AKIBAT AIDS
Disusun oleh:
Kelompok 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Asuhan
Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Akibat AIDS.” Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuli “Keperawatan Medikal Bedah II”. Kami berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang medis. Serta pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana asuhan keperawatan gangguan rasa nyaman akibat AIDS, menyadari
banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran dari Dosen Pengampu kami “Laili Nur Azizah, S.Kep, Ns, M.Kep.” dan juga
dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan
makalah ini.
23 Februari 2023
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.................................................................................................................................4
BAB 2..............................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................5
BAB 3..............................................................................................................................................7
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................................................7
BAB 4............................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa ini HIV dan AIDS telah merupakan pandemi, menyerang jutaan penduduk di
dunia, pria, wanita bahkan anak-anak. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan
bahwa sekitar 15 juta orang, diantarannya 14 juta remaja dan dewasa terinfeksi HIV, 1
juta bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi. Setiap hari bsebanyak 5000 orang
terinfeksi virus HIV. Menurut estimasi pada tahun 2000 sekitar 30-4- juta orang terinfeksi
virus HIV, 12-18 juta orang akan menunjukan gejala-gejala penyakit AIDS. Dari seluruh
infeksi HIV, 90% akan terjadi di negara berkembang, terutama di asia. Negara yang
paling parah terkena antara lain thailand, india, myanmar dan cina bagian selatan.
Sementara itu negara-negara industri yang lebih maju telah menekan laju infeksi HIV di
negaranya (KPA Prov. Sulawesi Selatan, 2019). Epidemi HIV/AIDS menghadirkan
tantangan berat bagi pembangunan dan kemajuan sosial. HIV adalah virus yang ditularkan
terutama melalui kontak seksual, jalur infus yang digunakan bersama-sama, dan penularan
dari ibu ke anak yang dapat terjadi selama proses kelahiran atau menyusui (Asshiddiq,
2020).
Virus HIV dengan melakukan mutasi terus menerus, juga terus menipu sistem
kekebalan tubuh. Para ilmuwan menyebut, virus selalu berada selangkah di depan hasil
penelitian (Deutsche Welle, 2020).Terdapat beberapa faktor yang diketahui turut
mempengaruhi tindakan pencegahan penularan HIV dari ODHA ke orang lain seperti:
pengetahuan dan sikap, umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan,
pekerjaan, lama mengidap HIV-AIDS dan status mendapat ART.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pentingnya asuhan keperawatan dalam gangguan kebutuhan rasa aman & nyaman akibat
AIDS.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Definisi
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah
putih dan merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan
terhadap infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menjadi
lemah dan penderita mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi ini disebut AIDS.
AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrom, yaitu kumpulan gejala
penyakit (sindrom) yang didapat akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh, maka semua
penyakit dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi opportunistik). Oleh karena
itu sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, maka penyakit yang tadinya tidak
berbahaya akan menjadi sangat berbahaya.
5.2 Etiologi
Etiologi HIV-AIDS adalah Human Immunodefisiensi virus (HIV) yang merupakan
virus sitopatik yang diklasifikasikan dalam famili retroviridae, subfamili lentiviridae,
genus lentivirus. Berdasarkan strukturnya HIV termasuk famili retrovirus yang
merupakan kelompok virus RNA. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-
Masing-masing grup mempunyai berbagai subtipe. Diantara kedua grup tersebut, yang
paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1
(United States Preventive Services Task Force, 2011). HIV terdiri dari suatu bagian inti
yang berbentuk silindris yang dikelilingi olehlipid bilayer envelope. Padalipid
bilayertersebut terdapat dua jenis glikoprotein yaitu gp120 dan gp41. Fungsi utama
protein ini adalah untuk memediasi pengenalan sel CD4+dan reseptor kemokin dan
memungkinkan virus untuk melekat pada sel CD4+yang terinfeksi. Calles,et al. 2006,
Kummar,et al.2015).
3.1 Pengkajian
1. Anamnesis
1. Identitas Klien
Meliputi : status kawin, pekerjaan, alamat
2. Keluhan utama
Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori
ditemui keluahn utama sesak nafas. Keluahn utama lainnya dirtemui pada
pasien penyakit HIV AIDS, yaitu demam yang berkepanjangan (lebih dari 3
bulan), diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus,
penurunan berat badan lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi
mulut dan tenggorokan disebabkan oleh jamur candida albikans, pembekakan
kelenjar getah bening diseluruh tubuh, munculnya herpes zooster berulang dan
bercak bercak gatal diseluruh tubuh.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Dapat ditemukan keluhan yang baisanuya disampaikan pasien HIV
AIDS adalah: pasien akan mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagi pasien
yang memiliki manifestasi respiratori, batuk-batuk, nyeri dada, dan demam,
pasien akan mengeluhkan mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya
riwayat penggunaan narkoba suntik, hubungan seks bebas atau berhubungan
seks dengan penderita HIV/AIDS terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang
menderita penyakit HIV/ AIDS. Kemungkinan dengan adanya orang tua yang
terinfeksi HIV. Pengakajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat pekerjaan
keluarga, adanya keluarga bekerja ditempat hiburan malam, bekerja sebagai
PSK (pekerja seks komersial).
1. Pola aktifitas sehari-hari (ADL) meliputi :
a) Pola presepsi dan tata laksanaan hidup sehatBiasanya pada pasien
HIV/ AIDS akan mengalami perubahan atau gangguan pada
personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, ganti pakaian, BAB
dan BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah, pasien kesulitan
melakukan kegiatan tersebut dan pasien biasanya cenderung dibantu
oleh keluarga atau perawat.
b) Pola nutrisi
Biasanya pasien dengan HIV / AIDS mengalami penurunan
nafsu makan, mual, muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akan
mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis dalam jangka
waktu singkat (terkadang lebih dari 10% BB).
c) Pola eliminasi
Biasanya pasien mengalami diare, feses encer, disertai mucus
berdarah.
d) Pola istrihat dan tidur
Biasanya pasien dengan HIV/ AIDS pola istrirahat dan tidur
mengalami gangguan karena adanya gejala seperti demam daan
keringat pada malam hari yang berulang. Selain itu juga didukung
oleh perasaan cemas dan depresi terhadap penyakit.
e) Pola aktifitas dan latihan
Biasanya pada pasien HIV/ AIDS aktifitas dan latihan
mengalami perubahan. Ada beberapa orang tidak dapat melakukan
aktifitasnya seperti bekerja. Hal ini disebabkan mereka menarik diri
dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja, karena
depresi terkait penyakitnya ataupun karena kondisi tubuh yang
lemah.
f) Pola prespsi dan kosep diri
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan mara,
cemas, depresi dan stres.
g) Pola sensori kognitif
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan
pengecapan dan gangguan penglihatan. Pasien juga biasanya
mengalami penurunan daya ingat, kesulitan berkonsentrasi,
kesulitan dalam respon verbal. Gangguan kognitif lain yang
terganggu yaitu bisa mengalami halusinasi.
h) Pola hubungan peran
Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan terjadi perubahan
peranyang dapat mengganggu hubungan interpesonal yaitu
pasienmerasa malu atau harga diri rendah.
i) Pola penanggulangan stress
Pada pasien HIV AIDS biasanya pasien akan mengalami
cemas,gelisa dan depresi karena penyakit yang dideritanya.
Lamanya waktu perawtan, perjalanan penyakit yang kronik,
perasaan tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi
psikologis yang negatif berupa marah, marah, kecemasan, mudah
tersinggung dan lain-lain, dapat menyebabkan penderita tidak
mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif dan
adaptif.
j) Pola reproduksi skesual
Pada pasien HIV AIDS pola reproduksi seksualitasnya
terganggu karean penyebab utama penularan penyakit adalah
melalui hubungan seksual.
k) Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada pasien HIV AIDS tata nilai keyakinan pasien awalnya
akan berubah, karena mereka menganggap hal yang menimpa
mereka sebagai balasan perbuatan mereka. Adanya status perubahan
kesehatan dan penurunan fungsi tubuh mempengaruhi nilai
kepercayaan pasien dalam kehidupan mereka dan agama merupakan
hal penting dalam hidup pasien.
1. AIDS.
2. Luka bakar.
3. Penyakit paru obstruktif.
4. Diabetes melitus.
5. Tindakan invasi.
6. Kondisi penggunaan terapi steroid.
7. Penyalahgunaan obat.
8. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW).
9. Kanker.
10. Gagal ginjal.
11. Imunosupresi.
12. Lymphedema.
13. Leukositopedia.
14. Gangguan fungsi hati.
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah putih
dan merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi
akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderita
mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi ini disebut AIDS.
AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrom, yaitu kumpulan gejala
penyakit (sindrom) yang didapat akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh, maka semua penyakit
dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi opportunistik). Oleh karena itu sistem
kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, maka penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan
menjadi sangat berbahaya.
4.2 Saran
Ardhiyanti, Yulrina., dkk. 2015. Bahan Ajar AIDS Pada Asuhan Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish. Diakses tanggal 27 September 2019 dari http://books.google.co.id.
Rosvanti, A., Suyoso, S., & Murtiastutik, D. (2010). Profil Manifestasi Klinis dan Spesies
Penyebab Dermatofitosis pada Pasien HIV. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, 22(2), 97-101. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
bik3ed96465089full.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Wele, M. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Dengan Diabetes Melitus Tipe II Di
Ruangan Cempaka RSUD. Prof. Dr. WZ Johannes Kupang (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Kupang). Retrieved from :
http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/287