Oleh :
DIII KEPERAWATAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.
Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur
sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi benjolan
tumor (kanker).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui secara umum dan keseluruhan mangenai penyakit kanker payudara
agar dapat memeberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker payudara sebaik
mungkin.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang
wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak
teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi
benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan masuk dan
menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri
dan menyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompok
umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan
pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
B. ETIOLOGI
Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang
berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor
hormonl dan familial;
1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)
2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
4. Riwayat meastrual:
Ø early menarche (sebelum 12 thun)
Ø Late menopouse (setelah 50 th)
5. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia atau
benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.
6. Menikah tapi tidak melahirkan anak
7. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.
8. Tidak menyusui
9. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
10. Mengalami trauma berulang kali pada payudara
11. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
12. Obesitas
13. Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.
14. Stres hebat.
C. PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik, terutama untuk melakukan
pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang proses terjadinya kanker dan
perubahan strukturnya. Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri
: proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan
sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang
jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam
intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi
maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu:
1. Fase induksi 15 – 30 tahun
Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai dapat merubah
jaringan displasia menjadi tumor ganas.
2. Fase insitu: 5 – 10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “pre concerous” yang bisa ditemukan di serviks
uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dn akhirnya juga di payudara.
3. Fase invasi: 1 – 5 tahun
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan
sekitarnya dan ke pembuluh darah sera limfa
4. Fase desiminasi: 1 - 5 tahun
Terjadi penyebaran ke tempat lain
D. TANDA DAN GEJALA
Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan ditemukan jika sudah
teraba oleh pasien.
Tanda – tandanya :
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak
bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
2. Nyeri di daerah massa
3. Perubahan bentuk dan besar payudara, Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi
pada areola mammae
4. Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
F. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan
hati.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan paliatif (non pembedahan). Penanganan
kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total,
mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran kanker. Penanganan non
pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.
J. CARA PENCEGAHAN
1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2. Berikan ASI pada Bayi.
Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut.
Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
3. jika menenmukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10
% dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
5. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan
estrogen.
6. perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
7. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,
semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
8. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan risiko penyakit.
9. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada
usia > 50 th
10. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk
semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
I. WOC
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas Pasien :
Nama, jenis kelamin, umur, agama, sttus perkawinan, pekerjaa, pendidikan terakhir,
alamat, suku bangsa, No.mr,diagnostik medis,tanggal masuk, tanggal pengkajian.
b. Penanggung jawab :
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada dada sebelah kanan dan merasa gatal.
ANALISA DATA
DATA/SYMTOM ETOLOGI PROBLEM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko infeksi b/d Penyakit kronis
2. Resiko infeksi b/d Ketidakadekuatan pertahanan tubuh
3. Ansietas b/d Ancaman terhadap konsep diri
INTERVENSI
NO DX.KEP Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi
Indoesia (SLKI) Keperawatan Indonesia
(SIKI)
1. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan asuhan Pencegaha Infeksi :
Penyakit kronis keperawatan 2x24 jam maka Observasi
resiko infeksi membaik denan Monitor tanda dan
kriteria hasil : gejala infeksi lokal
Kemempuan mencari dan sistemik
informasi tentang faktor Terapeutik
resiko meningkat Berikan perawatan
dengan skor 5 kulit pada bagian
Kemampuan luka
mengidentifikasi faktor Pertahankan
resiko meningkat antisepik pada
dengan skor 5 pasien beresiko
Kemempuan tinggi
menghindari faktor Edukasi
resiko meningkat Jelaskan tanda dan
dengan skor 5 gejala infeksi
Ajarkan mencuci
tangan dengan
benar
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat
antiseptik
2. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan asuhan Pencegaha Infeksi :
Ketidakadekuatan keperawatan 2x24 jam maka Observasi
pertahanan tubuh resiko infeksi membaik denan Monitor tanda dan
kriteria hasil : gejala infeksi lokal
Kemempuan mencari dan sistemik
informasi tentang faktor Terapeutik
resiko meningkat Berikan perawatan
dengan skor 5 kulit pada bagian
Kemampuan luka
mengidentifikasi faktor Pertahankan
resiko meningkat antisepik pada
dengan skor 5 pasien beresiko
Kemempuan tinggi
menghindari faktor Edukasi
resiko meningkat Jelaskan tanda dan
dengan skor 5 gejala infeksi
Ajarkan mencuci
tangan dengan
benar
Jelaskan dampak
yang memengaruhi
infeksi
3. Ansietas b/d Setelah dilakukan asuhan Redukasi ansietas :
Ancaman terhadap keperawatan 2x24 jam maka Observasi
konsep diri resiko infeksi membaik denan Identifikasi tingkat
kriteria hasil : ansietas
Verbalisasi Monitor tanda-
kebingungan menurun tanda vital (verbal
dengan skor 5 dan nonverbal)
Prilaku gelisah Terapeutik
menurun dengan skor 5 Ciptakan suasana
Frekuensi pernafasan terapeutik untuk
sedang engan skor 3 menumbuhkan
Frekuensi nadi sedang kepercayaan
dengan skor 3 Pahami situasi
Pucat menurun dengan yang membuat
skor 5 ansietas
Frekuensi tekanan Dengarkan dengan
darah dengan skor 5 penuh perhatian
Moyivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu kecemasan
Edukasi
Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan persepsi
IMPLEMENTASI
NO DX.KEP IMPLEMENTASI
EVALUASI
NO DX.KEP EVALUASI
3. Ansietas b/d Ancaman terhadap S: klien mengatakan tidak merasa cemas lagi
konsep diri O: ttv membaik
A: masalh teratasi
P: intervensi dihentikan pasien pulaang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit kanker payudara merupakan neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan
payudara yang abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrative,
destruktif dan dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai lapisan usia mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia.
Saat ini penderita kanker payudara cukup tinggi. Oleh sebab itu perlu perhatian khusus bagi
klien yang memiliki luka kanker untuk dilakukan perawatan luka. Adapun tujuan perawatan
luka kanker payudara dengan bau adalah membuang jaringan mati dan mengeliminasi
kontaminasi bakteri. Autolitik atau enzymatic debridement merupakan metode yang cukup
dianjurkan untuk membuang jaringan mati. Penggunaan therapy antibiotic topikal pada luka
kanker payudara seperti metronidazole sangat efektif untuk membunuh bakteri yang dapat
menimbulkan bau (Gitaraja, 2004).