PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang pergaulan para siswa sangatlah bebas. Dimana para orang
tua menjadi khawatir terhadap perilaku anak – anaknya terutama saat di luar
pengawasan. Karena kekhawatiran inilah para orang tua memilih sekolah yang
bernuansa agamis. Di sekolah tersebut anak – anak mereka akan diberi materi
keagamaan dalam seminggu lebih dari satu kali jam pelajaran. Namun meskipun
begitu tidak sedikit kasus tindak kriminal datang dari siswa – siswi yang mengenyam
Sekolah agamis yakni salah satunya sekolah islam, yang mana dalam pelajaran
agama islam dipecah menjadi empat mata pelajaran, yakni Aqidah Akhlak, Sejarah
Kebudayaan Islam, Fiqih dan Al-qur’an Hadist. Di dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlaq para siswa di ajarkan untuk bersikap baik dimana setiap keadaan ada tata
caranya.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu menjaga hubungan baik dengan
sesama. Baik kepada saudara di dalam keluarga, teman, maupun para tetangga. Adab
memiliki makna kebaikan budi pekerti atau kesopanan dan berkaitan erat dengan
akhlak. Adab sangat penting dimiliki seseorang dalam membina hubungan dengan
sesama. Jika tiap manusia memiliki nilai-nilai adab yang bagus dalam berhubungan
dengan saudara, teman, dan tetangga, maka keberuntungan bakal bisa didapat selama
menjalani kehidupan di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an, terdapat sebuah ayat yang
memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik terhadap sesama. Terutama bagi
remaja, seorang muslim juga perlu memperhatikan beberapa adab dan layak untuk
diterapkan sesuai dengan ajaran Islam. Maka dari itu, akan kami uraikan adab seorang
Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian remaja?
2. Bagaimana Akhlak terpuji pergaulan remaja?
3. Bagaimana Akhlak tercela remaja?
Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Luas lingkup hanya meliput tentang akhlak pergaulan remaja.
2. Informasi yang disampaikan mengenai akhalak terpuji, akhalak tercela dan pengertian
remaja.
Tujuan
1. Mengetahui latar belakang pergaulan remaja
2. Mengatahui dampak pergaulan remaja
3. Mengetahui bagaimana pergaulan remaja
4. Mengatahui pergaulan remaja
5. Mengatahui faktor-faktor yang melatar belakangi lahirnya pergaulan remaja
Manfaat
1. Menambah bahan dan pengetahuan di bidang Akidah pergaulan remaja
2. Sebagai perluasan materi mata pelajaran Akidah kelas XI SMA yang ada pada standar
kompetensi.
3. Memberikan informasi dan gambaran yang komprehensif kepada pembaca, terutama
mahasiswa pendidikan Akidah yang mengkaji mengenai pergaulan remaja.
1.4 Metode
Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode atau pendekatan penelitian Studi
Kepustakaan (Library Research). Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau
kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Studi
kepustakaan juga dapat mempelajari berbeagai buku referensi serta hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti (Sarwono, 2006). Studi kepustkaan juga berarti teknik
pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta
berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2003).
Sedangkan menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan merupakan kajian teoritis,
referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
1. Remaja
Remaja ialah usia menuju dewasa. Artinya, periode ini merupakan masa peralihan dari
seorang anak sebelum menjadi dewasa.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Masa depan suatu bangsa terrletak di tangan para pemuda. Apabila pemudanya
berkualitas dan kompetitif maka masa depan bangsa menjadi cerah. Untuk
mempersiapkan generasi tangguh, dan berakhlak mulia maka para pemuda harus dididik
dan diberi ruang untuk mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimilikinya melalui
pendidikan di rumah tangga, kegiatan-kegiatan positif di lembaga-lembaga pendidikan
formal, dan di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai ada remaja yang terjerumus ke
dalam kenakalan remaja (juvenile delinquency) yang berakibat munculnya gejala sakit
(patologis) sosial pada anak-anak dan remaja. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
menghargai waktu/kesempatan yang ada. Masa remaja adalah masa untuk
mempersiapkan diri demi masa depan dirinya, masyarakat, negara dan bangsa. Untuk itu
remaja harus dapat menggunakan kesempatan waktunya dengan sebaik-baiknya melalui
kegiatan-kegiatan yang positif. Banyak orang yang menyesal di usia tua, karena ketika
masa remaja tidak memanfaatkan kesempatannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
(1). 3-5.