TUGAS KELOMPOK
Dibuat salah satu syarat untuk mengikuti proses perkuliahan untuk mata kuliah Bimbingan &
Konseling Pranikah yang di bina oleh Bapak Sabar Lesmana
Disusun oleh
Kelompok 9 :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi perkawinan
Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral, sehingga dalam membuat keputusan untuk
menikah memang tidak bisa dilakukan secara paksaan ataupun dalam segala sesuatunya
yang bertentangan.
Dalam sebuah perkawinan tentunya terdapat berapa faktor yang memang mengharuskan
menuntut kedewasaan seseorang yang mau tidak mau harus bisa mengendalaikan
emosinya, hal ini juga dapat membantu seorang agar bisa menyeselesaikan sebuah
persoalan dalam sebuah rumah tangga, sehingga yang namanya hubungan perkawinan
haruslah bisa mennetukan pasangan anda yang memiliki emosi, kematangan, segi perasaan
sehingga hubungan dalam sebuah pernikahan akan terjalin hubungan yang baik.
Selain membutuhkan kematangan sisi emosi dan juga kematangan di dalam diri, usia juga
bisa sangat menentukan agar perkawinan bisa terjalin dengan baik, sehingga untuk usia
muda atau usia dini sebaiknya diperlukan kematangan dalam siis usia terlebih dahulu,
karena dampak pernikahan dini bagi kesehatan mental tentu harus difikirkan setiap
pasangan. diantaranya faktor psikologis dalam pernikahan yaitu:
1) Kematangan emosi
Di dalam sebuah sebuah perkawinan tentunya harus memiliki rasa cinta diantara
pasangannya agar sebuah hubungan perkawinan bisa terjalin dengan harmonis dan
slaing memiliki rasa kasih sayang diantaranya suami dna istri.
Rasa cinta ini tentunya akan tumbuh dnegan sendirinya apabila setiap pasangan
memiliki rasa ketetarikan yang sama dna dengan cara memupuk cinta dalam rumah
tangga tentukan akan terjalin diantara keduanya.
Dengan rasa kaish sayang tentunya akan muncul rasa saling menerima diantara
pasangan, sehingga toleransi pun akan tercipta dengan sendirnya.
6) Kematangan social
Setiap hubungan perkawinan tentunya akan diawali dari masa pengenalan, untuk
tahap masa pengenalan ini tentunya akan bisa mempengaruhi dari hbungan
perkawinan yang akan tejadi nnatinya, sehingga sebelum menuju ke tahap
perkawinan sebaiknya penuhi terlebih dahulu kematangan social ini dengan slaing
mengenal sifat satu sama lainnya.
7) Faktor kondisional
Faktor yang satu ini tentu merupakan faksor psikologi perkawinan yang paling
penting, dengan factor kondisional yang baik tentunya hubungan perkawinan akan
terjalin dengan baik, diantara yang termasuk factor ini adalah kesiapan keuangan,
dan juga waktu yang akan diberikan kepada masing-masing pasangan.
9) Faktor keturunan
Keturunan bisa dikatakan sebagai factor utama dalam psikologi perkawinan, karena
setiap pernikahan tentunya memiliki tujuan yang sama diantraa keuda pasangan
yaitu sama-sama ingin mendapatkan keturunan atau anak.
Pernikahan merupakan sesuatu yang akan berjalan sangat panjang, tentunya setiap
pasangan menginginkan kehidupan perkwinannya terjalin langeng bahkan sampai
maut memisahkan diantara mereka, untuk itu kesiapan mental tentunya harus
dimiliki setiap pasangan sebagai factor psikologis perkawinan yang ada, bukan
semata-mata karena sudha mmeiliki kesiapan saja, namun mental yang baik pun
memang harus disiapkan seiap calon pasangan.
Setiap pasangan yang akan memasuki suatu perkawinan tentunya ingin kehidupan
pernikahannya berjalan dengan baik, sehingga harus mempersiapkan berbagai hal-
hal yang berkaitan dengan cara menghadapi suatu perkawinan, salah satunya
dengan memiliki kematangan fisik yang baik, untuk pria setidaknya sudah berusia 25
tahun dan memiliki penghasilan atau pekerjaaan.
Dalam sebuah hubungan pernikahan, tentunya akan berkaitan antara pria dan
wanita, setiap peran suami istri tersebut tentunya memiliki peranan sebagai
pedampingnya masing-masing, mislakan pada pria yang memiliki peran untuk
mencari nafkah sedangkan istri memiliki peran mengurus suami, rumah dan juga
anak. Sehingga jika masing-masing peran dijalani dnegan baik akan terjalin
hubungan perkawinan yang baik.
Tak jarang keluarga juga merupakan factor terpenting dalam sebuah psikologis
perkawinan, karena perannya yang begitu penting, dan biasanya keluarga jugalah
yang paling menjadi factor penarik dalam sebuah perkawianan.
Ketika kita ditanya apa dasar dari pernikahan yang bahagia, otomatis kita akan memberi
jawaban dengan cinta, komitmen, kejujuran, dan hal-hal lain semacam itu. Namun, seberapa
sering kita berbicara bahwa dasar dari pernikahan bahagia adalah komunikasi yang baik. Yang
harus kita ingat, dua orang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di bawah satu
atap, tidak berarti mereka mempunyai komunikasi yang efektif satu sama lain.
Komunikasi yang baik dan efektif sangat penting untuk membuat pernikahan menjadi bahagia.
Komunikasi juga membuat ikatan Anda dengan pasangan Anda menjadi lebih kuat. Komunikasi
bukan hanya tentang kata-kata, tapi juga tentang tindakan atau komunikasi non-verbal yang
juga sangat penting.
Mengapa komunikasi sangat penting untuk membuat hubungan Anda dengan pasangan menjadi
harmonis dan abadi? Apa peran komunikasi dalam pernikahan? Nah, berikut ini beberapa poin
yang menekankan pentingnya komunikasi dalam pernikahan:
Jika Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam kehidupan pasangan Anda atau
masalah apa yang mungkin mereka hadapi, Anda tidak akan dapat memahami atau
berempati. Hal ini perlahan-lahan akan menyebabkan kurangnya minat untuk
terlibat dalam kehidupan pasangan dan hubungan Anda akan menjadi tegang. Oleh
karena itu, penting untuk memiliki komunikasi yang efektif.
Jika Anda telah membuka pintu komunikasi yang efektif dengan pasangan Anda,
kemungkinan besar Anda akan mengalami hubungan yang bahagia dan damai.
Komunikasi yang lebih baik akan memberikan rasa puas dalam suatu hubungan.
Anda mendiskusikan segala sesuatu bersama pasangan dan dengan demikian
perkelahian atau pertengkaran yang lebih rendah. Saling berargumen mungkin akan
sering terjadi tapi tidak akan menyebabkan pertengkara yang hebat.
Pernikahan adalah jalan dua arah, Anda tidak bisa terus mengharapkan segalanya
tanpa mau memberi. Ketika Anda jujur dengan pasangan Anda, mau memberi dan
menerima umpan balik positif atau berbagi masalah lain dengan kejujuran yang
total, itu dapat membantu dalam membangun kepercayaan yang lebih baik dalam
suatu hubungan.
Komunikasi adalah cara untuk mengekspresikan perasaan dan emosi Anda kepada
pasangan Anda. Ada orang yang menganggap mengungkapkan cinta dan kasih
sayang dengan kata-kata tidaklah penting. Namun, menjadi ekspresif adalah salah
satu cara terbaik untuk menunjukkan emosi Anda terhadap pasangan Anda yang
akan mengarah pada hubungan yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. IMPLIKASI
C. SARAN
LAMPIRAN
A. DAFTAR PUSAKA
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/faktor-psikologis-dalam-
perkawinan/amp.
https://wanita.sabda.org/komunikasi_dalam_pernikahan