Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF

AL-GHAZALI DALAM KITAB “AYYUHAL WALAD”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gela Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Cipasung

Oleh :

NUR ALIMAH SAFITRI


NPM : 16.0187.1
NIRM : 002.14.2504.16

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG


TASIKMALAYA
2019 M. / 1429 H.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Kebutuhan

manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam hidup

ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Jika melihat

kualitas dan kondisi pendidikan di zaman sekarang ini serta persoalan yang

dihadapi oleh pendidikan maka, dapat dikatakan bahwa pendidikan agama

dijadikan pedoman untuk pembentukan akhlak dan merupakan benteng utama

dalam menjaga moralitas manusia.

Banyak yang menganggap pendidikan akhlak itu hanyalah bagian dari

kebiasaan saja tetapi sejatinya pendidikan akhlak itu di bentuk dan di arahkan

agar akhlak yang ada pada diri anak dapat membentuk sebuah akhlak yang

baik sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

Sampai saat ini, dunia pendidikan masih dihadapkan pada persoalan

yang sama, yaitu problem pendidikan akhlak. Degradasi moral dan etika di

dunia ini masih mengemuka. Tampak bahwa pendidikan akhlak berhenti di

ranah kognitif saja, belum merealisasi pada aspek sikap sebagai dasar aplikasi

konsep akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini pada gilirannya

berpengaruh terhadap kualitas atau mutu pendidikan dan bahkan kualitas

moral bangsa sebab lembaga pendidikan merupakan core bagi terwujudnya

konsep-konsep moral dalam kenyataan. Dengan ini, urgensitas pendidikan


akhlak seharusnya menjadi fokus utama suatu bangsa secara khusus oleh para

para praktisi pendidikan.

Salah satu faktor terjadinya krisis akhlak adalah perkembangan IPTEK

dan maraknya budaya Barat yang makin memonopoli ruang lingkup

kehidupan masyarakat Indonesia terutama kepada peserta didik. Hal tersebut

telah menimbulkan keprihatinan terhadap pembentukan karakter para tunas

bangsa. Krisis akhlak yang meliputi moral dan etika yang merupakan dasar

untuk hidup bermasyarakat semakin langka dan dianggap kurang penting.

Etika semakin pudar di antara generasi muda bangsa dan semakin

menimbulkan keresahan. Syauqi Bey dalam sya’irnya, “Hidup dan bangunnya

suatu bangsa tergantung pada akhlaknya, jika mereka tidak lagi menjunjung

tinggi norma-norma akhlakul karimah, maka bangsa itu akan musnah

bersamaan dengan keruntuhan akhlaknya.”1

Oleh sebab itu, pendidikan akhlak tidak bisa dipisahkan dari ruang

lingkup pendidikan Islam. Karena, pendidikan akhlak yang bertujuan untuk

mencapai akhlak yang sempurna merupakan puncak dari tujuan pelaksanaan

pendidikan Islam itu sendiri. Dengan kata lain, seorang muslim tidak dapat

dikatakan sempurna agamanya bila akhlak dalam kehidupannya tidak

mencerminkan akhlak yang baik. Karena, pada zaman milenial ini pendidikan

akhlak membutuhkan penyeimbang sebagai kecenderungan pola hidup yang

semakin memprihatinkan akibat degradasi moral, serta diperlukannya konsep

tersendiri untuk membenahi pola perilaku manusia saat ini yang sesuai dengan

1
https://aceh.tribunnews.com/amp/2017/02/09/revolusi-ahlak?page=2. Diakses pada
tanggal 02-12-2019. Pada jam 13:35.
kaidah-kaidah Islam yang dapat menghadapi serta menjawab tantangan

zaman.

Adanya fenomena-fenomena seperti (1) meningkatnya kekerasan di

kalangan remaja contonya bullying; (2) penggunaan bahasa dan kata-kata

yang memburuk seperti mengucapkan kata kasar; (3) meningkatnya perilaku

merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas; (4)

semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk seperti, bersikap melawan

terhadap yang lebih tua; (5) menurunnya etos kerja; (6) semakin rendahnya

rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab

inidividu dan warga negara; (9) membudayanya ketidakjujuran seperti,

mencontek saat ujian; (10) adanya saling curiga dan kebencian di antara

sesama. Hal ini merupakan bukti masih perlunya perbaikan karakter (ahlak)

generasi penerus bangsa.2

Dari hasil penelaahan beberapa karya Al-Ghazali, diketahui bahwa

pemikiran Al-Ghazali terkait dengan konsep pendidikan akhlak untuk

mengatasi degradasi moral saat ini dapat dilakukan dengan membangun

kualitas pendidikan terutama dengan menanamkan nilai-nilai akhlak Islami

dalam keluarga, sekolah dan lingkungan. Selain itu, Al-Ghazali juga

memaparkan mengenai langkah-langkah pendidikan akhlak untuk mengatasi

degradasi yang terdiri dari, pendidikan akhlak berlandaskan Al-Qur’an dan

Hadits, tujuan pendidikan akhlak, tahapan yang dicapai dalam pembentukan

akhlak, serta metode pembentuknya. Metode yang digunakan Al-Ghazali

2
https://radarmalang.id/urgensi-guru-profesional-dan-guru-berkarakter/. Di akses pada
tanggal 02 -12-2019. Pada jam 13: 20.
dalam kitab Ayyuhal Walad adalah dengan metode nasihat, metode dialog, dan

metode pembiasaan. Pemikiran Al-Ghazali tentang konsep pendidikan akhlak

sampai saat ini tetap relavan terbukti dengan banyaknya pendidik yang masih

menggunakan konsep beliau. Hanya saja berbeda penyajian pemikiran dan

kasus yang dihadapi.

Konsep pendidikan akhlak perspektif Al-Ghazali merupakan konsep

pendidikan yang peneliti ambil dari banyaknya konsep pendidikan akhlak.

Peneliti mengambil perspektif Al-Ghazali karena peneliti tertarik pada

berbagai karya beliau yang sarat dengan kehidupan sufi dan bernuansa

filosofi. Sehingga, memberikan seni tersendiri dalam pendidikan yang

diberikan lewat untaian kata-kata beliau.

Berdasarkan gambaran masalah tersebut, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian guna mengetahui lebih dalam tentang konsep

pendidikan akhlak yang lebih efektif dan efisien serta berhasil guna pada

generasi muda saat ini. Adapun judul penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu : “Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Imam Al-Ghazali

Dalam Kitab Ayyuhal Walad”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dewasa ini, dalam bidang pendidikan, kerusakan akhlak

menyebabkan orientasi pendidikan berubah menjadi sekedar untuk

kepentingan materialisme. Efeknya, pendidikan gagal melahirkan produk


yang memiliki karakteristik Islami yang mampu menjawab tantangan

zaman. Dan pada realitasnya kerusakan akhlak menyebabkan kerusakan

diberbagai sendi kehidupan.

Maraknya penggunaan teknologi yang berlebihan, gaya hidup yang

kekinian, pergaulan bebas serta pola asuh yang kurang baik menjadi faktor

ajang merosotnya moral serta etika peserta didik dalam menerapkan nilai-

nilai keilmuan yang telah didapat sehingga hal yang biasa dibenarkan dan

hal yang benar tidak dibiasakan. Sehingga, dalam skala yang sedikit dan

rutin, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang cukup untuk merubah

kebiasaan ataupun kepribadian seseorang.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi

masalah ini pada pembahasan mengenai konsep pendidikan akhlak

perspektif Al-Ghazali dalam kitab ayyuhal walad.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, agar penelitian

ini terarah dan mencapai tujuannya, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Ghazali Dalam

Kitab “Ayyuhal Walad”?

b. Bagaimana Metode Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Ghazali Dalam

Kitab “Ayyuhal Walad”?


c. Bagaimana Implementasi Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Ghazali

Dalam Kitab “Ayyuhal Walad” Bagi Praktik Pendidikan Akhlak di

Sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Ghazali

Dalam Kitab “Ayyuhal Walad”.

2. Untuk Mengetahui Metode Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Ghazali

Dalam Kitab “Ayyuhal Walad”.

3. Untuk Mengetahui Implementasi Pendidikan Akhlak Perspektif Al-

Ghazali Dalam Kitab “Ayyuhal Walad” Bagi Praktik Pendidikan Akhlak di

Sekolah.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. SecaraTeoritis,

a. Sebagai rekomendasi dalam pengembangan pembentukan akhlak dan

pemahaman konsep pendidikan akhlak perspektif Al-Ghazali dalam

kitab ayyuhal walad.

b. Untuk mengetahui relevansi konsep pendidikan akhlak perspektif Al-

Ghazali dalam kitab ayyuhal walad dengan pendidikan Islam di

sekolah.
2. Secara Praktis,

a. Sebagai rujukan bagi pemerhati masalah pendidikan akhlak.

b. Menumbuhkembangkan pemahaman pendidikan akhlak dengan

penanaman atau pengamalan konsep pendidikan akhlak kepada peserta

didik supaya terbiasa untuk melakukan atau menjalankan perintah

agama.

Anda mungkin juga menyukai