Anda di halaman 1dari 13

ETIKA PERGAULAN DENGAN

TEMAN SEBAYA

X TKI A
KELOMPOK 4:
-Alika Bilqis Syaibah
-Chika Khoerunisa
-Elcha Audia Putri
-Fardhan Fahreza
-Hokky Wiratama
-Meisya Azzahira
-Tiara Siti Nur Azizah
Kata pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul "Etika Pergaulan Dengan Teman Sebaya" tepat pada waktunya
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada
Ibu Winny yang telah membimbing kami dan juga teman-teman yang telah
banyak membantu dalam mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan
karya makalah ini.Semoga Allah SWT memberikan pahala yang tidak
terhingga.Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat tantangan
dan juga hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi dan terselesaikan Kami juga menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dalam karya tulis ini baik dari bentuk penyusunan
maupun penggunaan kata.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua Aamiin.

Bandung Barat,September 2023


DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................i
Kata pengantar.....................................................................................ii
Daftar isi..............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................4
1.2 Permasalahan........................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Etika dalam Berteman.............................................6
2.2 Etika dalam Berteman................................................................7
2.3 Kiat-kiat dalam memilih Teman..................................................8
2.4 Dampak dari Pergaulan.............................................................11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan.....................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika pergaulan teman sebaya merupakan bagian dari komponen layanan
dasar yang bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui pentingnya etika
pergaulan dengan teman sebaya, dapat menerapkan etika yang baik dalam
kehidupan.
Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topic pembicaraan,
dan menjadi sumber keseriusan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik,
dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan
generasi muda.
Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.Etika adalah
suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan
antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia
disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi kita semua
walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi tetap
membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang
kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan
dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari
masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam
kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai
anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif.
Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa
menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para
anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti:
meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction),
kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen
leven atau kumpul kebo).
1.2 Permasalahan
1.2.1 Mengapa etika sangat penting dalam suatu pertemanan
1.2.2 Bagaimana kiat untuk memilih teman yang baik?
1.2.3 Adakah dampak dalam pertemanan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui seberapa penting etika dalam suatu pertemanan
1.3.2 Mengetahui cara memilih teman atau kriteria teman yang baik
1.3.3 Mengetahui dampak positif maupun dampak negatif dari
pertemanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Etila dalam Berteman
Dalam dunia pertemanan kita sering mendengar tentang Etika berteman,
namun pada kenyataannya hanya sebagian orang yang dapat menerapkan
Etika yang baik dalam berteman. Sebelum lebih lanjut membahas pentingnya
etika akan lebih baik jika kita mengerti apa itu etika.
Etika merupakan Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Mengapa
Etika itu penting dalam pertemanan? Karena dalam pertemanan bahkan dalam
dunia sehari-hari dan lain sebagainya. Harus di dukung oleh sikap dalam tutur
kata yang baik dan tingkah laku (perbuatan) yang baik pula, karena pada
dasarnya seseorang akan melihat cara kita berbicara dan tingkah laku kita saat
berbicara dengan lawan bicara kita.
Seperti halnya jika kita tidak dapat bertutur kata dengan baik dalam
berteman, maka teman kita akan merasa tersinggung. Bermula dari perasaan
tersinggung inilah yang nantinya akan menjadi suatu masalah yang dibesar-
besarkan sehingga melibatkan dua belah pihak yang tadinya hanya bermula
dari dua orang saja. Bahkan apabila hal ini terjadi antarsekolah maka hal ini
dapat menimbulkan tawuran yang nantinya dapat memakan korban. Disinilah
timbul permusuhan yang menimbulkan etika yang kurang baik dalam
pertemanan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan betapa pentingnya etika dalam
berteman karena kita merupakan makhluk sosial yang tak lepas dari orang lain
untuk berkomunikasi yang merupakan bagian dari hidup kita. Dengan adanya
etika, memudahkan kita untuk berkomunikasi terutama dengan teman dan
tanpa mempunyai etika yang kurang bagus, akan terasa sekali dampaknya
pada diri kita sendiri.
2.2 Etika dalam Berteman

Dalam bersosialisasi dengan masyarakat dalam kehidupan, seorang


manusia memiliki berbagai ragam kendala, khususnya dalam berteman. Untuk
kelangsungan berteman yang sehat dan baik banyak hal yang perlu
diperhatikan untuk berteman. Etika dalam berteman tampaknya sangat mutlak
diperlukan.
Remaja perlu aturan untuk perlindungan diri dalam pergaulan modern
sekarang ini. Mereka harus mengetahui bagaimana cara bersosialisasi dengan
lingkungan dan bagaimana cara membuka diri serta berinteraksi, sehingga
mereka dapat menjadi bagian yang berguna untuk masyarakat. Seorang remaja
yang menarik bisa berteman dengan siapa saja. Ia tidak perlu membatasi
dirinya dengan anggota kelompok atau lingkaran tertutup lainnya di sekolah
atau pada hubungan sosial yang lain. Karena hal ini justru akan menghilangkan
jati diri dari remaja itu sendiri dan menghilangkan peluang untuk mendapat
pergaulan dan persahabatan yang baru.
Selain untuk remaja, informasi ini juga bisa dijadikan acuan bagi orang
tua agar lebih paham dan mengerti etika remaja Karena bagaimanapun
orangtua juga perlu mengetahui apa yang menjadi permasalahan kaum remaja
sekarang. Tujuannya agar tidak terjadi jurang pemisah antara orangtua dan
remaja.
Berikut adalah etika dalam berteman.:
Sebagai makhluk yang paling sempuma dimuka bumi tentulah kita
memiliki akal untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Begitu juga dalam berteman, kita pasti dapat memilih teman baik dengan
agama baik pula. Karena dari agama itulah yang menjadikan penentu bagi kita
agar dapat menjadi orang yang baik atau tidak.
Agama yang paling dominan di negeri kita ialah agama Islam. Di mana di
dalam Islam juga diajarkan tentang cara yang baik dalam berteman termasuk
memilih teman. Seperti pesan Nabi Muhammad SAW "Seseorang berada di
atas agama kawannya". Tentulah kita bingung apa maksud dan pesan Nabi ini.
Jawabannya dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
berteman tentulah kita mempunyai kesan tersendiri dengan cara hidup siapa
yang menjadi pendamping kita. Kita selalu mencoba untuk memenuhi
kepuasannya agar diterima sebagai temannya. Maka, carilah teman baik yang
cara hidupnya sesuai dengan petunjuk al-quran dan kepuasan hidupnya
diletakkan dengan memuaskan kehendak Allah.
Cara memilih teman yang baik disebutkan juga dalam kitab Hidayatul
Salikin, Imam Ghazali yang menyatakan: "Hendaklah kita memilih sahabat
dengan 5 syarat."
Syarat yang dimaksud Imam Ghazali ialah:
1. Memberi salam dan menanyakan kabar seorang teman dalam setiap
pertemuan.
2. Saling menghormati esame teman.
3. Tidak menghina walaupun teman kita cacat ataupun meiliki kekurangan
yang lain.
4. Bersikap tawadhu'lah (rendah hati) kepada orang lain dan jangan merasa
lebih tinggi atau takabbur (sombong) dan bersikap angkuh terhadap mereka.
5. Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain.
6. Berbicara dengan baik sopan santun dan saling menghargai.
7. Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahannya dan
tahanlah rasa benci terhadap mereka.
8. Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah-
membantah dengan mereka.
2.3 Kiat-kiat dalam memilih Teman
1. Orang yang berakal. Berkawan dengan orang yang jahil akan menimbulkan
persengketaan.
2. Baik dari segi pribadi dan akhlaknya. Hindari bersahabat dengan orang yang
jahat dan buruk perangainya karena akan mempengaruhi kita
3. Orang yang soleh. Jangan berkawan dengan orang yang fasik karena akan
sentiasa mengekalkan dosa yang besar dan kecil.
4. Jangan berkawan dengan orang yang sangat kasih pada dunia. Kasih pada
dunia di sini bermaksud sesuatu perkara yang bertentangan dengan suruhan
Allah. Jika berkawan dengan orang yang seperti ini, maka akan terikut-ikut
dengan tabiat temannya tadi.
5. Orang yang benar perkataannya. Janganlah suka berkawan dengan orang
yang suka berdusta. Orang yang suka berdusta itu tidak dapat dipercayai
agama dan dunianya. Demikian itu akan membawa kepada kebinasaan dunia.
2.4 Dampak dari Pergaulan
Bergaul memang telah menjadi kebutuhan masing-masing individu untuk
melakukan sosialisasi. Tak heran jika banyak orang yang rela mengorbankan
banyak hal agar bisa eksis di dunia pergaulan. Tetapi bergaul juga memiliki
dampak yang positif maupun negatif bagi kita semua. Oleh karena itu, dalam
bergaul, kita perlu memperhatikan kelebihan maupun kekurangan pergaulan
yang bisa dimanfaatkan.
Berikut beberapa dampak positif dari pergaulan:
1. Berteman dengan teman yang memiliki wawasan yang luas akan memotivasi
kita agar menjadi sepertinya atau melebihi dirinya.
2. Dengan berteman kita bisa berbagi pengalaman, informasi atau juga sebagai
tempat untuk mencurahkan isi hati yang sudah tidak tahan lagi untuk
dipendam sendiri.
3. Satu hal yang perlu diketahui, bergaul sangat diperlukan karena merupakan
suatu kebutuhan untuk menjaga kehidupan sosial tetap terjalan. Dengan
bergaul, bisa memberi manfaat yang sangat baik dalam perkembangan jiwa
kita.
4. Berteman membuat kita dikenal, maka tidak sedikit orang yang berlomba-
lomba untuk mendapatkan teman yang banyak agar lebih dikenal lagi sehingga
memudahkan kita untuk mencari informasi
5. Dalam berteman juga pasti memiliki masa-masa sulit yang harus kita lewati.
Jadi, dengan berteman kita bisa lebih dewasa dengan masalah-masalah yang
kita hadapi. Secara langsung maupun tidak langsung berteman juga merupakan
proses pendewasaan dalam diri kita sendiri.
Selain dampak positif, disamping itu pergaulan juga mempunyai dampak
yang negatif bagi kita. Berikut ini merupakan beberapa dampak negatif dalam
pergaulan :
1. Dalam bergaul, harus memiliki batasan tertentu dan pintar memilih agar
dampak negatif yang bisa timbul bisa diminamilisasi. Pada satu sisi, pergaulan
bisa memberi manfaat yang sangat baik. Di sisi lain, pergaulan juga bisa
melibatkan kita pada suatu permasalahan yang tidak pernah kita sangka bisa
terlibat. Oleh karena itu, kita perlu banyak belajar dalam melakukan pergaulan
agar tidak mudah terkena dampak negatif
2. Dalam bergaul, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya
adalah mengenai teman sendiri. Kita harus bisa menyeleksi teman atau orang
lain yang bisa dianggap sebagai teman. Hal lain yang juga perlu diperhatikan
adalah mengenai grup yang anda masuki. Jangan terlalu mudah untuk
bergabung dengan suatu grup pertemanan. Kemungkinan besar kita bisa
mendapatkan dampak yang negatif bagi kita.
3.Jangan terlalu mudah untuk mengikuti tren. Menjadi diri sendiri memang
terkadang tidak mudahapa lagi jika banyak dikelilingi oleh orang-orang yang
senantiasa up to date dan selalu mengikuti tren masa kiniKarenanya, kita perlu
mengontrol diri agar lebih berhati-hati dalam menjalani pergaulan.
4. Keinginan untuk diakui oleh teman sebaya membuat remaja membuat
pilihan-pilihan yang kurang tepat hanya karena ingin "sama" dengan
temannya, meskipun kadang kala remaja menyadari pilihannya kurang tepat.
Tapi karena kebutuhan akan menerima teman sebaya lebih besar, maka
remaja cenderung mengutamakan pilihan teman sebaya ketimbang pilihannya
sendiri.
5. Terjebak pergaulan bebas. Hal-hal yang dilakukan oleh teman sebaya dalam
kelompok menjadi semacam acuan yang diharapkan dalam kelompok.
Misalnya gaya berpacaran teman sebaya menjadi semacam model yang
digunakan remaja dalam berpacaran. Selain itu juga remaja cenderung
mengembangkan norma sendiri yang ada kalanya bertentangan dengan norma
yang berlaku.
6. Berkurangnya waktu untuk mengerjakan aktivitas produktif dan waktu
bersama dengan keluarga. Kesempatan yang ada lebih banyak digunakan
untuk berkumpul dengan teman sebaya. Oleh karena itu remaja lebih
cenderung menghabiskan waktu bersama teman sebaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Simpulan dari makalah ini yaitu:
3.1.1 Manusia merupakan makhluk sosial yang tak lepas dari orang lain
untuk berkomunikasi yang merupakan bagian dari hidup kita. Untuk
memudahkan berkomunikasi dengan orang lain kita harus memiliki etika yang
baik. Karena itu etika sangat penting dalam pertemanan untuk memudahkan
kita agar dapat berkomunikasi dengan orang lain.
3.1.2 Apabila agamanya baik maka baik pula etikanya tetapi apabila
agamanya rusak maka rusak juga etikanya. Karena itu pilihlah teman dengan
agama yangmbaik.
3.1.3 Berteman merupakan kebutuhan individu untuk melakukan
sosialisasi. Sebagai subjek kehidupan berteman juga memiliki dampak positif
maupun dampak negatif yang berpengaruh besar terhadap kehidupan kita.
3.2 Saran
3.2.1 Karena etika sangat penting dalam berteman untuk menunjang
sosialisasi maka akan lebih baik jika orang tua ikut berpartisipasi dalam
pergaulan agar kita lebih terarah dalam pergaulan tersebut.
3.22 Berteman tidak hanya dilihat dari cara berteman tetapi juga dari
lingkungannya, jadi sebaiknya tempat yang kita tinggali merupakan tempat
tinggal dengan lingkungan yang nyaman agar kita tidak terpengaruh dengan
hal yang tidak-tidak. Seperti kawasan perumahan atau pedesaan dengan
lingkungan yang nyaman.
3.2.3 Karena berteman memiliki dampak positif maupun negatif bagi
kita maka sebaiknya kita harus lebih berhati-hati dalam berteman.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai