PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-
emosi, kreativitas, dan spiritual). Pendidikan dengan model pendidikan seperti
ini berorientasi pada pembentukan anak sebagai manusia yang utuh. Kualitas
anak didik menjadi unggul tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga
dalam karakternya. Anak yang unggul dalam karakter akan mampu
menghadapi segala persoalan dan tantangan dalam hidupnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana model pendidikan karakter yang dilakukan di barat
2. Bagaimana strategi dan metodologi pendidikan karakter
3. Bagaimana pendidikan karakter yang efektif
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana model Pendidikan yang dilakukan di barat
2. Mengetahui strategi dan metodologi Pendidikan karakter
3. Mengetahui bagaimana Pendidikan karakter yang efektif
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Meningkatkan dan mempertajam refleks moral peserta didik melalui
diskusi,debat,curah pendapat,dan jurnal jurnal
5. Meningkatkan penerapan nilai nilai dalam kehidupan sehari hari melalui
pelayanan sekolah (guru, siswa,guru BK,karyawan sekolah) terhadap
masyarakat serta berbagai bentuk strategi pelibatan dalam masyarakat
serta berbagai bentuk strategi pelibatan dalam masyarakat lainnya
6. Mendukung pengembangan guru dalam dimensi pengembangan moral
dan pelaksanaan dialog antar guru dalam konteks moral selama
pelaksanan tugasnya
3
1. Pembelajaran mental (berbsis otak)
2. Pembelajaran jasmani melalui pengalaman langsung (hands-on
experience),melibatkan seluruh panca indra,melibatkan hamper seluruh
system ssaraf
3. Pembelajaran emosi dan sublimal (dibawah ambang persepsi sadar)
B. Strategi dan metodologi Pendidikan karakter
4
Pusat kurikulum kementrian Pendidikan nasional (2011) dalam kaitan
pengembangan diri,menyarankan empat hal yang diliputi:
1. Kegiatan rutin
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap upacara.
2. Kegiatan spontan
Bersifat spontan saat itu juga, pada waktu terjadi keadaan tertentu
misalnya.
3. Keteladanan
Timbulnya sikap dan perilaku peserta didik karena meniru perilaku dan
sikap guru dan tenaga kependidikan di sekolah,bahkan perilaku seluruh
warga sekolah yang dewasa lainnya sebagai model.
4. Pengondisian
Penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan
karakter.
5
Dalam pada itu,terkait metodologi yang sesuai untuk Pendidikan
karakter,lickona (1991) menyarankan agar Pendidikan karakter berlangsug
efektif maka guru dapat mengusahakan implementasi berbagai metode seperti
bercerita tentang berbagai kisah,cerita atau dongeng yang sesuai,menguasai
siswa membaca literatur,melksanakan studi kasus,bermain peran,diskusi,debat
tentang moral dan juga penerapan pembelajaran kooperatif.Yang perlu diingat
bahwa metode penggunaan berbagai metode pembelajaran dibawah ini tentu
akan lebih leluasa pada mata pelajaran yang mengandung instructional effect
maupun nurturant effect yaitu mata pelajaran Pendidikan agama dan
Pendidikan kewarganegaraan. Beberapa metode itu antara lain:
6
Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulakan suatu dialog dapat
disebut diskusi jika memenuhi kriteria:
Bagi siswa SMP dan SMK/SMA ketua diskusi sudah dapat diserahkan
kepada siswa. Pilihlah siswa yang cukup disegani oleh kawan kawan
sekelasnya dalam kelompok masing masing. Siswa tersebut tidak hanya
diangap pandai dan cerdas, tetapi pilih juga yang lancer berbicara, dan dapat
mengarahkan teman temannya dalam diskusi, tegas dan dapat membuat
keputusan. Manfaat dari penyelenggaraan diskusi kelompok seperti itu
antara lain adalah:
7
Hal hal yang patut dilaksanakan guru sebelum diskusi dimulai antara
lain adalah:
a) Buzz group
8
negative manusia yang tidak menghargai lingkungan dengan
menebang hutan semena mena.
c) Kelompok sindikat
d) Curah pendapat
9
kursi kosong menghadap peserta diskusi. Ini adalah tempat duduk
para pembicara para fish. Jika waktunya lebih leluasa para fish dapat
dikembangkan menjadi sekitar 5 orang. Para fish bebas
mengemukakan pandangannya, asal siap benar dengan argumentasi
untuk mempertahankan pandangannya.
10
h) Penilaian baik dari guru atau kawan sekelas serta pemberian
umpan balik.latihan ulang demi kesempurnaan simulasi
11
c) Siswa bekerja sama, berperilaku pro social untuk menyelesaikan
tugas Bersama
d) Siswa bergantung secara positif
e) Setiap siswa bertanggung jawab secara individu terhadap tugas
yang menjadi bagiannya.
Pada umunya para ahli, seperti yang disampaikan oleh George Jacobs
bersepakat ada delapan prinsip yang harus ditetapkan dalam pembelajaran
kooperatif, anatara lain:
12
3. Pendidikan karakter yang efektif memerlukan pendekatan yang
sungguh-sungguh dan proaktif serta mempromosikan nilai nilai inti
pada semua fase kehidupan sekolah
4. Sekolah harus menjadi komunitas peduli
5. Menjadikan peluang bagi guru siswa untuk melakukan tindakan
bermoral
6. Pendidikan karakter yang efektif harus dilengkapi dengan kurikulum
akademis yang bermakna dan menantang, yang menghargai semua
pembelajaran dan membantu mereka untuk mencapai sukses.
7. Pendidikan karakter harus secara nyata berupaya mengembangkan
motivas pribadi siswa
8. Seluruh staf sekolah harus menjadi komunitas belajar dan komunitas
moral yang semuanya saling berbagi tanggung jawab bagi
berlangsungnya Pendidikan karakter, dan berupaya untuk
mengembangkan nilai nilai inti yang sama menjadi panduan Pendidikan
karakter bagi para siswa.
9. Implementasi Pendidikan karakter membutuhkan kepemimpinan moral
yang diperlukan bagi staf sekolah maupun para siswa
10. Sekolah harus merekrut orang tua dan anggota masyarakat sebagai
partner penuh dalam upaya pembangunan karakter
11. Evaluasi terhadap Pendidikan karakter harus juga menilai karakter
sekolah, menilai fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, sampai
pada penilaian terhadap bagaimana cara para siswa memanifestasikan
karakter yang baik.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesimpulan
14