DISUSUN OLEH :
1. Ayu Wandira Br Sembiring
2. Eninta Renata Br Sembiring
3. Sania Agustina Br Surbakti
4. Daud Sion Marpaung
5. Loren Syusta Surbakti
6. Hizkia Haikel Haganta Ginting
7. Dio Odris Ginting
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas bahasa indonesia mengenai karya ilmiah yang
ditugaskan oleh ibu DG guru bahasa Indonesia. Makalah ini berisikan tentang informasi
mengenai pacaran yang sehat bagi remaja. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua khususnya bagi remaja tentang pacaran yang sehat di usia
remaja seperti apa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................
Daftar Isi.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................
1.4 Manfaat Penelitian........................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................
2.1 Pengertian Cinta Dan Pacaran Sehat..........................
2.2 Tujuan Pacaran...........................................................
2.3 Manfaat Pacaran........................................................
2.4 Ciri-ciri Pacaran.........................................................
2.5 Dampak Pacaran.......................................................
BAB III PENUTUP......................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................
3.2 Saran..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah pacaran tidak bisa lepas dari dunia remaja, karena salah satu ciri
remaja yang menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai keinginan
untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai “naksir” lawan
jenisnya. Dikalangan remaja, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan.
Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar.
Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar dianggap kurang gaul. Karena itu,
mencari pacar dikalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi
juga menjadi kebutuhan sosiologis. Maka tidak heran, mayoritas remaja saat ini
sudah memiliki teman spesial yang disebut “pacar”. Soal pacaran tampaknya
menjadi gejala umum di kalangan remaja. Remaja adalah masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa yaitu usia 10-19 tahun.
Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga
dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor
pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pacaran merupakan proses perkenalan
antara dua individu yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan
untuk bereproduksi melalui perkawinan, atau hubungan seksual.
Pacaran merupakan salah satu proses yang biasanya dijalani individu
sebelum akhirnya memutuskan menikah dengan pasangan. Pada masa pacaran,
individu saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain. Hubungan
pacaran yang berhasil akan membawa mereka melangkah pada jenjang yang lebih
tinggi, yaitu menikah. Hubungan pacaran akan memenuhi kebutuhan dasar
manusia akan cinta dan rasa memiliki, melibatkan keterikatan emosi yang kuat
dan adanya saling ketergantungan dengan pacar. Sebaliknya, hubungan pacaran
yang tidak dapat bertahan akan membuat mereka kembali pada tahap awal, yaitu
ketertarikan dengan orang lain.
Psikolog anak dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Adisti F Soegoto menjelaskan
pacaran sehat adalah pacaran di mana pasangan bisa sama-sama tumbuh, saling
menghargai, dan belajar. Kemudian, bagaimana keduanya bisa jadi sosok yang lebih
baik. Tidak terlalu menuntut melainkan saling memperhatikan dan peduli.
Pacaran merupakan hal yang normal dialami pada masa remaja. Sebagian besar remaja
akan mengalami fase di mana mereka akan membina hubungan dengan lawan jenisnya.
Pacaran dapat diartikan sebagai hubungan dua individu yang membuat kesepakatan dan
memiliki komitmen yang sama. Tujuan utama pacaran adalah saling mengenal satu
sama lain dan belajar untuk menghormati masing-masing pihak. Dalam pacaran masing-
masing pihak biasanya belajar untuk memahami pihak lainnya.
Pacaran pada usia remaja sebenarnya tidak dilarang. Akan tetapi, remaja tersebut
harus mengetahui batasan yang wajar dalam berpacaran. Biasanya alasan para remaja
berpacaran adalah untuk saling memotivasi masing-masing pihak dan meningkatkan
semangat belajar. Alangkah baiknya orang tua juga berperan dalam proses pembentukan
masa remaja dan memberikan pengawasan terhadap pergaulan para remaja. Pacaran
yang baik biasanya pacaran yang tidak melanggar aturan agama atau norma-norma
dalam masyarakat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gaya pacaran yang sehat?
2. Dampak positif pacaran?
3. Apa dampak negatif berpacaran?
4. Apa saja masalah dlm pacaran?
5. Hal apa saja yg mendorong remaja untuk berpacaran?
6. Bagaimana cara menyelesaikan masalah dlm berpacaran?
7. Bagaimana mempertahankan hubungan pacaran?
Cinta menurut KBBI “Cinta” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lebih
terkesan kepada rasa suka antara pria dan wanita.Namun demikian, KBBI juga memberikan
definisi cinta bukan hanya rasa suka antara pria dan wanita, tapi juga cinta kepada sesama,
alam, dan negeri.
Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga
dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya.
Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan
belas kasih dan kasih sayang.
Menurut psikologi cinta adalah proses pemenuhan diri yang dapat mengantarkan
manusia pada berbagai tindakan kreatif dan produktif. Dengan cinta, seseorang mendapatkan
kebahagiaan jika dia bisa membuat orang yang dicintainya bahagia.
Pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu
dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain.
Psikolog anak dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Adisti F Soegoto menjelaskan
pacaran sehat adalah pacaran di mana pasangan bisa sama-sama tumbuh, saling menghargai,
dan belajar. Kemudian, bagaimana keduanya bisa jadi sosok yang lebih baik. Tidak terlalu
menuntut melainkan saling memperhatikan dan peduli.Pacaran merupakan hal yang normal
dialami pada masa remaja. Sebagian besar remaja akan mengalami fase di mana mereka akan
membina hubungan dengan lawan jenisnya. Pacaran dapat diartikan sebagai hubungan dua
individu yang membuat kesepakatan dan memiliki komitmen yang sama. Tujuan utama
pacaran adalah saling mengenal satu sama lain dan belajar untuk menghormati masing-
masing pihak. Dalam pacaran masing-masing pihak biasanya belajar untuk memahami pihak
lainnya.
2.2 TUJUAN PACARAN
Ada yang menjadikan pacaran sebagai ajang untuk saling mengenal, ada pula yang
menjadikan pacaran sebagai cara untuk “mengikat” pasangan sebelum menikah.Bisa saling
memotivasi dan mendukung. Mengenal lebih jauh termasuk mengenal keluarganya. Bisa
berbagi cerita dengan usia yang sebaya, yang biasanya memiliki perasaan atau masalah yang
kurang lebihnya sama menguragi stres. Tujuan pacaran adalah untuk menikah, dengan kata
lain pacaran itu untuk mempersiapkan diri membangun rumah tangga.
Pacaran sehat akan memotivasi masing-masing agar menjadi lebih baik dalam segala aspek.
Bisa dalam hal studi, karier, cita-cita, kepribadian, dan lain-lain. Pasalnya, Anda jadi punya
dorongan untuk menjadi sosok diri Anda yang terbaik buat pasangan.
Caranya antara lain dengan mendengarkan pasangan, tanpa maksud menyalahkan pasangan
atau membela diri sendiri.
4. Menambah wawasan.
Menjalin hubungan yang erat dengan orang lain berarti Anda akan lebih terlibat dalam
kehidupan pasangan.
Kemampuan ini bisa menjadi bekal yang sangat berharga bila kelak Anda akan membangun
keluarga bersama pasangan.
Pacaran yang sehat dapat digapai jika komunikasi antar pasangan dilakukan secara terbuka.
pasangan yang bisa mencari solusi untuk sebuah masalah tanpa emosi, biasanya akan
mendapatkan jawaban yang lebih baik.
Jika pasangan mampu memotivasi diri kamu untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dapat
disimpulkan kamu berada dalam hubungan yang sehat.
Kamu dan pasangan idealnya bekerja sama untuk saling mendukung, di saat kesulitan datang.
Jika kerja sama tidak dibangun sejak awal, pondasi hubungan berisiko goyah seiring
berjalannya waktu.
Misalnya,kamu tidak pernah bisa mengungkapkan pendapat pribadi atau bahkan jarang
tertawa ketika berada di dekat pasangan kamu.kamu terus berusaha untuk menjadi versi yang
diinginkan oleh pasangan.
2. Cemburu berlebihan
Pacar kita selalu curiga terhadap apa pun yang kita lakukan dan tidak membuat kita nyaman
Dalam hubungan dipenuhi dengan kata-kata sarkasme atau toxic penuh kata-kata pedas dan
sindiran.
Jika kita berada di hubungan yang tidak sehat pasti kita akan merasakan pasangan terlalu
semena mena terhadap kita.
6. Tidak jujur Hubungan toxic dalam pacaran juga bisa ditandai dengan perkataan yang tidak
jujur. Misalnya, soal dengan siapa kamu, kemana kamu pergi,dan lainnya.
2.5 DAMPAK PACARAN
Dampak berpacaran bagi remaja di sisi positifnya dan negatif berpacaran :
Kita sebagai makhluk social tidak bisa hidup sendiri dengan berpacaran kita tidak merasa
sepi dengan kehidupan kita karena hidup kita bisa bias merasa berwarna denagan kehadir
orang lain apalagi orang yang kita sayangi selain keluarga (PACAR).
Kehidupan tentu saja salalu mempunyai masalah dan dengan berpacaran kita bisa sedikit
curhat dengan apa yang sedang kita hadapi biasanya pacar bisa memberikan solusi bahkan
mereka bisa memberi motivasi.
Dengan kita menjalin hubungan dengan orang lain tentu di bisa berkomunikasi kita dapat
share tentang suka atau pun duka , tentu saja pacar kita tidak mersa keberatantetapi
sebaliknya , mereka bisa menjadi pendegar yang baik
Berpacaran tentu bisa membuat kita senang khususnya perempuan biasanya laki –laki selalu
memberikan perhatian lebih contohnya makanan , minuman, barang sampai pulsa pun
mereka berikan tapi tidak menutup kemungkinan untuk perempuan yang melakukannya.
Dengan adanya dampak positif dari berpacaran tentu saja ada dampak negative dalam
menjadi hubungan atau kerugian yang kita bisa dapatkan selama berpacaran. Simak beberapa
hal – hal negative dalam berpacaran :
Ada banyak yang bilang waktu adalah uang. Sehari 24 jam , 1 jam 6o menit , 1 menit 3600
detik. Pastinya dengan berpacaran waktu kita dapat terbuang dengan menjalin hubungan
dengan pacar .bermain , berkomunikasi bahkan bisa seharian
2. MENGHABISKAN UANG
Uang adalah salah satu hal yang sangatlah penting bagi kehidupan di dunia , dengan kita
memmpunyai uang kita bisa mendapat segala tapi tidak bila kita berpacaran karena jelas uang
kita akan habis untuk kenyaman pacar biasanya paling banyak di lakukan oleh laki – laki.
Itulah beberapa POSITIF DAN NEGATIF BERPACARAN untuk anda semua yang memiliki
pasangan pastinya sekarang anda semakin binggung dengan beberapa penjelaskan di
atas,jadikan hanya sekedar infomasi bukan membuat anda menjadi takut untuk menjalin
hubungan dengan seseorang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pacaran merupakan salah satu proses yang biasanya dijalani individu sebelum
akhirnya memutuskan menikah dengan pasangan. Pada masa pacaran individu saling
mengenal memahami dan menghargai satu sama lain. Pacaran yang sehat adalah pacaran
yang saling mendukung, saling membangun dan saling menghargai tidak melanggar aturan
agama atau norma-norma dalam masyarakat. Dampak positif dari pacaran yaitu mendapat
perhatian lebih dari orang lain, memiliki teman untuk curhat atau mempunyai pendengar setia
dan masih banyak lagi. Sedangkan dampak negatif dari pacaran yang pertama mengurangi
waktu, menghabiskan uang, dapat menimbulkan efek sakit hati. Ciri-ciri pacaran yang sehat
yang pertama adanya kepercayaan, komunikasi yang terbuka, rasa saling menghargai, bisa
menyelesaikan masalah dengan baik.
3.2 SARAN
1. Bagi remaja masa depan harus menjadi orientasi utama. Apapun yang dilakukan harus
dipikirkan secara matang
2. Pilih pacar yang benar-benar mampu membimbing dan mengajak ke hal-hal yang positif
3. Diharapkan remaja mampu untuk mengisi waktu luang dengan melakukan hal-hal yang
lebih bermanfaat serta menghindari hal-hal yang berbau seks.
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia.
Abdullah. (2016). Cinta: remaja. Jurnal Psikodiva. Vol. 20, No. 1, April 2016.