PENDAHULUAN
moral dan akhlak yang serius. Jika dibiarkan akan menghancurkan masa
depan agama dan bangsa. Banyak praktik hidup yang menyimpang seperti
lain. Untuk mengatasi permasalahan ini bukan hanya dengan uang, ilmu
di bidang mental spiritual dan akhlak yang mulia. Saat ini dunia
peserta didik.
contoh yang baik kepada anak didiknya. Jika guru mempunyai tabiat yang
baik maka peserta didik akan mengikutinya. Jadi seorang guru harus
1
ditingkatkan. Guru harus melakukan pendampingan dan memberikan
saat ini sangat pesat dan tidak terbendung. Segala hal sudah bisa diakses
dengan mudah melalui internet. Mulai dari yang terbaik sampai yang
buruk ada di dunia visual internet. Kalau anak tidak diawasi dengan ketat
terpengaruh.1
akhir-akhir ini tepatnya tanggal 17 juni 2016, seorang siswa SMA Hasyim
Asyari Kota Batu dibunuh oleh temannya. Ini berawal dari korban yang
laptopnya itu sudah dijual sama temannya. Hari jumat itu Roy ditelpon
Seperti halnya yang terjadi di SMP II Khalid bin Walid kota Rokan
Hulu Riau, penyimpangan perilaku anak sudah ada sejak mereka sekolah
Hulu sudah mulai mengenal rokok, pacaran, dan situs porno di internet,
1
http://kahaba.net/berita-bima/26003/moral-generasi-tanggungjawab-bersama.html. 24 Oktober
2015. Diakses pada 02 November 2015, pukul 15.17
2
Wawancara dengan Firdatun Nazillah, pada tanggal 25 Juni 2016 pukul 14.16
2
sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Nuraini, S.Pd.I secara personal
berikut:
memberikan contoh berperilaku yang baik, guru atau sekolahan juga harus
akhlak mahmudah.
disebut juga dengan akhlak fadhilah, akhlak yang utama. Perbuatan yang
3
Tim Penyusun MKD IAIN sunan Ampel Surabaya, Akhlak Tasawuf (Surabaya: IAIN SA Press,
2012), hal. 153
3
Keimanan, ketakwaan dan akhlak manusia tidak dapat muncul
yang baik salah satunya dapat dilakukan dengan pembiasaan suatu budaya
keagamaan.
yang dating dari berbagai latar belakang keluarga dan lingkungan akan
Khalid bin Walid Rokan Hulu Riau adalah, senyum sapa salam, puasa
senin kamis, shalat dhuha, matsurat, ceramah tiap malam rabu dan ahad,
latar fisik, lingkungan, suasana, rasa, dan iklim sekolah yang secara
4
Charul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan (Jakarta Selatan: Pena Citasatria, 2008),
hal. 17
4
Budaya sekolah merupakan suatu yang sudah menjadi kebiasaan
dalam sekolah tersebut dan tentunya sukar untuk diubah. Yang mana
budaya itu sendiri meliputi cara berfikir, perilaku, sikap, nilai, rasa,
suasana, dan lingkungan dari sekolah itu. Dan budaya sekolah ini
B. Fokus Penelitian
berikut:
Hulu Riau?
5
C. Kegunaan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat lembaga
akhlakul karimah.
E. Sistematika Pembahasan
6
Sistematika pembahasan dalam penyusunan sekripsi ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian awal dan bagian inti, berikut rincian dari
masing-masing bagian:
a. Bagian awal
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
b. Bagian Inti
1. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah yang berfungsi
yang diteliti.
melakukan penelitian.
7
4. BAB IV Pemaparan Data Hasil Penelitian
dan dokumentasi.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
pembahasan sebagai landasan dalam penelitian. Dalam hal ini penulis akan
pendidika budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan
islam.
aturan dan tuntunan Allah. Orang tunduk dan patuh pada aturan
baik.
9
Selanjutnya rukun islam yang kedua adalah mengerjakan
sekedar menahan diri dari makan dan minum dalam waktu yang
dilarang.
haji inipun nilai pembinaan akhlak yang ada pada ibadah haji dalam
5
Lolita Krisnawati (ed), Pendidikan Agama Islam untuk perguruan tinggi, (Bogor, Ghalia
Indonesia) hal. 156
10
a. Landasan dan Tujuan pembinaan Akhlakul Karimah
hari.
6
Jalaluddin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hal. 95
11
Artinya : sesungguhnya Allah menyuruh kamu
7
DEPAG RI. Mushaf Aisyah, Al-Quran, hal.277
8
H. Anwar Musyari, M.A, Akhlak Al-Quran, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990), hal.11.
12
menghadapi masalah tidak mempu mengatasinya
Radu 2810
dimanifestasikan.
9
H.A Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal 16-17
10
DEPAG RI, Mushaf Aisyah, Al-Quran, hal 252
13
bermoral baik, jujur, beradab, suci, sopan, dan juga beriman
individu.11
11
Amin Syukur, Studi Akhlak, (Semarang: Walisongo Press, 2010), hal. 181
14
yang kacau. Maka, dalam hal ini manusia memerlukan
Asy-Syams: 7-8
) 7(
12
DEPAG RI, Mushaf Aisyah, Al-Quran, hal 595
15
dan yang buruk kepada manusia.13 Allah menciptakan
yang baik dan jalan yang buruk. Ketika ada manusia yang
berbuat baik maka jalan ketakwaan yang telah dia ambil, dan
ketika dia berbuat jahat maka jelas kefasikan yang dia ambil.
16
Dengan demikian, secara ringkas gambaran tentang
azza wajalla.
Allah berfirman:
)199 : (
17
3. Akhlak yang terpuji bentuk keteladanan kepada
)21 : (
dari hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (QS. Al-
Ahzab: 21)17
5. Pengangkat Derajat
17
DEPAG RI, Mushaf Aisyah, Al-Quran, hal 420
18
Nabi SAW bersabda : sesungguhnya seorang
yang terpuji.
)134 : (
dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi
Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
ini dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa
18
DEPAG RI, Mushaf Aisyah, Al-Quran, hal 67
19
http://konsorsiumhadits, wordpress.com/2010/03/25/hadits-0027-muhammad-saw-
penyempurna-akhlak/
19
yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik, dari jiwa yang
berkaitan erat dengan amal shaleh dan perbuatan yan terpuji. Iman
yang tidak disertai amal shaleh dinilai sebagai iman palsu, bahkan
yaitu dengan cara melatih jiwa pada pekerjaan atau tingkah laku
20
Muhammad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim. (terj.) Moh. RifaI dari judul asli Khuluq Al-
Muslim, (semarang: Wicaksana 1993), cet IV, hal 13
20
pemurah, hingga murah hati dan murah tangan itu menjadi tabiatnya
Cara ini yang tak kalah ampuhnya dari cara diatas dalam hal
sebab tabiat jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup hanya
dan harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan
21
Imam Al-Ghazali, Kitab Al-Arbain fi Ushul Al-din, (Kairo: Maktabah Al-Hindi.t.t.), hal.190-191
22
Ibid, hal. 16
21
akhlak yang dapat dilakukan sesuai dengan prespektif Islam yaitu
sebgai berikut:
22
menyampaikan nasehat imam Al-Ghazali: seorang anak
lain sebgainya.
23
232, yang artinya:.itulah yang dinasehatkan kepada
24
tentang hikmah qishah dalam meningkatkan akhlak
mulia.
25
pengertian tsawab itu, sebagai: hadiah, hukum. Metode
26
didik, boleh-boleh saja, asal tidak menyakiti. Namun di
Karimah
ubah, maka dari itu pembinaan akhlak dengan cara yang baik dan
yag mempunyai akhlak yang baik. Jadi, dalam hal ini peran guru
peserta didiknya. Guru juga menjadi orang tua bagi peserta didik
ditentukan oleh dua faktor utama yaitu intern dan faktor ekstern.24
23
http//duniakampus7.blogspot.co.id/2015/03/metode-pembinaan-akhlak-dalam.html,3 Maret
2015. Di akses pada 30 Oktober, pukul 15:00
24
Hamzah Yaqub, Etika Islam, (bandung: Diponegoro. 1993), hal.57
27
1. Faktor Intern
a. Instink (naluri)
b. Kebiasaan
25
Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hal.100
26
Op.Cit, Hamzah, Etika Islam, hal.31
28
dimaksud kebiasaan adalah perbuatan yang selalu
diulang-ulang.
c. Keturunan
sifat-sifat.28
cucunya.
27
Ibid, Hamzah, Etika Islam, hal. 31
28
Ahamad Amin, Etika (Ilmu Akhlak) terj. Farid Maruf, (Jakarta: Bulan bintang, 1975), hal.35
29
Salah satu sifat kekuatan yang berlindung di
e. Hati Nurani
29
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hal.93
30
arab disebut dengan dhamir.30 Dalam bahasa inggris
2. Faktor Ekstern
yaitu meliputi:
a. Lingkungan
31
lingkungan alam mampu mematahkan / mematangkan
b. Pengaruh keluarga
pembentukan akhlak.
c. Pengaruh Sekolah
32
kewajiban sekolah adalah melaksanakan
seterusnya.33
d. Pendidikan Masyarakat
33
Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta : Agung, 1978), hal.31
34
Abu Ahmadi, et.al., Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal.269
33
meliputi segala bidang baik pembentukan kebiasaan.
melihat aspek yang di dalam lubuk hati naruni pribadi. Dan karena
mengenai sesuatu yang dianggap pantas atau tidak pantas. Ini berarti
35
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Marif, 1980), cet IV,
hal 63
34
yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseoang terhadap
suatu agama.36
yaitu:
pengharapan-pengharapan tertentu.
35
seseorang. Sedangkan nilai keberagmaan adalah suatu tindakan yang
dianggap pantas atau tidak yang muncul secara sadar pada diri
diantarnya:
1) Kejujuran
2) Keadilan
dunia.
36
Hal ini merupakan salah satu bentuk sikap religius
4) Rendah Hati
5) Bekerja Efisien
bekerja.
6) Visi ke Depan
7) Disiplin Tinggi
37
Mereka sangatlah didiplin. Kedisiplinan mereka
8) keseimbangan
38
Ibid Asmaun Sahlan, hal. 67-68
38
yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridha
agama yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an. Agama itu
sehari-hari.
39
Ibid, Asmaun Sahlan, hal.69
40
http://www.referensimakalah.com/2012/12/pengertian-aktivitas-keagamaan.html, pada
tanggal 09 Agustus 2017 pukul 21.15
39
internalized bearti to incorporate in oneself. Jadi, internalisasi berarti
sebagainya.41
manusia.43
adanya keesaan, Supremasi Allah yang Maha tinggi dan berserah diri
41
Talizhidu Dhara, Budaya Organisasi (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal. 82
42
Geertz Hofstede, Corperate Cultur of Organization, (London Francs Pub.1980), hal.70
43
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka. 1997), hal.149
40
nabi yang membimbing kepada kehidupan dengan cara yang
dejilaskan Allah.44
fundamental tersebut.
pendidikan.
44
Aslan Hadi, Pengantar Filsafat Islam (Jakarta: Rajawali, 1986, Cet.1), hal. 6
45
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, hal. 75
41
c. Jenis-jenis kegiatan budaya keagamaan di sekolah
berikut:47
46
Ibid Asmaun Sahlan, hal. 116
47
Ibid Asmaun Sahlan, hal. 117-121
42
masyarakat sehingga cerminan bangsa Indonesia sebagai
kembali.
43
4. Shalat Dhuha
5. Tadarus al-Quran
Keagamaan
44
Akhlakul karimah atau akhlak terpuji di artikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan sikap dan perbuatan yang baik. Yang mana sikap
B. Kerangka Berfikir
akhlak atau moral pada generasi muda saat ini tentunya harus ada
Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk
45
sekolah yang bernuansa religi yang sudah dilakkan dalam jangka waktu
peserta didik. Yang mana nantinya kegiatan budaya keagamaan ini akan
diharapkan peserta didik dapat terpuji yang harus dimiliki oleh peserta
didik. Yang mana disebut dengan akhlakul karimah yaitu tingkah laku
dan perbuatan tersebut dilakukan bukan atas dorongan atau paksaan orang
lain. Jadi akhlak ini adalah perbuatan baik yang dilakukan bukan karena
perintah namun karena sudah menjadi kebiasaan dari peserta didik. Dari
46
BAB III
METODE PENELITIAN
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal
ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Oleh karena itu,
laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
lapangan, foto, video, dokumentasi pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi
lainnya.
studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-
kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. Dalam penelitian
dilakukan pada saat itu atau dalam kurun waktu yang cukup panjang. Penelitian
47
yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedang penelitian yang
lisan dai orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan
ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi dalam
hal ini peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi tertentu
kedalam variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
suatu keutuhan.49
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan
sumber data utama serta dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman
wawancara, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon
48
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 18-19
49
Lexy J. Moleong, Metodologi Peneliotian Kualitatif, edisi revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hal.4
50
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Transito, 1998), hal. 112
48
berupa benda gerak atau proses sesuatu. Dan jika menggunakan dokumentasi,
B. Tempat Penelitian
SMP IT Khalid bin Walid desa Pematang Berangan Rokan Hulu Riau,
pemilihan lokasi penelitian tersebut karena SMP IT Khalid bin Walid Desa
dukutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain.52
Terdapat dua jenis data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
yakni data yang bersifat kualitatif dan data yang bersifat kuantitatif. Adapun
51
Suharsii Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek (Jakarta: Rieneka Cipta, 2002), hal.102
52
Ibid, Lexy j Moleong, hal. 157
53
Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, hal 60
49
dengan kata-kata atau kalimat dan dipisah-pisahkan menurut kategori
1. Data Primer
ini, data primer yang diperoleh peneliti adalah hasil wawancara dengan
bin Walid Desa Pematang Berangan Rokan Hulu Riau yang mengikuti
2. Data Skunder
54
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hal. 84
50
tinggi, data mengenai persediaan pangan disuatu daerah, dan
sebagainya.55
1. Metode Observasi
55
Ibid, Sumadi Suryabrata, hal. 85
56
Sutrisna Hadi, Metodologi Reseach II(Jakarta: Andi Ofsit, 1991), hal.136
57
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rieneka Cipta, 1996), hal. 1
51
benda atau alat, 5. Waktu, 6. Peristiwa, 7. Tujuan, dan 8. Perasaan.58
yaitu:59
58
Djunaidi Ghoni dan Fauzan Al Mansyur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), hal. 165
59
Ibid, Djunaidi dan Fauzan Al Mansyur, Metodologi hal. 166-174
52
melakukan penelitian. Tetapi dalan suatu saat peneliti juga
tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini jika
dirahasiakan.
60
I Made Wiratha, Pedoman Penulisan Usulan Skripsi dan Tesis (Jogjakarta: Andi Offset, 2006),
hal. 37
53
Metode wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk
3. Dokumentasi
61
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Jogjakarta: Rineka Cipta, 2001), hal.
220
62
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jogjakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 236
54
struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, sarana prasarana,
F. Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bagdon & Biklen (1982) yang dikutip
Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
proses mencari dan menyusun data secara sistematis dari hasil wawancara,
yang penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
63
Lexy l. moleong, hal. 248
55
berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu yaitu
meliputi:64
G. Keabsahan Data
sendiri sejak awal pada dasarnya sudah ada usaha meningkatkan derajat
ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh
64
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 171
56
pengetahuan penelitian kualitatif.65 Sedangkan untuk memperoleh keabsahan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
sumber adalah mengecek data dari sumber yang sama dengan waktu yang
sangat relevan dengan persoalan isu yang sedang dicari dan kemudian
65
Lexy L. Moleong, Op.Cit, hal.320
66
Op. Cit, hal. 373-374
67
Djumadi Ghoni dan Fauzan Al Mansyur, hal. 321
57
BAB IV
A. Paparan Data
58