ABSTRAK
1
2
PENDAHULUAN
A. Kondisi
Syari’at Islam datang untuk menuntun umat manusia kejalan yang
lurus, membimbing mereka untuk menuju kebahagian di dunia dan
akhirat, serta memandu mereka agar berperilaku dengan akhlakul karimah
yang diajarkan dalam Al-quran dan sunnah.
Dalam bukunya Muhammad Alim, dijelaskan bahwa akhlak
merupakan gambaran tingkah laku dalam jiwa yang dari padanya lahir
perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan1,. Adapun nilai-nilai akhlakul karimah tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Nilai akhlak kepada Allah SWT.
b. Nilai alhlak sesama manusia.
c. Nilai akhlak kepada lingkungan.2
1
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 151.
2
Ibid. 155-157
2
3
Pada masa dua tahun ini kerusakan akhlak tidak lagi sekedar
tawuran, tapi lebih parah lagi, Mahasiswa dan pelajar (sampai sekolah
dasar) telah di racuni oleh narkoba. Suatu hal yang mungkin dulu tidak
mungkin terbayangkan. Bahkan banyak diantara mereka yang sudah
sampai kecanduan dan sudah sangat sulit untuk diobati.
B. Alasan
Masalah akhlak adalah suatu masalah yang menjadi perhatian
orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun
masyarakat yang masih terbelakang. Karena kerusakan akhlak seorang
mengganggu ketentraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak
orang yang rusak akhlaknya, maka akan guncang keadaan masyarakat itu3.
Maka dari pada itu perlu dirubah guna untuk memperbaiki
masalah-masalah akhlak guna untuk menyesejahterakan masyarakat.
C. Fakta
Contoh kerusakan akhlak di masyarakat dalam bentuk kejahatan
adalah seperti berjudi, berzina, minum-minuman keras,
mencuri,merampok, membunuh, dan sebagainya. secara umum akan
berakibat fatal bagi kehidupan manusia dan akan mempengaruhi terhadap
kemajuan dan perkembangan hidup mereka4.
Begitu juga dalam pendidikan seorang murid yang berani dengan
gurunya, berbicara tidak sopan terhadap guru dan teman-temanya, dan
ketidak jujuran dalam mengerjakan sesuatu
D. Mengapa menarik diteliti
Disini penulis memiliki sebuah pemikiran bahwa alangkah
indahnya dunia pendidikan ini, apabila siswa memiliki akhlakul karimah
dalam menuntut ilmu. Sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka
cita-citakan dan dapat bermanafaat baik dirinya sendiri atau orang lain
Karena dunia pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk dapat
mengembangkan pemikiran, mengankat derajat, menuntun manusia
kejalan yang lebih baik dan juga salah satu sarana untuk meningkatkan
3
Nur Abid, Pendidikan Keluarga Perspektif Islam (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), 122.
4
Hariono Ahmad Joiz, Sumber-sumber penghancur Akhlak Islam (Jakarta : Pustaka Nahi Munkar
2010), 178-255
3
4
perilaku manusia menuju pada perilaku yang mulia. Oleh sebab itu,
penulis tertarik untuk membuat penelitian dalam permasalahan ini.
E. Teori
Disini penulis menggunakan metode-metode yang menuru sang
penulis adalah metode yang tepat untuk dalam penelitianya, metodenya
adalah sebagai berikut :
1. Metode keteladanan
2. Metode nasehat
3. Metode pembiasaan
4. Metode hukuman
F. Rumusan msalah
1. Bagaimana cara gur Madrasah Diniyah Ar-Ridlo memberikan Teladan
dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah melalui penerapan Kitab
Budi Luhur ?
2. Bagaimana cara guru Madrasah Diniyah Ar-Ridlo memberikan Nasehat
dalam menanamkan nilai-nilai akhlak karimah melalui penerapan Kitab
Budi Luhur ?
3. Bagaimana cara Madrasah Diniyah Ar-Ridlo memberikan Pembiasaan
dalam menanamkan nilai-nilai akhlak karimah melalui penerapan Kitab
Budi Luhur ?
4. Bagaimana cara Madrasah Diniyah Ar-Ridlo memberikan Hukuman
dalam menanamkan nilai-nilai akhlak karimah melalui penerapan Kitab
Budi Luhur ?
5. Apa faktor pendukung dan penghambat upaya guru Madrasah Diniyah Ar-
Ridlo dalam menerapkan Kitab Budi Luhur Di Madrasah Diniyah Ar-
Ridlo ?
6. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Menerapkan Kitab Budi
Luhur ?
G. tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui cara guru dalam menerapkan Kitab Budi Luhur secara
mendetail, sehingga dapat diperoleh suatu gambaran cara-cara yang sesuai
dalam menanamkan nilai-nilai akhlaku karimah.
4
5
METODE
A. Jenis penelitian
5
Jama’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfa Beta,
2011),?
6
Ibid,25-33
5
6
B. Pengumpulan data
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek
penelitian masih belum jelas dan belum pasti masalahnya, sumber datanya, hasil
yang diharapkan, semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian.8
Oleh sebab itu peneliti nharus mempunyai alat atau instrumen yang sesui
dengan karakteristik penelitian kualitatif. Adapun instrumen yang tepat dalam
penelitian kualitatif ini, tidak lain adalah peneliti itu sendiri. Karena kehadiran
peneliti dalam penelitian ini mutlak dilakukandan disegala sesuatu yang terjadi
dalam penelitian ini tergantung kecakapan peneliti dalam mengolah data
dilapangan.
7
Suharsmi Arikunto, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Citra,
1998),120.
8
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfa Beta, 2005), 60.
9
ibid, 62.
6
7
10
Lexy j. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya,2010), 112.
7
8
PEMBAHASAN
A. Paparan data
Dalam paparan data ini, peneliti akan memaparkan data yang diperoleh di
lapangan (lokasi penelitian). Yang sesuai dengan metode dan prosedur
pengumpulan data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, mengenai
penjelasan dari Kitab Budi Luhur yang akan mejadi materi pokok dari penilitian
dan disajikan sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan pada bab I.
الرحيم
َ الرحمن
َ بسم هللا
كاتورنبى صلى هللا عليه وسلم كابييه فوجى كدو هللا صهارحمةسالم
سباب ساله جارانى منفعة اورنمو زمانايكى اكيه ياعة وعكع موريه عل
سوفياليه موريه علم راتوواس كاعيالن موال سيرا مهامنا ايع اكى نضمان
موكا اوليه رضا نى هللا كع مها لوهور سون ارانى نضمان بودي فكرتى لوهور
1. Segala puji bagi Allah SWT dan sholawat salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Zaman ini banyak orang yang mencari ilmu, karena salah jalan maka ilmu
tidak bermanfaat.
3. Maka pamahilah nadloman ini supaya mendapat ilmu dengan mudah.
8
9
سها عيال عاكن مراع صفة كبودوهن لن كرانا يوكرى مراع نعمتى فيكران
لن اجا بين اوليه كحورمتانى ووع ليا اوجا نوفريه علم نية كاعكوموريه دنيا
4. mencari ilmu itu harus niat dengan ikhlas, karena Allah SWT Tuhan Maha
Pengasih.
6. jangan mencari ilmu karena niat mencari dunia dan juga jangan karena mencari
kehormatan.
كيا فمانوتى وعكع الرا مراع دوكتر كودومنوت مراع كوروكانطى بنرب
7. Adapun tata kramanya murid kepada gurunya yakni mencari ridlonya dan juga
menjauhi segala sesuatu yang bisa menyebabkan guru marah.
9. Apabila guru sudah selesai menjelaskan pelajaran, kamu boleh bertanya yang
belum paham dengan sopan.
9
10
10. Harus patuh pada guru dengan sungguh-sunggguh, seperti patuhnya orang
sakit kepada dokter.
Dalam hal ini keteladanan kami para dewan guru selalu berusaha
mewujudkan perilaku yang terpuji baik dari perkataan atau perbuatan.
Dari segi perkataan kami senantiasa menggunakan bahasa kromo inggil
10
11
dan dari segi perbuatan (kususnya dalam proses belajar mengajar) kami
selalu beusaha datng tepat waktu pula.11
11
Binti Kafiyah, guru Aklak di Madrasah Diniyah Ar-Ridlo, Blitar 6 Mei 2013.
12
Ibid.
11
12
12
13
14
Armai Arif, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press,
2002).129-131.
13
14
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dipaparkan pembahasan terkait hasil data dan temuan
penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi.
Dalam pemahasan hasil penilitan ini disajikan dengan teori-teori yang ada dan
disesuakan dengan fokus penelitian, agar lebih mudah dalam menganalisis setiap
permasalahan yang ada.
14
15
15
16
15
Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Yogyakarta : Teras, 2009), 93.
16
17
akhlak muncul dari kegiatan berjabat tangan dengan guru adalah berupa
sikap menghormati dan menghargai guru.
17
18
Faktor pendukung
Adapun hal-hal yang mendukung dalam menerapkan kitab budi
luhur adalah :
a. Dalam satu kelas maksimal 20 murid
Jumlah ini ternyata lebih sedikit dari pada standar jumlah yang
diserukan oleh pemerintah Indonesia, yang mana Indonesia
menetapkan standar jumlah siswa 32 perkelas.17 Hal ini
menunjukan perhatian kepala madrasah yang serius atas masalah
akhlak, dengan asumsi sedikit murid akan lebih mudah untuk
mengonrol perkembanganya.
b. Kerjasama antar guru
Guru merupakan salah satu komponen dalam pendidikan, sehingga
apabila dalam satu lembaga memiliki keterpaduan antar guru, maka
tujuan yang disusun oleh lembaga tersebut akan mudah tercapai.
c. Lingkungan belajar yang kondusif
Suasana lingkungan merupakan faktor yang erat sekali kaitanya
dengan konsentrasi atau fokus murid dan guru. Dimana lingkungan
belajar itu kondusif maka proses belajar mengajar tidak akan
tergantung dan baik murid atau guru akan merasa nyaman
menjalankan proses belajar mengajar.
d. Materi yang diajarkan singkat tapi sudah mencangkup beberapa
aspek. Dalam hal ini materi yang ada diKitab Budi Luhur terutama
dalam barisan-barisan sya’ir yang mudah dipelajari, sebab sudah
tersaji dengan praktis dan ringkas. Serta isi kandungan dari kitab
tersebut bersinggungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.18
e. Sarana dan prasarana belajar yang memadai
Salah satu hal yang dapat menunjang berjalanya proses belajar
mengajar dengan baik adalah tersedianya sarana. Hal ini ditunjukan
dengan adanya gedung tempat belajar, papan tulis, bangku, alas
duduk penerangan yang cukup memadai.19
17
“Berapa Jumlah Siswa Yang Ideal Pada Tiap Rombel ?”, Guru
Pembaharu,http://www.gurupembaharu.com. di akses tanggal 17 juni 2013.
18
Binti Kafiyah, guru Aklak di Madrasah Diniyah Ar-Ridlo, Blitar 6 Mei 2013.
19
Observasi, di Madrasah Diniyah Ar-Ridlo, Blitar, 27-01 juni 2013.
18
19
Faktor Penghambat
Merupakan hal-hal yang menghambat dalam menerapkan kitab
budi luhur di Madrasah Diniyah Ar-Ridlo. Faktor-faktor penghambat
tersebut adalah :
a. Waktu proses belajar mengajar yang singkat
20
Binti Kafiyah, guru Aklak di Madrasah Diniyah Ar-Ridlo, Blitar 6 Mei 2013.
21
Ibid.
19
20
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Cara guru Madrasah Diniyah Ar-Ridlo memberikan teladan dalam
menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah melalui penerapan Kitab
Budi Luhur.
a. Senantiasa menggunakan bahasa jawa kromo inggil
b. Senantiasa datang tepat waktu
c. Berpakaian sopan, rapi dan serasi
20
21
a. Faktor pendukung
Hal-hal yang menjadi faktor perdukungan antara lain :
1. Dalam satu kelas maksimal 20 siswa
2. Adanya kejasama antara guru
3. Lingkungan belajar yang kondusif
4. Materi yang diajarkan singkat tapi sudah mencangkup beberapa
aspek
5. Sarana dan prasarana belajar yang memadai
b. Faktor penghambat
Hal-hal yang menjadi faktor penghambat antara lain :
1. Waktu proses belajar mengajar yang singkat
2. Kurangnya perhatian dari murid
B. Saran
1. Usaha atau cara dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah
melalui penerapan kitab budi luhur dapat dijadikan contoh bagi siapa
pun yang memilki perhatian pada akhlak, tidak terbatas dalam suatu
lembaga pendidikan.
2. Untuk lebih memaksimalkan dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul
karimah melalui penerapan kitab budi luhur hendaknya melibatkan
peran orang tua murid atau wali murid.
3. Penelitian dalam sekripsi ini perlu di tindak lanjuti dengan
menggunakan pendekatan lain, sehingga bila menghasilkan wacana
yang berbeda namun dalam rangka menambah konsep dari tentang
akhlakul karimah.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
22