Anda di halaman 1dari 35

CBR DAN CJR

“PACARAN ALA REMAJA DI INDONESIA YANG BERAKHIR


MENGENASKAN”

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Hapni Laila Siregar, S.Ag., M.A., Dr.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

1. Nisa Fadillah (7213210041)

2. Nayla Mawaddah S.Pane (7213510060)

3. Najwa Athanya (7211210001)

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVESITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barokatu…

Alhamdulillah kami ucapkan atas segala rahmat dan anugerah serta kesempatan yang
diberikan oleh Allah SWT kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas CBR
dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tak lupa juga shalawat dan salam kami
hadiahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendpat syafaat nya
di akhir kelak. Kami juga mengucapkan kepada Ibu Hapni Laila Siregar, S.Ag., M.A., Dr.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang juga telah memberika
arahan dan bimbingan nya kepada kami semua.

Kami menyadari bahwa di dalam tugas kami ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kami meminta kritik dan saran nya supaya kami dapat membuat
tugas yang lebih baik lagi ke depannya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan
semoga CBR ini bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

KELOMPOK 10

DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................................4
2.1. Pengertian Pacaran......................................................................................................4
2.2. Tujuan Pacaran............................................................................................................5
2.3. Tahap pacaran..............................................................................................................6
2.4. Fakta kasus Pacaran Yang Mengenaskan...................................................................7
BAB III PENYEBAB DAN SOLUSI....................................................................................11
3.1. Faktor-faktor yang Menyebabkan Munculnya Minat Pacaran..................................11
A. Analisis Mahasiswa...................................................................................................12
B. Wawancara Tokoh Masyarakat.................................................................................13
C. Kajian literatur...........................................................................................................15
3.2. Solusi Menghindari Agar tidak Pacaran....................................................................19
A. Analisis Mahasiswa...................................................................................................19
B. Wawancara Tokoh Masyarakat.................................................................................20
C. Kajian literatur...........................................................................................................22
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................24
4.1. Pacaran dikalangan Remaja.......................................................................................24
4.2. Pandangan Islam Tentang Pacaran............................................................................27
BAB V PENUTUP..................................................................................................................33
5.1. Kesimpulan................................................................................................................33
5.2. Saran..........................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................34

2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah pacaran tidak bisa lepas dari dunia remaja, karena salah satu ciri remaja yang
menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai keinginan untuk memiliki. Pada
masa ini, seorang remaja biasanya mulai “naksir” lawan jenisnya. Dikalangan remaja,
pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Biasanya seorang remaja akan bangga
dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar
dianggap kurang gaul. Karena itu,
mencari pacar dikalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga
menjadi kebutuhan sosiologis. Maka tidak heran, mayoritas remaja saat ini sudah memiliki
teman spesial yang disebut “pacar”. Soal pacaran tampaknya menjadi gejala umum di
kalangan remaja. Masa remaja merupakan fase yang sangat potensial bagi tumbuh dan
berkembangnya aspek fisik maupun psikis. Mereka menganggap dirinya sudah bukan anak-
anak lagi, tetapi orang-orang disekelilingnya masih menganggap mereka belum dewasa.
Seringkali remaja ingin bertindak sebagaimana orang dewasa. Akan tetapi, perilaku mereka
seringkali masih bersifat implusif dan um menunjukkan kedewasaan. Disebabkan dorongan
yang kuat ingin menemukan jati dirinya, remaja seringkali ingin melepaskan diri dari orang
tuannya dan mengarahkan perhatian kepada lingkungan di luar keluarganya dan cenderung
lebih senang bergabung dengan teman sebaya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya kasus-kasus yang di bahas.
2. Untuk mencari Solusi atas kasus yang dibahas.
3. Untuk mengetahui apa permasalahan yang terjadi pada remaja Indonesia.

1.3. Manfaat Penulisan


Makalah ini di susun guna memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pengampu. Dan
juga untuk memberitahu apa itu tentang pacaran dan kerigian yang akan di alami jika sampai
salah dalam memilih pasang. Makalah ini juga di susun guna memberitahukan bahwa
sebaiknya tidak menjalin hubungan dalam usia yang masih muda dan agar orang tua lebih
memperhatikan pergaulan anaknya.

3
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Pacaran
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan
fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja dan perubahan psikologis muncul
antara lain sebagai akibat dari perubahan fisik tersebut. Kematangan biologis menyebabkan
remaja memiliki dorongan-dorongan seksual. Akibatnya timbul minat pada hal-hal yang
berhubungan dengan masalah seksual dan ketertarikan terhadap lawan jenis. Remaja
memiliki minat untuk terlibat dalam aktivitas sosio-seksual seperti berpacaran.

Berpacaran tidak hanya sesuatu yang dilakukan semata-mata karena ketertarikan


seseorang terhadap lawan jenis, tetapi juga merupakan sesuatu yang diharapkan atau dituntut
dari remaja karena berpacaran merupakan bentuk hubungan yang populer di masa remaja.
Biasanya tuntutan itu berasal dari teman-temannya yang sangat mempengaruhi tingkah laku
seorang remaja. Akhirnya…. Remaja dan Berpacaran menjadi dua hal yang selalu terkait dan
sulit dipisahkan.

Pacaran (Dating)

Pacaran adalah suatu pertemanan yang akrab.Untuk menggambarkan hubungannya,


biasanya diwujudkan dalam bentuk kasih sayang dan perhatian. Pacaran sebagai proses
bermain dan beraktivitas bersama antara laki-laki dan perempuan dengan saling memberikan
perhatian. Pacaran juga dapat diartikan sebagai awal tindakan atau wujud kasih sayang yang
dilakukan oleh laki-laki atau perempuan karena daya tarik atau kesamaan hobi (Set, 2009:
21). Pacaran merupakan awal bagi remaja untuk belajar bekerja sama serta menghormati hak
dan kewajiban laki-laki dan perempuan (Setiawan, 2008:3). Dengan kata lain pacaran adalah
proses pengenalan awal antara laki-laki dan perempuan yang dilandasi rasa senang, cinta,
perhatian dengan melibatkan perasaan untuk suatu tujuan, yaitu menemukan cara berelasi dan
pertemanan yang lebih akrab.Usia ideal untuk berpacaran sekitar 17 tahun. Biasanya usia
cowok lebih tinggi dibanding usia cewek. Di Singapura, sepertiga remaja memilih usia 18
tahun sebagai usia ideal pacaran. Angka ideal untuk mulai pacaran terbesar berkisar antara
16-18 tahun (Atmowiloto,1985:82).Untuk memahami seluk beluk pacaran, pacaran
dibedakan dalam dua jenis, yaitu:

a. Pacaran sehat

4
Pacaran sehat adalah pertemanan yang saling mendukung, menghargai, menghormati,
mempengaruhi dalam tindakan positif, memberikan semangat, dan saling menguntungkan.

b. Pacaran tak sehat

Pacaran tak sehat adalah pertemanan atau persahabatan yang hanya mencari
keuntungan, tidak ada tanggung jawab, kurang menghargai teman, hanya sebagai suatu
kesenangan saja, melanggar batas-batas yang aman (Atmowiloto, 1985:32).

Pacaran adalah proses mengenal dan memahami lawan jenis dan belajar membina
hubungan yang lebih dekat (berkomunikasi dan menyelesaikan konflik) sebagai persiapan
sebelum menikah.

2.2. Tujuan Pacaran


Tujuan pacaran seringkali berbeda-beda tergantung masa perkembangan seseorang. Pada
masa remaja, tujuan pacaran lebih pada status dan upaya mendapatkan kesenangan. Karena
ada unsur menyenangkan diri inilah biasanya belum ada unsur tanggung jawab dan komitmen
di dalamnya. Pacaran sendiri dilarang oleh islam karena dapat menimbulkan efek yang sangat
buruk, contoh nya seperti perzinaan.

Adapun tujuan dari pacaran adalah sebagai berikut :

1. Pacaran sebagai masa rekreasi


Memiliki arti bahwa ketika kita berpacaran maka akan banyak pengalaman
menyenangkan yang bisa kita lewati bersama dengan orang-orang yang kita sayangi. Akan
banyak tawa yang dapat membangkitkan semangathidup.

2. Pacaran sebagai sumber status


Pacaran dalam hal ini mengandung arti bahwa ada nya rasa cinta yang kuat antar individu
yang membuat hubungan menjadi lebih dekat danhangat. Pacaran disini memiliki arti bahwa
dari masing-masing individu dapat bersatu dan bergaul untuk bisa sama-sama belajar
mengenai nilai-nilai, norma, dan kelompok sosial lainnya. Tujuannya untuk dapat berprilaku
dengan baik dan sesuai.

5
3. Pacaran melibatkan kemampuan untuk bergaul secara intim, akrab, terbuka dan bersedia
untukmelayani. Dalam hal ini memiliki arti bahwa mencintai sama dengan kita memberi
waktu dan perhatian kita pada orang yang kita cintai.
4. Pacaran sebagai penyesuaian normative
Memiliki arti bahwa dalam hal ini dipandang sebagai persiapan untuk menguji kemampuan
dalam menyalurkan kebutuhanseksual.

5. Pacaran sebagai masa sharing


Memiliki arti bahwa dalam berpacaran kita akan melakukan kegiatan saling bertukar pikiran,
pengalaman, perasaan dan lain-lain.

6. Pacaran sebagai masa pengembangan identitas


Memiliki arti bahwa tujuan dari berpacaran salah satunya adalah dapat membentuk dan
mengembangkan identitas diri seorang individu dalam suatu hubungan tersebut.

7. Pacaran sebagai masa pemilihan calon pasangan hidup


8. Memiliki fungsi sebagai masa persiapan menuju jenjang pernikahan yang serius.

2.3. Tahap pacaran

 Tahap Ketertarikan

Tantangan untuk tahap ini adalah mendapatkan kesempatan untuk menyatakan


ketertarikan dan mengenali orang lain. Sumber ketertarikan terhadap lawan jenis sangat
bervariasi, antara lain : penampilan fisik, kemampuan, karakter/sifat, materi dll.

 Tahap Ketidakpastian

Terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti, tepat atau tidaknya pasangan.
Tantangannya adalah menerima ketidakpastian ini sebagai suatu yang wajar dan jangan
goyah. Adalah normal jika mendadak ragu apakah melanjutkan hubungan dengan oran ini
atau tidak. Tanpa memahami tahap ini, maka seseorang laki-laki mudah berpindah hati.

 Tahap Komitmen dan Keterikatan

6
Pada tahap ini kita ingin kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan
kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus
bersaing dengan orang lain.

 Tahap Keintiman

Mulai merasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk mengendorkan
pertahanan kita dan berbagi lebih mendalam dibandingkan masa sebelumnya. Tahap ini
merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri dan pasangan. Tantangannya adalah
mengatasi sisi yang kurang baik dari diri kita.

 Tahap Pertunangan

Umumnya pada tahap ini, pasangan sudah mampu memprediksi “masalah potensial” yang
mungkin terjadi dalam hubungan mereka, oleh karena itu komitmen atau kesepakatan
bersama tentang langkah-langkah

2.4. Fakta kasus Pacaran Yang Mengenaskan


1. Mahasiswi di Pandeglang Tewas Mengenaskan di Tangan Pacar

Seorang mahasiswa asal Desa Sarun, Desa Sarun, Kecamatan Majasar, Kabupaten
Pandeglang, LS (23) ditemukan tewas di dekat Stadion Badak sekitar pukul 22.00 WIB
Rabu (9/2/2023). Korban ditemukan tewas di semak-semak dalam kondisi
memprihatinkan, dengan luka di leher. Pelaku pembunuhan adalah pacar korban bernama
Riko Arizka (21). Motif pembunuhan itu adalah romansa atau cinta segitiga. korban dan
pelaku serta salah satu teman laki-laki korban.

Sumber : rrr.co.id
7
2. Remaja Jember Hamil Dibunuh Pacar

RA, seorang gadis 16 tahun asal Kecamatan Gumukmas, Jember, Jawa Timur, tewas
di bunuh oleh pacarnya setelah mengaku hamil tujuh bulan. RAT membunuh korban di
sawah dekat TPA di Dusun Jatisari. dia membuang kedua ponsel korban dan
menggunakan sabit untuk membunuh korban lalu membenturkan leher korban ke sungai
dekat TKP. Akibat luka sabit tersebut, korban mengalami luka sepanjang 25 cm di bagian
leher hingga perut.

Sumber : detik news


(31/12/2022)

3. Siswa SMP Dibunuh Pacar Lantaran Minta Nikahi

Pada Juni 2013, tersiar kabar memilukan tentang seorang siswi SMP yang tega
membunuh pacarnya yang seumuran dengannya di rumahnya sendiri. Penyebabnya
sendiri karena remaja berusia 15 tahun itu kesal saat kekasihnya mengatakan dirinya
hamil dan minta untuk di nikahi. Gila dan tak kuasa menahan amarahnya, bocah berinisial
IF asal Tulang Agung itu pun menghabisi FHM dengan cara menjambaknya dengan tali
pramuka.

8
Sumber : https://www.boombastis.com

4. Kepala Gadis di Bawah Umur di Boyolali Diduga Dipukul Sang Pacar Gunakan Batu
Bata

Dari keterangan polisi terungkap bahwa pelaku melakukan tindak pidana kekerasan
terhadap anak berdasarkan Pasal 80 Ayat 2 UU No. 35 Tahun 2014. “Menurut informasi,
pelaku adalah teman korban. Dan kasus ini masih didalami, terutama motif sebenarnya,"
kata Ketua AKP Humas Dalmani kepada Polres Boyolali, Selasa (17/1/2013). Terjadi
percekcokan antara pelaku dan korban yang akhirnya berakhir dengan penyerangan
terhadap korban. Yakni memukul kepala korban dengan batu bata.

Sumber : news.republika.co.id

5. Pelajar SMP Tikam Perut Pacranya yang Hamil

9
Kembali di temukan aksi seorang peajar SMP melakukan pembunuhan
terhadap kekasihnya. Kali ini menimpa seorang remaja dengan inisial LBM yang
berasal dari Tapanuli Utara. LBM mendatangi pelaku yang berinisial PHB dan
mengatakan bahwa dirinya telah hamil. Keduanya pun sempat berunding untuk
mencari solusi dan akhirnya memilih untuk menggugurkan kandungannya. Namun
saat keduanya dalam perjalanan menuju tempat aborsi, terjadi adu mulut antar
keduanya. Hingga karena tidak mampu menahan amarah, PHB mengambil pisau yang
ternyata telah disiapkan lalu menikam perut korban. PHB kabur meninggalkan
korban, namun tak berapa lama pihak polisi menangkap pelaku yang sedang berada di
rumahnya sendiri.

Sumber :bombastis.com

10
BAB III PENYEBAB DAN SOLUSI

3.1. Faktor-faktor yang Menyebabkan Munculnya Minat Pacaran


Beberapa faktor yang dapat mendorong timbulnya minat pacaran pada remaja adalah
(Setiawan, 2008:10):

 Perkembangan dalam diri remaja

Perkembangan pada masa remaja yang ditandai adanya perubahan fisik, psikis, serta
kematangan hormon-hormon memberi dukungan ketertarikan pada lawan jenis.

 Kebutuhan Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial. Berdasarkan kodratnya ini remaja berusaha mencari
teman yang dapat membantu dalam penyaluran perasaan, serta dapat mengungkapkan
keberadaan dirinya, dengan mencari teman yang cocok.

 Rasa ketertarikan karena persamaan

Ketertarikan yang muncul dari perasaan dan fisik dapat menimbulkan keinginan untuk
mendekati dan mengungkapkan perasaan diri agar diakui dan diterima sebagai teman
istimewa. Persamaan hobi, persamaan perasaan senang dapat mendorong timbulnya
ketertarikan.

 Pengaruh lingkungan pergaulan/teman sebaya

Teman sebaya sangat besar pengaruhnya terhadap munculnya minat berpacaran. Remaja
biasanya tidak mau dikatakan kurang gaul, sehingga untuk menutupinya remaja berusaha
memenuhinya agar dianggap ikut trend 6dan dapat diterima dalam kelompoknya. Pacaran
dijadikan objek persahabatan.

 Pengaruh kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi yang makin cepat, sealur dengan perkembangan remaja yang sedang
mencari identitas dan model untuk menunjukkan keberadaan diri, menjadi ajang bagi remaja
untuk menemukan cara agar memperoleh teman akrab atau model-model pergaulan yang

11
digemari. Terbukanya era informasi internet mempengaruhi cara berpikir para remaja zaman
sekarang.

Selain faktor di atas, ada sejumlah faktor lain yang mendorong timbulnya minat
remaja untuk berpacaran (Atmowiloto, 1985:80):

o Ingin tahu lebih banyak mengenai diri orang lain.

o Ingin belajar bermasyarakat dalam hal ini berteman dengan lawan jenis.

o Ingin bersenang-senang, menikmati suasana berkencan.

o Ingin memilih calon pasangan secara serius.

o Ingin mengikuti apa yang terjadi di masyarakat, karena biasanya remaja suka
pacaran.

o Ingin menunjukkan kepada teman, bahwa ia bisa menggaet lawan jenisnya.

A. Analisis Mahasiswa
1) Menurut Nisa Fadillah
o Mengikutin trend, seseorang yang tidak pacaran akan dikatakan kurang gaul,
atau nggak laku.
o Remaja mencari kasih sayang dan ingin dicintai.
o untuk membuktikan bahwa remaja tersebut cantik ataupun ganteng
o Untuk membuktikan bahwa remaja tersebut normal,tidak LGBT
o Pacaran hanya digunakan sebagai ajang percobaan atau merasa penasaran
bagaimana rasanya pacaran itu.

2) Menurut Nayla Mawaddah S.Pane

o Ingin memiliki pasangan seperti orang lain, hal ini yang biasa saya dengar di
kalangan remaja. Mereka mengatakan bahwa jika tidak memiliki pacar akan
merasa iri dengan orang lain yang memiliki pacar karena jika ada pacar mereka
akan mendapatkan kasih sayang dan juga teman untuk bepergian.

12
o Faktor lain nya karena merasa kesepian, padahal jika kita berteman dengan
banyak teman kita tidak akan merasa kesepian walaupun tidak memiliki pacar.
o Pacaran juga dapat di sebabkan oleh rasa suka yang berlebihan kepada seseorang
sehingga ingin memiliki nya agar orang lain tidak dapat memiliki nya.

B. Wawancara Tokoh Masyarakat

1) Wawancara yang di lakukan oleh Nayla Mawaddah S.Pane dengan Bapak Dedi
S.Pane yang bekerja sebagai sekretaris Desa Hasang :

Bapak dedi s.pane menyampaikan,berpacaran atau ketika ada laki-laki dan perempuan
berkumpul, maka orang ketiganya adalah setan.Tugas setan adalah membisikan sesuatu yang
bisa membuat seorang umat melanggar syariatnya.
Ketika remaja memilih berpacaran apa aktivitas di dalamnya. Apakah sekedar saling
bertukar kabar, saling bertanya keadaan, saling curhat. Atau bahkan ada aktivitas fisik yang
dilakukan.Dalam islam pun berkumpul dengan seseorang yang bukan muhrim dilarang oleh
Allah SWT karena dapat mendekatkan pada zina.
Perihal berpacaran Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32 'Jangan
mendekati zina karena mendekati zina adalah sebuah perbuatan yang keji dan sebuah jalan
yang buruk.Maka, kita sebagai Umat muslim harus cerdas berpikir bahayanya pacaran karna
hal itu mengalir dosa untuk kita dan menghabiskan waktu yang tak ada faedahnya.

13
2) Wawancara yang di lakukan oleh Nisa Fadillah dengan Bapak Darman Syahputra
sebagai imam masjid Rudin Al-Karim Pematangsiantar.

Bapak Darman Syahputra menjelaskan, pacaran akan menggiring manusia pada hal
negatif. Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang sedang
dalam tahap pendekatan atau mencari kecocokan satu sama lain guna membuahi suatu
komitmen untuk menuju jenjang yang lebih serius yakni bahtera rumah tangga.
Sebagian remaja menganggap bahwa pacaran merupakan kebutuhan pokok. Sebagian
juga menganggap bahwa orang yang tidak memiliki pasangan merupakan golongan orang
yang jomblo yang hidupnya ngenes karena tidak ada pasangan.

3) Wawancara yang di lakukan oleh Nisa Fadillah dengan Bapak Ahmad Junaedi lubis
sebagai imam masjid Rudin Al-Karim Pematangsiantar

14
Pacaran merupakan arah mendekatkan remaja denga zina,Mengenai zina, ada
beberapa firman dari Allah dan hadis dari Rasul yang menjelaskannya.Dalam dua rujukan
utama umat muslim disebutkan, jika zina merupakan dosa yang besar.Bahkan, ada hadis yang
mengungkap, zina sama halnya dengan mengabaikan larangan Allah dan seakan imannya
keluar dari diri manusia.

“Jika seseorang itu berzina, iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang
diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina, iman itu akan
kembali padanya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Islam jelas mengatur bahwa haram hukumnya berpacaran sebelum menikah. Islam
menganjurkan umatnya untuk bertaaruf sebelum menikah, termasuk dalam hadist tentang
pacaran.Pacaran dikhawatirkan akan menjurus ke zina. Bukan tidak mungkin ketika
berpacaran, pasangan saling berpegangan tangan, berpelukan, dan bisa lebih jauh lagi.
Manusia dianugerahi rasa cinta, termasuk rasa cinta terhadap lawan jenis. Namun, bukan
berarti rasa cinta tersebut diungkapkan dengan pacaran.

Jika usia sudah mencukupi dan siap lahir batin, tentu dianjurkan untuk menikah.
Tentunya dengan landasan rasa suka, rela, dan cinta.Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sudah
mengatur agar kita tidak mendekati zina,sekarang ini banyak ditemukan kasus kekerasan
yang pelaku dan korbannya adalah anak di bawah umur.
Salah satu alasan terjadinya tindak kekerasan tersebut adalah rasa cemburu atau juga
dilandasi hubungan kekasih.

C. Kajian literatur
Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama yaitu
menemukan pekerjaan yang sesuai dan menikah. Baik laki-laki maupun perempuan saat
berada di usia remaja akan mengalami perasaan jatuh cinta. Gejala perilaku setiap orang yang
jatuh cinta tidak selalu sama dan mungkin seorang remaja telah mulai mempelajari peran
seksual lebih baik dibandingkan remaja lain, dan sebaliknya terdapat remaja yang belum
mengetahui peran seksual yang sebenarnya.

15
Keinginan untuk melakukan kontak dengan orang lain, pada umumnya dilandasi adanya
imbalan sosial yang dapat diperoleh individu jika berhubungan dengan orang lain. Menurut
Bringham dalam Dayakisni&Hudaniah (2009:124)
daya tarik interpersonal adalah kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu
kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan untuk berperilaku secara positif
terhadapnya. Pembahasan mengenai faktor-faktor yang menentukan daya tarik interpersonal
ini sangat penting karena mempengaruhi reaksi pada tahap awal pertemuan atau hubungan
dengan orang lain.

Alasan atau faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami jatuh cinta adalah
bermacam-macam antara lain adalah faktor kepribadian, fisik, budaya, latar belakang
keluarga, dan kemampuan. Dalam pertimbangan orang Jawa saat seseorang ingin memilih
pacar atau pasangan hidup harus dilihat dari tiga segi yaitu bibit atau faktor keturunan, bebet
atau faktor status sosial, dan bobot atau faktor ekonomi. Selain itu faktor-faktor yang
mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan pacaran dapat digolongkan menjadi dua
jenis yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal seorang remaja yang ingin mencoba hubunngan berpacaran berasal dari
dalam diri sendiri antara lain:

 Daya tarik seksual.

Saat memasuki usia remaja beberapa hormon seksual mulai berkembang


secara matang sehingga menimbulkan keinginan untuk lebih mengenal lawan jenis.
Hormon Dapat terjadi secara alamiah karena hormon-hormon yang ada pada tubuh
anak remaja yang sudah memasuki usia remaja mulai berkembang. Hormon-hormon
yang berkembang seiring masa pubertas pada anak remaja inilah yang mendorong
dirinya untuk mulai mendekati lawan jenisnya. Pacaran memberikan kesempatan
untuk melakukan kontak fisik dengan anggota lawan jenis;

 Pernyataan kebebasan.

Pada dasarnya remaja mengalami krirsis pencarian jati diri karena bukan lagi
anak-anak tetapi juga belum memasuki usia dewasa. Dengan melakukan pacaran
16
maka remaja secara tidak langsung mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai
mendapatkan kebebasan memilih hidupnya sendiri dari orang dewasa dan sebagai
standar penerimaan sosial;

 Pencarian status.
Pacaran memberikan kesesmpatan untuk bergaul dengan anggota lawan jenis yang bergengsi;

 Hasrat untuk berpartisipasi.

Pacaran kadang-kadang digunakan remaja untuk menghindari kesepian, kebosanan,


cemas, tanggung jawab kerja, kegiatan orang tua, atau sesama jenis yang sebaya.

Sedangkan faktor eksternal seorang remaja yang melakukan hubungan pacaran antara
lain:

 Globalisasi.

Globalisasi pada masa sekarang ini tidak dapat lagi dibendung.Globalisasi


yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat
berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk
mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti
konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para
remaja untuk berpacaran di usia dini;

 Adanya pengaruh teman sebaya.

Di kalangan remaja, memiliki banyak teman merupakan salah satu bentuk


prestasi tersendiri. Makin banyak teman, makin tinggi nilai mereka di mata teman-
temannya. Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan
menimbulkan kekecawaan. Sebab teman dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai
gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran.Apabila si remaja berusaha
mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan
besar akan di jauhi oleh teman-temannya;
17
 Status Sosial

Remaja menganggap dengan memiliki teman kencan ataupun kekasih, maka


status sosialnya akan naik. Berpacaran dijadikan sebagai salah satu ajang untuk
mendapatkan kedudukan status sosial di lingkungan sekitarnya.Pemilihan pasangan
merupakan tugas perkembangan yang didorong dari

 faktor biologis dan psikologi.

Perilaku berpacaran yang dilakukan oleh remaja merupakan fenomena yang


sudah ada sejak dahulu. Adanya arus globalisasi yang semakin meluas, pengaruh dari
teman sebaya, serta ingin dipandang cukup menarik oleh orang lain menjadikan
remaja mengganggap bahwa harus segera mendapatkan pasangan untuk dijadikan
pacar mereka. Selain itu faktor dari dalam diri sendiri untuk juga dirasa menjadi
alasan remaja dalam melakukan hubungan pacaran.
 Faktor dari orang tua yang memberi dukungan atau memperbolehkan anaknya untuk
berpacaran.Kurangnya perhatian orang tua merupakan penyebab paling utama dalam
munculnya fenomena pacaran, kesibukan orang tua dalam bekerja serta kurangnya
perhatian pada anak yang menjadikan anak yang ingin dan haus akan perhatian dari
orang lain (Ardian, 2018).

 Faktor dari teman sebaya yang memberikan dukungan untuk melakukan perilaku
pacaran. Remaja sekarang tidak mau dikatakan kuper seperti teori Prescott dimana
salah satu kebutuhan remaja adalah kebutuhan sosial (status), ingin diterima oleh
teman maupun lingkungan pergaulannya sehingga individu tidak ingin berbeda
dengan teman sebayanya (Santrock, 2011; Saputri 2017).

 Perkembangan dalam diri remaja khususnya kebutuhan akan rasa aman seperti teori
perkembangan Hierarki Maslow, kebutuhan ini yang mendorong individu untuk
memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari lingkungannya (Feist &
Feist, 2010).

18
 Untuk membuktikan bahwa ia normal
Semakin maraknya LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) anak remaja
yang masih men-jomblo merasa malu tidak memiliki pasangan dikarenakan takut
disebut remaja yang tidak normal. Remaja yang mempunyai pacar lawan jenis
dianggap sebagai remaja yang normal alias tidak memiliki kelainan.

 Untuk motivasi belajar

Terkadang anak remaja merasa bosan dengan suasana rumah, bosan dengan semangat
dari orang tua, dan alasan lain yang membuat anak remaja membutuhkan orang lain. Motivasi
belajar menjadi salah satu alasan dikarenakan anak remaja ingin memiliki suasana yang tak
membosankan. Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai
motivasi untuk meningkatkan belajarnya

3.2. Solusi Menghindari Agar tidak Pacaran

A. Analisis Mahasiswa
1) Menurut Nisa Fadillah
o Banyak melakukan aktivitas produktif, silah masa mudamu dengan
menyibukkan diri dengan berkarya dan membuat prestasi yang
membanggakan.
o Mengisi fikiran dengan hal-hal positif, berpikir positif akan membantu kamu
menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
o Memperdalam ilmu agama, diajarkan bahwa zina itu termasuk ke dalam dosa
besar, belajar agama juga akan melatih mental untuk semakin tunduk kepada
hukum Allah dan menjauhi laranganNya.
o Tidak nonton drama cinta, Menonton drama, sinetron atau film percintaan
akan memengaruhi pikiran dan alam bawah sadar kan menerima dan
mengorientasi bahwa yang ada di sintron tersebut adalah suatu yang lumrah
dan bukanlah sauatu keburukan.
o Bergaul dengan orang yang shaleh, supaya saling menguatkan

19
2) Menurut Nayla Mawaddah S.Pane

o Tidak mengikuti pergaulan bebas, karena jika remaja mengikuti pergaulan


bebas maka akan merusak pola pikir dan gaya hidup remaja.
o Melakukan hal - hal yang bersifat positif, seperti mengikuti kegiatan dari
sekolah atau organisasi- organisasi yang dapat membangun karakter diri
menjadi lebih baik
o Meningkatkan ibadah, supaya kita lebih taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan memiliki rasa takut untuk melakukan hal yang buruk
o Orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini, karena
dengan didikan yang baik maka anak akan memiliki sifat yang baik pula.
Sehingga mencegah mereka terjerumus ke pergaulan yang salah.
o Tidak terlalu mengikuti trend yang ada, seperti zaman sekarang ini banyak
sekali trend di kalangan masyarakat. Akibat nya para remaja menuntut orang
tua untuk memenuhi keinginan mereka.

B. Wawancara Tokoh Masyarakat

1) Solusi Menurut Bapak Dedi S.Pane yang bekerja sebagai sekretaris Desa Hasang :
 Bagaimana pendapat bapak tentang anak remaja yang sudah berpacaran?
Pak Dedi : Menurut saya seharusnya anak-anak remaja jangan terlalu cepat menjalin
sebuah hubungan. Apalagi kalo masih sekolah, karena dapat mengganggu pendidikan.
Karena kalau sudah berpacaran, sebagian remaja lupa dengan tugas nya baik di rumah
maupun di sekolah. Yang dilakukan hanya bermain handphone, pergi jalan-jalan
dengan pacar. Seharusnya, lebih baik fokus dulu ke sekolah tidak usah pacar-pacaran.
Jika pun berpacaran jangan sampai lupa dengan tugas yang dimiliki.

 Bagaimana pendapat bapak tentang orang tua yang memperoleh kan anak nya
berpacaran bahkan memperbolehkan untuk dibawa pergi keluar?
Pak Dedi : Sebagai orang tua, seharusnya lebih memperhatikan lagi anaknya untuk
tidak memberikan kebebasan yang berlebihan kepada anak. Karena nanti akan
mengakibatkan hal yang fatal. Contohnya sekarang ini banyak sekali anak remaja

20
yang menikah di bawah umur karena hamil deluan. Itu terjadi karena kurangnya
pengawasan orang tua. Boleh-boleh saja anak pergi tapi jangan berdua, karena itu
akan memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai orang tua harus
mampu memberikan arahan dan didikan kepada anak untuk tidak memiliki pergaulan
yang bebas.

2) Solusi Menurut Bapak darman untuk penyaluran cinta pacaran yaitu :


 Niatkanlah pada Allah
Jangan mencintai karena hawa nafsu seperti fisik atau harta, sebab nantinya akan
dihinakan oleh Allah dan nantinya akan tampak kenyataan yang sesungguhnya menyesalkan.
Keutamaan cinta dalam islam ialah sebagai jalan untuk beribaha kepada-Nya. Seperti yang
tertera dalam firman Allah SWT dalam Qs Qasas ayat 50 yang artinya :
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yag mengikuti hawa nafsu mereka belaka
dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.

 Menjaga pandangan
Mencintai seseorang yang belum menjadi muhrimnya tentu tak boleh berlebihan,
misalnya dalam memandangnya, walaupun memiliki perasaan lebih dan tidak mendekat
secara langsung, melihat yang bukan muhrimnya pun juga termasuk zina mata yang harus
dihindari. Lebih baik berjuang dengan sabar hingga mendapatkan hubungan yang halal.

 Mendekatkan diri kepada Allah


Jangan lupa libatkan Allah dalam setiap urusan termasuk urusan yang berhubungan
dengan memperjuangkan cinta

 Jauhi Zina
Dalam memperjuangna cinta, hal utama yang harus dihindari adalah zina, yakni zina
dalam bentuk apapun baik zina hati, zina mata, zina pikiran, maupun zina perbuatan. Karena
semua itu tergolog dosa. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadist yang artinya: Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat(bedruaan)
dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya karena sesungguhnya yang ketiga adalah
syetan.” (HR Ahmad).

21
 Shalat Isthikharah
Shalat isthikharah ini dianjurkan untuk mendapatkan kemantapan hati, dengan
menjalankan shalat isthikharah, Allah akan memberi petunjuk terbaik apa yang seharusnya
dilakukan sehingga terhindar dari jalan sesat atau langkah yang salah.

3) menurut Bapak Ahmad Junaedi lubis caranya agar kita bisa menghindari pacaran dan
zina,Setidaknya ada lima cara yang dapat dicoba dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Pertama dengan menjaga pandangan, khususnya terhadap hal-hal yang bisa memunculkan
dosa.Bukan saja menjaga pandangan dari lawan jenis, tetapi menjaga pandangan dari hal-hal
yang bisa mendorong kita berbuat dosa.Kedua dengan memperkuat keimanan.Caranya yakni
dengan menjaga ibadah seperti salat wajib dan mengaji.Berikutnya sibuk dengan kegiatan
yang positif.Hasrat untuk berbuat dosa biasanya terjadi karena manusia mempunyai banyak
waktu luang.Jika kita sibuk dengan bekerja atau belajar, kita tak punya waktu untuk
melakukan zina.Keempat dengan menjaga pergaulan. Dewasa ini, pergaulan anak mudah
banyak yang melewati batas.Oleh sebab itu, kiranya kita harus bisa menjaga pergaulan agar
tidak terjerumus dengan dosa besar.Kelima, berdoa kepada Allah.Setelah kita berikhtiar
maksimal, selanjutnya berdoalah kepada Allah supaya kita dihindarkan dari perbuatan dosa.

C. Kajian literatur
caranya menjaga diri agar tidak pacaran, Berikut ini solusinya:
1. Niat dan Berdoa
Niatkan hanya karena Allah SWT agar tidak mau pacaran. Pecayalah, apabila kita
meninggalkan sesuatu karena Allah, ia akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Tanamkan dalam hati, lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah daripada harus kehilangan
Allah karena sesuatu. Tak apa kita kehilangan pacar karena Allah, daripada harus kehilangan
Allah karena pacar.

2.Ubah mindset
Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk menikah harus saling mengenal dan
saling pengertian yang salah satu caranya dengan pacaran. Bagi mereka, pacaran adalah

22
gerbang menuju pernikahan. Adapula yang beralasan bahwa mereka pacaran hanya untuk
saling mengenal dan tidak melakukan hak-hal yang melanggar norma. Pada dasarnya Setan
selalu berusaha untuk menjebak dan menjerumuskan manusia ke dalam kemaksiatan.

3. Bangun tembok privasi


Hal ini sangat dianjurkan bagi perempuan untuk membangun privasi sebab
perempuan bagaikan bunga yang pastinya banyak kumbang yang menggoda. Seandainya ada
seseorang ngajak pacaran katakan saya tidak ingin pacaran dan seandainya mau serius maka
silahkan datang saja ke orang tua saya.

4.Menjaga pandangan mata antar remaja laki-laki dan remaja wanita yang bukan muhrim.
Agama menyarankan kita untuk menundukkan sebagian pandangan sebagai contoh kita
dalam memelihara mata.

5. Menjauhi Pergaulan Bebas, Menurut lady cook pergaulan bebas diakibatkan karena adanya
kenakalan yang terjadi yang disebabkan oleh kaum laki-laki. Maka dari itu akan banyak hal
negatif yang akan terjadi jika wanita pun dalam hal ini tidak mau menjaga kesucian dalam
dirinya. Diantaranya melakukan seks bebas(Asrori, 2017)

6.Memberikan dukungan dan Nasehat pada teman agar tidak pacaran, Dukungan sosial dari
teman sebaya mempunyai peranan yang cukup penting dalam perilaku pencegahan pacaran
bagi remaja, Informan dalam lingkungan pertemanan seluruhnya adalah teman dekat saling
memberikan nasihat sharing tentang masa depan dan mengajak ke arah pergaulan yang baik.

7.Orang tua partisipasi untuk memperhatikan anak-anaknya agar menghindari pacaran, Orang
tua memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan jiwa
remaja. Hal ini karena peran orang tua sebagai titik awal proses identifikasi diri untuk remaja.
Oleh karena itu, dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada informan remaja sangat
diperlukan.

23
BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Pacaran dikalangan Remaja

Pacaran adalah suatu pertemanan yang akrab.Untuk menggambarkan hubungannya,


biasanya diwujudkan dalam bentuk kasih sayang dan perhatian. Pacaran sebagai proses
bermain dan beraktivitas bersama antara laki-laki dan perempuan dengan saling memberikan
perhatian. Pacaran juga dapat diartikan sebagai awal tindakan atau wujud kasih sayang yang
dilakukan oleh laki-laki atau perempuan karena daya tarik atau kesamaan hobi (Set, 2009:
21). Pacaran merupakan awal bagi remaja untuk belajar bekerja sama serta menghormati hak
dan kewajiban laki-laki dan perempuan (Setiawan, 2008:3). Dengan kata lain pacaran adalah
proses pengenalan awal antara laki-laki dan perempuan yang dilandasi rasa senang, cinta,
perhatian dengan melibatkan perasaan untuk suatu tujuan, yaitu menemukan cara berelasi dan
pertemanan yang lebih akrab.Usia ideal untuk berpacaran sekitar 17 tahun. Biasanya usia
cowok lebih tinggi dibanding usia cewek. Di Singapura, sepertiga remaja memilih usia 18
tahun sebagai usia ideal pacaran. Angka ideal untuk mulai pacaran terbesar berkisar antara
16-18 tahun (Atmowiloto,1985:82).Untuk memahami seluk beluk pacaran, pacaran
dibedakan dalam dua jenis, yaitu:a. Pacaran sehatPacaran sehat adalah pertemanan yang
saling mendukung, menghargai, menghormati, mempengaruhi dalam tindakan positif,
memberikan semangat, dan saling menguntungkan. b. Pacaran tak sehatPacaran tak sehat
adalah pertemanan atau persahabatan yang hanya mencari keuntungan, tidak ada tanggung
jawab, kurang menghargai teman, hanya sebagai suatu kesenangan saja, melanggar batas-
batas yang aman (Atmowiloto, 1985:32).

Berpacaran tidak hanya sesuatu yang dilakukan semata-mata karena ketertarikan


seseorang terhadap lawan jenis, tetapi juga merupakan sesuatu yang diharapkan atau dituntut
dari remaja karena berpacaran merupakan bentuk hubungan yang populer di masa remaja.
Biasanya tuntutan itu berasal dari teman-temannya yang sangat mempengaruhi tingkah laku
seorang remaja. Akhirnya…. Remaja dan Berpacaran menjadi dua hal yang selalu terkait dan
sulit dipisahkan.

Adapun tujuan dari pacaran adalah sebagai berikut :

24
1. Pacaran sebagai masa rekreasi

Memiliki arti bahwa ketika kita berpacaran maka akan banyak pengalaman menyenangkan
yang bisa kita lewati bersama dengan orang-orang yang kita sayangi. Akan banyak tawa yang
dapat membangkitkan semangathidup.

2. Pacaran sebagai sumber status

Pacaran dalam hal ini mengandung arti bahwa ada nya rasa cinta yang kuat antar individu
yang membuat hubungan menjadi lebih dekat danhangat. Pacaran disini memiliki arti bahwa
dari masing-masing individu dapat bersatu dan bergaul untuk bisa sama-sama belajar
mengenai nilai-nilai, norma, dan kelompok sosial lainnya. Tujuannya untuk dapat berprilaku
dengan baik dan sesuai.

3. Pacaran melibatkan kemampuan untuk bergaul secara intim, akrab, terbuka dan
bersedia untukmelayani. Dalam hal ini memiliki arti bahwa mencintai sama dengan
kita memberi waktu dan perhatian kita pada orang yang kita cintai.

4. Pacaran sebagai penyesuaian normative

Memiliki arti bahwa dalam hal ini dipandang sebagai persiapan untuk menguji
kemampuan dalam menyalurkan kebutuhanseksual.

5. Pacaran sebagai masa sharing

Memiliki arti bahwa dalam berpacaran kita akan melakukan kegiatan saling bertukar
pikiran, pengalaman, perasaan dan lain-lain.

6. Pacaran sebagai masa pengembangan identitas

Memiliki arti bahwa tujuan dari berpacaran salah satunya adalah dapat membentuk dan
mengembangkan identitas diri seorang individu dalam suatu hubungan tersebut.

7. Pacaran sebagai masa pemilihan calon pasangan hidup


8. Memiliki fungsi sebagai masa persiapan menuju jenjang pernikahan yang serius.

25
Dari beberapa fakta kasus mengenaskan akibat pacaran dikalangan remaja,seperti kasus
Mahasiswi di Pandeglang Tewas Mengenaskan di Tangan Pacar, Remaja Jember Hamil
Dibunuh Pacar, Siswa SMP Dibunuh Pacar Lantaran Minta Nikahi, Kepala Gadis di Bawah
Umur di Boyolali Diduga Dipukul Sang Pacar Gunakan Batu Bata, Pelajar SMP Tikam Perut
Pacranya yang Hamil di Tapanuli Utara ini membuktikan bahwa kasus pacaran di Indonesia
ini sangat mengerikan dan membahayakan dan membeikan dampak negatif yang tidak main-
main bahayanya.

1. Analisis Faktor Penyebab

Dari fakta kasus,pendapat dari mahasiswa dan pemdapat dari tokoh masyarakat maupun
kajian literatur faktor yang dapat mendorong timbulnya minat pacaran pada remaja
adalah:

1) Perkembangan dalam diri remaja

2) Kebutuhan Sosial

3) Rasa ketertarikan karena persamaan

4) Pengaruh lingkungan pergaulan/teman sebaya

5) Pengaruh kemajuan teknologi

6) Ingin tahu lebih banyak mengenai diri orang lain.

7) Ingin belajar bermasyarakat dalam hal ini berteman dengan lawan jenis.

8) Ingin bersenang-senang, menikmati suasana berkencan.

9) Ingin memilih calon pasangan secara serius.

10) Ingin mengikuti apa yang terjadi di masyarakat, karena biasanya remaja suka pacaran.

11) Ingin menunjukkan kepada teman, bahwa ia bisa menggaet lawan jenisnya.

12) Pernyataan kebebasan.


13) Globalisasi.

26
14) Faktor dari orang tua yang memberi dukungan atau memperbolehkan anaknya untuk
berpacaran.
15) Faktor dari teman sebaya yang memberikan dukungan untuk melakukan perilaku
pacaran.
16) Perkembangan dalam diri remaja khususnya kebutuhan akan rasa aman seperti teori
perkembangan Hierarki Maslow, kebutuhan ini yang mendorong individu untuk
memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari lingkungannya (Feist &
Feist, 2010).
17) Untuk membuktikan bahwa ia normal

18) Untuk motivasi belajar


2. Hasil Analisis Solusi dan Penyebab

Dan dari faktor faktor penyabab terjadinya pacaran dikalangan remaja tersebut, penulis
memberikan beberapa solusi terkait permasalahan tersebut,berupa pendapat
mahasiswa,pendapat Tokoh masyarakat maupun kajian literatur, Berikut ini ada beberapa
solusi yakni:

1) Senantiasa menjaga pandangan terhadap lawan jenis, agar tidak timbulnya rasa suka
yang berlebihan
2) Lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan cara meningkat kan diri untuk
beribadah
3) Menjauhi segala perbuatan zina
4) Shalat Isthikharah untuk mendapatkan jawaban atas rasa bimbang terhadap suatu hal,
supaya tidak salah dalam memilih
5) Melakukan kesibukan dengan kegiatan yang positif. Hasrat untuk berbuat dosa
biasanya terjadi karena manusia mempunyai banyak waktu luang.
6) Ubah mindset hidup, seperti tidak menunda sholat
7) Bangun tembok privasi
8) Menjauhi pergaulan bebas, karena jika sudah masuk dalam pergaulan bebas maka
akan mudah terjerumus dalam perbuatan yang salah

27
9) Memberikan dukungan dan nasehat pada teman agar tidak pacaran, namun cara
memberikan nasehat pun harus dengan menggunakan kalimat yang baik agar teman
tidak tersinggung dan merasa bahwa apa yang kita katakan itu adalah benar.

10) Orang tua partisipasi untuk memperhatikan anak-anaknya agar menghindari pacaran
seperti tidak memberikan kebebasan yang berlebihan kepada anak, memantau setiap
kegiatan anak dan memberikan nasehat agar tidak melakukan hal-hal yang di larang
oleh agama.

4.2. Pandangan Islam Tentang Pacaran

Pacaran dalam perspektif hukum Islam, dan melalui sebuah pembelajaranPendidikan


Agama Islam telah mengajarkan tentang cara menghindari zina. Namun, faktanya masih
banyak manusia yang tidak peduli terhadap moralitas bersikap, bergaya, bahkan bertutur kata.
Hal ini sudah menjadi masalah umum khususnya pada pelajar atau pun mahasiswa dan belum
mendapatkan jawaban secara tuntas.

Para pelajar dan mahasiswa sangat mudah terprovokasi oleh pengaruh globalisasi atau
lebih dikenal sebagai pengaruh dari budaya asing. Pergaulan bebas yang merajalela pada
kaum pelajar dan mahasiswa menjadi salah satu unsur dari interaksi yang tidak mengenal
batas antara lawan jenis sehingga mampu memicu terjadinya seks bebas, tindakan hamil di
luar nikah serta aborsi bukan lagi hal yang memalukan bahkan dianggap wajar-wajar saja,
tidak ada lagi rasa dosa, risih, dan resah. Bahkan banyak yang mengagungkan, dan bangga
dengan aktivitas pacaran yang mereka lalukan seolah mereka telah mengikuti perkembangan
zaman. Mereka hanya cenderung ikut-ikutan sehingga menjadi kebiasaan. Mereka tidak lagi
memikirkan apa dampak kedepannya dan tanpa memperdulikan lagi aktivitas pacaran apakah
sudah sesuai dengan ajaran Agama Islam atau bertentangan dengan Agama Islam.

Allah berfirman dalam QS Al-Israa/17:32.

٣٢ ‫َو اَل َتْقَر ُبوا الِّز َنى ِإَّنُه َك اَن َفِح َش ًة َو َس اَء َس ِبياًل‬

Terjemahnya:
28
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji, dan suatu jalan yang buruk

Ayat di atas menjelaskan tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang oleh
Allah swt. Tanpa disadari pacaran akan menambah ruang kepada dosa dan sama sekali tidak
akan mendapat hikmah apa pun. Pada dasarnya, pacaran sudah dianggap suatu perilaku atau
keputusan yang salah. Namun, karena adanya alasan yang sengaja diciptakan sehingga
terlaksanalah suatu hubungan spesial antara muslim dan muslimah. Dalam ayat ini, Allah
SWT melarang para hamba-Nya mendekati perbuatan zina. Maksudnya ialah melakukan
perbuatan yang membawa pada perzinaan, seperti pacaran, pergaulan bebas tanpa kontrol
antara laki-laki dan perempuan, membaca bacaan yang merangsang, menonton tayangan
sinetron dan film yang mengumbar sensualitas perempuan, dan merebaknya pornografi dan
pornoaksi. Semua itu benar-benar merupakan situasi yang kondusif bagi terjadinya perzinaan.

Fenomena pacaran tercatat cenderung menunjukkan bahwa pendidikan Agama Islam


belum mampu mengatasi masalah-masalah yang kerap terjadi di dunia remaja, maupun
dewasa. Terjadinya hal tersebut tidak lain dari akibat tidak adanya unsur kesadaran diri
terhadap tindakan dalam memahami batasan pergaulan menurut Islam. Mencermati fakta
tersebut pacaran merupakan suatu sikap yang dapat berdampak pada kehidupan masa depan
sebab dalam pandangan Islam, pacaran adalah bagian dari perbuatan maksiat.

Allah melarang agar kita jangan mendekati perbuatan yang menimbulkan perzinaan,
seperti halnya kebebasan bergaul antara putra dan putri yang bukan mahramnya (kumpul
kebo). Perlu diketahui, bahwasannya mendekati zinanya saja tidak boleh apalagi sampai
berbuat zina, karena sesuatu perbuatan yang awal keji, dan merupakan jalan yang terburuk.

Dalam hukum Islam umumnya manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu
yang berhubungan denganya diharamkan juga. Misalnya minuman keras yang memabukkan,
bukan hanya orang yang meminumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya,
yang menjualnya dan yang membelinya. Demikian juga halnya dalam masalah zina, pacaran
merupakan.hal yang paling dekat dengan zina oleh karena itu maka syariat Islam memberikan

29
tuntutan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan
manusia. Berikut di bawah ini adalah hadis-hadis tentang pencegahan dari perbuatan zina.

Bagaimana saat kita bertemu pandang tidak disengaja?

Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan:

‫ َع ْن َنَظِر اْلُفَج اَءِة َفَأَم َرِنى َأْن َأْص ِر َف َبَص ِر ى‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َس َأْلُت َر ُسوَل ِهَّللا‬.

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma
selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)

Ini sejalan sebagaiman Allah SWT telah berfirman dalam Surah an-Nur ayat 30:

‫ُقْل ِلْلُم ْؤ ِمِنيَن َيُغ ُّض وا ِم ْن َأْبَص اِرِهْم َو َيْح َفُظوا ُفُروَج ُهْم َذ ِلَك َأْز َك ى َلُهْم ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َيْص َنُعوَن‬

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat"14.(QS. An-Nur:
30)

Pada ayat, ini Allah memerintahkan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, agar
mereka memelihara dan menahan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan kepada
mereka untuk melihatnya kecuali terhadap hal-hal tertentu yang oleh dilihatnya. Faedah dari
menundukkan pandangan,sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 (yang
artinya) “yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan
pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orangorang yang
beriman. Inilah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini.

30
Pandangan adalah awal dari ketertarikan, maka tidak heran jika Islam dengan sangat
jelas melarang berpandangan dengan yang bukan mahram, apalagi dengan nasfsu.Hadis-hadis
di bawah ini menjelaskan larangan berjabat tangan dan bersentuhan.

Mengutip hadits Rasulullah SAW yang dimaksud. Sejumlah perawi meriwayatkan hadits ini,
yaitu Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud:

‫الحديث األول عن عبد هللا بن عباس قال ما رأيت شيئًا أشبه باللمم مما قال أبو هريرة إن النبي {صلى هللا عليه وسلم} قال‬
‫إن هللا كتب على ابن آدم حظه من الزنا أدرك ذلك ال محالة فزنا العينين النظر وزنا اللس••ان النط••ق والنفس تمنى وتشتهي‬
‫والفرج يصدق ذلك أو يكذبه‬

Artinya, “Hadits pertama dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat
sesuatu yang lebih mirip dengan ‘kesalahan kecil’ daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA
bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina
yang akan dialaminya, bukan mustahil. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah
berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu
membuktikannya atau mendustakannya,’” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Imam Nawawi seorang ulama besar Syafi’iyyah berkata:


”Makna hadits ini adalah bahwa anak Adam telah ditetapkan bagian untuk berzina. Di
antaranya ada yang berbentuk zina secara hakiki yaitu memasukkan kemaluan kepada
kemaluan yang haram. Di samping itu juga ada zina yang bentuknya simbolis (majas) yaitu
dengan melihat sesuatu yang haram, mendengar hal-hal zina dan yang berkaitan dengan
hasilnya; atau pula dengan menyentuh wanita ajnabiyah (wanita yang bukan istri dan bukan
mahrom) dengan tangannya atau menciumnya; atau juga berjalan dengan kakinya menuju
zina, memandang, menyentuh, atau berbicara yang haram dengan wanita ajnabiyah
danberbagai contoh yang semisal ini; bisa juga dengan membayangkan dalam hati. Semua ini
merupakan macam zina yang simbolis (majas). Lalu kemaluan nanti yang akan membenarkan
perbuatanperbuatan tadi atau mengingkarinya. Hal ini berarti ada zina yang bentuknya hakiki
yaitu zina dengan kemaluan dan ada pula yang tidak hakiki dengan tidak memasukkan
kemaluan pada kemaluan, atau yang mendekati hal ini. Wallahu a’lam” (Syarh An Nawawi
‘ala Muslim). 18

31
Ibnu Bathal menjelaskan: “zina mata, yaitu melihat yang tidak berhak dilihat lebih
dari pandangan pertama dalam rangka bernikmat-nikmat dan dengan syahwat, demikian juga
zina lisan adalah berlezat-lezat dalam perkataan yang tidak halal untuk diucapkan, zina nafsu
(zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan. Semua ini disebut zina karena
merupakan hal-hal yang mengantarkan pada zina dengan kemaluan” (Syarh Shahih Al
Bukhari, 9/23).

Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau
mahrom- diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan
yang haram karena berdasarkan kaedah ushul ‘apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain
yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram.” (Lihat Taysir Ilmi
Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Juda’i)

"Demi Allah, tangan Rasulallah SAW tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan
mahram) sama sekali meskipun dalam keadaan memba'iat. Beliau tidak memba'iat mereka
kecuali dengan mangatakan: "Saya ba'iat kalian." (HR. Al-Bukhari).

Memang tidak semua yang berpacaran itu pasti berzina, namun tidak berlebihan jika
kita katakan bahwa pacaran itu termasuk mendekati zina, karena dua orang yang sedang
berkencan atau berpacaran untuk menuju ke zina hanya tinggal selangkah saja. Dan perlu
diketahui juga bahwa ada zina secara maknawi, yang pelakunya memang tidak dijatuhkan
hukuman rajam atau cambuk namun tetap diancam dosa karena merupakan pengantar menuju
zina.

32
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Pacaran merupakan hal yang sudah khas dalam dunia remaja dan marak
dikalangan masyarakat. Namun, sebagian besar banyak yang menjerumus kepadazina. Oleh
sebab itu islam melarang hal-hal yang menjerumus atau mendekatkan kitapada zina tersebut.
Dan secara tidak langsung pacaran dapat menjerumuskan kita kepada zina.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari zina tersebut mulai
dari menjaga pandangan kepada lawan jenis, menjaga cara berpakaian, menjaga perkataan
dan perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah, dan menikah. .
Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan
pada koridornya. Bila bicara cinta di antara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah dengan
pernikahan, yang dengannya cinta menjadi halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam
melarang keras segala jenis interaksi cinta yang tidak halal alias menjurus kepada hal-hal
berbau zinah atau maksiat. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah agama yang
memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada diri
manusia itu sendiri. "Tidak ditemukan jalan lain bagi dua orang yang saling mencintai selain
menikah" (HR. Ibnu Majah)

5.2. Saran

Dalam melakukan hubungan pada saat remaja seperti berpacaran, hendaknya seorang
remaja fokus untuk belajar saja dan meraih cita-cita. Menyadari besarnya pengaruh eksternal
dalam berpacaran usia remaja pelajar, para orang tua menjalin hubungan dan kerjasama yang
baik dengan guru dan lingkungan sekitar termasuk dengan para remaja supaya terjadi
keterbukaan antara remaja dan orang tua.
Penulis berharap kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi penulis
menyadari banyak kesalahan kata maupun penyusunan kalimat dalam makalah ini
yang disebabkan masih minim pengetahuan penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga kedepannya dalam
pembuatan makalah dapat lebih baik.

33
DAFTAR PUSTAKA

Apriantika, Sasiana Gilar. 2021. “Konsep Cinta Menurut Erich Fromm; Upaya Menghindari
Tindak Kekerasan Dalam Pacaran.” DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi 10(1):44–60.
doi: 10.21831/dimensia.v10i1.41050.

Gmbh, Springer-verlag Berlin Heidelberg. 2016. “済無No Title No Title No Title.” 1–23.

H, Dina Mauliana N. U. R., and Kata Pengantar. 2019. “Hukum Pacaran.” (Pai 6).

Ikun, Mariana, R. D. Pareira, Nirwaning Makleat, Gallex Simbolon, and Rongky Famdale.
n.d. “Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perilaku Pacaran Masa Kini.”
Academia.Edu.

Mahasiswa, Kalangan. n.d. “435 | S h a u t u n A.” 435–51.

Mudjijati, Fransisca, Masa Pacaran, Dini Early, and Dating Dan. n.d. “Masa Pacaran Dini (.”
1–21.

Romaeti, Siti. 2011. “Dampak Pacaran Terdadap Moralitas Remaja Menurut Pandangan
Ustadz Jefri Al-Bukhari.” 1–69.

34

Anda mungkin juga menyukai