________________________
Makalah Ini
Dosen
Kelulusan Perkuliahan
__________________________
Oleh
NIRM : 19772010205
Pasal
1. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
Latar Belakang
2. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
3. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
BIBLIOGRAFI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Oleh karena itu, peran psikologi sangat penting untuk dipahami oleh setiap
keluarga.
1
Stefen Tong, Keluarga Bahagia (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1995),
10.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mahfud Fauzi, M.Pd, Diktat Psikologi Keluarga STISNU Nusantara (Tangerang: PSP
Nusantara Press, 2018), 14-15.
3
Ibid, 22.
2
3
1. Reproduksi
Keluarga punya tugas untuk mempertahankan populasi yang ada dimasyarakat.
2. Sosial/edukasi
Keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan,
ketrampilan, dan teknik dari orang tua kepada anaknya.
3. Penugasan peran sosial
Keluarga merupakan identitas pada para anggotanya seperti ras, etnik, religi,
sosial ekonomi, dan peran gender.
4. Dukungan Ekonomi
Keluarga menyediakan tempat berlindung, makanan dan jaminan kehidupan.
5. Dukungan emosi/pemeliharaan
Keluarga memberikan pengalaman interaksi sosial yang pertama bagi anak.
Interaksi yang bersifat mendalam, mengasuh, dan berdaya tahan sehingga
memberikan rasa aman pada anak.
Psikologi Keluarga
Sebagai kajian ilmu yang menitik beratkan tentang pemahaman tentang jiwa dan
tingkah laku dalam interaksi tiap-tiap anggotanya, serta respon yang dimiliki maka
ruang lingkup Psikologi Keluarga meliputi :
A. Relasi dalam Keluarga
Ada tiga macam relasi dalam keluarga inti, yaitu 4:
1. Relasi suami istri
Sebagai permulaan bagi relasi yang lain, relasi suami istri memberi landasan
dan menentukan warna bagi keseluruhan relasi didalam keluarga.
Alkitab memberi posisi yang tertinggi pada relasi suami istri dari semua
relasi yang ada, bahkan lebih tinggi dari relasi orang tua-anak, karena hanya
dipisahkan oleh maut, sedangkan ketika anak dewasa ia akan meninggalkan
orangtuanya (Kej 2:24). Bahkan dikatakan relasi suami istri menggambarkan
hubungan Kristus dengan gereja (Ef 5:25). Banyak keluarga yang
berantakan, bahkan berakhir pada perceraian ketika terjadi kegagalan dalam
relasi suami istri.5
4
Ibid, 9.
Sri Lestari, 9.
4
6
Stefen Tong, Keluarga Bahagia (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1995),
30-34.
7
Sri Lestari, 9-10.
5
Oleh karena itu, semua pasangan suami istri harus didorong dan mengembangkan
aspek-aspek yang dapat meningkatkan kepuasan perkawian, agar dapat
mewujudkan keluarga yang bahagia dan generasi yang berkualitas.8
9
Sri Lestari, 16.
6
B. Komunikasi
Komunikasi merupakan penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
pada orang lain.
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia.
8
10
Mahfud Fauzi, 79.
11
Sri Lestari, 99-102.
9
Tuhan telah menciptakan manusia dengan sifat mutual, yang ada pada
setiap pribadi. Sifat mutual berarti potensi manusia untuk mengasihi dan dikasihi.
Manusia butuh penyaluran cinta dari dirinya, sebagai inisiator emosi. Tetapi ia juga
memerlukan suatu penerimaan cinta untuk dirinya, sebagai receiver. Kebutuhan ini
jika mencapai suatu keseimbangan, akan membentuk gejala jiwa yang normal dan
membuatnya bisa berfungsi secara maksimal sebagai individu maupun dalam
lingkungan sosial.12 Sebaliknya jika mutual tidak seimbang dalam diri manusia, maka
akan membentuk gejala jiwa yang tidak normal. Yang akan membuatnya tidak
maksimal dan bahkan berdampak buruk, bukan saja bagi dirinya tetapi juga bagi
masyarakat.13 Tiap-tiap individu berasal dari keluarga, dan Tempat pertama dan utama
untuk pemenuhan kebutuhan ini adalah pada keluarga. Oleh karena itu keberfungsian
keluarga akan maksimal, jika proses-proses pembentukan psikologis setiap
anggotanya berjalan normal.
Oleh karena itu, Penting bagi setiap keluarga mengerti tentang psikologi
Keluarga, karena bermanfaat :
1. Sebagai bekal untuk mengendalikan, memprediksi dan memahami prilaku
anggota anggota keluarga.
2. Mempermudah interaksi dengan anggota keluarga.
3. Untuk memahami keinginan atau karakteristik masing-masing anggota keluarga
dengan baik.
4. Untuk memahami pendapat dan perbedaan yang ada sebagai proses memberikan
dukungan.
5. Mempengaruhi perilaku atau pola pikir anggota keluarga dengan memberikan
sudut pandang yang lebih positif.
12
Stephen Tong, Keluarga Bahagia (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1997),
34.
13
Ibid, 34.
10
BIBILIOGRAFI
Alkitab
Buku-buku
Lestari, Sri. Psikologi keluarga : Penanaman Nilai & Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group, 2016.
11