Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DISASTER MANAJEMEN II

TENTANG DAMPAK BENCANA BANJIR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh :

NOVITA RAHMA PUTRI

18334066

Tingkat 3.B

Dosen Pembimbing : HIDAYATI, SKM. M.Kes

PRODI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya
pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TENTANG DAMPAK
BENCANA BANJIR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT” ini dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi aran dan kritik pada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah kami dikemudian hari.

Pariaman, 28 September 2020

Penyusun,

Novita Rahma Putri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................................

DAFTAR ISI
............................................................................................................................................................
.......

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….


………................,............................................
1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….….
…................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengeritian Banjir dan Dampak Yang Ditimbulkannya


…………………………………………………………….

2.2 Dampak yang ditimbulkan oleh banjir…………………….


………..,..................................................................

2.3 Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir


............................................................................................

2.4 Dampak Banjir Bagi


Kesehatan ......................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................

3.2 Saran ...................................................................................................................


DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………........................................
........................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya (daratan (yang biasanya kering) karena
volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak
terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun.
Penyebab banjir biasanya dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi, permukan tanah
yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang membangun pada dataran
sepanjang sungai atau kali, adanya sampah sehingga aliran sungai tidak lancar.
Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat
mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap
kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan juga
menggundulkan hutan. Merusak lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan
dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila
proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks
sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami
daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru
manusia yang mendatangi banjir.
1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan makalah yang kami susun ini antaralain:


a. Untuk mengetahui pengertian dan dampak yang ditimbulkan
b.Untuk mengetahui dampak dari banjir
c.Untuk mengetahui penyakit yang timbul akibat banjir
d.Untuk mengetahui dampak banjir bagi kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengeritian Banjir dan Dampak Yang Ditimbulkannya

Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari
mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan sedimen
tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke daratan yang
lebih rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi pengendapan dan terbentuklah
dataran. Melalui banjir pula muatan sedimen tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian
diendapkan diendapkan di tepi pantai sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut
dan mengendap di dasar laut. Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh
curah hujan.

Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu hadir di
alam ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya. Seperti: air
mengalir dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh
sedang air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.

Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran permukaan dan dapat mempelajari karakter
aliran sungai, maka berkaitan dengan banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat
memilih takdirnya sendiri.

Apabila kita tidak ingin terkena banjir maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:

Jangan bertempat tinggal di daerah yang secara alamiah merupakan tempat penampungan air
bila aliran sungai meluap, seperti di dataran tepi sungai yang akan dilalui oleh air sungai bila
debitnya meningkat, di dataran banjir di sepanjang aliran sungai yang akan digenangi air bila air
sungai meluap ketika curah hujan tinggi di musim hujan, atau di rawa-rawa.

Jangan merusak hutan di daerah peresapan air di pegunungan atau perbukitan, karena lahan
yang terbuka akan meningkatkan aliran permukaan yang menyebabkan banjir di waktu yang
sebenarnya tidak terjadi banjir, atau memperhebat banjir yang biasanya terjadi.

Menjaga alur tetap baik sehingga aliran air sungai lancar. Alur sungai yang menyempit atau
terbendung akan menyebabkan banjir.

Untuk daerah pemukiman atau perkotaan, kita harus menjaga saluran drainase agar
tetap baik dan tidak tersumbat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya menyalurkan
air hujan yang turun atau menyalurkan aliran permukaan ke sungai-sungai atau saluran yang
lebih besar.

Itulah hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia tidak terkena banjir atau memilih
takdirnya untuk tidak kena banjir.

Untuk dapat memilih takdir tidak terkena banjir, manusia tidak dapat berdiri sendiri, melainkan
harus bekerjasama. Skala kerjasama bisa dalam satu komplek pemukiman, satu kota, satu DAS
(Daerah Aliran Sungai) dan bahkan harus seluruh umat manusia.
Kerjasama seluruh umat manusia di bumi ini diperlukan untuk dapat menghadapi banjir yang
disebabkan oleh perubahan iklim global. Dengan kata lain, diperlukan kerjasama internasional
untuk menghadapinya.

Kerjasama seluruh manusia yang tinggal di suatu DAS diperlukan untuk dapat mengatasi
masalah banjir yang melibatkan suatu sistem tata air yang melibatkan suatu DAS. Untuk banjir
yang terjadi di suatu kawasan pemukiman atau kota karena buruknya drainase, maka perlu
kerjasama seluruh penghuni pemukiman atau kota tersebut dalam arti yang seluas-luasnya,
baik itu kerjasama antar anggota masyarakat, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah,
dan kerjasama antar instansi pemerintah, serta kerjasaman antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif. Misalnya: apabila masyarakat dihimbau tidak membuang sampah sembarangan,
tentu pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai dan selalu
mengangkutnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir); bila DinasKebersihan membutuhkan
tambahan armada pengangkut sampah maka Pemerintah harus memenuhinya; dan sebagainya.

2.2 Dampak yang ditimbulkan oleh banjir

Merugikan Secara Umum

Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.

Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena air
banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak
terganggu.

Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana
air bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.

2.3 Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir

Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga.
Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari
lingkungan .
Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan
lalat banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak
terjadi. Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih
dan mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.

1. Diare

Diare adalah penyakit yang sering terjadi saat banjir. Karena bakteri penyebab diare, seperti
cholera, shigellosis dan salmonella cepat berkembang biak saat banjir. Penyakit ini ditandai
dengan peningkatan frekuasi buang air besar (BAB). Untuk mencegahnya, konsumsilah
makanan dan minuman yang higienis dan sudah dimasak hingga matang.

2. Penyakit kulit

Terlalu lama berada di air banjir menyebabkan kulit mudah berkeriput. Lalu, kuman dan bakteri
yang terbawa air banjir bisa masuk ke pori-pori dan menimbulkan berbagai penyakit kulit, mulai
dari gatal-gatal, alergi, hingga infeksi. Oleh karena itu, segeralah cuci dan bersihkan seluruh
bagian kulit dengan air bersih dan sabun pasca bersentuhan dengan air banjir.

3. Influenza

Suhu dingin saat banjir menyebabkan daya tahan tubuh melemah, sehingga virus pembawa
penyakit flu mudah menyerang. Penyakit ini diawali dengan demam, badan terasa pegal dan
linu, kemudian timbul batuk dan pilek. Kunci untuk mencegah flu adalah menjaga badan tetap
hangat. Selain itu, perbanyak minum air putih hangat dan vitamin C untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

4. Malaria dan demam berdarah

Potensi timbulnya kedua penyakit ini sangat besar saat banjir maupun sesudahnya. Karena,
nyamuk penyebab penyakit ini lebih cepat berkembang biak saat musim hujan maupun pasca
banjir. Gejala malaria adalah demam berkepanjangan bisa mencapai 10-15 hari, lalu sakit
kepala dan badan menggigil. Sedangkan demam berdarah ditandai dengan kondisi seluruh
bagian tubuh nyeri dan sakit. Untuk pencegahan, gunakan obat penangkal nyamuk. Lalu pasca
banjir, pastikan tidak ada tempat genangan air di sekitar kita yang bisa menjadi sarang nyamuk
berkembang biak.

5. Tifoid

Korban banjir rawan terserang tifoid karena penyakit ini terjadi akibat kontaminasi virus
salmonella typhi melalui makanan. Apalagi saat banjir tiba, konsumsi makanan cenderung
seadanya. Oleh karena itu, meski dalam keterbatasan, saat banjir tiba kita harus hati-hati
konsumsi makanan dan minuman, pastikan kehigienisan dan kematangannya.

6. Leptospirosis

Ini penyakit yang paling berbahaya karena jika telat ditangani, seorang penderita leptosirosis
berujung pada kematian. Salah satu penyakit akibat banjir ini ditandai tubuh menggigil, batuk,
diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual-
muntah, dan timbul ruam.

Leptospirosis yang umum disebut penyakit kencing tikus bisa terjadi karena kotoran tikus atau
hewan lain yang terbawa air banjir mengontaminasi makanan atau minuman kemudian masuk
ke dalam tubuh. Oleh karena itu, pastikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi saat
dan pasca banjir bersih dan higienis. Lalu untuk makanan atau minuman kaleng, cuci dahulu
bagian luar kaleng sebelum dibuka, karena tikus seringkali menjamah kemasan makanan yang
disimpan di gudang.

7. Asma

Penyakit asma bisa timbul karena alergi seperti debu hingga suhu dingin. Gejala penyakit asma
kemungkinan dapat kambuh akibat adanya penurunan suhu tubuh seseorang ke titik tertentu.
Bagi pada pengidap asma baik itu anak maupun dewasa, ada baiknya untuk melakukan upaya
untuk menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, misalnya dengan menggunakan jaket, selimut,
penghangat ruangan, atau bisa juga berolahraga ringan.
8. Hepatitis A

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A yang bisa terbawa oleh air banjir. Serangan virus
akan menimbulkan infeksi akut pada hati. Gegala awal antara lain berkurangnya nafsu makan,
muntah, sakit perut, mual, mudah lelah, flu, demam, sakit kuning. Penyakit ini sering kali
menyerang anak-anak. Oleh karena itu, saat banjir tiba jangan biarkan anak-anak bermain air
banjir. Pastikan pula buah hati kamu sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis A.

Cara Pencegahan Penyakit Akibat Banjir yang Bisa Kamu Lakukan

Ada beberapa langkah pencegahan penyakit saat banjir yang dianjurkan oleh WHO, di
antaranya adalah:

1. Pastikan untuk selalu mengonsumsi air minum yang bersih

2. Sebelum minum air, pastikan air yang kamu konsumsi adalah air yang telah direbus terlebih
dahulu atau telah diberikan klorin

3. Konsumsi garam rehidrasi oral untuk mengatasi dehidrasi

4. Konsumsi antipiretik untuk mencegah demam

5. Selalu cuci tangan kamu dengan sabun setiap kali sebelum makan

6. Pastikan untuk selalu mencuci pakaian pasca banjir dengan air bersih

Ayo, tetap jaga kesehatan saat musim hujan dan banjir tiba. Jangan biarkan anggota keluarga
kita terserang penyakit-penyakit akibat banjir.

2.4 Dampak Banjir Bagi Kesehatan

1. Penyakit dan bakteri

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengkhawatirkan dampak banjir ini bagi
tubuh manusia. Bakteri yang terkandung di dalam air dapat berisiko menyebabkan masalah
pada lambung. Sakit perut dan diare menjadi keluhan umum di daerah banjir akibat air yang
tidak bersih.Tetanus juga dapat menjadi masalah jika bakteri tercampur ke dalam banjir
kemudian air tersebut bersentuhan dengan luka terbuka. Penyakit lainnya seperti gangguan
pencernaan dan flu juga dapat menyebar jika terdapat bakteri tertentu di dalam air.

2. Kontaminasi air

Selain itu, kekhawatiran lain juga datang dari air minum. Air minum yang berada di daerah
bencana banjir berpotensi terkontaminasi. Jika sampai mengonsumsi air minum yang
terkontaminasi ini, akan meningkatkan risiko buruk pada tubuh. Seorang dokter darurat di
Lenox Hill Hospital New York City, Robert Glatter, mengatakan bahwa penduduk harus
membuang makanan apapun yang mungkin bersentuhan dengan air banjir, karena berpotensi
terkontaminasi, termasuk makanan yang telah dibungkus plastik, kardus, atau kertas. Glatter
juga memperingatkan bahwa tubuh yang terkena air banjir dapat menyebabkan tubuh menjadi
rentan terhadap infeksi kulit, infeksi luka, mata memerah, dan permasalahan kesehatan
lainnya.Ketika air kotor dalam jumlah banyak menggenang, masalah kesehatan pun tidak dapat
dihindari. Beragam wabah gangguan kesehatan lebih mudah menyebar dan menyerang siapa
saja, khususnya kaum lanjut usia dan anak-anak. Apabila banjir datang, jumlah air bersih pun
otomatis berkurang. Padahal air bersih sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti ini.

3. Stres

Menurut penelitian dalam jurnal Disasters, ibu hamil yang terdampak banjir menunjukkan stres
yang lebih tinggi daripada lainnya. Kondisi ini pun membuat tubuh ibu hamil tidak sehat dan
menempatkan diri pada sejumlah risiko, seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan
berisiko mengalami masalah kejiwaan. Sebenarnya stres saat hamil adalah hal yang normal.
Tetapi, stres akibat kondisi lingkungan buruk bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan
janin.Kesehatan Jiwa Bencana alam, apapun jenisnya, akan memberikan beban yang berat bagi
siapapun yang mengalaminya. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, jenis kelainan jiwa yang
berhubungan yang bermakna dengan kejadian banjir adalah kecemasan, depresi, Posttraumatic
Stress Syndrome (PTSD) dan kondisi yang paling berat adalah bunuh diri. Sayangnya
penanganan kesehatan jiwa para korban banjir belum menjadi prioritas. Data-data terkait
banyaknya korban yang mengalami gangguan jiwa (sangat ringan hingga sangat berat) belum
dapat ditemukan. Mungkin dengan bencana banjir kali ini, informasi tentang kesehatan jiwa
korban perlu menjadi salah satu data yang dikumpulkan dan diamati. Karena walau
bagaimanapun kesehatan tidak dapat hanya dilihat dari aspek fisik saja, tetapi juga perlu
memperhatikan aspek mental.

4. Rentang terpapar jamur

Banjir juga meningkatkan risiko ibu hamil terpapar jamur, karena tingkat kelembapan yang
tinggi dan jamu tumbuh lebih cepat akibat genangan air.

Padahal jamur bisa memicu masalah kesehatan seperti asma dan reaksi alergi lainnya. Selain
lingkungan, konsumsi makanan berjamur saat banjir juga berisiko menyebabkan cacat lahir,
keguguran, bayi lahir mati hingga fisik bayi lemah.

5. Cedera

Cedera terjadi karena usaha yang dilakukan oleh korban untuk menyelamatkan diri,
menyelamatkan harta benda maupun dalam proses perbaikan/pembersihan akibat banjir. Lain
hal-nya dengan cedera yang disebabkan oleh gempa ataupun gunung meletus, cedera yang
diakibatkan oleh banjir biasanya merupakan cedera ringan dan tidak menimbulkan kematian.
Terkecuali cedera yang berkaitan dengan listrik, yang menyebabkan tersetrum. Selain itu
tenggelam juga merupakan salah satu kondisi yang sering dilaporkan saat banjir.

Usaha yang dilakukan oleh PLN untuk memadamkan aliran listrik perlu diapresiasi. Walaupun
demikian edukasi kepada masyarakat untuk menjauhi tiang/kabel listrik yang terjatuh,
menjauhi genangan air yang terkena aliran listrik dan tidak menyalakan/mematikan listrik dan
menggunakan peralatan elektronik selama berada dalam lingkungan yang tergenang air perlu
terus menerus dilakukan. Pada banjir yang terjadi pada awal tahun ini, kematian yang
diakibatkan tersetrum listrik adalah yang paling tinggi diantara penyebab lainnya, yaitu
mencapai 40% (6 dari 15 kematian).
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi di berbagai daerah di negeri kita,
misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah besar dan banyak memakan
korban.
Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri,
misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar di hutan, maka terjadilah banjir, kemudian
adanya pembuangan sampah sembarangan sehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka
terjadilah banjir.
Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya sikap atau perilaku
menjaga kebersihan lingkungan hidup kita. Daerah yang sering terjadi banjir disebabkan oleh
pemukiman padat penduduk, saluran air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air,
dan pembuangan sampah yang liar. Karena sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi
korban banjir yang selalu terkena dampak nya, seperti : Ancaman wabah penyakit, aktivitas
masyarak terganggu, ancaman penyakit diare,dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk

3.2 SARAN

Saran dari penyusun adalah “Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar Tidak Terjadi
Hal-hal yang Tidak Diinginkan Semisal Banjir”.
Lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga kebersihan dan kelestariannya
untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan juga merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar
dari bencana banjir yang akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian yang
diakibatkan penyakit yang menyerang saat banjir.

DAFTAR PUSTAKA

A, Ritonga. 2013. Lingkungan Hidup. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Darmawijaya, Isa. 2014. Bencana Banjir. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Aimyaya. 2011. Dampakyang Ditimbulkan Akibat Banjir. Jakarta. Cendekia

Anda mungkin juga menyukai