KONSELING KELUARGA
“KONSELING PRA-NIKAH”
DosenPembimbing:
Oleh:
KELOMPOK 3
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konseling Pra-Nikah”dalam mata
kuliah konseling keluarga. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan penulis berharap agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang membuat pernikahan bahagia bukan tingkat kecocokan kita
dengan pasangan, tetapi seberapa besar kemampuan dan kesediaan kita untuk
mengatasi ketidakcocokan. Cinta mungkin terlihat ideal, tetapi sesungguhnya
pernikahanlah yang benar-benar aktual. Ketidakjelasan antara yang ideal (apa
seharusnya) dan yang aktual (apa adanya) memang tak pernah berujung.
Statistik memperlihatkan perlunya menemukan kiat menempuh pernikahan
yang sukses. Mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pasangan (sebelum
menikah) bisa menjadi alternatif solusi melanggengkan perkawinan yang
sehat, serasi dan bahagia.
Banyak pasangan yang tidak siap menikah dan mereka tidak diberi
kesempatan belajar mengenai hal-hal yang bisa melanggengkan hubungan
rumah tangga mereka, bahkan mereka juga tidak mengetahui kriteria
pasangan yang tepat untuk mereka. Pernikahan bukan sekedar perencanaan
atau seperti gambaran pengantin ideal di televisi dan di film-film.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konseling pra-nikah?
2. Persoalan yang berkaitan dengan konseling pra-nikah?
a. Cinta dan Komitmen
b. Masalah Seks
c. Konflik Pribadi
3. Bagaimana Praktik konseling pra-nikah?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian konseling pra-nikah
2. Memahami persoalan yang berkaitan dengan konseling pra-nikah
3. Mengetahui Bagaimana Konseling Pra-nikah
BAB II
PEMBAHASAN
Macam-macam komitment:
a. Komitmen Mendekat
b. Komitmen Menghindar
Komitmen Anda adalah komitmen menghindar jika Anda
berkomitmen karena khawatir akan mendapatkan hal-hal negatif jika
hubungan berakhir. Terdapat dua tipe orang yang memiliki komitmen
menghindar. Pertama, orang yang memiliki perasaan bahwa dirinya
seharusnya (ought to) melanjutkan hubungan karena secara moral harus
begitu. Misalnya tidak bercerai karena diharamkan agama atau khawatir
anak-anak akan terlantar. Mereka berkomitmen berdasarkan prinsip “saya
tidak melakukan apa yang saya inginkan tapi saya melakukan apa yang
saya rasa baik dan benar untuk dilakukan”. Jadi, jika berpisah itu tidak
baik, maka tidak berpisah meskipun sebenarnya ingin berpisah.
2. Masalah Seks
Hubungan seksual merupakan aktivitas seksual yang tidak hanya
melibatkan satu orang pelaku melainkan juga melibatkan pihak lain
sebagai pasangan. Sebagai pasangan, hubungan seksual sejatinya
dilakukan atas kebutuhan bersama dan suka sama suka sehingga tidak ada
salah satu pihak yang dirugikan.
Cara mengatasi yaitu dengan cara melihat peyebabya apa, jadi cara
mengatasinya tergantung dari penyebabanya.
3. Konflik pribadi
Pada proses pengenalan masalah pra nikah terungkap ada 6 problem
sebelum nikah, yaitu:
1) Ekonomi
4) Terlambat menikah
5) Status palsu
Problem yang sering muncul pra nikah yang lain adalah adanya status
palsu, mengaku perjaka ternyata punya anak enam misalnya atau
masih terikat pernikahan dengan perempuan lain. Problem ini
berpotensi mengakibatkan banyaknya praktik pernikahan poligami dan
pernikahan sirri.
1) Riwayat Perkenalan
6) Sifat Prokreatif
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca dan
juga bagi calon konselor nanti.
DAFTAR PUSTAKA