NIM : 212303101057
Kelas : 1A
E. Pijat aromaterapi
Pijat aromaterapi sebenarnya mirip dengan pijat biasa, hanya saja menggunakan
aromaterapi saat memijat. Pijatan akan fokus pada area punggung, bahu, serta kepala,
dan umumnya berlangsung selama 60–90 menit. Dalam metode pijat ini, Anda bisa
memilih aroma esensial yang Anda sukai, sehingga Anda menjadi lebih nyaman,
tenang, dan rileks saat dipijat. Selain itu, ada kondisi lain yang bisa terbantu dengan
terapi pijat, seperti saat hamil. Pijat saat hamil dapat meredakan stres, pembengkakan
kaki dan lengan, serta nyeri otot dan sendi.
4. Mengurangi stres
Terapi pijat diketahui dapat membantu tubuh untuk meningkatkan empat jenis
hormon yang menimbulkan perasaan bahagia, yaitu serotonin, dopamin, endorphin,
dan oksitoksin. Peningkatan hormon-hormon tersebut, tentu dapat membuat tubuh
menjadi lebih rileks sehingga stress yang dirasakan sebelumnya pun akan berkurang.
1. Patah tulang
2. Pergeseran tulang atau dislokasi
3. Lebam atau memar
4. Gangguan saraf
5. Kesemutan
6. Perdarahan dalam
7. Reaksi alergi terhadap minyak atau losion pijat
8. Berbagai risiko di atas akan lebih memungkinkan terjadi pada orang dengan
kondisi kesehatan tertentu, seperti:
a. Patah tulang
b. Osteoporosis
c. Deep vein thrombosis (DVT), yaitu kondisi saat terjadi penggumpalan
darah di bagian dalam tubuh
d. Gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
e. Luka bakar atau luka yang belum sembuh sempurna
f. Trombositopenia atau kekurangan trombosit dalam darah
Oleh karena itu, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan
dulu ke dokter sebelum melakukan terapi pijat.
1. Beri tahu terapis bila sedang memiliki kondisi tertentu, seperti hamil,
menderita penyakit, atau memiliki luka fisik. Selain itu, informasikan juga
riwayat penyakit yang pernah diderita.
2. Pastikan terapis yang digunakan memiliki sertifikat atau telah melalui
berbagai pelatihan. Anda pun bisa menanyakan jaminan apa yang dapat
diberikan bila terjadi efek samping tertentu setelah dipijat.
3. Beri tahu terapis terkait tujuan Anda ingin mendapat pijatan. Apakah sekadar
relaksasi atau untuk menangani penyakit tertentu.
4. Jangan ragu meminta terapis meringankan pijatannya, bila pijatan dirasa
terlalu keras.
5. Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu, pastikan bahwa
losion atau minyak yang dipakai untuk memijat tidak mengandung bahan-
bahan tersebut.
6. Terapi pijat bisa dilakukan sebagai salah satu bentuk relaksasi untuk
melepaskan ketegangan dan stres. Selain itu, terapi ini juga bisa meredakan
nyeri. Meski begitu, terapi pijat tidak bisa menggantikan pengobatan medis,
terlebih untuk keluhan atau nyeri yang cukup parah.
7. Apabila keluhan yang Anda rasakan tak kunjung membaik atau justru
semakin parah setelah terapi pijat, sebaiknya segera periksakan ke dokter
untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
REFERENSI :
Chou, et al. NCBI (2017). Nonpharmacologic Therapies for Low Back Pain: A
Systematic Review for an American College of Physicians Clinical Practice
Guideline. Annals of Internal Medicine, 166 (7), pp. 493–505.
Mayo Clinic (2021). Healthy Lifestyle. Massage: Get in touch with its many benefits.