Disusun Oleh :
DEA ASBUMA
I1031211060
Pembimbing Klinik :
Wulan Isma Utami, S.kep.,Ners
2. Etiologi
Ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan
kanker payudara antara lain faktor keturunan, usia saat menarche, penggunaan
kontrasepsi hormone, gaya hidup yang tidak seimbang seperti makan
berlebihan dengan nutrisi yang buruk, merokok, minum-minuman beralkohol
(Wijaya, 2018) yang pertama adalah Usia karena Ca mamae umumnya menyerang
wanita pada kelompok usia 40-70 tahun, namun risikonya terus meningkat tajam
dan cepat sesuai pertumbuhan usia (Ningsih et al.,2019). Yang kedua adalah
Genetic, Jika seseorang memiliki riwayat keluarga ca mamae, kemungkinan besar
akan berisiko bagi keturunannya (Suhendra, M.2022 ). Yang ketiga adalah
Riwayat menstruasi/Menarche dini (sebelum usia 12 tahun) dan menopause
(setelah usia 55 tahun) dengan menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun dan
mereka yang mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki faktor risiko
tinggi terkena kanker payudara karena paparan jangka panjang terhadap estrogen
dan progesteron meningkat risiko berkembangnya kanker payudara. Yang ke lima
adalah Gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, jarang berolahraga.
3. Patofisiologi
Sel abnormal membentuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal,
mengabaikan sinyal yang mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sel tersebut.
Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasif, dan terjadi
perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar
dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh
darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk
metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain. Neoplasma adalah
suatu proses pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang tidak mengikuti tuntutan
fisiologik, yang dapat disebut benigna atau maligna. Pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol dapat disebabkan oleh berbagai faktor, faktor-faktor yang dapat
menyebabkan kanker biasanya disebut dengan karsinogenesis. Transformasi
maligna diduga mempunyai sedikitnya tiga tahapan proses seluler, diantaranya
yaitu inisiasi dimana inisiator atau karsinogen melepaskan mekanisme enzimatik
normal dan menyebabkan perubahan dalam struktur genetic asam
deoksiribonukleat seluler (DNA), promosi dimana terjadi pemajanan berulang
terhadap agens yang mempromosikan dan menyebabkan eskpresi informal
abnormal atau genetik mutan bahkan setelah periode laten yang lama, progresi
dimana sel-sel yang telah mengalami perubahan bentuk selama insiasi dan promosi
mulai menginvasi jaringan yang berdekatan dan bermetastase menunjukkan
perilaku maligna.
Pathway
Menekan Hipermetabolisme
jaringan pada ke jaringan
mamae
Penurunan
Peningkatan hipermetabolisme jaringan
konsistensi mamae
4. Manifestasi Klinis
Fase awal ca mamae bersifat asimtomatik (tanpa tanda dan gejala).Tanda
dan gejala kanker payudara stadium lanjut termasuk kulit, retraksi puting, dan
deviasi dan nyeri tekan, nyeri tekan dan keluarnya cairan berdarah dari puting.
Kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol seperti kulit jeruk atau ulserasi pada
payudara merupakan tanda lanjut dari penyakit ini. Kanker payudara dapat tumbuh
di kelenjar susu, saluran susu dan lemak serta jaringan ikat di payudara. Kanker
payudara biasanya ditemukan pada usia 40-49 tahun dan sebagian besar terletak di
kuadran lateral atas. (Wijaya, 2018).
5. Pemeriksaaan penunjang
a Diagnostik
1. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi
secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi
kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran
kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
2. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat
pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakantumor sulit
dengan kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.
3. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
4. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan
sirkulasi sekitar sisi tumor.
5. Biopsi
6. CT. Scan
b Laboratorium
Laboratorium meliputi:
1) Morfologi sel darah
2) Laju endap darah
3) Tes faal hati
4) Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
5) Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi
c Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Pada pembedahan dilakukan beberapa hal yaitu Mastektomi
radikal yang dimodifikasi Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe
axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak
diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak
diangkat. Yang kedua ada Mastektomi total dimana Semua jaringan
payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor
diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat. Dan yang ketiga ada Lumpektomi/tumor yaitu Pengangkatan
tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi
dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada
di sekitar tumor tersebut dan yang keempat adalah Wide excision /
mastektomi parsial yaitu Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan
payudara normal, Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan
lapisan otot pectoralis mayor
2. Radioterapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak
jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan
kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.
3. Kemoterapi
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam
aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,
kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.
4. Manipulasi Hormonal
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.
Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.
d Komplikasi
Gangguan Neurovaskuler, Metastasis (otak, paru, hati, tulang
tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang), Fraktur patologi, Fibrosis
payudara, hinga kematian (Nurarif & Kusuma, 2018).
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, usia, alamat, dan lai-lain.
b. Aktivitas dan Istirahat
Kelelahan, kelemahan, mailase, gangguan tidur, kelemahan otot dan tonus,
penurunan ROM.
c. Sirkulasi
Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada, peningkatan JVP,
takikardia, hipotensi ortostatik, Friction Rub.
d. Integritas Ego
Faktor stres, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, menolak, cemas, takut,
marah, irritable.
e. Eliminasi
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria, perubahan warna urine, urine
pekat warna merah/coklat, diare, konstipasi, abdomen kembung.
f. Makanan/Cairan
Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia,
mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites.
g. Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan,
gangguan status mental, penurunan lapang pandang, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran.
h. Aman dan Nyaman
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah, kulit
gatal, infeksi berulang, pruritus, demam, petekie, ekimosis, deposit fosfat
kalsium pada kulit, ROM terbatas.
i. Pernafasan
Pernafasan kussmaul (cepat dan dangkal), paroksismal nokturnal dyspnea (+).
j. Seksualitas
Penurunan libido, amenore, infertilitas.
k. Interaksi Sosial
Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya.
2. Diagnosa Keperawatan:
a Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan agen cedera fisiologi. kategori:
pisikologi, subkategori: nyeri dan kenyamanan.
b Defisit Nutrisi (D.0019) berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien ke jaringan. Kategori: fisiologi, subkategori: Nutrisi dan cairan.
c Kerusakan Integritas kulit/jaringan (D.0139) berhubungan dengan faktor mekanik
(penekanan massa kanker). Kategori: lingkungan, subkategori: keamanan dan
proteksi.
d Defisit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Kategori: perilaku, subkategori: penyuluhan dan pembelajaran.
3. Intervensi