Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni suatu pendekatan

penelitian yang di tujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena

peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, pemikiran orang secara individual

maupun kelompok.1

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content

analysis) yang didefinisikan Krippendrorf sebagai “a research technique for

making replicable and valid inferences from texts (or other meaningful matter) to

the contexts of their use.2 Analisis isi digunakan untuk memeperoleh keterangan

dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat

digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, seperti surat kabar,

buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang,

musik, teater, dan sebagainya.3 Dalam konteks penelitian ini, penulis menganalisis

isi kitab Ayyuhal Walad.

1
Syaodih, N, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2005, h.
60.
2
Dikutip dari Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Depok: Rajawali
Pers), 2014, h. 283
3
Widiawati Nani, Metodologi Penelitian Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
(Tasikmalaya: Edu Publisher), 2020, h. 152
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data Penelitian

Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka.4 Yang termasuk data kualitatif

dalam penelitian ini yaitu isi teks Ayyuhal Walad.

2. Sumber Data Penelitian

a. Primer

Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang

diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan tema

penelitian.5 Adapun referensi yang menjadi sumber data primer yaitu data

yang diambil dari sumber utamanya. Data ini diambil dari Kitab Ayyuhal

Walad karya Imam Al-Ghazali yang diterbitkan oleh penerbit Al-

Haramain di Surabaya pada tahun 2005.

b. Sekunder

Data sekunder adalah literatur tentang pemikiran Al-Ghazali yang

berkaitan dengan pendidikan akhlak yang ditulis oleh peneliti lain. Data

sekunder yang dimaksud adalah Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan

(Pustaka Pelajar, Yogyakarta), Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali

(Bumi Aksara, Jakarta), Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazali (PT Al-

Ma’rif, Bandung) dan lain sebagainya.

4
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996),
h.2
5
c. Tertier

Sumber data tertier merujuk pada data penunjang penelitian yang

berdasarkan sumber pengambilan atau temanya tidak terkait secara

langsung, misalnya buku-buku metodologi penelitian.6

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah analisis wacana (discourse analysis). Crystal dalam The Cambridge

Encyclopedia of langue (2008:116) mengungkapkan “Discourse analysis focusses

on the structure of naturally occuring spoken language, as found in such

‘discourses’ as conversations, interviews, commentaries, and speechs.” 7 Analisis

wacana dalam penelitian ini memfokuskan pada struktur narasi kitab Ayyuhal

Walad.

D. Instrumen Penelitian

Dalam peneitian kualittaif yang bertindak sebagai instrumen penelitian

adalah peneliti sendiri. Peneliti merupakan instrumen kunci (key instrument).8

Bogdan dan Biklen memaparkan dengan jelas bahwa, “Qualitative research has

the natural setting as the direct source of data and the researcher is the key

instrument”. Artinya, penelitian kualitatif memiliki setting alamiah yang

6
Widiawati Nani, Metodologi Penelitian Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
(Tasikmalaya: Edu Publisher), 2020, h. 208
7
Setiawati eti, roosi rusmawati, Analisis Wacana (Konsep, Teori, dan Aplikasi) , Malang:
UB Prss, 2019, h.3
8
Setyosari, P, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. (Jakarta: Kencana),
2016, h. 61.
mengarahkan sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci. 9 Dengan ini,

kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil

penelitiannya.10

Dalam praktiknya pada rancangan penelitian, pengumpulan data, serta

pembuatan kesimpulan, peran human intrument dalam observasi partisipan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sejak menyusun rancangan penelitian tentang materi pendidikan akhlak,

peneliti sudah berfungsi sebagai instrumen, yaitu menetapkan kitab yang

akan di analisis, menentukan rancangan materi, dan menyusun teknik yang

membantu mempermudah mengumpulkan data seputar pendidikan akhlak.

2. Setelah menyusun rancangan materi, peneliti mengidentifikasi dan

menetapkan beberapa sumber data yang tepat dan sesuai dengan judul

penelitian, dengan berdasarkan tema penelitian.

3. Mengembangkan teknik-teknik pengumpulan data kemudian membuat

kesimpulan hasil penelitian.

4. Semua teknik dilaksanakan peneliti sendiri.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Bodgan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan-

9
Djunaidy, M dan Almanshur Fauzan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jogjakarta Ar-
Ruzz Media, 2014, h. 95-96.
10
Moleong J, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya), h. 168
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat dirangkai sebagai hasil kesimpulan.11

Teknis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

analisis wacana. Secara lebih spesifik, konsep dan teori yang digunakan sebagai

acuan di dalam menganalisis data dapat diuraikan sebagai berikut12:

1. Deskripsi, yakni peneliti menguraikan strategi wacana yang digunakan

oleh kitab Ayyuhal Walad, kemudian hasil analisis data diuraikan tanpa

menghubungkannya dengan aspek lain.

2. Interprestasi, yakni menafsirkan hasil analisis data pada tahap pertama

dengan menghubungkannya dengan beberapa literatur yang berkaitan

dengan pendidikan akhlak.

3. Eksplanasi, dimaksudkan untuk mencari penjelasan atas hasil

penafsiran pada tahap pertama dan kedua, sehingga pada akhirnya

menghasilkan kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian.

11
Widiawati Nani, Metodologi Penelitian Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
(Tasikmalaya: Edu Publisher), 2020, h. 222
12
Badara Aris, Analisis Wacana Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media,
(Jakarta: Kencana), 2014. h.72

Anda mungkin juga menyukai