Disusun Oleh :
Kelompok 4
Liza Ariska
Dosen Pembimbing :
Ns.Rika Novaliza, S.Kep, M.Kep
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dari bimbingan dari Dosen
pembimbing dan beberapa pihak lain. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan Doa-Nya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini. Makalah ini mungkin kurang
sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnakan makalah ini.
Penyusun,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................3
BAB 1V PENUTUP..............................................................................................47
3.1. Kesimpulan................................................................................................47
3.2. Saran...........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri yang
berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja
karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan
sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh
perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan
permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya
mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh
fungsi keluarga dengan baik.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3. Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?
4. Untuk memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga ?
5. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6. Untuk memahami studi kasus ?
7. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian sesuai studi kasus ?
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat
asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak remaja serta mampu
mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh
memanjang
b. Sosial Emosional
- Kemampuan bersosialisasi meningkat.
- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan
di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada
teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
- Tahap awal:
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi ketergantungan ini tidak
sebesar pada usia dini.
- Tahap kedua:
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik dengan orangtua.
- Tahap ketiga:
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran independent dalam
berfungsi di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola,
basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah akibat
perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan
orang tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan
lain disebabkan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy
f. Pola minat dan seks -
- minat pada perubahan
- suka lawan jenis
A. DATA UMUM
( 18 Januari pukul 19.30 WIB )
1. Nama KK : Tn. R
2. Usia : 46 tahun
3. Alamat: Desa Selokerto TR 3 RW 1 Kec. Sempor,
Kab. Kebumen
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga
NO Nama Umur Jenis Kelamin Hub. Dg KK Pendidikan
1 Ny. W 46 th P Istri
SD
2 Sdr. T 24 th L Anak
STM
3 Sdr. N 21 th L Anak
STM
4 An. A 14 th L Anak
SD
5 An. R 11 th L Anak
SD
6 Ny. S 70 th P Nenek
Tidak sekolah
7. Genogram:
C. Pengkajian Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Rumah berlantai satu, tembok, jumlah ruangan ada 8 ruang dan satu ruang untuk
warung, setiap ruangan dan kamar ada jendela yang bisa di buka dan terang, peletakan
perabotan rumah diatur sesuai dengan tempat dan ukuran barang. Kamar mandi ada
satu dengan satu bak, jenis pembuangan limbah keluarga dengan resapan di belakang
rumah kurang lebih 5 meter. Sumber air bersih memakai sumur air bersih, tidak
berwarna, tidak berbau atau berasa. Keluarga merasa nyaman tinggal dalam rumah.
Lahan di samping rumah dipakai untuk menjemur pakaian.
Ket :
1 2 3 4 1. Pekarangan
2. Kamar Tidur 1
9 3. Kamar Tidur 2
4. Kamar Tidur 3
5. Ruang Keluarga
6. Ruang Tamu
7. Kamar mandi dan WC
8. Warung dan Dapur
9. Bengkel
5 6
7 8
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling
menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-
sama antara Tn.R dan Ny.W baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling
mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak yang takut akan Tuhan dan
hormat kepada orang yang lebih tua.
27. Fungsi sosialisasi
Baik Tn.R maupun Ny.W mampu menjalankan fungsi sosialnya. Kegiatan-kegiatan di
wilayahnya dapat diikutinya bila tidak bisa hadir selalu memberikan alasan yang jelas,
juga kegiatan keagamaan dapat diikuti dengan baik.
28. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn.R mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari, baik makanan, pakaian,
dan perlindungan serta merawat bila ada anggota keluarga yang sakit. Tentang sehat
sakit merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan sebagai manusia diberi akal dan
kemampuan untuk berusaha bagaiman menjaga kesehatan .
Keluarga mengenal penyakit-penyakit seperti rematik, hipertensi dan batuk pilek yang
ringan. Untuk penyakit-penyakit atau masalah kesehatan yang mendetail masih
bertanya pada petugas kesehatan bila sedang periksa atau kalau ada penyuluhan.
Namun terkadang masih membiasakan pijat ditempat pijat tradisional. Keluarga
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan alat-alat yang dipakai untuk anaknya
dan menyediakan bahan-bahan makanan yang baik dan cocok untuk keluarga dan
anak-anaknya.
Tn.R mengatakan khawatir terhadap penyakit rematik Ny.W suatu saat akan kambuh
dan harus dibawa ke RS meski sekarang penyakit rematik Ny.W hanya kambuhan,
saat kambuh biasanya keluarga membawanya kepuskesmas dan terkadang ketempat
terapi.Tn.R mengatakan khawatir terhadap anaknya khususunya An.A dan An.R
tentang pergaulan disekolahan dan lingkungan tempat tinggal, Tn.R mengatakan takut
anaknya terjerumus keperbuatan yang tidak baik seperti miras dan tindakan criminal
lainya karena terbawa teman-temanya.
Keluarga sudah mengambil keputusan untuk menambah jam belajar sianak dengan
menyalurkan memberikan tambahan sesuai kemampuan Tn.R dan Ny.W
29. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.R da Ny.W mempunyai empat orang anak, semua laki-laki. Metode yang
dipakai untuk mengendalikan jumlah keluarga ikut KB suntik sesuai anjuran petugas
kesehatan. Dan sudah tidak ingin punya anak lagi karena merasa sudah cukup
mempunyai empat orang anak.
30. Fungsi ekonomi
Dalam hal ekonomi keluarga Tn.R merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari dengan dibantu Ny.W baik pangan, sandang dan papan. Keluarga juga mampu
memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya maupun dari
perusahaan.
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn.R adalah kekhawatiran terhadap
pergaulan anaknya disekolahan dan dilingkungan tempat tinggal. An.A belum bisa
memilih teman yang baik dalam bergaul dan sering ikut-ikutan temanya membolos
sekolah dan merokok. Terkadang juga An.A saat bermain dengan teman dilingkungan
tempat tinggal pulang melebihi jam yang sudah ditentukan Tn.R.
Jangka panjang adalah keinginan menikahkan anak pertamanya yang telah bekerja di
Jakarta.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping
yang digunakan
Keluarga Tn.R memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan
istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak dan
pergaulan anak- anaknya.
G. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang
Dihadapi
Keluarga Tn.R merasa tersanjung, terbuka, dengan kunjungan sehingga dapat memberi
informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan
perkembangan serta pergaulan anaknya yang bertambah besar.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. R
Keadaan umum : Baik, tampak sehat
Tanda vital : TD: 120/90 mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 20
x/mnt, suhu: 37oC
BB/TB : 75 kg / 165 cm
Rambut : Ikal, tidak ada ketombe, ada sedikit uban dan tidak
rontok
Mata : Sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising
usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih
2. Ny.W
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 120/80 mmHg, nadi: 82 x/menit, RR: 18
x/mnt, suhu: 360C
BB/TB : 65 Kg/155 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok, agak beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising
usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih
3. Sdr.T : tidak terkaji
4. Sdr. N : tidak terkaji
5. An. A
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 115/80 Nadi: 84 x/menit, RR: 20 x/mnt,
suhu: 36 0C
BB/TB : 45 kg / 167 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative,
suara jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan,
gerakan normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
6. An.R
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: - Nadi: 86 x/menit, RR: 20 x/mnt,
suhu: 37 0C
BB/TB : 29 kg / 139 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
7. Ny. S (nenek)
Keadaan umum : Baik, composmetis
Tanda vital : TD: 140/80 Nadi: 80 x/menit, RR: 24 x/mnt,
suhu: 36.5 0C
BB/TB : 45 kg / 155 cm
Rambut : Lurus, tidak rontok, beruban
Mata : Tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis,
penglihatan normal
Telinga : Tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : Simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : Bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : Simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara
jantung normal
Abdomen : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas: Tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan
normal
Kulit : Sawo matang, tampak bersih.
I. Pengkajian Masalah Psikiatrik
Keluarga Tn.N merasa menjalani hidup ini dengan senang dan selalu mensyukuri apa
yang sudah diberikan oleh Alloh SWT. Bila ada masalah Tn. R dan Ny.W berdiskusi
bersama untuk mencari jalan keluar, bila belum ada jalan keluar mereka meminta
pendapat dari tokoh masyarakat yang dekat dengan rumah dan tidak lupa dilakukan
berdoa.
J. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
Makanan menjadi perhatian keluarga baik bahan makanan maupun cara memasaknya.
Kebutuhan cairan dalam keluarga selalu dicukupi. Eliminasi dalam keluarga tidak
menjadi masalah karena fasilitas sudah ada dalam rumah dan mereka berusaha untuk
memberikan perilaku sehat bagi anak-anaknya. Kebersihan rumah tiap hari di sapu,
pengepelan lantai satu hari sekali.
K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1) Analisa Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DO: Ketidakmampuan Resiko terjadi
- Kaki kanan pasien keluarga merawat kekambuhan
pegal-pegal anggota keluarga penyakit rematik
- BB: 75 Kg dengan masalah pada Ny.W
- TB: 165 Cm penyakit rheumatic.
DS:
Ds : Tn. R mengatakan
khawatir terhadap penyakit
rheumatic Ny.W suatu saat
akan parah dan harus dibawa
ke RS, meski sekarang hanya
kambuhan.
2. Sifat masalah
Keluarga mengatakan
Aktual:
sangat khawatir namun
3
2/3x1=2/3 masih selalu
Resiko: 1
mengawasi An.A dalam
2
pergaulan sehari-
Potensia
harinya.
l: 1
2 Keluarga mengatakan
3. Kemungkinan 2/2x2=2 kepribadian An. A
masalah dapat masih dapat diubah
diubah meski membuuhkan
Mudah: waktu lama.
2
Sebagia
n: 1
Tidak
dapat: 0
4. Kemungkinan
masalah dapat
Keluarga mengatakan
dicegah
masalah kenakalan An.
Tinggi:
A bisa dicegah agar
3 1 3/3x1=1
tidak lebih parah, dan
Cukup:
membutuhkan peran
2
serta keluarga.
Rendah:
1
Keluarga mengatakan
5. Menonjolnya
masalah ini harus
masalah
segera diatasi supaya
Segera:
tidak berakibat kepada
2 2/2x1=1
An.R dan berakibat
Tidak 1
buruk terhadap An.A
segera: 1
karena cita- citanya
Tidak
ingin jadi polisi.
dirasakan: 0
Skor 4 2/3