Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Terapi Pijat


Terapi masase dari masa ke masa terus mangalami perkembangan, sehingga turut
pula mempengaruhi dari pengertian terapi masase itu sendiri.
Dalam klasifikasi terapi komplementer menurut Permenkes RI, Nomor :
1109/Menkes/Per/2007, terapi pijat masuk dalam klasifikasi terapi dengan cara
penyembuhan manual, sedangkan menurut NCCAM (2008), terapi masase masuk dalam
klasifikasi Terapi manifulatif dan berbasiskan tubuh (Manipulaitve and Body-based
Methods), dimana terapi masase dikelompokkan bersama terapi kedokteran chiropractic,
terapi kranioskral dan Latihan tubuh rolfing. Terapi manifulatif dan berbasiskan tubuh
adalah Terapi berdasarkan manipulasi atau menggerakkan satu atau lebih bagian tubuh
Banyak praktisi yang mendefinisikan tentang terapi masase, Berder (2007)Pijat
adalah terapi yang bersifat holistic, merupakan bentuk perawatan kesehatan yang paling
kuno.
Pijat adalah sebuah treatment preventive yang penting untuk mempertahankan
kesehatan dan kebugaran, merupakan seni penyembuhan kuno yang mampu memberikan
banyak manfaat bagi semua sistem tubuh (Hadibroto,dkk).
Sedangkan menurut Fundamental of Nursing (2002).Terapi pijat adalah pijat yang
ditawarkan dengan tujuan mendapatkan manfaat terapeutik, baik secara fisik maupun
psikologis.
Terapi pijat bukan hanya sebagai terapi yang tanpa berlandaskan aspek keilmuan
tetapi dalam kedokteran konvensional terapi masase telah diakui dan dimanfaatkan dalam
terapi pengobatan, baik di pusat – pusat rehabilitasi maupun unit pelayanan intensif (ICU)
untuk menangani keluhan pada anak – anak (termasuk penyandang autisme), manula, bayi
dalam incubator, pasien kanker, AIDS, sakit jantung, dan stroke.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terapi masase
merupakan suatu bentuk terapi penyembuhan berbagai penyakit yang bersifat holistic,
utama dalam hal treatment preventive yang bermanfaat bagi semua sistem tubuh, baik
secara fisik maupun psikologis dengan berlandas pada konsep keilmuan.
B. Jenis – Jenis Terapi Pijat
Dalam aplikasinya terdapat beberapa jenis terapi pijat, jenis terapi pijat yang
digunakan oleh para terapis tergantung dari tujuan yang ingin dicapai, meskipun secara
umum berbagai jenis terapi pijat tersebut memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.
Adapun jenis – jenis terapi pijat yaitu (Becker) :
1. Pijat Relaksasi
Cara pemijatan yang lembut dan „mengalir‟ untuk menimbulkan efek
relaksasi, meningkatkan dan memperbaiki sirkulasi, serta rentang gerak tubuh.Selain
itu dapat pula untuk mengatasi ketegangan otot – otot.
2. Pijat Pengobatan
Tindakan perawat yang membantu pemulihan fungsi jaringan lunak yang
terluka atau cedera (otot, tendon, ligament). Tindakan ini mungkin melibatkan
berbagai jenis pijat dan rangkaian tindakan fisik yang lain. Sebagai tambahan, pasien
juga diminta mengerjakan beberapa latihan sendiri di rumah, untuk membantu proses
penyembuhan.
3. Pijat Olahraga
Mengkombinasikan berbagai teknik pijat untuk menigkatkan perfroma
olahraga dan pemulihan akibat cedera karena olahraga.
4. Pijat Aromaterapi
Memadukan unsure terapeutik dari minyak esensial dengan teknik pemijatan
khusus, untuk pengobatan, meningkatkan kesehatan, dan kesejahteraan secara umum.
5. Refleksiologi
Teknik pemijatan dengan menggunakan tekanan jari – jari pada titik – titik
refleksi di kaki, untuk membantu keseimbangan energy di dalam tubuh.
6. Pijat Oriental
Untuk pengobatan : pemijatan berdasar sistem oriental seperti akupresur,
shiatsu, dan tui na. Pemijatan dilakukan sepanjang garis meridian untuk
menyeimbangkan energy dalam tubuh.
C. Manfaat Dan Konsep Keilmuan Terapi Pijat

Terapi masase adalah terapi yang bersifat holistic, dapat pula dikatakan sebagai
suatu seni dalam proses penyembuhan, manfaat pijat bukan hanya terasa pada tubuh
tetapi juga pada pikiran dan jiwa.
Pijat melancarkan peredaran darah dan aliran getah bening.Efek langsung yang
bersifat mekanis dari tekanan secara berirama dan gerakan – gerakan yang digunakan
dalam pijat dapat meningkatkan aliran darah.Rangsangan yang ditimbulkan terhadap
reseptor saraf juga mengakibatkan pembuluh darah melebar secara refleks sehingga aliran
darah dapat mengalir dengan lancar yang tentunya berdampak baik bagi kesehatan.
Pijat mampu mengurangi stress, menimbulkan relaksasi, memperbaiki sistem
imunitas, dan meningkatkan kualitas hidup secara umum.
Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dr Andrew Weil seorang peneliti
dari University of Arizona College of Medicine. Yang dimuat dalam public education site
Associated Bodywork dan Pijat Professionals.(2010) menunjukkan bahwa terapi pijat
dapat menawarkan berbagai manfaat sehat, terutama bagi orang-orang dengan stres atau
kecemasan yang signifikan, otot tegang, atau osteoarthritis. Terapi pijat bisa
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi sekaligus mengurangi
denyut jantung dan tekanan darah, meningkatkan kadar endorfin dan serotonin (obat
penghilang rasa sakit alami tubuh dan regulator suasana hati), dan menurunkan kadar
hormon stres, Studi juga menunjukkan bahwa terapi pijat dapat membantu mencegah atau
mengelola beberapa efek samping dan komplikasi yang biasa dialami oleh penderita
kanker.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada pasien yang menjalani perawatan untuk
kanker. Ketika diberi pijat, peserta studi di University of Texas MD Anderson Cancer
Center di Houston menunjukkan peningkatan relaksasi pada pasien, tidur lebih baik, dan
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, bersama dengan bantuan dari kelelahan, sakit,
kecemasan, dan mual.
Mekanisme Terapi Pijat
Pemijatan (teknik pijat)

Rangsangan padaReseptor Rangsangan pada otot


saraf

Pembuluh darah melebar,


Kadar endorphin dan serotonin Kontraksai dan relaksasi
meningkat

Aliran darah pada sistem


organ mengalir lancar dan Mengendurkan dan
menurunkan hormone meregangkan otot
adrenalin

Mengurangi ketegangan
Suplai nutrisi ke jaringan otot dan kram
tercukupi, timbul efek
relaksasi dan meningkatkan

Kelelahan dan Menghancurkan produk


ketegangan pada otot yang bersifat toksik
berkurang

17
Bagan 3.1. Mekanisme Terapi Pijat
Sesuai dengan definisi dari terapi masase yang memilki manfaat bagi sistem tubuh,
maka manfaat dari terapi masase dapat dirinci sebagai berikut :
1. Sistem Syaraf
Sistem syaraf sangat dipengaruhi oleh aplikasi pijat.Efek pijat terasa sangat
nyaman dan sedative, serta mampu mengurangi iritabilitas syaraf. Gangguan –
gangguan seperti insomnia, ketegangan, sakit kepala dan kondisi – kondisi lain
yang diakibatkan oleh stres. Efek pijat dalam syaraf mampu memberikan
rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah dan kelenjar yang
diatur oleh otot – otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang
mengalam kelelahan atau merasa lemas.
2. Sistem Otot
Otot membutuhkan keseimbangan dalam kondisi rileks atau ketika
mengalami kontraksi.Beberapa gerakan pijat mampu mengendurkan dan
meregangkan otot dan jaringan – jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi
ketegangan otot dan kram.
Ketika otot berkontraksi, produk – produk yang bersifat toksik akan
dihancurkan dan dibuang. Gerakan lain akan menghasilkan kontraksi otot sehingga
menghasilkan irama gerakan otot yang ritmis. Kelelahan dan ketegangan pada otot
karena aktivitas yang berlebihan dan akibat penumpukan substansi toksik di otot
bisa dikurangi dengan kontraksi dan relaksasi otot.
3. Sistem Rangka
Tulang dipengaruhi secara tidak langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi
darah dan aliran lympe di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam
tulang – tulang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh
kondisi – kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan
kemudahan dalam bergerak.
4. Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan sumbatan yang menimbulkan tekanan pada arteri
dan vena, sehingga memperlancar aliran darah yang mengalir dalam sistem,
sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya masalah pada sirkulasi dan jantung.

18
5. Sistem Limpe
Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan substasni yang bersifat toksik
dalam tubuh yang menerima tekanan akan menghilang. Ketika terjadi cedera,
seringkalai muncul oedema yang akan menghambat aliran lympe. Masase bisa
mengosongkan pembuluh lympe dan menghilangkan oedema. Jika cairan tersebut
tidak dialirkan ke pembuluh lympe, maka ia akan menjadi cairan semi padat dan
tidak bisa mengalir ke pembuluh lympe. Oleh karena itu ia akan melekat pada
jaringan – jaringan yang ada di sekitarnya (otot, tulang, tendon, dan ligament) dan
membentuk adhesi, jika adhesi terbentuk maka gerakan dari ekstremitas akan
terganggu.
6. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan akan memberikan respon ketika terjadi penigkatan
aktivitas dalam paru – paru karena pijat. Ketika treatment tersebut terus dilanjutkan,
maka pernapasan menjadi lambat dan dalam.Lendir dan sekresi bronchial juga bisa
didorong keluar dari paru – paru dengan gerakan perkusi pada punggung dan di atas
paru – paru, dalam istilah keperawatan dikenal dengan sebutan postural drainage.
7. Sistem Integumen
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat dari pijat. Keringat dan
kelenjar sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga meningkatkan fungsi
mereka dan memastikan pengeluaran produk – produk toksik. Ketika kulit mati
terbuang, maka pori – pori akan tetap terbuka sehingga respirasi, fleksibilitas dan
elastisitas kulit meningkat. Kondisi dan tekstur kulit juga mengalami perbaikan.
8. Sistem Pencernaan
Terapi masase mampu meningkatkan aktivitas peristaltic dalam colon,
sehingga mampu untuk meningkatkan respon untuk defikasi.Pijat mampu
memperkuat dinding otot dari abdomen, dan merangsang sekresi sisa pencernaan
dari hati, pancreas, dan usus.Selain memperlancar pencernaan dalam memproses
makanan, pijat juga bisa meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.
9. Sistem Urinary
Penggunaan pijat abdominal dan punggung mampu meningkatkan aktivitas
ginjal sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan mengurangi retensi cairan.

19
10. Sistem Reproduksi
Pijat abdominal dan punggung bisa membantu mengurangi masalah
menstruasi, seperti periode rasa sakit, menstruasi yang tidak teratur, PMS (post
menstrual syndrome), dan gejala – gejala menopause.

D. Implementasi Terapi Pijat


1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan terapi
pijat, hal ini tak lepas dari efek yang diharapkan dari terapi pijat, sangat tergantung
dari kesiapan dalam mempersiapkan tahap persiapan.
Empat hal yang harus dipersiapkan dalam tahap persiapan yaitu :
a. Ruangan/Tempat
Penting untuk memperhatikan ruangan tempat atau ruangan dimana
terapi pijat itu dilakukan, pada klien yang mendapat terapi di klinik perawatan
ataupun di ruang perawatan VIP, tentunya hambatan yang ditemui tidak
terlalu besar akan tetapi pada klien yang dirawat di ruang perawatan bangsal,
hal ini tentunya akan mengalami sedikit kesulitan. Akan tetapi pada
prinsipnya ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1) Damai dan Tenang
Pastikan bahwa waktu yang dipilih saat pemijatan, tidak pada saat
waktu istirahat klien, matikan telepon serta beritahu keluarga agar tidak
terlalu banyak di ruang pemijatan, ciptakan ruangan setenang dan
seprivasi mungkin.Selain itu dapat pula menggunakan music yang dapat
membuat klien tenang dengan menanyakan terlebih dahulu kepada
klien, hal ini dikarenakan beberapa orang lebih suka kondisi yang sunyi.
2) Kehangatan
Ruangan yang digunakan haruslah hangat dan tidak boleh terlalu
panas serta memiliki ventilasi, selain itu ruangan juga tidak boleh
terlalu dingin, karena hal tersebut akan menghilangkan efek relaksasi
yang diaharapka dari terapi pijat.

20
3) Pencahayaan
Pencahayaan yang lembu dan temaram akan menciptakan suasana
yang ideal. Sinar terang yang langsung mengenai wajah tidak akan
menghasilkan suasana yang nyaman. Untuk pilihan warna lampu dapat
digunakan warna merah muda, hijau, biru, coklat atau biru muda.
4) Warna
Warna terapeutis untuk ruangan adalah warna – warna pastel,
seperti merah muda, biru, hijau, dekorasi serta perlengkapan seperti
handuk juga dapat menggunakan warna yang terapeutik. Warna merah
mencolok cenderung akan menciptakan rasa marah dan gelisah.
5) Dekorasi
Bunga segar akan sangat membantu dalam mengharumkan
ruangan, dapat pula digunakan minyak esensial sebagai aromaterapi.
Beberapa terapis menggunakan bebatuan yang memiliki aromaterapis
seperti, Rose quartz, dan amethyst yang diyakini berguna untuk
menyerap negativitas fisik dan emosional.
b. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam terapi pijat tergantung dari terapis itu
sendiri, penggunaan metode pijat yang berbeda tanpa mengurangi konsep
keilmuan dan efek terapeutik menyebabkan alat yang digunakan juga
berbeda, tetapi pada dasarnya alat yang diguanakan yaitu alas pijat, bantal,
selimut, handuk, lotion atau minyak esensial.
Dengan memperhatikan kondisi klien, pijat dapat dilakukan di atas
lantai dengan permukaan yang keras tetapi dengan bantal yang nyaman.
Letakkan sebuah busa yang tebal dan lebar atau dua hingga tiga selimut
yang tebal di atas lantai. Gunakan tiga atau bantal saat memijat.
Penggunaan lotion ataupun minyak sebagai media dalam pemijatan
akan mencegah terjadinya abrasi pada kulit, proses pemijatan akan menjadi
lebih mudah, selain itu beberapa jenis minyak akan membuat kulit menjadi
halus dan lunak serta memiliki efek terapeutik bagi tubuh baik itu melalui

21
aroma yang ia timbulkan maupun kandungan dari minyak itu sendiri.
Gunakan minyak secukupnya jangan terlalu berlebihan.
Sangat penting untuk menanyakan kepada klien saat akan menggunakan
lotion atau minyak esensial, hal ini dikarenakan beberapa klien belum tentu
menyukai aroma ataupun respon alergi dari minyak tersebut.
Tempatkan posisi peralatan tersebut pada tempat sesuai dan mudah
untuk dijangkau oleh terapis serta tidak mengganggu proses terapi.
c. Klien
Sebelum melakukan pemijatan sangat penting bagi terapis untuk
memastikan klien dalam kondisi yang tepat untuk dilakukan pemijatan.
Terapis atau perawat dapat mengetahui hal tersebut melalui proses pengkajian
yaitu pada tahap pengkajian fisik berupa inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi, serta memeriksa tanda – tanda vital, dan riwayat penyakit klien.
Terapi pijat tidak boleh dilakukan pada klien dengan :
1) Suhu tinggi/Hipertermi
Teknik pijat akan membuang atau menghancurkan benda - benda
toksik yang ada dalam tubuh, pada kondisi tubuh mengalami hipertermi
hal ini justru akan memperparah kondisi hipertermi tersebut, untuk itu
pada kondisi klien yang mengalami hipertermi, sebelum dilakukan
pemijatan hipertermi klien harus terlebih dahulu diturunkan.
2) Penyakit yang menyebabkan infeksi atau menular
Pada kondisi klien yang memiliki penyakit menular terutama
melalui kontak kulit, terapi pijat sebisa mungkin untuk dihindari, dan
dapat menggunakan jenis terapi komplementer yang lain
3) Peradangan
Pijat menimbulkan kontraindikasi pada area dimana terdapat sepsis
seperti bisul ataupun radang, pada beberapa contoh peradangan seperti
phlebitis pemijatan sangat tidak dianjurkan hal ini dikarenakan pada
phlebitisakan terbentuk thrombus di vena, hal itu sangat beresiko karena
pemijatan yang tidak tepat menyebabkan thrombus tersebut berpindah

22
dan menutupi pembuluh darah. Selain itu organ – organ yang
mengalami peradangan juga tidak boleh dipijat
4) Penyakit
Sebaiknya tidak memijat klien yg memiliki riwayat penyakit
jantung, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal, karena dalam kondisi
sirkulasi darah yang meningkat dapat membahayakan.
Pada klien dengan kanker, hindari area di mana dilakukan
radioterapi, selama dua minggu setelah perawatan terakhir.
5) Bekas luka atau post-op
Pada bekas luka yang masih baru, hal tersebut akan dapat
memperparah atau memperlabat proses penyembuhan jaringan yang
luka.
6) Area abdomen selama kehamilan
Diperlukan teknik pijat khusus dalam melakukan pemijatan selama
kehamilan, pada daerah punggung dan perut terapi pijat yang diberikan
haruslah berupa pijat ringan, hal tersebut akan semakin beresiko apabila
klien pernah mengalami keguguran.
7) Bengkak dan rasa sakit tanpa sebab
Meskipun tidak begitu mengkhawatirkan, tetapi pada kondisi klien
yang seperti itu, sangat penting untuk berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain, agar lebih memastikan bahwaterapi pijat dapat diberikan
pada klien tersebut.
Jangan pernah melakukan pijat dimana ada tumor.
8) Obat – obatan
Terapi pijat tidak boleh diberikan pada klien yang baru mendapat
suntikan cortisone, daerah yang mendapat suntikan, tidak boleh dipijat
karena tekanan pada otot dengan cortisone di dalamnya akan membuat
jaringan tersebut terputus, sebaiknya tunggu kira – kira sampai enam
atau delapan minggu untuk mendapatkan terapi pijat.
Kulit pada pasien – pasien yang sedang menjalani pengobatan
tertentu seperti steroid dan obat – obat yang bertujuan untuk

23
mengentalkan darah akan menjadi tipis dan mudah sobek, pada kasus –
kasus tersebut yang diperlukan hanyalah pijat ringan.
Setelah data – data klien didapatkan melalui pengkajian dan tidak ada
kontraindikasi pada klien maka terapi pijat pada klien sudah dapat dilakukan.
d. Perawat /Terapis
Sebelum melakukan terapi pijat perawat tentunya harus mempersiapkan
diri terlebih dahulu, baik dalam hal kemampuan melakukan terapi maupun
atribut yang digunakan oleh perawat.
Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar serta menyerap keringat,
jangan menggunakan perhiasan berupa cincin, gelang dan jam
tangan.Pastikan bahwa kuku dalam keadaan bersih dan tidak panjang.
Sebelum melakukan pemijatan perawat harus mencuci tangan dengan
teknik aseptic.
Seorang perawat yang harus memahami beberapa teknik pijat yaitu :
1) Effleurage
Effleurage atau usapan adalah salah satu gerakan utama dalam pijat
dan dapat dilakukan di bagian tubuh manapun.Effleurage memudahkan
pemijat untuk menggosokkan minyak secara merata di atas permukaan
kulit klien.Gunakan kedua telapak tangan, telapak tangan harus selalu
bersentuhan dengan tubuh, gerakan bersifat ritmis dari atas ke bawah
menuju titik awal dengan sentuhan ringan.Pertahankan gerakan tersebut
dan dindari gerakan yang kasar.
Tekanan bisa ringan ataupun berat tergantung pada efek yang
diinginkan, pada beberapa area yang idak terlalu lebar seperti muka,
dapat menggunakan sarung tangan.

24
Gambar 3.1. Effleurage pada punggung
Manfaat dari effleurage yaitu :
a) Menimbulkan efek nyaman dan rileks
b) Usapan membuat terapis semakin memahami jumlah tekanan yang
akan diberikan
c) Menjadi penghubung antara satu teknik dengan teknik lainnya
d) Jika dilakukan dengan lambat akan menimbulkan efek sedative dan
secara khusus akan bermanfaat untuk melemaskan syaraf – syaraf.
Stress dan ketegangan juga bisa dikurangi, menyembuhkan sakit
kepala dan mengatasi insomnia.
e) Usapan dingin dapat membangkitkan, memulihkan dan merangsang
sistem syaraf pusat.
f) Jaringan tubuh menjadi hangat sehingga akan memperbaiki
sirkulasi darah.
2) Friksi
Gerakan friksi umumnya menggunakan lingkaran ibu jari.Otot
digerakkan berlawanan dari tulang dengan gerakan sirkular dari
lingkaran ibu jari. Pada posisi berdiri dengan lutut ditekuk di atas area
yanag akan dipijat, gunakan berat badan untuk melakukan penetrasi,
akan sangat efektif jika dilakukan di kedua sisi punggung.

25
Gambar. 3.2 Friksi area punggung
Manfaat dari friksi yaitu :
a) Untuk melancarkan simpul syaraf dan nodula yang terbentuk dalam
tubuh karena stress dan tekanan karena aktivitas sehari – hari anda
b) Tekanan yang ditimbulkan membantu dalam menghilangkan
endapan lemak.
c) Efektif dilakukan di sekitar bekas luka yang telah aman, hal ini
untuk menghilangkan adhesi serta dapat pula digunakan untuk
memijat di sekitar tonjolan tulang seperti patella.
d) Mampu meningkatkan suhu tubuh karena terjadinya peningkatan
suhu tubuh karena terjadinya peningkatan aktivitas selular dan
melancarkan aliran darah yang berefek analgesia temporer (pereda
sakit)
3) Petrissage
Dapat diartikan sebagai remasan, dibagi menjadi empat, yaitu
picking-up, wringing, squeezing dan rolling.Adalah sebuah gerakan
kuat yang memungkinkan anda untuk memijat otot, dapat dilakukan
pada tiap bagian tubuh kecuali wajah, efektif dilakukan pada area – area
seperti pingang dan betis. Dalam Picking-up, letakkan tangan sejajar
pada bagian yang akan dipijat dan genggam kuat otot yang akan dipijat

26
dengan menggunakan satu atau dengan kedua tangan, kemudian
tariklah sejauh mungkin dari tulang.
Setelah melakukan picking-up, maka dilanjutkan dengan meremas
(squeeze) dengan lembut. Squeeze efektif untuk mengatasi otot yang
kejang, setelah itu lakukan roll atau memutar otor terseebut ke arah jari
tangan atau memutar otot mengarah ke ibu jari.
Wringin adalah kombinasi dari picking-up dengan menambahkan
pelintiran, otot dipegang dan kemudian ditarik dan dipelintir, seperti
sedang memelintir handuk.

Gambar. 3.3 Pettrisage


Manfaat dari petrissage adalah
a) Menghilangkan sumbatan pada vena dan aliran lympe sehingga
aliran darah yang membawa nutrisi menjadi lancar.
b) Menghilangkan toksik pada bagian jaringan yang lebih dalam.
c) Efektif dalam menghancurkan endapan – endapan lemak di sekitar
betis, dan bahu.
d) Membantu dalam mencegah ketegangan otot setelah olahraga dan
bisa mengatasi kejang otot.

27
4) Perkusi/tapotement
Serangkaian tindakan memijat ringan yang dilakukan dengan
tangan secara bergantian dengan cepat.pijatan perkusi yang utama yaitu
cupping, hacking, flicking, beating, dan pounding.
Cupping dilakukan dengan telapak tangan menghadap ke bawah
sehingga membentuk sebuah kurva cekung, lakukan hal tersebut dengan
cepat.
Hacking dilakukan dengan menggunakan bagian pinggir telapak
tangan di mana telapak tangan saling menghadap satu sama lain dan ibu
jari menunjuk ke atas.Kibaskan kedua tangan secara berirama ke atas
dan ke bawah secara cepat.
Flicking adalah gerakan yang serupa dengan hacking, akan tetapi
memiliki gerakan yang lebih ringan dan lembut, gunankan sebagian dari
jari kelingking tanpa seluruh bagian telapak tangan seperti halnya pada
hacking.
Gerakan beating dan pounding dilakukan dengan kedua tangan
dalam posisi tertutup di mana jari – jari tangan kiri anda menyatu
dengan jari tangan kanan.Beating dilakukan dengan batas luar dari jari
– jari yang tertutup sedangkan dalam pounding menggunakan telapak

28
jangan. Jari – jari yang tertutup tersebut digerakkan dengan cepat

Gambar. 3.4. Cupping area pinggir punggung

Gambar. 3.5. Hacking area pinggir punggung


Manfaat dari perkusi adalah :
a) Berguna sebagai pemanasan bagi atler yang akan bertanding
b) Memperlancar sirkulasi pembuluh darah
c) Melepaskan lendir pada sumbatan jalan napas
d) Merangsang otot untuk berkontraksi, sehingga mampu untuk
mengencangkan otot.
e) Perkusi yang lembut pada abdomen mampu meningkatkan gerak
peristaltic usus sehingga dapat untuk mengatasi konstipasi.
5) Vibarasi
Vibrasi adalah sebuah gerakan bergetar yang lembut, dilakukan
dengan menggunakan tangan atau jari – jari, selain itu pada area yang
lebih luas goyangan dapat dilakukan dengan lebih kuat.
Letakkan permukaan telapak tangan pada area yang akan di pijat,
getarkan seluruh area otot dengan cepat, pada vibrasi yang lembut dapat
digunakan ujung jari – jari tangan, di bagian tulang belakang.

29
Manfaat dari vibrasi yaitu :
a) Mengembalikan dan menjaga fungsi syaraf dan otot selama
dilakukan di sepanjang rentang syaraf. Berguna pada kasus di mana
terjadi kelumpuhan atau hilangnya kekuatan syaraf
b) Pada area abdominal dapat digunakan untuk memperlancar
pencernaan dan menghilangkan kembung
c) Pada area dada, berguna untuk mengatasi masalah – masalah
pernapasan, dalam hal ini seringkali dikombinasikan dengan
gerakan perkusi.

Setelah semua tahap pada tahap persiapan yang meliputi ruangan,


peralatan, klien, dan perawat telah dilaksanakan maka tahap kerja atau
pelaksanaan terapi pijat dapat dilakukan.
2. Tahap kerja
Pada tahap kerja, hal terpenting yang harus dilakukan oleh perawat yaitu
menjelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan, hal ini agar terbangun hubungan
saling percaya yang lebih erat di antara klien dan perawat, sehingga klien menjadi
lebih tenang dan rilek.
Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, manfaat dari terapi
pijat mencakup dari beberapa sistem tubuh, salah satunya sistem reproduksi. Salah
satu keluhan yang seringkali dialami wanita pada sistem ini adalah PMS
(premenstrual syndrome). Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi gejala
yang terjadi sebelum haid dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi serta
dialami oleh banyak wanita sebelum awitan setiap siklus menstruasi (Brunner dan
Suddarth, 2001).Gejala yang timbul dapat berupa gejala fisik seperti nyeri, rasa
tidak nyaman maupun gejala emosional berupa depresi, cemas dan suka marah.
Dengan melakukan pengkajian pada tahap persiapan dan didapatkan bahwa
klien mengalami premenstrual sindrom, maka pada tahap kerja, pijat punggung, dan
telapak kaki merupakan pilihan dalam mengatasi masalah tersebut,

30
Adapun proses pemijatan yang dilakukan yaitu :
a. Jelaskan prosedur tindakan
Dengan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan maka akan
menyebabkan klien rileks.
b. Anjurkan dan bantu klien untuk melepaskan pakaian serta gunakan kain
untuk menutup bagian tubuh klien.
Hal ini dilakukan agar memudahkan perawat pada saat pemijatan, seperti
memudahkan pemberian lotion pada tubuh sehingga merata.
Lakukan langkah ini dengan hati – hati, sehingga tidak menimbulkan
kesan yang negative, serta mengurangi kepercayaan klien pada perawat.
c. Atur posisi klien
Anjurkan klien untuk berbaring pada alas pemijatan yang telah disiapkan,
klien berbaring dengan posisi condong ke depan di mana ada satu bantal di
bawah kaki untuk mencegah gesekan antara ujung jari kaki dengan alas atau
tempat tidur, kemudian satu bantal lagi di kepala dan bahu serta bantal ketiga
di bawah perut jika memang diperlukan. Posisi ini akan dirasakan nyaman
oleh klien, karena pada posisi ini semua otot tubuh menjadi rileks.

Gambar.3.6. Prone Position

Jika pada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan, maka klien dapat
berbaring dengan posisi miring. Lengan klien sebisa mungkin untuk ada di
sisinya, kepala bisa menoleh ke samping, tetapi jika itu menyakitkan, maka

31
tangan dapat diletakkan di atas kening, tutup bagian bawah tubuh dengan
selimu.
d. Mengoleskan lotion
Oleskan lotion atau minyak essensil pada tempat yang akan dipijat,
secara rasional hal ini akan melembabkan dan melicinkan kulit sehingga tidak
terjadi iritasi selain itu kandungang yang terdapat pada lotion ataupun minyak
esensial akan memberikan efek terapeutik pada tubuh.
e. Mengusap seluruh bagian punggung
Posisikan diri di samping klien.Letakkan kedua tangan di punggung
bawah, satu tangan berada pada satu sisi tulang punggung, jari – jari
mengarah ke kepala dan lakukan usapan ke atas menuju ke leher.Ketika
tangan mencapai bagian atas punggung, maka lakukan usapan melebar ke
bahu, kembalilah ke posis asal dengan meluncurkan tangan ke bawah tanpa
tekanan. Lakukan gerakan ini beberapa kali untuk merangsang timbulnya
efek relaksasi
f. Melateralkan usapan keseluruh bagian punggung
Letakkan kedua telapak tangan dengan ujung telapak tangan saling
menghadap dan lakukan usapan keluar, lakukan secara perlahan dan
bergeraklah ke atas sehingga semua area punggung terkena pijatan.
g. Frikisi pada otot tulang belakang
Letakkan ibu jari di dua lekukan yang terlihat di dua bagian bawah tulang
belakang dan secara bersamaan lakukan gerakan friksi pada kedua sisi otot
tulang belakang, lakukan hal tersebut hingga mencapai area leher dan
kembalikan tangan ke tititk awal dengan sentuhan ringan.
h. Spinal thumb gliding
Letakkan ibu jari di atas lekukan dan luncurkan ibu jari ke atas menuju
leher. Usahakan tangan untuk tetap menyentuh punggung ketika turun

32
i. Tapotement
Lakukan gerakan cup dan hack pada area pinggul.Untuk memulai
lakukan gerakan ini dengan pelan dan mintalah tanggapan klien untuk
menambah tekanan.
j. Lingkar bahu
Letakkan satu tangan di atas tangan lainnya dan dengan kedua tangan
tersebut lakukan gerakan berputar di sekitar bidang bahu untuk
menghangatkan dan meregangkan area tersebut.
k. Effleurage
Lakukan effleurage pada seluruh bagian punggung
l. Melemaskan punggung
Tekan kedua sisi tulang belakang secara lembut dangan jari – jari tangan,
lakukan hal tersebut beberapa kali.
m. Penutup pijat punggung
Bersihkan lotion atau minyak yang berlebih, tutup seluruh bagian
punggung dengan handuk. Minta klien untuk berbalik, letakkan bantal/guling
di bawah kepala dan salah satu lutut untuk menghilangkan tekanan pada
bunggung bawah. Biarkan klien untuk beristirahat sebentar sebelum
dilanjutkan dengan pemijatan telapak kaki.
Setelah pijat punggung selesai dilakukan dan klien beristirahat sebentar, maka
sebagai penutup maka dilakukan pijat kaki untuk menambah efek relaksasi,
menciptakan perasaan nyaman dan membantu pula dalam meningkatkan
kesehatan tubuh.
a. Atur posisi klien
Posisikan klien dengan supine position (telentang) dengan bantal
menyangga kedua talapak kaki
b. Mengoleskan lotion atau minyak essensial
Dengan effleurage oleskan lotion secukupnya pada telapak kaki, terlalu
banyak lotion akan menyulitkan perawat dalam melakukan pemijatan.

33
Gambar. 3.7. Effleurage pada kaki

c. Friksi pada telapak kaki


Dengan satu tangan menyangga tumit, lakukan friksi pada seluruh bagian
telapak kaki.Mulailah dari bagian bawah ibu jari kaki menuju ke
kelingking.Terus lakukan friksi pada sisa area aspek plantar kaki sampai
seluruh area dapat dipijat.

Gambar 3.8. Friksi pada telapak kai


d. Pergelangan kaki
Gunakan ibu jari atau ujung – ujung jari untuk melakukan gerakan
sirkular di sekitar sendi pergelangan kaki, dengan lembut dan pelan, pijat
pergelangan kaki secara memutar

34
e. Friksi ujung jari kaki dan gerakkan
Dengan ibu jari dan jari telunjuk, lakukan friksi pada sendi jari kaki
untuk melemaskannya, kemudian dengan pelan tarik dan gerakkan tiap jari
kaki searah atau berlawanan jarum jam.
f. Penutup
Pada akhir pijat telapak kaki, lakukan effleurage dengan lembut dan
diakhiri dengan menjepit kedua kaki dengan kedua tangan dan tekan dengan
lembut, dan untuk selanjutnya bersihkan sisa lotion atau minyak berlebih dari
kulit dengan handuk, atau menggunakan sedikit sabun dan air hangat untuk
membersihkan kulit klien, hal ini dilakukan untuk untuk menjaga integritas
kulit.

Gambar. 3.9. effleurage telapak kaki


Setelah pijat punggung dan pijat telapak kaki selesai, ciptakan lingkungan
yang tenang dan berikan posisi yang nyaman serta biarkan klien untuk beristirahat
atau bahkan tidur.Hal ini dilakukan agar meningkatkan rasa nyaman klien yang
telah diterapi.

35
3. Tahap akhir
Pada tahap akhir proses terapi pijat, lakukan evaluasi dan dokumentasi baik
pada tahap – tahap yang telah dilewati dan yang terpenting respon dari klien
setelah dilakukan pemijatan. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan data – data
yang berhubungan dengan anggota lain dari tim terapis, serta meningkatkan
kesinambungan terapi selanjutnya.

36
DAFTAR PUSTAKA

Becker,Jordy. 2012. Terapi Pijat : Memijat Diri Sendiri Guna memperoleh Kesehatan fisik
dan Psikis. Prestasi Pustaka : Jakarta

De Laune, Sue C & Ladner, Patricia K. 2002.Fundamental of Nursing : Standards &


Practice 2nd ed. Dalmar : United States of America

Geddes & Grosset. 2005. Terapi Alternatif. Lotus : Yogyakarta

Hadibroto, Iwan & Alam, Syamsir.2006.Seluk Beluk Pengobatan Alternative dan


Komplementer.Buana Ilmu Populer : Jakarta

Lingga, Raditya. 2010. Pijat Refleksi dan Aneka Ramuan Tradisional untuk Kesembuhan
Segala Penyakit.Medress: Yogyakarta

Mc Gilvery, Carole et all.2004. Stressbusting Book of Massage, Aromatherapy &


Yoga.Hermes House : London

Mehmet Oz.MD. 2003. Terapi Komplementer. Prestasi Pustaka : Jakarta

Snyder, M. (2001).Complementary Therapies Overview.Online Journal of Issues in


Nursing, Vol 6 No. 2

Snyder, M. & Lindquist, R (2001).Issues in Complementary Therapies .Online Journal of


Issues in Nursing, Vol. 6 No. 2

Dirjen Bina Upaya Kemenkes RI. (2010). Pengobatan Komplementer Tradisional –


alternative (serial di internet). Dikutip 20 Oktober 2012, dari
www.buk.depkes.go.id

NCCAM (2011).What is Complementary and Alternative Medicine (serial di internet).


Dikutip 20 Oktober 2012, dari www.nccam,nih.gov/health/

Well, Andrew (2012). Pijat, Sains, dan Kesehatan Anda (serial di internet). Dikutip 20
Oktober 2012, dari www.massagetherapy.com

37

Anda mungkin juga menyukai