Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


“KENAKALAN REMAJA”

Disusun Oleh :

Kelompok 4

 Liza Ariska

Dosen Pembimbing :
Ns.Rika Novaliza, S.Kep, M.Kep

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dari bimbingan dari Dosen
pembimbing dan beberapa pihak lain. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan Doa-Nya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini. Makalah ini mungkin kurang
sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnakan makalah ini.

Penyusun,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................3

1.2. Latar Belakang............................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4

1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................5

2.1 Pengertian keluarga dengan anak remaja.................................................5

2.2 Tahap perkembangan keluarga..................................................................5

2.3 Tujuan perawatan keluarga........................................................................7

2.4 Prinsip perawatan kesehatan keluarga ...................................................10

2.5 Langkah langkah dalam perawatan keluarga.........................................11

BAB III STUDI KASUS......................................................................................47

3.1 Asuhan keperawatan keluarga.................................................................46

BAB 1V PENUTUP..............................................................................................47

3.1. Kesimpulan................................................................................................47

3.2. Saran...........................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan  tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri  yang
berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja
karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan
sehingga  hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh
perawat  untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan
permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya
mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh
fungsi keluarga dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2.      Tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3.      Tujuan perawatan keluarga ?
4.      Prinsip perawatan kesehatan keluarga ?    
5.      Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6.      Studi kasus ?
7.      Pengkajian sesuai kasus ?

1.3  TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2.      Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3.      Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?
4.      Untuk memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga ?      
5.      Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6.      Untuk memahami studi kasus ?
7.      Untuk mengetahui bagaimana pengkajian sesuai studi kasus ?

1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat
asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak remaja serta mampu
mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Konsep Dasar
A.    Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a.       Pertumbuhan Fisik: 
-          Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
-          Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-          Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh
memanjang
b.      Sosial Emosional
-          Kemampuan bersosialisasi meningkat.
-          Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
-          Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan
di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
-          Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada
teman sebaya
c.       Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
-          Tahap awal: 
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi ketergantungan ini tidak
sebesar pada usia dini.
-          Tahap kedua: 
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik dengan orangtua.
-          Tahap ketiga: 
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran independent dalam
berfungsi di masyarakat.
d.      Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola,
basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
e.       Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah  akibat
perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan
orang tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan
lain disebabkan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy
f.       Pola minat dan seks    -
-          minat pada perubahan
-          suka lawan jenis

B.     Tahap perkembangan keluarga


a.       Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu :
1)      Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap
ini antara lain :
-          Membina hubungan intim yang memuaskan
-          Menerapkan tujuan bersama
-          Mendiskusikan rencana memiliki anak
-          Persiapan menjadi orang tua

2)      Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan


Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
-          Adaptasi perubahan anggota keluarga
-          Mempertahankan hubungan yang memuaskan
-          Membagi peran dan tanggung jawab
-          Menata ruang untuk anak
-          Mengatur biaya untuk anak
3)      Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak pra sekolah antara lain :
-          Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
-          Membantu anak bersosialisasi
-          Pembagian waktu untuk anak
-          Menstimulasi tumbuh kembang anak
4)      Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar
-          Menyediakan aktifitas untuk anak
-          Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
-          Memenuhi kebutuhan anak
5)      Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Pengembangan terhadap remaja
-          Memelihara komunikasi terbuka
-          Memelihara hubungan dalam keluarga
-          Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi

6)      Keluarga dengan anak dewasa


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
-          Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
-          Menata kembali keluarga
-          Menjadi contoh bagi anak anaknya \
7)      Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Memulihkan hubungan antara generasi tua muda
-          Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
-          Keakrapan dengan pasangan
-          Persiapan masa tua
8)      Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Penyesuaian tahap masa pensiun
-          Merubah cara hidup
-          Menerima kematian pasangan
-          Mempersiapkan kematian
b.      Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu :
-             Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa muda
-             Terbentuknya keluaga baru melalui suatu perkawinnan
-             Keluaga dengan memiliki anak usia muda
-             Keluaga yang memiliki anak dewasa
-             Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
-             Keluaga lansia

C.    Tujuan perawatan keluarga


a.       Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga  dalam meningkatkan,
mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status kesehatannya meningkat dan
mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif
b.      Tujuan khusus
-          Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah  kesehatan yang
dihadapi.
-          Meningkatkan kemampuan keluarga  dalam  menanggulangi masalah  kesehatan dasar
dalam  keluarga.
-          Meningkatkan kemampuan  keluarga dalam  mengambil keputusan yang tepat.
-          Meningkatkan  kemampuan  keluarga  memberikan  asuhan  keperawatan  terhadap  an
ggota keluarga  yang sakit.
-          Meningkatkan produktifitas  keluarga dalam  meningkatkan mutu hidupnya.
Prinsip perawatan kesehatan keluarga
Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat  keluarga yait
a.       Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
b.      Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
c.       Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah penyuluhan kesehatan
dan asuhan keperawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
d.      Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi
e.       Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative

Ada 3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan keluarga yaitu:


a.       Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus
yang dirancang untuk mencegah orang bebas dari penyakit dan cedera.
b.      Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan pengobatan.
c.       Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang
untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya.
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah:
a.       Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai
berikut:
-          Tingkat sosial ekonomi rendah.
-          Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
-          Keluarga dengan penyakit keturunan.
b.      Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu:
-          Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun  atau lebih 35 tahun.
-          Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia.
-          Primipara atau multi para.
-          Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c.       Keluarga dengan anak:
-          Lahir premature.
-          Berat badan sukar naik.
-          Lahir dengan cacat bawaan.
-          Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
-          Ibu menderita penyakit menular
d.      Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota keluarga.
-          Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan.
-          Sering timbul cekcok.
-          Ada anggota keluarga yang sering sakit.
-          Salah satu orang tua (suami atau  istri) meninggal, cerai, atau lari meninggalkan
rumah.

E.     Langkah-langkah dalam perawatan keluarga


Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga antara lain:
a.       Membina hubungan kerja sama yang  baik  dengan keluarga dengan cara:
-          Menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan mereka.
-          Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan yang
dirasakan keluarga.
-          Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b.      Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga
-          Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan kleuarga dengan cara
mengkelompokan menjadi data subyektif dan objektif.
-          Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah kesehatan serta
berbagai alasan.
-          Mentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga dan melaksanakan
tugas keluarga.
-          Menentukan diagnosa keperawtan keluarga
-          Menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
c.       Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
-          Melaksanakan asuhan keperawatan
-          Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan
-          Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan merumuskan kembali
rencana asuahan keperawatan yang baru. 

F.      Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga


Dalam mengatasi kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil keputusan dalam
pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan. Hal ini
didasarkan pemikiran sebagai berikut:
-          Hak dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga
-          Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing anggota keluarga
-          Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/ anggota
keluarga yang bermaslah
PENGKAJIAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.P

A. DATA UMUM
( 18 Januari pukul 19.30 WIB )
1. Nama KK : Tn. R
2. Usia : 46 tahun
3. Alamat: Desa Selokerto TR 3 RW 1 Kec. Sempor,
Kab. Kebumen
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga
NO Nama Umur Jenis Kelamin Hub. Dg KK Pendidikan

1 Ny. W 46 th P Istri
SD
2 Sdr. T 24 th L Anak
STM
3 Sdr. N 21 th L Anak
STM
4 An. A 14 th L Anak
SD
5 An. R 11 th L Anak
SD
6 Ny. S 70 th P Nenek
Tidak sekolah

7. Genogram:

: Laki-laki hidup x : Sudah meningggal


: Wanita masih hidup : Yang dikaji

: Dalam satu rumah


8. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. R adalah The Extended Family yaitu dalam satu rumah terdiri dari ayah,
ibu dan anak diatambah nenek.
Ditinjau dari segi ekonomi pada keluarga Tn. R tergolong sedang/cukup. Tn. R
bekerja dan Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan bekerja dirumah dengan membuka
warung, maka penghasilan sedikit bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari maupun
kebutuhan rumah tangga lainnya.
9. Budaya
Suku bangsa Jawa, bahasa sehari-hari yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan, sangat menyukai makanan
manis.
10. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam, melakukan shalat setiap hari. An. R
sering menjadi mu’adzin di mushola desa.
11. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. R bekerja dengan membuka bengkel mobil di depan rumahnya dengan
penghasilan yang tidak menentu. Ny. W bekerja dirumah membuka warung.
Penghasilan bersihnya jika sedang ramai mencapai Rp.30.000,00/ hari dan ketika sepi
hanya mendapat untung sekitar Rp.10.000,00/hari
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Untuk menghilangkan kejenuhan keluarga Tn. R melakukan kegiatan nonton TV
bersama dengan program acara komedi dan musik. An. R dan An. A juga terkadang
kumpul dengan teman- temanya untuk bermain. Minimal sebulan sekali keluarga Tn.R
rekreasi ke tempat wisata yang ada didaerahnya, dan yang sering adalah rekreasi
kepantai.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. R saat ini dengan adanya anak pertamanya yang berumur 24 tahun yang
telah bekerja di pabrik di Jakarta, keluarga Tn. R masuk tahapan perkembangan
keluarga dengan anak dewasa. Tn.R dan istrinya berusaha mensosialisasikan anak-
anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn.R yang belum terpenuhi adalah Tn.R mengatakan
ingin anaknya bisa lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan dan menikahkan anak
pertamanya, serta Tn.R juga mengatakan belum bisa menjadi figure yang baik bagi
anaknya.
15. Riwayat kelurga inti
Tn.R dan Ny.W berasal dari lingkungan yang sama, mereka menikah dengan
berpacaran dahulu sebelumnya. Keempat anaknya telah mendapatkan imunisasi
lengkap seperti dalam kartu menuju sehat yang di dapatkan dari fasilitas kesehatan
yang ada didaerah mereka tinggal.
Saat dikaji anggota keluarga Tn. R dalam keadaan sehat, kecuali Sdr. T dan Sdr. N
karena keduanya sedang bekerja di Jakarta.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. R belum pernah mengalami penyakit yang serius dan belum pernah dirawat di RS.
Ny. W memiliki riwayat pernah dirawat di PKU muhammadiyah Gombong dengan
diagnose reumatik pada tahun 2000 tetapi sampai saat ini penyakitnya terkadang
kambuh.

C. Pengkajian Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Rumah berlantai satu, tembok, jumlah ruangan ada 8 ruang dan satu ruang untuk
warung, setiap ruangan dan kamar ada jendela yang bisa di buka dan terang, peletakan
perabotan rumah diatur sesuai dengan tempat dan ukuran barang. Kamar mandi ada
satu dengan satu bak, jenis pembuangan limbah keluarga dengan resapan di belakang
rumah kurang lebih 5 meter. Sumber air bersih memakai sumur air bersih, tidak
berwarna, tidak berbau atau berasa. Keluarga merasa nyaman tinggal dalam rumah.
Lahan di samping rumah dipakai untuk menjemur pakaian.

Denah Rumah Kelurga Tn.R


U

Ket :
1 2 3 4 1. Pekarangan
2. Kamar Tidur 1
9 3. Kamar Tidur 2
4. Kamar Tidur 3
5. Ruang Keluarga
6. Ruang Tamu
7. Kamar mandi dan WC
8. Warung dan Dapur
9. Bengkel
5 6

7 8

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Kebiasaan tetangga bangun pagi melakukan BAB di WC didalam rumah. Pekerjaan
tetangga bermacam-macam antara lain guru, pegawai swasta, bidan, pedagang,
perawat dan bengkel. Kerja bakti dilakukan satu RT stiap tiga bulan sekali atau kalau
ada acara khusus seperti adanya lomba kebersihan tingkat RT tiap tahun pada bulan
Agustus.
Kegiatan ronda malam untuk bapak-bapak dilakukan secara bergantian sesuai jadwal
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.R tinggal di wilayah tersebut sejak kecil. Tn.R jarang mengunjungi
rumah tetangga sekitar dengan alasan bekerja. Sedangkan Ny.W kesehariannya
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membuka warung sehingga jarang keluar, Ny.
W keluar ketika belanja keperluan rumah saja. An.R dan An.A kesehariannya
bermain bersama dengan teman sebayanya pada sore hari. Penampilan busana
keluarga Tn.R cukup bagus karena dapat menyesuaikan kondisi, situasi dan
lingkungan

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Waktu dipakai untuk berkumpul keluarga bila pulang bekerja pada sore hari dan
malam hari. Interaksi dengan masyarakat dilakukan Tn.R ketika pengajian dan rapat
RT. Sedangkan Ny.W sering mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu RT, dan pengajian
dimasjid.
21. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.R ada fasilitas jaminan kesehatan masyarakat sebagai orang sehat bila
anaknya sakit diperiksakan ke Puskesmas atau dibawa ke rumah sakit, bila sakitnya
mendadak sementara di bawa ke bidan atau perawat terdekat.
D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi terutama Tn.R menerapkan komunikasi terbuka, bila
ada anggota keluarga yang kurang benar mereka saling mengingatkan.
23. Struktur keluarga
Tn.R dan Ny.W saling mengisi dan Tn.R sebagai kepala keluarga diberi otoritas untuk
mengambil keputusan dalam mengendalikan perilaku di keluarganya, sedang dalam
mendidik anak-anak Tn.R dan Ny.W menyadari merupakan tugas bersam. Namun
terkadang ada sedikit masalah karena salah paham namun diselesaikan dengan cara
musyawarah.
24. Struktur peran
Tn.R sebagai sebagai kepala keluarga dapat penghasilan bulanan dari bekerja sebagai
pegawai tata usaha disalah satu sekolahan menengah didaerahnya. Ny.W bekerja
mumbuka warung. An.A dan An.R sebagai anak sekolah yang perlu perhatian dari
orang tua dan bimbingan, tingkat pemahaman kurang.
25. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.R sangat memperhatikan tentang kesehatan anggota keluarga sehingga
diterapkan perilaku yang dapat menjaga kesehatan keluarga. Dalam segi nilai-nilai
moral diterapkan berdasarkan agama yang dianut oleh keluarga yaitu hidup yang
diridhoi oleh Alloh SWT.

E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling
menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-
sama antara Tn.R dan Ny.W baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling
mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak yang takut akan Tuhan dan
hormat kepada orang yang lebih tua.
27. Fungsi sosialisasi
Baik Tn.R maupun Ny.W mampu menjalankan fungsi sosialnya. Kegiatan-kegiatan di
wilayahnya dapat diikutinya bila tidak bisa hadir selalu memberikan alasan yang jelas,
juga kegiatan keagamaan dapat diikuti dengan baik.
28. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn.R mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari, baik makanan, pakaian,
dan perlindungan serta merawat bila ada anggota keluarga yang sakit. Tentang sehat
sakit merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan sebagai manusia diberi akal dan
kemampuan untuk berusaha bagaiman menjaga kesehatan .
Keluarga mengenal penyakit-penyakit seperti rematik, hipertensi dan batuk pilek yang
ringan. Untuk penyakit-penyakit atau masalah kesehatan yang mendetail masih
bertanya pada petugas kesehatan bila sedang periksa atau kalau ada penyuluhan.
Namun terkadang masih membiasakan pijat ditempat pijat tradisional. Keluarga
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan alat-alat yang dipakai untuk anaknya
dan menyediakan bahan-bahan makanan yang baik dan cocok untuk keluarga dan
anak-anaknya.
Tn.R mengatakan khawatir terhadap penyakit rematik Ny.W suatu saat akan kambuh
dan harus dibawa ke RS meski sekarang penyakit rematik Ny.W hanya kambuhan,
saat kambuh biasanya keluarga membawanya kepuskesmas dan terkadang ketempat
terapi.Tn.R mengatakan khawatir terhadap anaknya khususunya An.A dan An.R
tentang pergaulan disekolahan dan lingkungan tempat tinggal, Tn.R mengatakan takut
anaknya terjerumus keperbuatan yang tidak baik seperti miras dan tindakan criminal
lainya karena terbawa teman-temanya.
Keluarga sudah mengambil keputusan untuk menambah jam belajar sianak dengan
menyalurkan memberikan tambahan sesuai kemampuan Tn.R dan Ny.W
29. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.R da Ny.W mempunyai empat orang anak, semua laki-laki. Metode yang
dipakai untuk mengendalikan jumlah keluarga ikut KB suntik sesuai anjuran petugas
kesehatan. Dan sudah tidak ingin punya anak lagi karena merasa sudah cukup
mempunyai empat orang anak.
30. Fungsi ekonomi
Dalam hal ekonomi keluarga Tn.R merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari dengan dibantu Ny.W baik pangan, sandang dan papan. Keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya maupun dari
perusahaan.
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.R adalah kekhawatiran terhadap
pergaulan anaknya disekolahan dan dilingkungan tempat tinggal. An.A belum bisa
memilih teman yang baik dalam bergaul dan sering ikut-ikutan temanya membolos
sekolah dan merokok. Terkadang juga An.A saat bermain dengan teman dilingkungan
tempat tinggal pulang melebihi jam yang sudah ditentukan Tn.R.
Jangka panjang adalah keinginan menikahkan anak pertamanya yang telah bekerja di
Jakarta.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping
yang digunakan
Keluarga Tn.R memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan
istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak dan
pergaulan anak- anaknya.
G. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang
Dihadapi
Keluarga Tn.R merasa tersanjung, terbuka, dengan kunjungan sehingga dapat memberi
informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan
perkembangan serta pergaulan anaknya yang bertambah besar.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. R
Keadaan umum : Baik, tampak sehat
Tanda vital : TD: 120/90 mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 20
x/mnt, suhu: 37oC
BB/TB : 75 kg / 165 cm
Rambut : Ikal, tidak ada ketombe, ada sedikit uban dan tidak
rontok
Mata : Sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising
usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih
2. Ny.W
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 120/80 mmHg, nadi: 82 x/menit, RR: 18
x/mnt, suhu: 360C
BB/TB : 65 Kg/155 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok, agak beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising
usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih
3. Sdr.T : tidak terkaji
4. Sdr. N : tidak terkaji
5. An. A
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 115/80 Nadi: 84 x/menit, RR: 20 x/mnt,
suhu: 36 0C
BB/TB : 45 kg / 167 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative,
suara jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan,
gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
6. An.R
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: - Nadi: 86 x/menit, RR: 20 x/mnt,
suhu: 37 0C
BB/TB : 29 kg / 139 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
7. Ny. S (nenek)
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 140/80 Nadi: 80 x/menit, RR: 24 x/mnt,
suhu: 36.5 0C
BB/TB : 45 kg / 155 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok, beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
I. Pengkajian Masalah Psikiatrik
Keluarga Tn.N merasa menjalani hidup ini dengan senang dan selalu mensyukuri apa
yang sudah diberikan oleh Alloh SWT. Bila ada masalah Tn. R dan Ny.W berdiskusi
bersama untuk mencari jalan keluar, bila belum ada jalan keluar mereka meminta
pendapat dari tokoh masyarakat yang dekat dengan rumah dan tidak lupa dilakukan
berdoa.
J. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
Makanan menjadi perhatian keluarga baik bahan makanan maupun cara memasaknya.
Kebutuhan cairan dalam keluarga selalu dicukupi. Eliminasi dalam keluarga tidak
menjadi masalah karena fasilitas sudah ada dalam rumah dan mereka berusaha untuk
memberikan perilaku sehat bagi anak-anaknya. Kebersihan rumah tiap hari di sapu,
pengepelan lantai satu hari sekali.
K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1) Analisa Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DO: Ketidakmampuan Resiko terjadi
- Kaki kanan pasien keluarga merawat kekambuhan
pegal-pegal anggota keluarga penyakit rematik
- BB: 75 Kg dengan masalah pada Ny.W
- TB: 165 Cm penyakit rheumatic.
DS:
 Ds : Tn. R mengatakan
khawatir terhadap penyakit
rheumatic Ny.W suatu saat
akan parah dan harus dibawa
ke RS, meski sekarang hanya
kambuhan.

2 DO: Ketidakmampuan Resiko


- An. A sering keluar keluarga merawat kenakalan
malam dan pulang pagi anggota keluarga remaja pada
- Rambut disemir dengan masalah keluarga Tn.N
pirang pola asuh khususnya An.A
DS:
 Tn.N khawatir
terhadap pergaulan
anaknya disekolahan dan
dilingkungan tempat
tinggal.
 kekhawatiran An.A
terjerumus keperbuatan
yang tidak baik,bahkan
miras dan tindakan
criminal lainya.
L. SKALA PRIORITAS
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah penyakit
rematik
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Keluarga
mengatakan masalah
1. Sifat masalah adalah actual sudah
 Aktual: 3 terjadi untuk itu
1
 Resiko: 2 3/3x1=1 perlu tindakan
 Potensial: 1 perawatan, sehingga
tidak berdampak
pada masalah lain.
Keluarga
2. Kemungkinan mengatakan masalah
masalah dapat diubah belum berat, dan
 Mudah: 2 2 membutuhkan waktu
 Sebagian: 1 2/2x2=2 untuk mengubah
 Tidak dapat: 0 kebiasaan keluarga
Tn.N
1 Keluarga
3. Kemungkinan mengatakan masalah
masalah dapat dicegah 3/3x1=1 dapat dicegah agar
tidak lebih parah,
 Tinggi: 3
dan membutuhkan
 Cukup: 2
peran serta
 Rendah: 1
keluarga..
Keluarga
mengatakan bahwa
4. Menonjolnya masalah ini adalah
masalah masalah yang masih
 Segera: 2 bisa ditangani
1 0/2x1=0
 Tidak segera: 1 sendiri oleh keluarga
 Tidak dirasakan: 0 Tn.R karena
penyakitnya tidak
kritis.
Skor 4

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah pola asuh


KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

2. Sifat masalah
Keluarga mengatakan
 Aktual:
sangat khawatir namun
3
2/3x1=2/3 masih selalu
 Resiko: 1
mengawasi An.A dalam
2
pergaulan sehari-
 Potensia
harinya.
l: 1

2 Keluarga mengatakan
3. Kemungkinan 2/2x2=2 kepribadian An. A
masalah dapat masih dapat diubah
diubah meski membuuhkan
 Mudah: waktu lama.
2
 Sebagia
n: 1
 Tidak
dapat: 0
4. Kemungkinan
masalah dapat
Keluarga mengatakan
dicegah
masalah kenakalan An.
 Tinggi:
A bisa dicegah agar
3 1 3/3x1=1
tidak lebih parah, dan
 Cukup:
membutuhkan peran
2
serta keluarga.
 Rendah:
1

Keluarga mengatakan
5. Menonjolnya
masalah ini harus
masalah
segera diatasi supaya
 Segera:
tidak berakibat kepada
2 2/2x1=1
An.R dan berakibat
 Tidak 1
buruk terhadap An.A
segera: 1
karena cita- citanya
 Tidak
ingin jadi polisi.
dirasakan: 0

Skor 4 2/3

2) Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Resiko kenakalan remaja pada keluarga Tn.N khususnya An.A berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga dengan masalah pola asuh.
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah
rematik.

Anda mungkin juga menyukai