Pijat ala Swedia – Dinilai sebagai salah satu yang jenis paling populer, teknik ini
melibatkan pukulan yang lama dan menyeluruh, remasan pada otot, serta tekanan yang
dilakukan dengan ritme tertentu untuk menghilangkan stres dan sebagai sarana pelemasan
otot.
Pijat ala Shiatsu – Juga merupakan jenis yang cukup umum, teknik ini menggabungkan
penekanan jari dengan peregangan yang lembut untuk melancarkan aliran darah dan
menghilangkan stres.
Pijat ala Thailand – Jeni pijat ini memanfaatkan peregangan dan gerakan menyerupai
yoga untuk membuat seluruh bagian tubuh Anda bekerja sehingga Anda akan menjadi
lebih bersemangat.
Terapi Titik picu – Teknik ini menggunakan perputaran tekanan yang terpusat untuk
meredakan nyeri pada area titik picu atau area sasaran.
Pijat Jaringan Dalam – Teknik ini mirip dengan teknik ala Swedia, namun teknik ini
melibatkan tekanan yang dalam terhadap area sasaran sehingga dapat meninggalkan nyeri
untuk beberapa hari.
Pijat Olahraga – Teknik ini, yang khusus dirancang bagi mereka yang aktif secara fisik,
menggabungkan berbagai teknik pijat dan fokus terhadap area tubuh tertentu. Teknik ini
membantu para atlit untuk mempersiapkan diri sebelum pertandingan dan untuk
mencegah atau mengatasi cedera.
Pijat Refleksi – Pada teknik pijat ini, tekanan diberikan pada area tertentu di tangan dan
kaki untuk mengenali beberapa kondisi, untuk meredakan stres, dan sebagai sarana
pemulihan.
Pijat Batu Panas – Pada teknik ini, terapis pijat akan menaruh batu yang telah
dihangatkan pada bagian tubuh tertentu untuk meredakan nyeri dan mengistirahatkan otot
yang tegang.
Pijat Prenatal – teknik ini merupakan pilihan terapi terbaik bagi wanita hamil. Teknik
ini digunakan berdasarkan keinginan dan kebutuhan pasien.
Pijat Terapi Neuromuskular (otot dan saraf)– Teknik pijat ini lebih rumit dan
melibatkan penggunaan jaringan dan saraf utama yang dianggap sebagai sumber nyeri
kronis.
Teknik-teknik pijat yang disebutkan di atas tidak hanya menawarkan pemulihan tapi juga
terbukti dapat mengatasi beberapa kondisi kesehatan dan fisik tertentu. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa teknik pijat memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:
Meredakan nyeri kronis yang disebabkan oleh radang sendi reumatoid, radang tulang
(osteoartritis), fibromialgia, dan nyeri yang berhubungan dengan melahirkan
Membantu para penderita kanker untuk meredakan nyeri, beristirahat, dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh mereka
Mengurangi depresi dan kecemasan pada pasien penyakit mental
Memberi kemajuan pada anak yang menderita autisme
Menawarkan kualitas hidup yang lebih baik dan mennormalkan kadar gula darah pada
penderita diabetes
Meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita asma
Mengurangi rasa cemas dan nyeri pada pasien bedah jantung
Membantu meredakan sakit kepala kronis dan sakit kepala sebelah (migren)
Meredakan nyeri sendi temporomandibular (rahang bawah dengan sisi depan telinga kiri
dan kanan)
Mengurangi gangguan sulit tidur (insomnia) yang disebabkan oleh stres
Meningkatkan fungsi pencernaan dan membantu mengatasi kelainan pencernaan
Terapis pijat harus memperhatikan kondisi kesehatan pasien dengan gangguan kesehatan
tertentu. Sebagai contoh, pijat jaringan dalam tidak dapat dilakukan terhadap pasien yang tengah
mengkonsumsi obat anti beku darah, mereka dengan gangguan pendarahan dan mereka dengan
jumlah platelet darah yang rendah. Tekanan yang intensif juga tidak dapat dilakukan pada area
tumor, cedera, atau luka, kecuali telah disetujui oleh dokter. Mereka yang menderita keropos
tulang (osteoporosis) yang parah, kekurangan zat beku darah (trombositopenia), dan trombosis
(pembekuan) pembuluh darah yang dalam juga sangat tidak dianjurkan untuk mendapatkan
pijatan.
Yang paling penting, terapi pijat tidak dapat dianggap sebagai pengganti dari tindakan perawatan
tradisional. Jika Anda menderita kondisi kesehatan, maka penting pagi Anda untuk membahas
mengenai kondisi Anda dengan dokter Anda untuk menentukan apakah terapi pijat sesuai untuk
Anda atau tidak.
Penting bagi Anda untuk memilih terapis pijat yang terlatih dan berpengalaman. Untuk dapat
mendapatkan izin, seorang terapis pijat harus menyelesaikan program pendidikan lanjutan,
mengikuti pelatihan terapi dan paling tidak memiliki paling tidak 50 jam pengalaman dan
pembelajaran. Standar dan syarat pelatihan berbeda-beda di setiap negara dan daerah.
Referensi: