Disusun oleh:
Debby Dama Pertiwi 1910104161
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta, Wahai
Dia yang karenan-Nya terlepas simpul kesulitan, wahai Dia yang dari-Nya diperoleh
jalan keluar menuju jalan keselamatan, yang telah menganugerahkan Rahmat serta
Inayah-Nya kepada saya sehingga makalah kami dengan judul pembahasan
”PROSES ADAPTASI MASA PRANIKAH” ini dapat terselesaikan walaupun
masih jauh dari kesempurnaan. Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada hambah-Nya yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam, sang
revolusioner sejati yang telah mengantarkan kita dari pengetahuan klasik sampai
kepada pengetahuan modern yaitu Baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah “Perilaku Dan Psikologi Kesehatan Reproduksi”. Makalah ini tidak akan
pernah terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, saya
menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak.
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini, masih
banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................……………i
KATA PENGANTAR ....................................................................……………ii
DAFTAR ISI ..................................................................................……………iii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................……………1
A. Latar Belakang...............................................................……………1
B. Rumusan Masalah..........................................................……………1
C. Tujuan............................................................................……………2
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................……………3
A. Persiapan fase perkembangan remaja dalam memasuki dunia
perkawinan…………………………………………………………..3
B. Persiapan yang harus dilakukan pada masa pra nikah/ caten………..5
C. Peran bidan sebagai penyedia kesehatan dalam persiapan pra
nikah………………………………………………………………...11
BAB III : PENUTUP.....................................................................…………….13
A. Kesimpulan....................................................................……………13
B. Saran..............................................................................……………13
DAFTAR PUSTAKA …….……………………………………………………14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum seseorang memutuskan untuk orang pilihannya pasti memiliki
pertimbangan, dan pertimbangan tersebut terkadang di ambil berdasarkan
informasi dari orang lain maupun seseorang langsung mencari tau sendiri orang
yang iya sukai dengan jalan pendekatan Dalam proses pendekatan ini terkadang
keduanya salah melangkah dan akhirny tidak sampai pada target malah membuat
permasalahan baru, baik bagi dirinya,kedua belah pihak maupun
keluarganya,namun tak menutup kemungkinan ada juga yang berhasil hingga ke
jenjang pernikahan kemudian membentuk suatu keluarga. Keluarga merupakan
bagian terkecil dari sebuah mesyarakat dimana didalamnya hanya terdiri dari
sebuah kumpulan kecil yang terdirir dari suami, istri, dan mungkin sebagian anak.
Setiap individu juga pasti menginginkan sebuah keluarga yang di dalamnya
terdapat suatu kenyamanan, baik ketika berada di rumah maupun ketika berada
diluar rumah. Dimana seluruh hak dan kewajiban bisa mereka dapatkan dan
laksanakan sebagai konsekuensi dari hidup bersama.
Dalam realitas sosial yang terjadi dimasyarakat zaman sekarang seperti yang
kita ketahui dari media-media yang ada seperti media elektronik, cetak dan yang
lainnya banyak sekali keluarga yang mengalami perceraian. Diantara sebab-sebab
yang mengakibatkan perceraian tersebut aslah satunya adalah tidak terpenuhinya
hak-hak dan kewajiban antara suami dan istri. Akan tetapi islam datang umtuk
mengatur hubungan antara dua orang tersebut baik sebelu menikah maupun setelah
menikah,. Dengan demiikan maka dibuatlah ketentuan bagi mereka berdua hak-
hak atas lainnya, dan juga dibuatlah undang-undang perkawinan. Pada makalah
ini, akan di bahas tentang persiapan yang harus di siapkan sebelum menikah baik
untuk mempelai pria maupun untuk mempelai wanita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja persiapan fase perkembangan remaja untuk memasuki dunia
perkawinan?
2. Apa saja persiapan yang harus dilakukan pada masa pra nikah/ caten?
3. Bagaimana peran bidan sebagai penyedia kesehatan dalam persiapan pra nikah?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui persiapan fase perkembangan remaja dalam memasuki dunia
perkawinan.
2. Untuk mengetahui persiapan yang harus dilakukan pada masa pra nikah/ caten.
3. Untuk mengetahui peran bidan sebagai penyedia kesehatan dalam persiapan pra
nikah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Lebih berguna dan lebih baik bila orang tua membantu anaknya berpacaran
dengan baik dan benar, baik dari segi moral maupun social.
Pada segi moral, penting diingatkan kepada anak-anak yang sedang
berpacaran, bahwa “roh itu kuat, tetapi daging lemah”. Manusia itu bukan
malaikat. Maka, harus disadarkan bahwa mereka berdua harus bersepakat;
kemesraan mereka adalah kemesraan terbatas. Harus dijauhi bentuk kemesraan
yang dapat menjerumuskan ke hubungan seksual pranikah. Sebab, dilihat dari segi
manapun, hal itu tidak pernah menguntungkan pihak mana pun juga.
B. Persiapan Pra Nikah
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu :
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk
apa kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri
diharapkan akan melanggengkan pernikahan. Banyak orang yang menikah
hanya karena cinta, atau mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu
karena sudah cukup umur tetapi masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-
alasan seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga menjadi sangat
rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur ketika badai
rumah tangga datang menerjang.
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-
masa sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang
berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya
terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk
berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang
mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan
perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi
negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.
6
Juga menjaga kesucian hubungan kita dengan calon suami sampai datangnya
waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak terjatuh dalam godaan setan.
Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya dipersingkat agar
kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.
4. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita
untuk memasuki dunia pernikahan. Hal ini penting karena merupakan bagian
dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga. Hal –hal yang harus di
persiapkan yaitu :
a) Hentiakan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alcohol.
Himbauan ini berlaku bagi calon ayah dan ibu.Pertumbuhan janin dapat
terganggu jika ibunya seorang perokok pasif, sekalipun.Asap rokok yang
terhirup oleh calon ibu dapat menghambat suplai oksigen, sehingga risiko
janin lahir prematur meningkat.
Minuman beralkohol membuat kandungan calon ibu melemah. Risiko
yang mengancam adalah abortus spontan (keguguran). Sedangkan pada
calon ayah, kadar alkohol yang tinggi dalam darah menyebabkan jumlah sel
sperma menurun sehingga tidak mencukupi untuk terjadi pembuahan.
b) Melakukan tes kesehatan
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi keksehatan calon ibu.
Jika dalam pemeriksaan calon ibu dinyatakan mengalami gangguan
kesehatan tertentu, biasanya dokter akan merekomendasikan agar
menunda kehamilan sampai calon ibu dinyatakan sehat. Salah satu
pemeriksaan yang kesehatan yang wajib dilakukan adalah pemeriksaan
darah adalah untuk mengetahui apakah calon ibu mengidap virus-virus yang
membahayakan kehamilan, seperti; toksoplasma, cytomegalo atau rubela.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan :
1) Melakukan pemeriksaan Laboratorium :
(a) Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk
mengetahui adanya kelainan atau penyakit darah.
(b) Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan
penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih,
pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon
janin. Mengetahui Rhesus kedua calon mempelai seringkali
merupakan hal yang diabaikan, padahal hal tersebut adalah hal yang
penting. Kebanyakan bangsa Asia memiliki Rhesus positif, sedangkan
8
13
DAFTAR PUSTAKA
Indria Swari, Rika. 2017. Daftar Makanan Sehat Buat Pengantin Baru Biar Cepat
Hamil. https://netz.id/list/2017/11/08/00716-01916/1013071117/daftar-
makanan-sehat-buat-pengantin-baru-biar-cepat-hamil. Di Akses 1 Ferbruari
2020
Nella, Shinta. 2016. Promosi Kesehatan Pra Nikah. http:// shintanella. blogspot.com /
2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo_31.html. di akses 1 Ferbruari 2020
Instruksi Depag dan Depkes No. 1 tahun 1989 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Pranikah
Fitri Sari, E. S. (September 2013). Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda Dan
Pengaruhnya Terhadap Usia Menikah. Jur. Ilm. Kel. & Kons., p : 143-153,
Vol. 6, No. 3, ISSN : 1907 - 6037.
14
Watofa, S. B. (2019). Premarital Sexual Behavior among Papua Women: a
Qualitative Research. Journal of Educational, Health and Community
Psychology Vol 8, No 2, E-ISSN 2460-8467.
15