Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERGAULAN SEHAT

NAMA : HARUM PUJI LESTARI


KELAS : X IPS 3
NO. ABSEN : 15

SMA NEGERI 1 MUNCAR


2020/2021
KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan tugas
makalah penjas yang berjudul “PERGAULAN SEHAT” tepat pada waktunya.

            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti
halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah yang
selanjutnya. Apabila ada kekuranga ataupun kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan
penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

                                                                                               

                                                                                                            Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II Pembahasan........................................................................................................2

1. Pengertian Pergaulan Sehat.....................................................................................2


2. Bentuk-bentuk pergaulan sehat..........................................................................................2
3.  Cara Bisa Dilakukan Agar Remaja Mempunyai Pergaulan Yang Sehat
Dan Baik..................................................................................................................2
4. Cara Agar Menciptakan Pergaulan Yang Sehat Pada Remaja................................2

BAB III Penutup.......................................................................................................................5

1. Kesimpulan........................................................................................................................5
2. Saran..................................................................................................................................5
5.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Pendahuluan
   Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kea rah yang lebih baik
yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri
sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan
perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat sekitar. Banyak kita basa
di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga
ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga
dan masyarakat sekitar. Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi
pergaulan bebas terhadap remaja

1.2   Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pergaulan sehat?
2. Apa bentuk-bentuk pergaulan sehat?
3. Apa yang bisa dilakukan agar mempunyai pergaulan yang sehat?

1.3 Tujuan

           Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya
sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar.

           Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu
kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pergaulan Sehat


Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain
yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu
dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin
antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial
mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan
berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan
yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi
sosial secara tidak langsung.
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang
dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa
pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat
mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun
dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan
kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang
berlaku.
Prinsip Pergaulan sehat
a. Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya
pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan
sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian
besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki
kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
b. Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan
rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat
kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c. Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya
tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
d. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan
berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada

2
waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis
cerpen, menggambar, atau lainnya.
e. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya.
Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
f. Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan
cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan
amarah/emosi.

2. Bentuk-bentuk pergaulan sehat


a. Kelompok bermain teman sebaya Dalam hal ini adalah permainan yang mengarah
kepada pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk
permainan sebagai sarana pergaulan yang sehat.
b. Kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan
yang sehat mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan
kelompok belajar inilah daya pikir anak lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri,
melainkan juga dalam bentuk penyimpangan terhadap orang lain.

3.  Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan Baik
a. Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak mempunyai kontrol perilaku
yang kuat dalam pergaulan apabila melakukan kesalahan agar merasa takutnya kepada
Tuhan.
b. Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga maupun
lingkungan sekitarnya.
c. Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya dimana.
Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini berkembang sangat
pesat.
d. Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya dengan
positif dalam pergaulan yang baik.

4. Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja

Ada beberapa cara. Diantaranya adalah :

a. Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat diperlukan
adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam
kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan
kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu,
kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang
tidak sehat. 

3
b. Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik,
peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat
membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c. Memilih teman  -Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita
tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman
yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia. 
d. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu
akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika
ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya
menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
e. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu -Agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan
jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
f. Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar
dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi,
bukan amarah/emosi.
·           

4
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.

Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari
remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya
mulai dari orang tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat
membimbing remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang tua ,lingkungan
dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan mana hal-hal yang baik dan buru dalam
bergaul dan adanya batasan-batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai
aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-
citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak berguna bagi mereka,walaupun
begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan
hal-hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton bioskop.Karena
Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat tanggung jawab mereka
seperti tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah.

2.      Saran

Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman dengan orang-
orang yang baik, yang mengarah kepada positif. Untuk pendapatkan pergaulan yang sehat
hendaklah memilih dalam berteman. Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-
batasan tertentu, sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai