah ini!
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. dst. 4. dst.
= Sangat Setuju
= Setuju
= Kurang Setuju
1. Jika suatu saat nanti saya menjadi pejabat, kemudian ada yang hendak
menyuap saya, saya akan menolak uang suap tersebut karena termasuk
dosa besar.
2. Sebagai siswa, saya harus mengerjakan soal ulangan dengan jujur tanpa
menyontek.
3. Saya menyapa bapak/ibu guru setiap bertemu. Tidak lupa saya juga
tersenyum dan mengucapkan salam serta mencium tangan mereka.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 193
4. Bertutur kata lemah lembut dan berperilaku halus kepada orang lain tidak
semudah membalik telapak tangan. Meskipun demikian, saya berusaha
untuk melakukannya.
5. Ada sebagian orang yang suka mengunggah foto-foto dirinya di akun
jejaring sosial dengan pakaian yang tidak menutup aurat. Perbuatan
seperti ini sejatinya sangat merugikan dirinya sendiri. Saya berjanji kepada
diri sendiri tidak akan pernah melakukannya.
E. Kisah Teladan
Aktivitas Siswa 6:
a. Membaca kisah teladan berikut.
b. Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara
langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama.
c. Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari
kisah berikut.
(Sumber: www.arrahmah.com)
F. Rangkuman
G. Ayo Berlatih
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
5. Berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik merupakan
pengertian ....
a. santun c. rendah diri
b. malu d. tawadu’
8. Menahan diri dari perbuatan jelek, dan merasa sangat tidak enak hati
jika melakukan perbuatan tercela adalah pengertian ....
a. percaya diri c. santun
b. optimis d. malu
9. Menurut hadis Rasulullah saw. bahwa terdapat ... cabang iman dan
malu merupakan salah satu cabang dari iman.
a. 70 c. 50
b. 60 d. 40
C. Tugas
1. Buatlah laporan tentang kisah nyata orang-orang terdahulu maupun
sekarang yang memiliki sifat santun, dan malu!
2. Misalnya ada salah seorang teman kamu yang menyontek saat ulangan.
Temanmu tersebut mengatakan bahwa menyontek adalah dalam
rangka membantu orang tua supaya nilainya bagus. Dia juga beralasan
menyontek bukan dosa tetapi salah satu bentuk usaha memperoleh
nilai baik. Diskusikan bagaimana cara terbaik untuk menasihatinya.
3. Sifat malu sangat berguna bagi kehidupan seseorang. Carilah contoh-
contoh yang membuktikan bahwa sifat malu itu bermanfaat dalam
kehidupan kita.
Pada bagian ini, putra-putri kita sedang mempelajari materi Tata Krama,
Santun, dan Malu. Orang tua dapat membimbing dan memantau
kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada
orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun
pengetahuan dan sikap terpuji.