“HIV”
Oleh :
1. Nuico sema
2. Liza ariska
3. Miftahul noviarta
4. Ledy aulia andrisa
5. Mutia ilmi
6. Maresky candra
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selawat dan salam
penulis sanjungkan kepada Nabi Besar MUHAMMAD SAW yang telah membawa
umatnya dari alam kegelapan kealam yang berilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.3 Etiologi.................................................................................................................
2.5 Patofisiologi.........................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan...................................................................................................
2.8 Komplikasi...........................................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
dengan HIV AIDS dan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Perintis Padang.
informasi awal.
1.3.3 Bagi Institusi Rumah Sakit
AIDS.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
dari proses transkripsi dari RNA & DNA dan transflasi dari RNA ke
terinfeksi
maupun di dunia.
hasil akhir dari infeksi oleh HIV ( Virginia Macedolan, 2008 ) AIDS
Imunologi Sistem
Sistem imun
abnormal cells)
berbahaya
a. Sel B
Sel B adalah antigen spesifik yang berproliferasi untuk
yaitu jaringan limfoid yang ditemukan pada ayam. Jaringan sejenis yang
ada pada mamalia yaitu sumsum tulang, jaringan limfe usus, dan limpa.
limpa, nodus limfe, bercak Peyer pada saluran pencernaan, dan amandel.
terikat dengan membran selnya. Saat diaktifasi oleh antigen tertentu dan
yaitu :
1. Sel plasma adalah: Sel ini mampu menyintesis dan mensekresi antibodi
2. Sel memori B adalah Sel memori menetap dalam jaringan limfoid dan
selanjutnya dengan respons imun sekunder yang lebih cepat dan lebih
besar.
b. Sel T
berploriferasi jika ada antigen, tetapi sel ini tidak memproduksi antibodi.
yaitu protein permukaan sel yang terikat membran dan analog dengan
menuju organ limfoid seperti limpa atau nodus limfe. Sel ini
intraselular.
c. Sel T efektor :
pada permukaannya
Sel T pembantu
menolong sel T lain untuk merespons antigen dan sel T pembantu dpt
(hipersensitivitas).
d. Sel T supresor
tertentu.
2.3Etiologi
1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala
flulikes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak
ada.
lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama
Tengah, 22–24 Oktober 1985 telah disusun suatu defmisi klinik AIDS untuk
1. AIDS dicurigai pada orang dewasa bila ada paling sedikit dua gejala
mayor dan satu gejala minor dan tidak terdapat sebab sebab imunosupresi
a. Gejala mayor :
b. Gejala minor :
Candidiasis oro-faring
Limfadenopati umum
2. AIDS dicurigai pada anak ( bila terdapat paling sedikit dua gejala mayor
dan dua gejala minor dan tidak terdapat sebab sebab imunosupresi yang
a. Gejala mayor :
b. Gejala minor :
Limfadenopati umum
Candidiasis oro-faring
Batuk persisten
Dermatitis umum
yang mempunyai prevalensi AIDS tinggi dan mungkn tidak sesuai untuk
2.5Patofisiologi
sekitar 50% orang yang terinfeksi HIV akan menunjukan gejala AIDS
dalam 5 tahun pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh tahun akan
mendapat AIDS. Berbeda dengan virus lain yang menyerang sel target
waktu lama. Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel,
dalam hal ini sel darah putih yang disebut limfosit. Materi genetik virus
melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian
protein yang disebut CD4, yang terdapat di selaput bagian luar. CD4
adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel
menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang
partikel virus di dalam darah mencapai kadar yang stabil, yang berlainan
kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dan
terhadap infeksi.
untuk melawan HIV dan infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi
selama 3-6 bulan sebelum titer antibodi terhadap HIVpositif. Fase ini
diperiksa titer antibodinya terhadap HIV tetap positif (fase ini disebut
fase laten) Beberapa tahun kemudian baru timbul gambaran klinik AIDS
1. Tes Laboratorium
A. Serologis
3) Sel T limfosit
Rasio terbalik ( 2 : 1 ) atau lebih besar dari sel suppressor pada sel
7) Kadar Ig
Meningkat, terutama Ig A, Ig G, Ig M yang normal atau mendekati
normal
Mendeteksi DNA virus dalam jumlah sedikit pada infeksi sel perifer
monoseluler.
9) Tes PHS
positif
B. Neurologis
C. Tes Lainnya
a) Sinar X dada
c) Skan Gallium
lainnya.
d) Biopsis
paru-paru
2. TesHIV
seksual telah menjalani tes HIV, dan persentasenya bahkan lebih sedikit
tes mereka. Angka ini bahkan lebih kecil lagi di fasilitas kesehatan
plasma, cairan mulut, darah kering, atau urin pasien. Namun demikian,
yang dapat dideteksi (window period) bagi setiap orang dapat bervariasi.
serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula tes-tes komersial untuk
tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis infeksi HIV, tetapi telah
3. USG Abdomen
4. Rongen Thorak
2.7 Penatalaksanaan
2.7.1Penatalaksanaan keperawatan
2. Aspek Sosial.
3 hal:
dan diperhatikan
a) Dukungan Emosional
b) Dukungan Instrumental
Mencakup bantuan langsung misalnya orang memberi
pinjaman uang, kepada penderita HIV AIDS yang membutuhkan
untuk pengobatannya
c) Dukungan Informatif
Mencakup pemberian nasehat, petunjuk, sarana.
D.Dukungan Penghargaan
traskriptase. AZT tersedia untuk pasien AIDS yang jumlah sel T4 nya
- Didanosin
- Ribavirin
- Diedoxycytidine
1. Diet
relaksasi.
jaringan otot).
jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila ada
dapat berupa cairan kental (thick fluid), semi kental (semi thick fluid)
Diet AIDS diberikan pada pasien akut setelah terkena infeksi HIV, yaitu
b. Infeksi HIV dengan gejala (misalnya panas lama, batuk, diare, kesulitan
untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui tiga cara, yaitu secara oral,
makanan utama.
Ada tiga macam diet AIDS yaitu Diet AIDS I, II dan III.
1. Diet AIDS
Diet AIDS I diberikan kepada pasien infeksi HIV akut, dengangejala
panas tinggi, sariawan, kesulitan menelan, sesak nafas berat, diare akut,
beberapa hari sesuai dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil setiap 3
sonde atau dalam bentuk kombinasi makanan cair dan makanan sonde.
enteral komersial energi dan protein tinggi. Makanan ini cukup energi,
2. Diet AIDS II
Diet AIDS III diberikan sebagai perpindahan dari Diet AIDS II atau
kepada pasien dengan infeksi HIV tanpa gejala. Bentuk makanan lunak
atau biasa, diberikan dalam porsi kecil dan sering. Diet ini tinggi energy,
utama.
d. Kacang – kacanga
2.8Komplikasi
a. Oral Lesi
b. Neurologik
isolasi social.
maranik endokarditis.
c. Gastrointestinal
ikterik,demam atritis.
perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan
d. Respirasi
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
e. Dermatologik
karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek
f. Sensorik
• Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
(HIV
RETROVIRU PATHWAY
S)
(STADIUM
ASIMPTOMATIK (5-10
tahun)
Pembesaran kelenjar
Masuk ke dalam organ Manifes getah bening di leher,
tubuh tapi tidak tasi ketiak, paha. Keluar
mengalami gejala klinis keringat malam hari.
Lemas, BB turun 5kg/bulan
(STADIUM PEMBESARAN batuk kering, diare, bercak
KELENJAR LIMFE 1 bulan di kulit,ulserasi,
set. Std, Asimptomatik) perdarahan, sesak nafas,
Tidak ada gejala kelumpuhan, gangguan
penglihatan, kejiwaan
terganggu.
Kelainan otak, meningitis,
kanker kulit, luka ulserasi,
infeksi yang menyebar,
(STADIUM AIDS) TBC, diare kolik,
Tahap akhir infeksi, candidiasis mulut dan
menyerang limfosit B akan pneumonia.
antibody spesifik danKeperawatan
2.9Asuhan system
saraf pusat, meliputi
selaputnya yang sifatnya
2.9.1Pengkajian
toksik terhadap sel
a. Identitas Klien
nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi, nyeri saat menelan, penurunan
produkti / non.
c.Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan Fisik
- Aktifitas Istirahat
- Gejala subyektif
- Psikososial
- Status Mental
- Neurologis
- Muskuloskletal
- Pernafasan
- Integument
nafsu makan
( Buku Nanda,NIC,NOC)
2.9. Intervensi ( Rencana Asuhan Keperawatan )
4.berikan
analgetik untuk
mengurangi nyeri.
5.ajarkan teknik
relaksasi
7.ADLs secara
mandiri
sesuai kemampuan
8.Dampingi dan
Bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan
9.ADLs pasien.
Berikan alat bantu
jika klien
memerlukan.
10.Ajarkan
pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan
4 Perubahan Tujuan : 1. Evaluasi efek
eliminasi • Bowel samping
BAB elimination pengobatan
• Fluid Balance terhadap
• Hydration gastrointestinal
2.Ajarkan pasien
• Electrolyte
untuk
and Acid
menggunakan
base obat antidiare
Balance 3.Instruksikan
pasien/keluarga
KriteriaHasil : untukmencatat
• Feses warna, jumlah,
berbentuk, BAB frekuenai dan
sehari konsistensi dari
sekali- tiga hari feses
• Menjaga 4.Evaluasi intake
daerah sekitar rectal makanan yang
dari iritasi masuk
5.Identifikasi
• Tidak
factor penyebab
mengalami diare dari diare
• Menjelaskan 6.Monitor tanda
penyebab dan gejala diare
diare dan 7.Observasi
rasional tendakan turgor kulit
Mempertahankan secara rutin
turgor kulit 8.Ukur
diare/keluaran
BAB 9.Hubungi
dokter jika ada
kenanikan bising
usus
9.instruksikan
pasien
untukmakan
rendah serat,
tinggi protein
dan tinggi
kalori jika
memungkinkan
10.Instruksikan
untuk
menghindari
laksative
11.Ajarkan
tehnik
menurunkan
stress
Monitor
persiapan
makanan yang
aman
yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
klien.
2.9.5 Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Hasil
1. Biodata Klien
Kota Magelang.
2. Pengkajian
76
47
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
Ny.V mengatakan An.K sakit dengan keluhan yang sama yaitu sudah
Ombo untuk
76
48
2-3 hari pada area suntikan muncul benjolan merah dan didiagnosa terkena
tablet di pagi hari sebelum makan dan diminum secara teratur. Pengawasan
penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, dan pencegahan dari penyakit itu
sendiri. Ny.V mengatakan batuk kadang kadang, dan tidak terdapat dahak.
dari 12 kg menjadi 10 kg. An.K sudah tidak panas pada saat pengkajian
bajunya sendiri.
76
49
76
50
76
51
ra ra
n n
bai bai
k k
MUL Mu Mu Mu M M
UT kos kos kos uk uk
a a a os os
bibi bibi bibi a a
r r r bi bi
lem lem lem bir bir
bab bab bab le le
. . . m m
ba ba
b. b.
LEHE Tid Tid Tid Ti Ti
R ak ak ak da da
terd terd terd k k
apa apa apa ter ter
t t t da da
pat pat
pe pe pe
pe pe
mb mb mb
m m
esa esa esa
be be
ra n ra n ra n
sar sar
kel kel kel
an an
enj enj enj
kel kel
ar ar ar
enj enj
tiro tiro tiro
ar ar
id. id. id.
tir tir
oi oi
d. d.
PARU I: I: I: I: I:
- Si Si Si Si Si
PARU met met met me me
ris ris ris tri tri
P: P: P: s s
Vo
Vo Vo kal
kal kal
fr fr fr P: P:
e e e V V
m m m ok ok
76
52
it it it al al
us us us fr fr
sa sa sa e e
m m m m m
a a a it it
P: P: P: us us
R R R sa sa
es es es m m
on on on a a
an an an P: P:
A: A: A: R R
V V V es es
es es es on on
ik ik ik an an
ul ul ul A: A:
er er er V V
es es
ik ik
ul ul
er er
JA I: I: I: I: I:
NT
U Ic Ic Ic Ic Ic
N tu tu tu tu tu
G s s s s s
c c c c c
or or or or or
di di di di di
s s s s s
ti ti ti ti ti
da da da da da
k k k k k
te te te te te
rli rli rli rli rli
ha ha ha ha ha
t t t t t
P: P: P: P: P:
Ic Ic Ic Ic Ic
tu tu tu tu tu
s s
s s s
c c
c c c
or or
or or or
di di
76
53
di di di s s
s s s te te
te te te ra ra
ra ra ra ba ba
ba ba ba di di
IC IC
di di di 4 4
IC IC IC P: P:
4 4 4 R R
P: P: P: ed ed
R R R up up
ed ed ed A: A:
up up up S S
A: A: A: 1 1
S S S da da
1 1 1 n n
da da da S S
n n n 2 2
S S S re re
2 2 2 gu gu
re re re le le
gu gu gu r r
le le le
r r r
AB I: I: I: I: I:
D D D D D D
O at at at at at
M ar ar ar ar ar
EN A: A: A: A: A:
Bi Bi Bi Bi Bi
si si si si si
ng ng ng ng ng
us us us us us
us us us us us
11 14 10 10 10
x/ x/ x/ x/ x/
m m m m m
en en en en en
it it it it it
P: P: P: P: P:
Ti Ti Ti Ti Ti
da da da da da
k k k k k
76
54
ad ad ad ad ad
a a a a a
ny ny ny ny ny
er er er er er
i i i i i
te te te te te
ka ka ka ka ka
n n n n n
P: P: P: P: P:
Ti Ti Ti Ti Ti
m m m m m
pa pa pa pa pa
ni ni ni ni ni
Denah Rumah
Gambar 4.2
Denah rumah Tn.S
76
55
Keterangan : 3 4 U
1. Kamar tidur
2. Ruang keluarga 1
3. Dapur S
4. Kamar mandi
mandi. Lantai adalah keramik dan kedap air, dinding permanen, atap
genting. Jendela tidak dibuka dan pintu yang ada di ruang tamu dibuka,
dan gelap. Kamar tidur penderita tidak terdapat ventilasi. Sampah dibuang
menggunakan listrik, sumber air dari PDAM untuk memasak dan mencuci.
76
56
rumah sangat dekat. Tetangga sekitar cukup ramah, apabila ada yang
terkena musibah tetangga yang lain saling tolong menolong. Interaksi baik
adalah angkutan umum dan sepeda motor. Keluarga tidak memiliki jadwal
malam hari dengan menonton televisi dan makan malam bersama, sering
posyandu.
sehari 3 kali dengan porsi sekitar 10-15 sendok makan. Komposisi makanan
yaitu nasi, sayur dan lauk. Tidak mempunyai gangguan pada sistem
76
57
4 VDRL NEGATIF
5 Anti HbsAg NON REAKTIF
Tabel 3.3: Pemeriksaan labor 1
I. IMUNOSEROLOGI
Tgl 06 Juni 2018
N PEMERIKS HASIL RUJU SATU
o AAN KAN AN
.
1 Anti Negatif Negatif IU/m
Toxoplasma L
igG#
2 Anti-CMV Positif Negatif AU/m
igG# kons:24 l
7.4
Tabel 3.4: Pemeriksaan labor 2
II. HEMATOLOGI I
Tgl 7 juni 2018
Nama pemeriksaan Hasil Rujukan
LED (laju endap darah) 1 jam 102 P< 10 mm
mm
76
58
76
59
W:
4.0-
5.0
3 HCT 24 [%] P:
,2 40.0-
- 48.0
W:37
.0-
43.0
4 MCV 82 [fL]
,0
-
5 MCH 27 [pG]
,8
6 MCHC 33 [g/dL]
,9
7 RDW-SD 38 [fL]
,5
8 RDW- 13 [%]
CV ,5
9 WBC 6, [10^3 5.0-
85 /uL] 10.0
1 EO% 1, [%] 1-3
0 5
1 EO# 0, [10^3
5 10 /uL]
1 BASO# 0, [10^3
6 00 /uL]
76
60
1 NEUT# 5, [10^3
7 55 /uL]
1 LYMPH# 0, [10^3
8 81 /uL]
76
61
,1
6 MCHC 34 [g/dL]
,3
7 RDW-SD 37 [fL]
,9
8 RDW- 12 [%]
CV ,9
9 WBC 5, [10^3 5.0-
58 /uL] 10.0
1 EO% 0, [%] 1-3
0 3-
1 EO# 0, [10^3
5 02 /uL]
1 BASO# 0, [10^3
6 01 /uL]
1 NEUT# 4, [10^3
7 50 /uL]
1 LYMPH# 0, [10^3
8 81 /uL]
76
62
76
63
0 4
1 EO# 0, [10^3
5 04 /uL]
1 BASO# 0, [10^3
6 01 /uL]
1 NEUT# 81 [10^3
7 ,9 /uL]
1 LYMPH# 10 [10^3
8 ,1 /uL]
I. PENGOBATAN
N NA D W IND KO KE
O MA O AK IKA NT GU
OB S TU SI RA NA
AT I IN A
S DI N
KA
SI
1 Par 5 3x1 Indi Par me
. acet 0 06. kasi aset ngu
76
64
76
65
ala, dan de
saki alk ma
t oho m.
gigi, lis Sel
nyer me. ain
i Pe
pasc mb itu,
a eria par
oper n aset
asi, par am
nyer aset ol
i am jug
sehu ol a
bun jug me
gan a mp
den tidak uny
gan bol ai
pile eh
k, efe
dib
nyer k
erik
i an
otot anti
ber
pasc ula rad
a- ng ang
trau yan
ma, kali g
dll. kep lem
Saki ada ah.
t pen
kep deri
ala ta
mig ane
rain mia
dan
nyer dan
i gan
send ggu
i an
jant
ung
,
par
u,
dan
ginj
76
66
al.
Pneum
onia
yang
didapat
dari
masyar
akat
(comm
unityac
quired
pneumo
nia)
Eksaser
basi
akut
76
67
pada
bronkiti
s kronik
Penyaki
t
Antraks
3. Ri 5 20 Tetani Pe Pen
ng 0 tet hipokal mb am
er 0 es/ semik. eria bah
lak i Ketidak n cair
tat m seimba bers an
l ngan ama
elektrol an dan
it elek
tubuh. den troli
diare. gan t
Luka obat tub
bakar. ceft uh
Gagal riax
on unt
ginjal uk
akut.
me
Kadar
natrium nge
rendah. mb
Kekura alik
ngan an
kalium. kes
Kekura eim
ngan ban
kalsium ga
. nny
Kehilan a.
gan alka
banyak
lisat
or
darah
dan yan
cairan. g
Hiperte me
nsi. ngu
aritmia ran
(gangg gi
uan kea
76
68
sam
irama an.
jantung
).
4. De 0 3x radang
xa . 1 reumati riw seb
me 7 06 k, ayat agai
tha 5 .0 radang hip age
s - 0/ erse n
usus, nsit anti
on 9 14
if aler
.0 radang
pada gi,
m 0 imu
pada obat
g / nos
ginjal, gol
22 upr
ong
.0 radang esa
an
0 pada n,
kort
ikos
mata, anti
tero
radang id. infl
karena tuk ama
ak si
lam dan
bun anti
g, sho
ck
yan
g
san
gat
76
69
gai mik,
jenis glauk
alergi oma,
, psiko
penya sis,
kit psiko
lupus, neuro
bronk sis
ospas berat,
me, pend
dan erita
TBC
idiop aktif,
atik
throm herpe
bocyt s
ope zoste
nic r,
(penu herpe
runan s
jumla simpl
h ex,
tromb infek
osit si
darah
virus
karen lain,
a sindr
masal oma
Cush
ah
ing
kekeb
alan dan
tubuh pend
). erita
deng
an
gang
guan
fungs
i
ginjal
.
5 Co 8 1x1 Infek alergi unt
76
70
76
71
/ dan era
20. diare deng mi
00 kroni an de
k loper jug
amid, a
hamb dig
atan una
perist kan
altik, unt
bayi, uk
dan me
ngu
anak
ran
< 2 gi
tahun ju
, mla
hinda h
ri fes
peng es
guna pad
an a
sebag pas
ai ien
terapi den
gan
ile
ost
om
y,
yait
u
utama,untuk pembuatan
disentri lubang
akut, baru
ulseratif pengganti
kolitis akut, anus
bacterial (dubur)
enterocolitis pada
da
dinding
n kolitis
perut,
pseudomem
yang
bra
76
72
n. dihubungk
an dengan
bagian
akhir dari
usus
halus.
7 C 3 3 Am ksi - Makanan
u k x eno gan tambahan
r al 1 re untuk
c i (tid meningkat
u s 0 ak ka
m e 6 haid eli n
h ),A
a .
ar nor nafsu
i 0
ea makan
1 0
ba &
s /
(ke ra sebagai
e 1 hila terapi
n 4 n alternatif
d . nafs adi untuk
o 0 u mengobati
k 0 mak
hepatitis.
te / an),
h 2 Kul
2 i
. men
0 jadi
0 kun
ing,
Pe
m
hara
an
kes
ehat
an
fun
gsi
hati.
Pen
yu
m
tan
76
73
salu
emp
edu,
Sela
t
men
j
kun
ing
8 K 2 3 M Hiperse m
a 5 x e nsitifal en
l 0 1 n gh
n m g en
e g 0 u tik
x 6 ra a
. n
0 gi
0 p n e n
/ e r penda
1 n g rahan
4 d i
. a
0 r a
0 a s
h a
/ a m
2
2 m tra pa
. i nek da
0 m sa
0 i mat
s .
a
n
.
p n p s
e e ej
n r u
d d m ,
a a la
76
74
r r h
a a
h h
a a
n
m sub k
e ara o
n kno n
s id, d
t i
r s
u i,
a
s
i
b p m
e e is
r n al
l d n
e a y
b r a
i a
h h
a a
n n
.
p n trombo m
e emboli i
n k m
d . is
a a
r n
a
h
a
c kelaina c
e npengli e
d d
e e
r r
a. a,
76
75
M hatan p n
e warna. e
m n
b d
a ar
n a n
t h
u a
m i cedera a
e kepala ki
n b
g at
a
t
a
s
p n D m
e a e
n r n
d a st
a h ru
r as
a i
h
a
p me . b
e ngg er
n um le
d pal bi
e h
r a
i n,
t
a
ang mat da
io- a.K n
ede eja
ma ng
t M p
u a e
r s . n
76
76
u a d
n l ar
a a a
n h h
. a
p n s pa
e a da
n l
d u
a r
r a
a n
h
a
pas pe k p
cao e e
per n n
asi c d
i e
n ri
g ta
n penggu an
d mpalan gi
a o-
r ed
a e
h m
a a
n
pen dar t
cab ah. u
utan pen r
yak u
it n
a
n
.
gigi,he g
mofilia. i
n
j
76
77
a
l
M i
en
ga
ta
s
pe
nd
ar
ah
n
h
y
p
e
m
a
tr
a
u
m
at
is
9 V 1 3x perdara s, Wa untuk
i 5 1 han nita pera
t m 06 pada at wata
g .0 neonatu yan n Ke
K 0/ hipopro a g kuran
14 trombi mer gan
nemia. enc vitam
.0
Prefar ana in k,
0 vitamin kan Keku
n
/ K, keh ranga
22 bagi a ami n
.0 semu h lan,
0 keadaan bar vitam
defisien u in
si mel k,
vitamin ahir Kelai
kan, nan
K. atau
darah
juga yang
76
78
digunak berat
a sed deng
sebagai ang an
antidote men defisi
pad yus ensi
dosis ui protr
berlebi ombi
antikoa nd
gulansi an
kondi
si
lainn
ya
10 P 3 1x gastroes e jang digun
r 0 1 ophag x an akan
s m 06 al men dala
o g .0 ggu m
g 0 reflu nak peng
a disease s an obata
(GERD ri n
n
), ukak pros gastr
lambun m oga oesop
g da n FD ha
tukak sr (lan geal
usu sopr reflu
duabela x
azol
s ja it disea
e) se,Un
(duoden g unt tu k
um),rit as
uk meng
asi s
pasi obati
asa ri
en tukak
lambun yan
g, g lamb
g
infeksi me ung
mili dan
viru ki tukak
atau riw
jamur,z ayat usus
ollinge hipe duab
ellison rsen elas
syndro sitiv jari
me, ita (duod
suatu s. enum
76
79
penyak )
langka
yan
terjadi
karen
tumor
pankrea
atau usu
duabela
s ja
melepas
kan
hormon
yan
menyeb
abkan
terjadinya
kelebihan
produksi asam
lambung.
76
80
• Prilaku non verbal klien , klien tampak sering mengeluh kan penyakitnya,
meringis kesakitan
3. Keadaan Emosi
Keadaan emosi klien terlihat tidak stabil ,dan emosi pada saat berbicara
dengan waktu yagn mulai lama
4. Persepsi penyakit
Klien beranggapan penyakit ini adalah datangnya dari ALLAH dan sebagai
cobaan untuk lebih dekat lagi dengan Nya
5. Konsep diri
Klien sebagai laki laki dan berperan sebagai kepala keluarga.
6. Adaptasi
Klien dapat beradaptasi dan mengenali bahwa klin sekarang lagi berada
dirumah sakit.
7. Mekanisme pertahanan diri
- Pasien berusaha sedapat mungkin untuk tidak menjadikan penyakit nya
sebagai beban fikiran, dan menghambat proses penyembuhan.
76
81
76
82
DO:
-Klien tampak
lemah dan letih
-Berat badan klien
turun 8 kg , saat
sehat 51 kg ,saat
sakit 42 kg
-Klien tampak
kurus
-Klien tampak
makan hanya 2
sendok saja
-Mulut klien
tampak sariawan
- HB tanggal 9 juni
2018 : 8,2
- HB tanggal 10 juni
2018 : 9,4
- HB tanggal 11 juni
2018 :10,3
- TB : 160 cm
2 DS: Nyeri akut Age inju
-Klien mengatakan n ri
nyeri tekan pada fisik
76
83
perut
-Klien
mengatakan
nyeri pada
persendian, saat
beraktivitas dan
istirahat -Klien
mengatakan dada
sakit jika batuk
P :Klien
mengatakan
nyeri di
persendian,
Q :Klien mengatakan
nyeri saat
beraktivitas, nyeri
juga datang tiba
tiba
R : Klien
mengatakan nyeri
di persendian
S : Klien meringis,
skala nyeri 5-6,
klien
mengatakan tidak
nyaman saat nyeri
datang
T : Klien
mengatakan nyeri
hilang timbul,
DO:
-Klien tampak
meringis menahan
76
84
sakit
-Skala nyeri 5 -6
-Nyeri tekan pada
perut
76
85
76
86
76
87
76
88
10.Ajarkan
pasien gaimana
merubah
sisi dan berikan
ntuan jika
diperlukan
76
89
76
90
Pernafasan
5. Kolab : 22 x/i
orasi dengan
ahli gizi
untuk O:Klien
menentukan tampak
jumlah tidak
kalori dan menghabis
nutrisi yang
dibutuhkan kan porsi
pasien makannya,
hanya 2-3
sendok
makan.
Berat
badan
klien 43kg
saat
pengkajian
,
sebelumny
a berat
76
91
badan
klien 51kg.
klien
tampak
P: Intervensi
dilanjutkan
76
92
timbul.
2. Mengontrol
08.55 lingkungan yang O: Klien
dapat tampak
mempengaruhi meringis saat
nyeri, seperti suhu melakukan
ruangan, aktivitas.
pencahayaan dan Skalanya
nyeri klien 5-
kebisingan.
6.
Mengajarkan
3. Mengajarkan
klien teknik
tentang tehnik
napas dalam
nonfarmakologi.
untuk
mengurangi
nyeri
A: Masalah
belum teratasi
Tindakan
2,3
76
93
76
94
A: Masalah
belum
teratasi
Tindakan
2,4,7,8
P: Intervensi
dilanjutkan
Tindakan
2,4,7,8
76
95
13,30
8. Mendampingi dan
membantu pasien saat
mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan
14.00
9. Mengajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi berikan bantuan
jika
76
96
diperlukan
76
97
dikonsultasikan n
dengan ahli gizi
2 Kamis Nyeri akut b.d 12. 1. Mengontr S: Klien
07 juni agen injuri fisik 00 ol lingkungan mengataka
2018 yang dapat n
mempengaruhi persendian
nyeri, seperti nya nyeri
Suhu ruangan, saat
13.
pencahayaan beraktivita
20
dan kebisingan. s O: Klien
tampak
2. Mengajar meringis
kan tentang saat
tehnik non melakukan
farmakologi. aktivitas
Mengajark
an klien
teknik
nafas
dalam
A:
76
98
Masalah
belum
teratasi
Tindakan
2
P:
Intervensi
dilanjutka
n2
3 Kamis Intoleransi 1. Berkonsultasi S: pasien
11.
07 juni aktifitas b.d dengan terapi mengataka
00
2018 penurunan fisik tentang n susah
kekuatan otot rencana untuk
ambulasi sesuai bergerak
dengan karena
12.
00 kebutuhan penurunan
kekuatan
2. Mengajarkan otot
pasien tentang
12. teknik O: klien
30 ambulasi tampak
susah saat
76
99
melakukan
13, 3. Membantu aktivitas .
00 ADLs secara Membantu
mandiri sesuai
klien saat
kemampuan
melakukan
mobilisasi
duduk di
4. Mendampingi
tempat
dan membantu
tidur
pasien saat
mobilisasi dan
A:
bantu masalah
memenuhi belum
teratasi
kebutuhan
Tindakan
1,2
P:
intervensi
dilanjutka
n
76
100
Tindakan
1,2
76
101
yang Tindakan 3
dibutuhkan P: Intervensi
pasien dilanjutkan
Tindakan 3
3. Memberikan
makanan
yang sudah
dikonsultasik
an dengan
ahli gizi
2 Jum’at Nyeri akut 12. 1. S: Klien
08 juni b.d 00 Mengajarkan mengatakan
2018 agen injuri fisik tentang persendian
tehnik nya nyeri saat
nonfarmakolo beraktivitas
gi. O: Klien
tampak
meringis saat
melakukan
aktivitas A:
Masalah
belum teratasi
Tindakan 1
76
102
P: Intervensi
dilanjutkan
Tindakan 1
3 Jum’at Intoleransi 13. 1. Berkonsultasi S: pasien
08 juni aktifitasb.d 00 dengan terapi mengatakan
2018 penurunan fisik tentang susah
kekuatan otot rencana untuk
ambulasi bergerak
sesuai dengan karena
kebutuhan penurunan
kekuatan otot
O: klien
tampak susah
saat
melakukan
aktivitas
A: masalah
belum teratasi
Tindakan 1
76
103
P: intervensi
dilanjutkan
Tindakan 1
Tabel 3.14: Implementasi dan Evaluasi
76
104
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
AIDS diruangan Interne ambu suri lantai III RSUD DR.Achmad Mochtar
perbedan dengan teori teori yang ada, pada riwayat kesehatan sekarang
mengalami mual muntah, klien juga tidak mengalami batuk lebih dari 1
bulan.
1. ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhb.d penurunan
nafsu makan.
76
105
5.1.6. Evaluasi pada klien dengan HIV AIDS diruangan Interne ambun
suri lantai III RSUD DR.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2018 dapat
dilakukan dengan baik, dari 3 diagnosa keperawatan utama yang muncul
sampai saat penulis selesai melakukan penelitian pada tanggal 8 juni 2018
belum ada diagnosa yang teratasi ,intervensi keperawatan dilanjutkan oleh
perawat ruangan interneambun suri lantai III RSUD DR.Achmad Mochtar
Bukittinggi.
5.2 Saran
76
106
76
107
DAFTAR PUSTAKA
Dinas kesehatan kota Bukittinggi 2016.Gambaran kasus HIV dan AIDS di Sumatra
Barat Sampai dengan 2016.
Dirjen. PP & PL. Kemenkes. RI. (2012). Laporan Kasus Hiv-Aids Di Indonesia
Triwulan IV, bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2011
Drew , W. Lawrence . 2001. HIV & AIDS Retrovirus. USA: The McGraw-Hill
Companies. Jakarta, Gramedia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
76