Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ADAB TERHADAP DOSEN, TEMAN,


LINGKUNGAN KAMPUS DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH (KELOMPOK 1) :


1. ACHSAN HIDAYAH ZULKIFLI (5180911164)
2. ARDI ADI ATMA (5190911181)
3. MUHAMAD SAFRIL KARIM (5190911249)
4.
5.

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tu
gas makalah mata kuliah Agama Islam yang membahas tentang adab terhadap dosen, te
man, lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat dapat di selesaikan dengan baik d
an tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan sumber yang di dapat dari
media sosial, beserta informasi di dalamnya yang berkaitan dengan Agama Islam. Penul
is menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu di harapkan berbag
ai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaanya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 13 Februari 2023


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


2.1 Pengertian dan fungsi Adab
2.2 Adab terhadap Dosen
2.3 Adab terhadap Teman
2.4 Adab terhadap lingkungan Kampus
2.5 Adab terhadap lingkungan Masyarakat

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Adab dapat berupa
kesopanan, etika, moral atau perilaku yang baik. Kata adab dalam kamus Bahasa Arab
berati kesopanan. Adab bisa berarti sikap, kesopanan, perilaku beradab, berbudi pekerti,
perbaikan akhlak, moral, etika, adab serta tata cara pergaulan.

Menurut Ahmad Amin yang dikutip Asep Usman Ismail dalam bukunya yang berjudul
“Tasawuf” adab adalah suatu ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti dari perilaku bai
k dan buruk, merencanakan seharusnya apa yang dilakukan oleh manusia, menunjukka
n suatu tujuan yang hendak dicapai dalam perbuatan dan menunjukkan jalan terbaik unt
uk melakukan apa yang harus diperbuat oleh manusia. Pengertian adab yang lebih luas
dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang dilakukan dalam kehidupannya sehari-
hari baik dilingkungan keluarga, teman maupun masyarakat yang meliputi perilaku baik
maupun perilaku buruk.

Adab menjadi hal yang tertanam dalam diri manusia. Manusia yang berperilaku baik di
sebut manusia beradab. Sedangkan manusia yang berperilaku buruk biasa disebut manu
sia tidak beradab . Pada era modern ini masyarakat Indonesia telah banyak ditemukan y
ang perilakunya belum mencerminkan adab yang baik. Mulai dari remaja hingga sampa
i dengan dewasa. Bahkan pelakunya sendiri mayoritas terdiri dari remaja.

Mahasiswa dikatakan sebagai “agen of change” yang seharusnya dari segi perilaku men
jadi contoh yang baik di kampus maupun masyarakat namun faktanya masih begitu ban
yak ditemukan mahasiswa yang belum memahami dan mengimplementasikan perilaku
beradab dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja pengertian adab dalam berbagai kajian atau menurut para ahli, dan apa fungs
i adab?
2. Bagaimana adab yang harus di terapkan bagi mahasiswa terhadap dosen?
3. Bagaimana adab yang harus di terapkan kepada teman ?
4. Bagaimana adab yang harus di terapkan di lingkungan kampus?
5. Bagaimana adab yang harus di terapkan di lingkungan Masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk lebih memahami arti dan fungsi Adab dari berbagai kajian.
2. Untuk menerapkan adab yang lebih baik terhadap dosen, teman, dan lingkungan kamp
us maupun di lingkungan masyarakat.
D. Manfaat Manfaat dari pembahasan ini, diharapkan agar kita bisa lebih mengenal tent
ang adab yang harus di terapkan dimanapun kita berada dan pada siapa saja kita berha
dapan baik dari kalangan muda hingga yang sudah tua.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1. Pengertian dan Fungsi Adab


2. Adab Kepada Guru Dan Teman
Guru/dosen merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam
mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari
peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu.
Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat
orang yang berilmu dibanding yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.  yang artinya “Umamah Al-Bahili berkata
bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : “Kelebihan orang alim (ulama) atas ahli
ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah di antara kamu.
Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para malaikat dan penduduk
langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya serta ikan bersalawat (berdoa)
untuk orang-orang yang mengejar kebaikan kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi).
Hendaknya orang yang sedang belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap
guru/dosen.
Berikut adalah beberapa adab murid kepada guru.
a. Muliakan dan menghormati guru
b. Mendoakan untuk kebaikan bagi guru
c. Rendah hati kepada guru
d. Mencontoh Akhlaknya
e. Menenangkan hati guru
f. Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru

Setiap manusia memiliki teman sebaya. teman sebaya ialah teman yang umurnya
sama atau hampir sama dengan umur kita. misalnya teman satu kelasmu,teman
belajar,dan bermain,sebagai teman,kita selalu bergaul,dan bekerja sama.kita saling
bersaudara dengan  teman.oleh karena itu,tali persaudaraan  dengan teman harus
dijaga agar jangan sampai renggang dan putus jangan pula saling bermusuhan
dengan teman.Untuk memelihara hubungan baik dengan teman,perlu diperhatikan
adab sopan santun,caranya sebagai berikut:

a. Ucapkan lah salam atau Assalamu'alaikum jika bertemu dengan teman


b. Ucapkan lah salam atau Assalamu'alaikum jika bertemu dengan teman
c. Berbuat yang baik dan jujur kepada teman
d. Berbicara lemah lembut kepada teman
e. Tidak menyakiti dan menyinggung perasaan teman
f. Memaafkan kesalahan teman
g. Menerima kelebihan dan kekurangan dari teman
h. Saling menghargai dan menghormati
i. Saling tolong-menolong dan membantu dalam kebaikan dan taqwa
j. Tidak sombong sesama teman
k. Dilarang atau jangan mencari-cari kesalahan, keburukan atau aib orang lain
l. Tidak kikir sesama teman.

3. Adab Terhadap Lingkungan Kampus

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Para ahli bahasa juga
kebanyakan menyebutkan bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam
mengurus segala sesuatu. Begitupun ahli agama juga turut berpendapat bahwa adab
merupakan suatu kata atau ucapan yang mengumpulkan segala perkara kebaikan di
dalamnya.
Adab dalam lingkungan kampus adalah norma atau aturan mengenai sopan
santun berdasarkan nilai-nilai budaya atau aturan agama. Norma tentang adab
seringkali digunakan dalam pergaulan yang terjadi antar manusia dan antar kaum
bahkan dalam organisasi.

Menuntut ilmu, dalam hal ini kuliah, memiliki sejumlah adab yang hendaknya
diketahui dan dipatuhi. Di antara adab-adab kuliah adalah sebagai berikut.

Pertama, karena Allah SWT. Seperti halnya dalam setiap aktivitas yang harus
disertai dengan niat yang ikhlas, begitu pula dengan aktivitas kuliah.

Kedua, berazam untuk mengamalkan ilmu dan mendakwahkannya sesuai


kemampuannya. Karena tuntunannya, belajar tidak boleh berhenti pada pengetahuan
dan wisuda,tetapi harus dengan kualitas dan kompetensi pengetahuan, juga untuk
menunaikannya. 

Ketiga, doa dan dukungan keluarga agar proses perkuliahannya itu lancar dan
berkah.

Keempat, memilih tempat belajar yang kondusif dan refresentatif di bidangnya. Hal
ini penting karena tempat belajar adalah sumber ilmu pengetahuan dan keteladanan.

Kelima, menguasai ilmu yang prioritas dan memilih kesempatan secara


proporsional. Kaidah dasarnya, seluruh disiplin ilmu itu bermanfaat, baik ilmu
agama (syar’i) atau ilmu umum (kauny). Maka menjadi tugas mahasiswa untuk
memilih disiplin ilmu yang prioritas untuk ditekuni dan sesuai dengan
kecenderungannya.

Keenam, memastikan sumber biaya belajar yang halal. Karena biaya pendidikan itu
menentukan keberkahan ilmu yang diterima. Misalnya, biaya dari orang tua, hasil
dari usaha sendiri, beasiswa, atau sumber lainnya, itu dipastikan halal dan legal. 

Ketujuh, menunaikan adab-adab lain saat perkuliahan, di antaranya berikhtiar untuk


menghindari diri dari maksiat (berakhlak mulia) serta menjaga kesantunan dan
kesungguhan.
4. Adab Terhadap Lingkungan Masyarakat

Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam bukan saja mengatur kehidupan
individu, tapi juga sosial. Di tengah berkembang pesatnya teknologi dan kehidupan
yang semakin modern, terkadang adab-adab atau etika bersosialisasi sering kali
diabaikan.

Khususnya di masyarakat urban, semakin individualisnya kehidupan, tingginya


kompetisi dalam bertahan hidup, hal-hal sederhana dalam interaksi sosial pun sering
kali diabaikan. Padahal, sejak di bangku sekolah dasar, kita sudah paham teori bahwa
manusia adalah makhluk sosial.

Adab-adab bermasyarakat dalam Islam yang sudah seharusnya diamalkan oleh umat
Islam.

a. Bersikap Baik

Perintah berbuat baik dalam interaksi sosial sudah Allah jelaskan secara konkret dalam
QS An-Nisa ayat 36.

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.”

Selain itu, disebutkan juga dalam hadis, Dari Abu Dzarr radhiyallahu anhu bahwa
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Janganlah engkau memandang remeh suatu kebaikan sedikit pun juga walaupun
engkau hanya bertemu saudaramu dengan bermuka manis.” (HR Muslim)

b. Menghargai Tetangga walaupun Berbeda Keyakinan

Ajaran Islam dan teladan dari Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan kita untuk
berbuat buruk kepada sesama manusia sekalipun ia nonmuslim, berbeda suku atau
bangsa.

Perintah berbuat baik, menghargai sesama justru ditunjukkan oleh Rasulullah SAW saat
ia memperlakukan pamannya, memperlakukan tetangganya yang non muslim dan
berbuat buruk padanya, namun dibalas dengan kebaikan oleh Rasulullah.

Ini juga sejalan seperti yang ada dalam QS Al-Mutahanah ayat 8,

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
c. Tidak Mengganggu 

Hindari hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan dan ketenangan hidup bersosial.
Misalnya, terlalu keras menyalakan musik, berteriak-teriak atau bertengkar sehingga
terdengar ke rumah tetangga, atau membuat makanan yang aromanya mengganggu
penciuman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi


wassallam bersabda, ‘Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka
janganlah dia mengganggu tetangganya’.” (HR Bukhari  Muslim)

d. Memberi atau Berbagi Makanan 

“Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR Al-Bazzaar).

Dari hadis di atas kita bisa mengetahui bahwa tetangga sudah seharusnya seperti kita
menyikapi keluarga atau orang-orang terdekat. Jika mereka kesulitan, maka kita wajib
untuk membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.

Apalagi jika kesulitan yang mereka hadapi itu berkaitan dengan kebutuhan pokok
sandang, pangan, dan papan. Disebutkan juga dalam hadis mengenai pentingnya kita
berbagi makanan kepada tetangga.

Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu


‘anhu, “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka
perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR Muslim)

e. Sabar jika Diganggu

Tidak menutup kemungkinan jika dalam kehidupan bersosial kita pun akan mengalami
gangguan atau hal-hal yang tidak menyenangkan. Terhadap umat Islam, Allah
memerintahkan kita untuk bersabar dan tetap berbuat baik kepadanya.

“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah. Disebutkan di antaranya: ‘Seseorang
yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia
sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau
keberangkatannya.” (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Anda mungkin juga menyukai