Shiatsu sudah ada di China paling tidak sejak 2000 tahun yang lalu.
Shiatsu bermula dari pijat tradisional China kuno yang dikenal sebagai
‘anma’. Anma kemudian diadopsi dan diadaptasi oleh masyarakat
Jepang. Pijat modalitas Jepang yang dikembangkan pada 1320 oleh
Akashi Kan Ichi.
Anma dipopulerkan pada abad ketujuh belas oleh ahli akupunktur yang
bernama Sugiyama Waichi. Sejak saat Sugiyama ini, pijat di Jepang
telah sangat terkait dengan buta. Sugiyama mendirikan sejumlah
sekolah kedokteran untuk orang buta yang diajarkan praktek ini.
Definisi
Kata masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang berarti menekan dengan
lembut, atau dari Yunani “massien” yang berarti memijat atau melulut.
Definisi ‘Shiatsu’ adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Jepang
yang terdiri atas dua unsur yang berarti ‘jari’ (Shi) dan ‘tekanan’ (atsu).
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan suatu bentuk terapi yang diakui
oleh pemerintah jepang. Salah satu ciri dari terapi ini adalah banyaknya
penggunaan tekanan statis pada titik accupoint yang tepat, dimana titik dan
garis accupoint tersebut di dalam bahasa jepang ini disebut ‘tsubo’, juga
digunakan dalam pengobatan akupunktur atau tusuk jarum dan dalam
bahasa Inggris tsubo ini juga disebut accupoints’ (titik-titik pijat).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shiatsu merupakan metode
preventif dalam terapi dan perawatan kesehatan yang berasal dari Jepang dengan jalan memijat
titik-titik tertentu pada tubuh dengan ujung jari dan telapak tangan untuk memberikan akses
kemampuan penyembuhan diri sendiri karena sirkulasi meningkat dan saraf-saraf terstimulasi.
Indikator dan Kontra indikator Shiatsu Massage
Indikator.
Shiatsu massage dianjurkan
kepada orang-orang yang
mengalami keluhan :
Sakit punggung Kontra Indikator.
Sakit kepala Shiatsu tidak dianjurkan bagi orang-
Pra Menstruasi Syndrom orang dengan kondisi tertentu, seperti :
Insomnia (susah tidur) Penyakit kulit menular, ruam, dan luka
Nyeri leher dan bahu terbuka.
Pemulihan dari cedera Pasca operasi
Rematik Pasca kemoterapi (kecuali rekomendasi
Masalah pencernaan dokter)
Stress Penderita osteoporosis
Rentan terhadap pembekuan darah
Wanita hamil (kecuali rekomendasi
dokter)
Penderita tumor, hernia perut dan
fraktur (tulang).
Prosedur Pelaksanaan Shiatsu Massage
1. Perawatan pembuka/ritual dilaksanakan sesuai dengan tradisi daerah setempat
bila ada, misalnya ritual penerimaan tamu.
2. Pemanasan dilaksanakan untuk mengawali proses pemijatan yang aman dan
nyaman untuk klien.
3. Teknik gerakan dasar pijat dan atau modifikasinya dengan memperhatikan
tujuan penggunaan gerakan pijat dan lokasi bagian tubuh yang dipijat.
4. Pijat harus menimbulkan rasa nyaman bagi klien dan tidak menimbulkan rasa
sakit.
5. Alur gerakan pijatan dilakukan dengan memenuhi prinsip urutan, arah gerakan
serta manfaat fisiologi dan psikologi.
6. Kekuatan tekanan pijat, ritme dan kecepatannya disesuaikan dengan tujuan
pijat, dimana untuk tujuan relaksasi.
7. Selama pijatan jaringan dalam, terapis akan memijat dengan perlahan dan
tekanan jari yang dalam untuk meredakan ketegangan dari lapisan otot. Pijatan
ini akan berlangsung selama 60 hingga 90 menit.
8. Pada pijat tradisional Indonesia teknik yang ditonjolkan adalah Teknik
penghangatan dengan menggosokkan kedua telapak tangan terapis, selanjutnya
ditempelkan ke bagian tubuh yang dipijat.
9. Setelah keseluruhan perawatan pemijatan selesai, tahap akhir yang harus
dilakukan terapis adalah memberikan saran perawatan berikutnya dan
perawatan yang perlu dilanjutkan di rumah.
Perbedaan shiatsu dan akupressur
shiatsu adalah disiplin holistik yang mendekati pengobatan dengan mempertimbangkan seluruh
tubuh, sedangkan akupresur, dalam banyak kasus, memilih untuk mengobati beberapa poin saja.
tekanan yang digunakan dalam shiatsu selalu diam dan berkelanjutan. Dalam akupresur, tekanan
yang diterapkan sering melingkar atau mungkin menggunakan tindakan pemompaan di mana ibu
jari berulang kali menekan dan melepaskan tekanan dengan cepat.
dalam shiatsu, ibu jari selalu dalam posisi diperpanjang (lihat Gambar 1).
Sedangkan, lebih umum menggunakan ibu jari yang tertekuk pada sendi metacar-pophalangeal
dalam akupresur (lihat Gambar 2).
Shiatsu menggunakan seluruh berat tubuh seseorang untuk memberikan tekanan, sedangkan
akupresur menggunakan, sebagian, kekuatan lengan atau tangan seseorang.
Tiga Prinsip Pijat Shiatsu
Jika shiatsu anda praktekkan setiap hari, maka anda mudah mengenali perubahan-perubahan
kecil dalam kondisi tubuh anda serta dapat bertindak secara dini untuk mengatasi keletihan,
stress, atau gangguan-gangguan ringan lainnya.
Tenaga Pijatan Shiatsu
3. Pijatan standar
1. Sentuhan Tekanan pijatan mencapai
Tanpa menimbulkan tekanan permukaan otot, hingga
berarti, taruh tangan diatas kulit. menimbulkan rasa enak.
Ini dilakukan untuk menentukan
suhu atau untuk merawat bayi.
4. Pijatan sedang
Tekanan pijatan ini terasa
didalam otot, terasa agak keras
2. Pijatan ringan namun juga enak.
Tekanan pijatan mencapai
jaringan penghubung yang
terdapat di bawah kulit. Pijatan ini 5. Pijatan kuat
cocok untuk anak-anak dan orang- Dilakukan untuk memijat otot-otot
oramg berusia lanjut. yang kaku atau pegal. Pijatan ini
mungkin menimbulkan rasa kurang
nikmat dalam batas toleransi.
Titik-titik pada Pijat Shiatsu
Menurut Toru Namikoshi (2005: 20-22) terdapat lima titik-titik
dasar shiatsu, yaitu:
a. Medulla Oblongata
Titik ini berada pada bagian atas leher, tepat dibawah tengkorak
b. Titik Namikoshi
Titik Namikoshi terletak pada samping pinggul diatas suatu
saraf bercabang dari sciatic nerve (saraf sciatic), kira-kira 2
inci dari titik pertemuan tulang.
c. Titik Hasta Lateral Pertama
Titik ini merupakan titik pertama dari deretan delapan titik
pada tulang hasta. Terletak diatas suatu urat saraf dan otot.
d. Solar Pleksus
Titik abdominal ini berkorespondensi dengan perut.
Titik solar pleksus ini berada didaerah abdominal,
tepat dibawah tulang iga.
e. Titik Tulang Kering Pertama
1. Pijatan standar
Inilah jenis pijatan yang paling sering dipakai.
Lakukan pemijatan kira-kira tiga detik, kemudian
lepaskan secara perlahan.
2. Pijatan tahan
Umumnya dilakukan dengan telapak tangan yang
ditekankan pada daerah yang akan dipijat. Tekanannya
dipertahankan selama lima sampai sepuluh detik.
Jangan menekan secara tiba-tiba, tetapi naikkan
tekanan secara perlahan-lahan pada detik-detik
pertama.
3. Pijatan bertahap
Lakukan pemijatan pada titik yang sama melalui tiga tahap.
Pertama, pijat dengan memakai tekanan ringan, kemudian lepaskan
tanpa mengangkat tangan dari permukaan tubuh. Kedua, pijat dengan
tekanan sedang, lepaskan. Tahap terakhir, pijat dengan tekanan besar.
Masing-masing tahap ini membutuhkan waktu tiga sampai tujuh
detik.
4. Pijatan getar
5. Pijatan geser
Geser ibu jari perlahan-lahan dari satu titik ke titik
berikutnya, sambil menekan setiap titik selama kira-kira satu
detik. Teknik ini diterapkan untuk daerah otot memanjang yang
kaku.
6. Rangsang telapak
7. Pijatan hisap
Dilakukan terutama dengan memakai telapak tangan.
Dengan menggunakan telapak tangan dan jari, cekal daerah
yang akan dipijat, lalu tarik. Pijatan ini akan meregangkan
jaringan penghubung yang terletak diantara kulit dan otot.
8. Pijatan melingkar