Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

RESUME KEPERAWATAN PADA NY.U DENGAN DIAGNOSA MEDIS


CA MAMAE DI RUANG HOT RSD GUNUNG JATI CIREBON

Di Susun Oleh :

Kukuh Rizky Satria Aji

10403029

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI SUBANG
2023
A. Pengertian
Ca Mammae adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas.
Ca mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel
kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase
bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang
belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit,
dan bawah kulit (Rosida,2020).

B. Etiologi
Sampai saat ini, penyebab pasti tumor payudara belum diketahui.
Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi, yaitu :
1. Zat karsinogenik
2. Gaya hidup tidak sehat
3. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan
dengan pria. Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh
tumor payudara
4. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor
payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
5. Faktor genetic
Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85%.
6. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.

7. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan
resiko terjadinya tumor payudara.
8. Terpapar radiasi
9. Intake alcohol
10. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor payuda.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan pada usia lebih tua.

C. Patofisiologi
Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila
sel tersebut sudah mengalami malignansi/keganasan atau bersifat kanker maka
sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar
ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari
suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi
sekelompok sel-sel ganas di antara sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya
kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun
sampai bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini
tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut,
tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat
karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-
cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru,
saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melaluiui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu
sampai beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat-tempat lain bertambah.
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum Ca mamae ialah :
a. Teraba adanya massa/benjolan pada payudara
b. Payudara tak simetris/mengalami perubahan wujud & ukuran karena
semenjak muncul pembengkakan
c. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut & adanya ulkus pada payudara
d. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan, panas
e. Ada cairan yg keluar dari puting susu
f. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh & kadar kalsium
darah berkembang/berubah naik
g. Adanya rasa nyeri / sakit pada payudara.
h. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d’ Orange).
i. Benjolan menyerupai bunga kobis & gampang berdarah.
j. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar & alat tubuh lain

E. Jenis Carsinoma Mammae


1. Karsinoma insitu
Karsinoma insitu artinya adalah kanker yang masih berada pada
tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup
keluar dari tempat asalanya
2. Karsinoma duktal
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju
puting susu. Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal
3. Karsinoma lobuler
Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi
setelah menopause
4. Karsinoma invasive
Karsinoma invasive adalah kanker yang telah menyebar dan merusak
jaringan lainnya, biasanya terinkalisir (terbatas pada payudara) maupun
melastatik (menyebar kebagian tubuh lainnya)

F. Pentahapan Kanker Payudara


Stadium kanker payudara dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Stadium 1: Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai
nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
2. Stadium II : Terdiri tas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari
5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
3. Stadium III : Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor
dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan
nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikula
4. Stadium IV : Terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus
limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh.

G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan manografi
3. Biopsi
4. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada
5. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED

H. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Mastektomi
segmental (lumpektomi) melakukan pengangkatan benjolan dan sejumlah
kecil jaringan payudara di sekitarnya. Mastektomi sederhana (atau
dimodifikasi) mengangkat seluruh payudara. Mastektomi radikal
mengangkat seluruh payudara bersama dengan otot yang mendasari dan
kelenjar getah bening ketiak.

2. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat
juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

I. Komplikasi
a. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke
paru,pleura, tulang dan hati
b. Gangguan neuro varkuler
c. Faktor patologi
d. Fibrosis payudara
e. Kematian

J. Pathway

i. Diagnosa Keperawatan
Preoperative
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan massa tumor
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan umum
Post operative
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5. Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
6. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
7. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi

ii. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN NIC


KRITERIA HASIL
(NOC)
1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan NIC
tindakan keperawatanPain Management
dengan penekanan
selama 3x24 jam 1. Lakukan
massa tumor diharapkan nyeri pengkajian nyeri
teratasi dengan tujuan secara
dan kriteria hasil : komprehensif
termasuk lokasi,
NOC karakteristik,
 Pain Level, durasi frekuensi,
 Pain control kualitas dan faktor
 Comfort level presipitasi
Kriteria Hasil : 2. Observasi reaksi
 Mampu mengontrol nonverbal dan
nyeri (tahu penyebab ketidaknyamanan
nyeri, mampu 3. Gunakan teknik
menggunakan tehnik komunikasi
nonfarmakologi untuk terapeutik untuk
mengurangi nyeri, mengetahui
mencari bantuan) pengalaman nyeri
 Melaporkan bahwa pasien
nyeri berkurang dengan 4. Kaji kultur yang
menggunakan mempengaruhi
manajemen nyeri respon nyeri
 Mampu mengenali nyeri 5. Evaluasi
(skala, intensitas, pengalaman nyeri
frekuensi dan tanda masa lampau
nyeri) 6. Evaluasi bersama
 Menyatakan rasa pasien dan tim
nyaman setelah nyeri kesehatan lain
berkurang tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
7. Bantu pasierl dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
dukungan
8. Kontrol
lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
9. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal)
11. Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
12. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
13. Berikan anaIgetik
untuk mengurangi
nyeri
14. Evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan
istirahat
16. Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri
tidak berhasil
17. Monitor
penerimaan pasien
tentang manajemen
nyeri
Analgesic
Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
2. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
Pilih analgesik
yang diperlukan
atau kombinasi
dari analgesik
ketika pemberian
lebih dari satu
4. Tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
5. Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan
dosis optimal
6. Pilih rute
pemberian secara
IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
7. Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
8. Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
9. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala

2 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan NIC :


tindakan keperawatan Nutrition
kebutuhan tubuh
selama 3x24 jam Management
berhubungan dengan diharapkan nyeri
teratasi dengan tujuan 1. Kaji adanya alergi
anoreksia
dan kriteria hasil : makanan
2. Kolaborasi dengan
NOC : ahli gizi untuk
menentukan
Nutritional Status : food
jumlah kalori dan
and Fluid Intake nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Kriteria Hasil :
3. Anjurkan pasien
Adanya peningkatan untuk
meningkatkan
berat badan sesuai
intake Fe
dengan tujuan 4. Anjurkan pasien
untuk
Berat badan ideal sesuai
meningkatkan
dengan tinggi badan protein dan
vitamin C
Mampu
5. Berikan substansi
mengidentifikasi gula
6. Yakinkan diet
kebutuhan nutrisi
yang dimakan
Tidak ada tanda tanda mengandung tinggi
serat untuk
malnutrisi
mencegah
Tidak terjadi penurunan konstipasi
7. Berikan makanan
berat badan yang berarti
yang terpilih
( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
8. Ajarkan pasien
bagaimana
membuat catatan
makanan harian.
9. Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
10. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
11. Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition
Monitoring

12. BB pasien dalam


batas normal
13. Monitor adanya
penurunan berat
badan
14. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas
yang biasa
dilakukan
15. Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
16. Monitor
lingkungan selama
makan
17. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
18. Monitor kulit
kering dan
perubahan
pigmentasi
19. Monitor turgor
kulit
20. Monitor
kekeringan, rambut
kusam, dan mudah
patah
21. Monitor mual dan
muntah
22. Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
23. Monitor makanan
kesukaan
24. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
25. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
26. Monitor kalori dan
intake nuntrisi
27. Catat adanya
edema, hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
28. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet

3 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan NIC :


tindakan keperawatan Exercise therapy :
fisik berhubungan
selama 3x24 jam
ambulation
dengan kelemahan diharapkan nyeri
teratasi dengan tujuan 1. Monitoring vital
umum sign
dan kriteria hasil :
sebelm/sesudah
NOC : latihan dan lihat
§ Joint Movement : respon pasien saat
Active latihan
§ Mobility Level 2. Konsultasikan
§ Self care : ADLs dengan terapi fisik
§ Transfer performance tentang rencana
Setelah dilakukan ambulasi sesuai
tindakan keperawatan dengan kebutuhan
selama….gangguan 3. Bantu klien untuk
mobilitas fisik teratasi menggunakan
dengan kriteria hasil: tongkat saat
§ Klien meningkat dalam berjalan dan cegah
aktivitas fisik terhadap cedera
§ Mengerti tujuan dari 4. Ajarkan pasien
peningkatan mobilitas atau tenaga
§ Memverbalisasikan kesehatan lain
perasaan dalam tentang teknik
meningkatkan kekuatan ambulasi
dan kemampuan 5. Kaji kemampuan
berpindah pasien dalam
§ Memperagakan mobilisasi
penggunaan alat Bantu 6. Latih pasien dalam
untuk mobilisasi pemenuhan
(walker kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
7. Dampingi dan
Bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs
ps.
8. Berikan alat Bantu
jika klien
memerlukan.
9. Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperluka

4 Gangguan harga diri Setelah dilakukan Self Esteem


tindakan keperawatan Enhancement
berhubungan dengan
selama 7x24 jam 1. Tunjukan rasa
kecacatan bedah diharapkan nyeri percaya diri
teratasi dengan tujuan terhadap
dan kriteria hasil : kemampuan pasien
untuk mengatasi
Tujuan dan Kriteria situasi
Hasil 2. Dorong pasien
NOC : mengidentifikasi
Body Image, disiturbed kekuatan dirinya
Coping, ineffective 3. Ajarkan
Personal identity, keterampilan
disturbed perilaku yang
Health behavior, risk positif melalui
Self esteem situasional, bermain peran,
low model peran,
Kriteria Hasil : diskusi
Adaptasi terhadap 4. Dukung
ketunadayaan fisik : peningkatan
respon adaptif klien tanggung jawab
terhadap tantangan diri, jika
fungsional penting diperlukan
akibat ketunadayaan 5. Buat statement
fisik positif terhadap
Resolusi berduka : pasien
penyesuaian dengan 6. Monitor frekuensi
kehilangan aktual atau komunikasi verbal
kehilangan yang akan pasien yang
terjadi negative
Penyesuaian 7. Dukung pasien
psikososial : perubahan untuk menerima
hidup : respon tantangan baru
psikososial adaptiv 8. Kaji alasan-alasan
individu terhadap untuk mengkritik
perubahan bermakna atau menyalahkan
dalam hidup diri sendiri
Menunjukkan Penilaian 9. Kolaborasi dengan
pribadi tentang harga sumber-sumber
diri lain (petugas dinas
Mengungkapkan social, perawat
penerimaan diri spesialis klinis, dan
Komunikasi terbuka layanan
Mengatakan optimisme keagamaan)
tentang masa depan
Menggunakan strategi
koping efektif

5 Cemas berhubungan Setelah dilakukan NIC


tindakan keperawatan Anxiety Reduction
dengan perubahan
selama 2x24 jam (penurunan
gambaran tubuh diharapkan nyeri kecemasan)
teratasi dengan tujuan 1. Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
dan kriteria hasil : 2. Nyatakan dengan
jelas harapan
terhadap pelaku
Tujuan dan Kriteria pasien
Hasil : 3. Jelaskan semua
NOC prosedur dan apa
Anxiety self-control yang dirasakan
Anxiety level selama prosedur
Coping 4. Pahami prespektif
pasien terhadap
Kriteria Hasil : situasi stres
Klien mampu 5. Temani pasien
mengidentifikasi dan untuk memberikan
mengungkapkan gejala keamanan dan
cemas. mengurangi takut
Mengidentifikasi, 6. Dorong keluarga
mengungkapkan dan untuk menemani
menunjukkan tehnik anak
untuk mengontol 7. Lakukan back /
cemas. neck rub
Vital sign dalam 8. Dengarkan dengan
batas normal. penuh perhatian
Postur tubuh, 9. Identifikasi tingkat
ekspresi wajah, bahasa kecemasan
tubuh dan tingkat 10. Bantu pasien
aktivfitas menunjukkan mengenal situasi
berkurangnya yang
kecemasan menimbulkan
kecemasan
11. Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
persepsi
12. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksasi
13. Berikan obat
untuk mengurangi
kecemasan

6 Kurangnya NOC: NIC :


pengetahuan v Kowlwdge : disease 1. Kaji tingkat
berhubungan dengan process pengetahuan
kurangnya informasiv Kowledge : health pasien dan
Behavior keluarga
Setelah dilakukan 2. Jelaskan
tindakan keperawatan patofisiologi dari
selama 1x24 jam pasien penyakit dan
menunjukkan bagaimana hal
pengetahuan tentang ini berhubungan
proses penyakit dengan dengan anatomi
kriteria hasil: dan fisiologi,
v Pasien dan keluarga dengan cara yang
menyatakan tepat.
pemahaman tentang 3. Gambarkan
penyakit, kondisi, tanda dan gejala
prognosis dan program yang biasa
pengobatan muncul pada
v Pasien dan keluarga penyakit, dengan
mampu melaksanakan cara yang tepat.
prosedur yang 4. Gambarkan
dijelaskan secara benar proses penyakit,
v Pasien dan keluarga dengan cara yang
mampu menjelaskan tepat
kembali apa yang 5. Identifikasi
dijelaskan perawat/tim kemungkinan
kesehatan lainnya penyebab,
dengan cara yang
tepat
6. Sediakan
informasi pada
pasien tentang
kondisi, dengan
cara yang tepat
7. Sediakan
bakeluarga
informasi
tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
8. Diskusikan
pilihan terapi
atau penanganan
9. Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan
second opinion
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan
10. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau
dukungan,
dengan cara yang
tepat

7 NOC : NIC :
§ Immune Status 1. Pertahankan teknik
§ Knowledge : Infection aseptif
control 2. Batasi pengunjung
§ Risk control bila perlu
Setelah dilakukan 3. Cuci tangan setiap
tindakan keperawatan sebelum dan
selama 3x24 jam pasien sesudah tindakan
tidak mengalami infeksi keperawatan
dengan kriteria hasil: 4. Gunakan baju,
§ Klien bebas dari tanda sarung tangan
dan gejala infeksi sebagai alat
§ Menunjukkan pelindung
kemampuan untuk 5. Ganti letak IV
mencegah timbulnya perifer dan
infeksi dressing sesuai
§ Jumlah leukosit dalam dengan petunjuk
batas normal umum
§ Menunjukkan perilaku 6. Gunakan kateter
hidup sehat intermiten untuk
§ Status imun, menurunkan
gastrointestinal, infeksi kandung
genitourinaria dalam kencing
batas normal 7. Tingkatkan intake
nutrisi
8. Berikan terapi
antibiotik
9. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
10. Pertahankan teknik
isolasi
11. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
12. Monitor adanya
luka
13. Dorong masukan
cairan
14. Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
16. Kaji suhu badan
pada pasien
neutropenia setiap
4 jam
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 Edisi 8.
EGC. Jakarta

Mahli, Ridhani. 2013. Laporan Pendahuluan Ca Mammae. Tersedia di


http://ridhanimahli.blogspot.co.id/2013/09/laporan-pendahuluan-ca-
mammae.html Diakses tanggal 20 Juni 2016

http://lpkeperawatan.blogspot.co.od/2014/01/laporan-pendahuluan-ca-mammae-
carsinoma-mammae-kanker-payudara.html#.V2JdSHVmls Diakses tanggal
20 Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai