BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas
pendekatan atau desain penelitian apa yang akan diterapkan. Hal ini,
yang diterapkan.
diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan
berbeda dengan tujuan obyek dan masalah yang akan diteliti, tidak pas atau
langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan kondisi arti apa
data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.
tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
eksplanatori.
Lebih lanjut Ratna (2010 : 34) mengatakan bahwa metode berasal dari
bahasa Yunani, yaitu methodos, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar
kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah,
sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Lebih lanjut Ratna mengatakan bahwa
secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan
Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang
menjadi sasaran.
104
melaksanakan penelitian agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang
baik adalah metode yang selalu bersifat teknik. Begitu juga dengan penelitian di
penelitian sastra tentu lebih dari itu.Penelitian sastra memerlukan paradigma yang
sastra adalah cara yang dipilih oleh peneliti dengan mempertimbangkan bentuk,
demikian, analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein (‘ana’ = atas, ‘lyein’
penyusunan data tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu.Hal
ini, metode deskriptif analitis berarti bukan hanya melakukan deskripsi murni,
105
demikian, metode ini berusaha pula mendeskripsikan fakta secara logis.Data yang
dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kualitatif yang berupa deskripsi
nilai-nilai budaya dan karakter cerita drama atau lakon seni tarling Kabupaten
struktural. Dari tahap ini akan diperoleh deskripsi nilai-nilai budaya dan karakter
cerita drama atau lakon seni tarling. Tahap kedua, dilakukan pengkajian terhadap
kriteria dan langkah-langkah dalam menyusun bahan ajar cerita drama atau lakon
seni tarling.
1. Sumber Data
siswa kelas VIII pada SMP Negeri 1 Karangampel, SMP Negeri 1 Sliyeg,
dan SMP Negeri Unggulan Sindang sebagai objek studi utama yang akan
Kabupaten Indramayu.
sejawat tentang perlunya menyusun bahan ajar yang sesuai dengan konteks
kedaerahan.
budaya dan karakter cerita drama atau lakon seni tarling Kabupaten
Indramayu.
data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian.
Satori dan Komariah (2010 : 103) mengatakan bahwa pengumpulan data dalam
penelitian ilmiah adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh data yang
melalui setting dari berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari settingnya,
kepada peneliti, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
2.1 Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
alon. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
sepihak. Artinya, dalam kegiatan wawancara itu pertanyaan hanya berasal dari
saja. Pernyataan yang senada juga diungkapkan oleh Sudjana (Satori dan
Komariah, 2010 : 130) bahwa wawancara adalah proses pengumpulan data atau
informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber
data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
Syamsuddin dan Damaianti (2007 : 96) mengatakan bahwa ada dua jenis
ini peneliti memberikan kebebasan diri dan mendorongnya untuk berbicara secara
luas dan mendalam. Agar wawancara memperoleh hasil yang baik, pewawancara
pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh
disusun dalam suatu format, ataupun dibuat terpisah. Alat pencatat yang bersatu
pada lembar yang sama.Dalam pembuatan catatan hasil wawancara, selain dicatat
pertanyaan, juga dicatat reaksi-reaksi lainnya baik yang dinyatakan secara verbal
maupun nonverbal.
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Nama : _______________________________________
Umur : _______________________________________
Jenis Kelamin : _______________________________________
Alamat : _______________________________________
Pendidikan : Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Pekerjaan : _______________________________________
Unit Kerja : _________________________________
Tabel 3.3
Nama : _______________________________________
Umur : _______________________________________
Jenis Kelamin : _______________________________________
Alamat : _______________________________________
Pekerjaan : _______________________________________
Unit Kerja : _________________________________
2.2 Dokumentasi
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film, dan lain-lain.Nasution (Satori dan Komariah, 2010 : 146)
dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau
2.3 Angket
dalam pengumpulan data karena dapat dibuat secara metodik dan didistribusikan
(questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak
berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh
Sukmadinata mengatakan bahwa karena angket dijawab atau diisi sendiri oleh
responden dan peneliti tidak langsung bertemu langsung dengan responden, maka
yang lazim digunakan (populer), kalimat tidak terlalu panjang dan tidak
beranak cucu.
115
Tabel 3.4
Format Angket
Nama : _______________________________________
Umur : _______________________________________
Jenis Kelamin : _______________________________________
Alamat : _______________________________________
No. HP. : _______________________________________
Pekerjaan : _______________________________________
Unit Kerja : _______________________________________ ..
Jawaban
No Alternatif Alasan
Ya Tidak
1
2
3
4
dst.
C. Instrumen penelitian
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti
itu sendiri.Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi
seberapa jauh penliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta
menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek
mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Kedua, validitas menunjukkan suatu
derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi, sedang, atau rendah, bukan valid dan
mengatakan bahwa:
dalam penelitian kualitatif pada awalnya di mana permasalahan belum jelas dan
pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah
instrumen.
pengumpulan data yang telah ditentukan, maka dalam penelitian ini ada beberapa
1) Pedoman wawancara yang diberikan kepada sumber data yaitu siswa kelas
karakteryang terdapat dalam cerita drama atau lakon seni tarling yang
terbagi menjadi tiga genre cerita drama yaitu: mitos, legenda, dan
dongeng.
Indonesia.
mengetahui tentang cerita drama atau lakon seni tarling dikaitkan dengan
yang berkaitan dengan variabel penyusunan bahan ajar cerita drama atau
Setiap kali kita akan menyusun pedoman wawancara, maka kita juga
berikut.
Tabel 3.5
dan alat pengumpul data penelitian yang dibuat diserttakan dalam lampiran.
diperoleh secara valid dan reliabel dan ini sangat tergantung pada kualitas data
yang diperoleh dari sumber data yang tepat melalui pengungkapan (instrumen)
penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Lincoln dan Guba (Satori dan Komariah,
119
sesuatu.
bahwa hanya manusia sebagai instrumen yang dapat memahami makna interaksi
Sukmadinata (2008 : 111) mengatakan bahwa ada beberapa peranan yang dapat
datanya dikumpulkan.
120
3) Peneliti partisipatif, peneliti melakukan dua fungsi meneliti dan ikut serta
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
penelitian.
3) Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa tes
seketika.
pelakan.
121
justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang
Linclon dan Guba (Satori dan Komariah, 2010 : 63) mengatakan bahwa
sebagai berikut.
data.
praktisnya.
dari yang lain, yang tidak direncanakan semula, yang tidak diduga terlebih
pengumpulan dan analisis data, teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada
strategi terdahulu yang digunakan dan data yang telah diperoleh. Langkah-
1) Perencanaan
dan tidak melakukan pengumpulan data lagi. Batas akhir penelitian tidak
5) Melengkapi
prinsip.
Data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
1) Ketepercayaan
suatu penelitian terdapat pada alat untuk menjaring data, apakah sudah
tepat, benar, sesuai dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat untuk
2) Keteralihan
atau pada setting sosial yang berbeda dengan karakteristik yang hampir
sama.
3) Kebergantungan
tempat lain.Oleh karena itu, peneliti perlu membuat laporan yang baik agar
4) Kepastian
Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat