Anda di halaman 1dari 12

KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)

A. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang
wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak
teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi
benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan masuk dan
menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri
dan menyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompok
umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan
pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas. ( Harianto, 2005 )
Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi
jaringan limfe dan pembuluh darah (Carpenito, 2000).
Jadi penulis menyimpulkan kanker payudara adalah kanker yang menakutkan
bagi seorang wanita.

B. ETIOLOGI
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko
pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara (Erik,2005) yaitu :
1. Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan
struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Usia
Usia dibawah 20 tahun jarang dijumpai kanker payudara, angka kejadiannya
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
3. Wanita yang belum mempunyai anak
Wanita yang belum mempunyai anak lebih lama terpapar dengan hormone estrogen
relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak.
4. Ibu yang menyusui
Ibu yang menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena
semakin lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara,saat
menyusui terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen.
5. Kelamin
Kelamin laki-laki hanya 1 % angka kejadian kanker payudara.
6. Faktor genetic
Faktor genetik kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2– 3 x lebih
besarpada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker
payudara.Dan secara umum juga riwayat keluarga sangat berperan dalam terjadinya
kanker payudara

C. PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik, terutama untuk
melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang proses terjadinya
kanker dan perubahan strukturnya. Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang
berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti
pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi
jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara
biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel
yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas
diantara sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu:


1. Fase induksi 15 – 30 tahun
Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai
dapat merubah jaringan displasia menjadi tumor ganas.
2. Fase insitu: 5 – 10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “pre concerous” yang bisa ditemukan di
serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit dn akhirnya juga di payudara.
3. Fase invasi: 1 – 5 tahun
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke
jaringan sekitarnya dan ke pembuluh darah sera limfa
4. Fase desiminasi: 1 - 5 tahun
Terjadi penyebaran ke tempat lain

D. TANDA DAN GEJALA

Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan ditemukan


jika sudah teraba oleh pasien.
Tanda – tandanya:
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak
bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
2. Nyeri di daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
4. Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang
disertai darah
7. Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi

Penentuan Ukuran Tumor, Penyebaran Berdasarkan Kategori T, N, M


TUMOR SIZE ( T )
1. Tx: Tak ada tumor
2. To: Tak dapat ditunjukkan adanya tumor primer
3. T1: Tumor dengan diameter , kurang dari 2 cm
4. T2: Tumor dengan diameter 2 – 5 cm
5. T3: Tumor dengan diameter lebih dari 5
6. T4: Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secara
langsung ke dinding thorak atau kulit
REGIONAL LIMPHO NODUS ( N )
1. Nx Kelenjar ketiak tak teraba
2. No: Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral
3. N1: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan
4. N2: Metastase ke kelenjar ketiak homolateral, melekat terfiksasi satu sama lain atau
jaringan sekitrnya
5. N3: Metastase ke kelenjar homolateral suprklavikuler/ infraklavikuler atau odem
lengan
METASTASE JAUH ( M )
1. Mo: Tak ada metastase jauh
2. M1: Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan labortorium meliputi:
 Morfologi sel darah
 LED
 Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma
 Pemeriksaan sitologis
2. Test diagnostik lain:
a. Non invasive;
 Mamografi
 Ro thorak
 USG
 MRI
 PET

b. Invasif
 Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan
pembedahan
 Aspirasi biopsy (FNAB)
 Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat
 True cut / Care biopsy
 Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk
memandu jarum pada massa
 Incisi biopsy
 Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan
histologik secara froxen section

F. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura,
tulang dan hati.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non
pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara
mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar
dan penyebaran knker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi
dan terapi hormonal.

H. PROSES KEPERAWATAN PASIEN KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)


PENGKAJIAN
Hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kanker payudara adalah reaksi pasien
terhadap diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut. Pertanyaan
yang berhubungan mencakup hal-hal berikut:
 Bagaimana pasien berespon terhadap diagnosis?
 Mekanisme koping apa yang pasien temukan paling membantu?
 Dukungan psikologis atau emosional apa yang digunakan?
 Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman untuk membantunya
dalam membuat pilihan pengobatan?
 Bagian informasi mana yang paling penting yang pasien butuhkan?
 Apakah pasien mengalami ketidaknyamanan?
Berdasarkan pengkajian, diagnosa keperawatan utama mencakup antara lain:
Preoperatif:
 Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan
berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
 Koping tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional atau
maturasional
Pasca operatif:
 Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker,
diskontinuitas jaringan)
 Kurang perawatan diri berhubungan dengan nyeri
 Resiko infeksi berhubungan dengan inadekuat pertahanan primer atau
imunosupresi
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor psikologis
 Cemas berhubungan dengan status kesehatan
 Pk: perdarahan
 Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh,
trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi
 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi dan struktur
tubuh akibat pembedahan (mastektomi)

RENCANA KEPERAWATAN
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN : KURANG PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT KANKER

PAYUDARA B.D KURANG PAPARAN SUMBER INFORMASI

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: Pengetahuan tentang NIC: Pengetahuan penyakit


penyakit, setelah diberikan Aktifitas:
penjelasan selama 2 x ps 1. Jelaskan tentang 1. Meningkatan
mengerti proses proses penyakit pengetahuan dan
penyakitnya dan Program
mengurangi cemas
perawatan serta Therapi yg 2. Jelaskan tentang
diberikan dg: program pengobatan dan 2. Mempermud
Indikator: alternatif pengobantan ah intervensi
Ps mampu:
Menjelaskan kembali 3. Jelaskan tindakan
tentang proses penyakit, untuk mencegah
mengenal kebutuhan komplikasi 3. Mencegah
perawatan dan keparahan penyakit
pengobatan tanpa cemas 4. Tanyakan kembali
pengetahuan ps tentang 4. Mereviw
penyakit, prosedur prwtn
dan pengobatan

2. DX. KEPERAWATAN: NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AGEN INJURI

KIMIA (PROSES KANKER, DISKONTINUITAS JARINGAN)

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: Kontrol nyeri, NIC: Manajement nyeri


setelah dilkukan perawatan Aktifitas:
selama 3x24 jam nyeri ps 1. Lakukan penilaian 1. untuk menentukan
berkurang dg: terhadap nyeri, lokasi, intervensi yang sesuai dan
Indikator: karakteristik dan faktor- keefektifan dari therapi
 Menggunakan skala faktor yang dapat yang diberikan
nyeri untuk menambah nyeri
mengidentifikasi tingkat 2. Amati isyarat non 2. Membantu dalam
nyeri verbal tentang kegelisaan mengidentifikasi derajat
ketidaknyamnan
 Ps menyatakan 3. Fasilitasi linkungan 3. Meningkatkan
nyeri berkurang nyaman kenyamanan
4. Berikan obat anti 4. Mengurangi nyeri
 Ps mampu sakit dan memungkinkan pasien
istirahan/tidur untuk mobilisasi tampa
nyeri
 Menggunakan 5. Bantu pasien 5. Peninggin lengan
tekhnik non farmakologi menemukan posisi menyebabkan pasie rileks
nyaman
6. Meningkatkan
6. Berikan massage di relaksasi dan membantu
punggung untuk menfokuskan
perhatian shg dapat
meningkatkan sumber
coping
7. Tekan dada saat
latihan batuk 7. Memudahkan
partisipasi pada aktifitas
tampa timbul rasa tidak
nyaman

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN: DEFICITE SELF CARE B.D NYERI

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional


NOC: Perawatan diri :
NIC: Membantu perawatan
(mandi, berpakaian),
diri pasien
setelah diberi
motivasi perawatan Aktifitas:

selama 2x24 jam, ps 1. Tempatkan alat-alat

mampu melakukan mandi disamping TT ps 1. Mempermudah


mandi dan berpakaian 2. Libatkan keluarga jangkauan
sendiri dg: dan ps 2. Melatih kemandirian
3. Berikan bantuan 3. Meningkatkan
Indikator:
selama ps masih mampu kepercayaan
 Tubuh bebas dari
mengerjakan sendiri
bau dan menjaga
keutuhan kulit
NIC: ADL berpakaian
 Menjelaskan cara Aktifitas:
mandi dan berpakaian 1. Informasikan pd ps
secara aman dlm memilih pakaian
selama perawatan 1. Memudahkan
2. Sediakan pakaian di intervensi
tempat yg mudah
dijangkau
3. Bantu berpakaian 2. Melatih
yg sesuai kemandirian
4. Jaga privcy ps
5. Berikan pakaian 3. Menghindari
pribadi yg digemari dan nyeri bertambah
sesuai 4. Memberikan
kenyamanan
5. Memberikan
kepercayaan diri ps

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN: RISIKO INFEKSI BD INDEKUAT

PERTAHANAN PRIMER ATAU IMONOSUPRESI

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional


NOC: Kontrol infeksi dan
NIC: Perawatan payudara/
kontrol resiko, setelah
luka
diberikan perawatan
selama 3x24 jam Aktifitas: 1. Penanda proses infeksi
tidak terjadi infeksi 1. Amati luka dari 2. Menghindari infeksi
sekunder dg: tanda2 infeksi

Indikator: 2. Lakukan perawatan

 Bebas dari tanda- payudara dengan tehnik

tanda infeksi aseptic dan gunakan kassa 3. Mencegah infeksi


 Angka leukosit steril untuk merawat dan

normal menutup luka

 Ps mengatakan tahu 3. Anjurkan pada ps 4. Mempercepat


tentang tanda-tanda utnuk melaporkan dan penyembuhan
infeksi mengenali tanda-tanda
infeksi
4. Kelola th/ sesuai
program 1. Mencegah infeksi
sekunder
NIC: Kontrol infeksi 2. Mencegah INOS
Aktifitas:
1. Batasi pengunjung 3. Meningkatkan daya
2. Cuci tangan sebelum tahan tubuh
dan sesudah merawat ps
3. Tingkatkan masukan 4. Membantu relaksasi
gizi yang cukup dan membantu proteksi
4. Anjurkan istirahat infeksi
cukup 5. Mencegah tjdnya
5. Pastikan penanganan infeksi
aseptic daerah IV 6. Meningkatkan
6. Berikan PEN-KES pengetahuan ps
tentang risk infeksi

5. Dx. keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d


faktor psikologis

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: Status nutrisi, setelah NIC: terapi gizi


diberikan penjelasan Aktifitas:
dan perawatan selama 1. Monitor masukan 1. Penanda malnutrisi
4x 24 jam kebutuhan makanan/ minuman dan
nutrisi ps terpenuhi hitung kalori harian
dg: secara tepat 2. Penentuan jumlah
Indikator: 2. Kaloborasi ahli gizi kalori dan bahan
 Pemasukan nutrisi makanan yang
yang adekuat memenuhi standar gizi
 Pasien mampu 3. Pastikan dapat diet 3. Mencegah
menghabiskan diet yang TKTP penurunan nafsu makan
dihidangkan 4.
 Tidak ada tanda- 4. Berikan perawatan 5. Penanda kekurangan
tanda malnutrisi mulut nutrisi
 Nilai laboratorim, 5. Pantau hasil
protein total 8-8 gr%, labioratoriun protein, 6. Dapat mengurangi
Albumin 3.5-5.4 gr%, albumin, globulin, HB
Globulin 1.8-3.6 gr%, HB 6. Juhkn benda-benda nafsu makan
tidak kurang dari 10 gr % yang tidak enak untuk
 Membran mukosa dipandang seperti urinal,
dan konjungtiva tidak kotak drainase, bebat dan 7. Menambah selera
pucat pispot makan psien
7. Sajikan makanan
hangat dengan variasi
yang menarik
6. DX. KEPERAWATAN: CEMAS B.D STATUS KESEHATAN

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: kontrol kecemasan dan NIC: Penurunan


coping, setelah dilakukan kecemasan
perawatan selama 2x24 jam Aktifitas:
cemas ps hilang atau berkurang 1. Bina Hub. Saling 1. Mempermudah
dg: percaya intervensi
Indikator: 2. Libatkan keluarga 2. Mengurangi
Ps mampu: 3. Jelaskan semua kecemasan
 Mengungkapkan cara Prosedur 3. Membantu ps dlam
mengatasi cemas meningkatkan
 Mampu menggunakan pengetahuan tentang
coping status kes dan
 Dapat tidur meningkatkan kontrol
 Mengungkapkan tidak 4. Hargai kecemasan
ada penyebab fisik yang dapat pengetahuan ps 4. Merasa dihargai
menyebabkn cemas tentang penyakitnya
5. Bantu ps untuk 5. Dukungan akan
mengefektifkan memberikan keyakinan
sumber support thdp peryataan harapan
untuk sembuh/masa
6. Berikan depan
reinfocement untuk 6. Penggunaan Strategi
menggunakan Sumber adaptasi secara bertahap
Coping yang efektif ( dari mekanisme
pertahan, coping, samapi
strategi penguasaan)
membantu ps cepat
mengadaptasi kecemsan

7. DX. KEPERAWATAN: PK: PERDARAHAN

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional


NOC: Perdarahan berhenti, NIC: Pencegahan sirkulasi
setelah dilakukan Aktifitas:
perawatan selama 1. Lakukan penilaian 1. Penanda gangguan
4x24 jam perawat menyeluruh tentang sirkulasi darah dan
mampu menghentikan sirkulasi; cek nadi, antisipasi kekurangan HB
perdarahan dg edema, pengisian
Indikataor: kapiler, dan perdarahan
 Luka sembuh di saat merawat mamae
kering, bebas pus, tidak 2. Lakukan perawatan 2. Menghentikan
meluas. luka dengan hati-hati perdarahan dan
 HB tidak kurang dengan menekan daerah menghindari perluasan
dari 10 gr % luka dengan kassa steril luka
dan tutuplah dengan
tehnik aseptic basah-
basah
3. Kelola th/sesuai 3. Diberikan secara
order profilaksis atau untuk
menghentikn perdarahan

DAFTAR PUSTAKA

Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan),
Bandung.

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa:
Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta
Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan
untuk perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa;
Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta

Kuliah ilmu penyakit dalam PSIK – UGM, 2004, Tim spesialis dr. penyakit dalam RSUP
dr.Sardjito, yogyakarta.

McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By


Mosby-Year book.Inc,Newyork

NANDA, 2001-2002, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia,


USA

University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications,
Philadelphia, USA

Anda mungkin juga menyukai