Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Khoirul Anam

NIM : 212303101057
Kelas : 1A

PENGOBATAN TRADISIONAL DENGAN TERPAI PIJAT

Sehat dengan Terapi Pijat yang Tepat


Terapi pijat merupakan salah satu bentuk terapi alternatif yang banyak digunakan
untuk meredakan gejala penyakit tertentu. Terapi ini tidak hanya dapat memberikan
efek relaksasi, tetapi juga efektif untuk mengatasi stres dan meredakan nyeri.
Pijat adalah aktivitas memberi tekanan pada anggota tubuh, terutama kulit, otot, dan
urat, dengan teknik atau metode tertentu. Terapi pijat dapat ditemukan di berbagai
tempat, mulai dari salon, spa, hingga jasa terapis pijat tradisional yang dapat
dipanggil ke rumah.

 Jenis-Jenis Terapi Pijat


Pijat dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Berikut ini adalah beberapa jenis terapi
pijat yang diketahui aman untuk dilakukan:

A. Pijat jaringan dalam (deep tissue massage)


Jika tubuh terasa kaku dan nyeri, jenis terapi pijat ini cocok dilakukan karena terapis
akan fokus memberikan tekanan pada lapisan otot, tendon, dan jaringan lain di bawah
permukaan kulit. Selain itu, pijat jaringan dalam juga bisa meringankan cedera otot,
seperti keseleo.

B. Pijat akupresur (acupressure massage)


Metode pijat ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu
atau disebut juga titik akupresur. Pemberian tekanan pada titik ini dipercaya dapat
mengatasi penyumbatan, melancarkan aliran, dan mengembalikan keseimbangan
energi dalam tubuh.Selain itu, terapi pijat akupresur juga dapat meredakan nyeri dan
meringankan efek samping kemoterapi.

C. Pijat Thai (Thai massage)


Berbeda dengan terapi pijat pada umumnya, Thai massage dilakukan di atas matras
dan mengharuskan orang yang dipijat untuk turut bergerak aktif. Terapi pijat ini
menggunakan teknik penarikan, peregangan, dan gerakan yang menyerupai yoga.
C. Pijat refleksi
Metode pijat refleksi cukup banyak digemari oleh masyarakat. Teknik pijat yang satu
ini umumnya berfokus pada titik tertentu di bagian tubuh, terutama tangan dan kaki,
yang memiliki jutaan saraf dan terhubung dengan berbagai organ dalam tubuh.
Dengan melakukan pijat refleksi kaki maupun tangan, dipercaya mampu mendeteksi
dan mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami.

D. Pijat batu panas (hot stone massage)


Hot stone massage cocok dilakukan bagi Anda yang sering mengalami keluhan nyeri
atau tegang pada otot. Metode pijat ini menggunakan batu yang telah dihangatkan
untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh. Tak hanya itu, metode pijat batu panas
juga dapat meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa nyeri yang dialami.

E. Pijat aromaterapi
Pijat aromaterapi sebenarnya mirip dengan pijat biasa, hanya saja menggunakan
aromaterapi saat memijat. Pijatan akan fokus pada area punggung, bahu, serta kepala,
dan umumnya berlangsung selama 60–90 menit. Dalam metode pijat ini, Anda bisa
memilih aroma esensial yang Anda sukai, sehingga Anda menjadi lebih nyaman,
tenang, dan rileks saat dipijat. Selain itu, ada kondisi lain yang bisa terbantu dengan
terapi pijat, seperti saat hamil. Pijat saat hamil dapat meredakan stres, pembengkakan
kaki dan lengan, serta nyeri otot dan sendi.

 Manfaat Terapi Pijat untuk Kesehatan


Selain sebagai metode relaksasi, terapi pijat juga dapat memberikan beragam manfaat
lain bagi kesehatan, yaitu:

1. Meredakan sakit kepala


Terapi pijat bisa bermanfaat untuk meringankan keluhan sakit kepala, termasuk
migrain. Studi menunjukkan bahwa terapi pijat dapat meredakan gejala nyeri dan
memperbaiki kualitas tidur pada orang yang sering merasakan sakit kepala atau
migrain.

2. Meringankan nyeri punggung


Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pijat dapat mengatasi gejala nyeri
punggung kronis. Namun, manfaat terapi pijat sebagai metode pengobatan nyeri
punggung masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Mengurangi nyeri sendi
Nyeri dan kaku pada sendi merupakan salah satu keluhan yang cukup umum terjadi.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh radang sendi atau osteoartritis. Studi menunjukkan
bahwa terapi pijat bisa dilakukan sebagai terapi tambahan untuk meringankan nyeri
dan meningkatkan pergerakan sendi pada orang yang mengalami radang sendi.

4. Mengurangi stres
Terapi pijat diketahui dapat membantu tubuh untuk meningkatkan empat jenis
hormon yang menimbulkan perasaan bahagia, yaitu serotonin, dopamin, endorphin,
dan oksitoksin. Peningkatan hormon-hormon tersebut, tentu dapat membuat tubuh
menjadi lebih rileks sehingga stress yang dirasakan sebelumnya pun akan berkurang.

5. Memperbaiki kualitas tidur


Pijat yang dilakukan secara rutin terbukti dapat menurunkan tingkat depresi dan rasa
cemas serta meningkatkan kualitas tidur. Hal ini karena pijat dapat memicu pelepasan
hormon serotonin, hormon yang dapat menimbulkan rasa tenang. Terapi pijat juga
telah terbukti bermanfaat tak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan
remaja.

6. Merangsang pembentukan jaringan otot


Kelumpuhan, stroke, atrofi otot, atau multiple sclerosis adalah beberapa jenis kondisi
yang dapat menyebabkan menyusutnya jaringan otot. Untuk merangsang kembali
pembentukan jaringan otot yang menyusut tersebut, terapi pijat bisa dilakukan
sebagai terapi tambahan pada penderita kondisi tersebut. Selain itu, penelitian juga
menyatakan bahwa terapi pijat bermanfaat untuk meringankan gejala akibat kondisi
tertentu, seperti gangguan pencernaan dan saraf, cedera otot, insomnia, dan nyeri
sendi. Selain beberapa hal di atas, terapi pijat dapat menjadi sarana relaksasi dan
mengurangi gejala atau efek samping pengobatan kanker. Pijat juga dapat
membangun sistem kekebalan tubuh, meredakan nyeri, bengkak, kelelahan, dan rasa
mual.
 Risiko Terapi Pijat
Meski memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, terapi pijat juga bisa
mendatangkan risiko, terutama bila tidak dilakukan oleh terapis profesional. Berikut
ini adalah beberapa risikonya:

1. Patah tulang
2. Pergeseran tulang atau dislokasi
3. Lebam atau memar
4. Gangguan saraf
5. Kesemutan
6. Perdarahan dalam
7. Reaksi alergi terhadap minyak atau losion pijat
8. Berbagai risiko di atas akan lebih memungkinkan terjadi pada orang dengan
kondisi kesehatan tertentu, seperti:
a. Patah tulang
b. Osteoporosis
c. Deep vein thrombosis (DVT), yaitu kondisi saat terjadi penggumpalan
darah di bagian dalam tubuh
d. Gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
e. Luka bakar atau luka yang belum sembuh sempurna
f. Trombositopenia atau kekurangan trombosit dalam darah

Oleh karena itu, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan
dulu ke dokter sebelum melakukan terapi pijat.

 Beberapa Tips untuk Mendapatkan Terapi Pijat dengan Aman


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terapi pijat bisa menjadi lebih berisiko jika
tidak dijalankan oleh terapis terlatih. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda
lakukan untuk meminimalkan risiko dari terapi pijat:

1. Beri tahu terapis bila sedang memiliki kondisi tertentu, seperti hamil,
menderita penyakit, atau memiliki luka fisik. Selain itu, informasikan juga
riwayat penyakit yang pernah diderita.
2. Pastikan terapis yang digunakan memiliki sertifikat atau telah melalui
berbagai pelatihan. Anda pun bisa menanyakan jaminan apa yang dapat
diberikan bila terjadi efek samping tertentu setelah dipijat.
3. Beri tahu terapis terkait tujuan Anda ingin mendapat pijatan. Apakah sekadar
relaksasi atau untuk menangani penyakit tertentu.
4. Jangan ragu meminta terapis meringankan pijatannya, bila pijatan dirasa
terlalu keras.
5. Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu, pastikan bahwa
losion atau minyak yang dipakai untuk memijat tidak mengandung bahan-
bahan tersebut.
6. Terapi pijat bisa dilakukan sebagai salah satu bentuk relaksasi untuk
melepaskan ketegangan dan stres. Selain itu, terapi ini juga bisa meredakan
nyeri. Meski begitu, terapi pijat tidak bisa menggantikan pengobatan medis,
terlebih untuk keluhan atau nyeri yang cukup parah.
7. Apabila keluhan yang Anda rasakan tak kunjung membaik atau justru
semakin parah setelah terapi pijat, sebaiknya segera periksakan ke dokter
untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

REFERENSI :
Chou, et al. NCBI (2017). Nonpharmacologic Therapies for Low Back Pain: A
Systematic Review for an American College of Physicians Clinical Practice
Guideline. Annals of Internal Medicine, 166 (7), pp. 493–505.

Mayo Clinic (2021). Healthy Lifestyle. Massage: Get in touch with its many benefits.

Anda mungkin juga menyukai