OLEH
KELOMPOK 1:
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmatnya lah dan karunianya lah makalah ini dapat selesai pada waktunya.
Shlawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani
Dalam makalah ini kami membahas mengenai ”pacaran sehat dan media
komunikasinya“ pada mata kuliah “KOMUNIKASI KESEHATAN” dan dosen
pengajar Ruwiah, SP.,M.Kes., yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan mendasar pada makalah
ini .oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun makalah kami. Kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini .
Akhir kata semoga makalah ini dapat member manfaat bagi kita sekalian
sebagai mahasiswa.
Penulis.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Menurut Hurlock (1980), masa remaja adalah masa peralihan dari anak-
anak menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik. Keegoisan, rasa ingin tahu, dan haus akan popularitas merupakan hal yang
seringkali terjadi dikalangan remaja. Remaja dituntut untuk berproses untuk
menjadi diri sendiri. Oleh sebeb itu, diperlukan pengembangan diri untuk menjalin
sebuah hubungan yaitu kematangan mental, emosional, dosial, dan fisik harus
benar-benar diperhatikan, karena apabila hal-hal tersebut tidak dimiliki remaja
dalam menjalin masa berpacaran, akan menimbulkan masalah-masalah dalam
hubungan pacaran itu seperti kekerasan dalam berpacaran, berbicara kotor, dan hal-
hal yang merugikan salah satu pasangan.
Banyak hal yang terjadi di masa remaja, salah satunya adalah trend
berpacaran. Berpacaran sudah sangan umum terjadi di masyarakat. Pengalaman
romantis pada masa remaja dipercaya memainkan peran penting dalam
perkembangan identitas dan keakraban. Berpacaran di masa remaja membantu
individu dalam membentuk hubungan romantis salanjutnya dan bahkan pernikahan
pada masa dewasa. Berpacaran di masa remaja yang hanya berbekal cinta dan
dorongan seks menyebabkan meningkatnya masalah-masalah seperti kahamilan
remaja diluar nikah, seks bebas, depresi, dan pengguguran kandungan, merupakan
pembuktian cinta kepada lawan jenis dan keingintahuan seksualitas remaja.
Oleh sebab itu, sosialisasi mengenai pacaran sehat perlu dilakukan di
lingkuan remaja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,
selain itu sosialisasi juga bertujuan agar para remaja memahami apa arti dari
pacaran itu sebenarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari pacaran?
1.2.2 Apa pengertian dari pacaran sehat?
1.2.3 Bagaimana ciri-ciri dari pacaran sehat?
1.2.4 Bagaimana aspek-aspek dalam pacaran sehat?
1.2.5 Apa saja tahap-tahap yang dilalui dalam pacaran sehat?
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pacaran adalah sesuatu yang khas dengan dunia remaja. Mereka mulai
mengenal cinta setelah pubertas. Tetapi pacaran pada anak remaja harus bersifat
sehat dan positif.Pacaran yang sehat merupakan proses untuk mengenal lawan jenis
secara lebih dalam, agar menemukan pasangan yang benar-benar cocok untuk
menjadi pasangan yang akan dinikahi. Pacaran yang sehat dilakukan remaja untuk
bisa saling memberikan semangat dan motivasi sehingga diantara pasangan
mendapatkan manfaat dari pacaran yang sehat tersebut, karena dengan pacaran
yang sehat mereka tidak akan tersesat dalam gaya hidup bebas.Pacaran dapat
memberikan dampak yang positif bagi remaja, akan tetapi dilain pihak sisi
negatifnya juga banyak. Maka untuk itu kita harus mengkondisikan agar remaja
berpacaran yang sehat agak menghindari dampak negatif tadi.Untuk itu
diperlukan kerja sama dari berbagai pihak agar remaja tidak terjerumus kedalam
pacaran yang tidak sehat yang mengarah pada freeseks.
3.2 Saran