Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

SERBA-SERBI PERKEMBANGAN REMAJA

DOSEN PENGAMPU: Mirza Irawan S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH: Perkembangan Peserta Didik

Asri Elfrida Marpaung (3203122005)

Helen Nardalia Gea (3203322003)

Wahyuni Sinaga (3203122042)

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas segala
limpahan berkat, kasih, dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mini
riset ini, dengan judul “Serba-Serbi Perkembangan Remaja”. Tugas ini merupakan suatu
syarat untuk pemenuhan penugasan KKNI dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik,
di Universitas Negeri Medan. Laporan ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin
beserta bekerja sama antar tim, agar kiranya pekerjaan ini dapat memebrikan hasil yang
terbaik bagi kami masing-masing. Kami juga tak lupa mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas
ini, baik itu informan penelitian ini dan tidak lupa dengan dosen pembimbing mata kuliah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari dengan sepenuhnya, bahwa masih sangat banyak
kekurangan bahkan kesalahan dalam setiap detail penyusunan laporan mini riset ini, untuk
itu, dengan rendah hati serta tangan terbuka, kami sebagai penulis laporan penelitian ini,
bersedia menerima segala kritik dan saran yang tentunya akan sangat membantu dan
membangun, agar kedepannya kami dapat memperbaiki segala kekurangan dalam penulian
laporan ini.

Akhir kata, kami sangat berharap, bahwasanya laporan penelitian ini dapat bermamfaat
kepada semua pembaca serta memperoleh ilmu yang bisa memajukan pola pikir dan wawasan
kita masing-masing, serta meningkatkan kecintaan kita terhadap hal tersebut.

Medan, 23 November 2020

Kelompok 1

DAFTAR ISI
2
Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
RINGKASAN / ABSTRAK..................................................................................................................4
BAB 1....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
BAB 2....................................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN............................................................................7
BAB 3....................................................................................................................................................9
METODE PELAKSANAAN................................................................................................................9
BAB 4..................................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
BAB 5..................................................................................................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
Works Cited.........................................................................................................................................15

RINGKASAN / ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok dalam masyarakat yang berada dalam kisaran umur bagi
wanita yaitu 12-21, dan untuk laki-laki kisaran umur mulai dari 13-22 tahun. Dalam

3
menjalani kehidupannya sebagai remaja, tentunya memiliki banyak fase yang ia jalani, dan
sangat banyak kebutuhan yang ia inginkan dalam proses pendewasaannya. Tentunya, peran
orangtua sangat dibutuhkan dalam perkembangan dirinya ini, karna menurut penelitian
bahwasanya remaja masih memiliki control diri yang masih cukup lemah, maka dari itu
peranan orangtua adalah suatu hal yang cukup signifikan dalam proses remajanya. Dalam
perkembangan remaja, remaja mestinya menyadari hal-hal apa saja hyang menjadi konsep
dirinya, dengan mengenali dan mengidentifikasi dirinya, tentunya dengan baik ia akan
menjalani proses remajanya. Dalam pembentukan konsep diri remaja, ada beberapa hal yang
dapat emmbentuk dan emndorong perkembangannya, baik itu media massa, teman
sepermainan, komunikasi dengan orangtua, jenis kelamin, dan konsep dirinya itu sendiri.
Dengan adanya wadah tersebut, maka ia akan dengan mudah untuk memenuhi segala
kebutuhannya dalam pengembangan diri dalam masa remajanya, baik itu mendapatkan
pengakuan dan prestasi, kebutuhan untuk bersikap mandiri, kebutuhan harga diri, dan masih
sangat banyak ekbutuhan lainnya.

Kata Kunci: Remaja, Perkembangan Remaja, Konsep Diri.

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun

4
sampai 22 tahun bagi pria. Menurut psikolog pada umumnya pengertian remaja
adalah suatu periode transisi dari masa awal kanak-kanak hingga dewasa. Cukup
sering kita dengar bahwa masa remaja adalah masa dimana remaja mencari jati diri
mereka sendiri dan berusaha untuk menemukan siapa diri mereka. Masa remaja juga
merupakan masa yang cukup tidak stabil. Penelitian mengungkapkan bahwa pada
umur remaja kondisi emosional seorang remaja cukup sulit untuk dikendalikan.
Kontrol diri dari remaja-remaja tersebut masih harus tetap diawasi oleh orang tua
karena seperti yang disebutkan sebelumnya masa remaja merupakan masa peralihan
dari anak-anak ke umurnya yang sekarang tersebut.

Menurut Desmita pada 2011 masa remaja ditandai oleh sejumlah karakteristik yang
cukup penting yang meliputi pencapaian hubungan yang benar-benar matang dengan
teman sebayanya dan dapat menerima dan belajar akan peran dan status sosial sebagai
pria maupun wanita dalam masyarakat, menerima keadaan fisik atau biologis dan
mampu menggunakannya secara tepat dan efektif, mencapai kemandirian emosional
dari orang-orang dewasa dan orang tua, dan mampu mempersiapkan karir di masa
depan sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta mengembangkan sifat positif
terhadap pernikahan hidup berkeluarga dan memiliki anak. Pada hakekatnya
perkembangan merupakan usaha dalam penyesuaian diri dan Adaptasi yaitu secara
aktif mengatasi stres dan mampu mencari jalan keluar baru dari setiap masalah yang
dihadapi. Oleh karena itu dalam tataran perkembangan remaja, penyesuaian diri
menjadi sangat penting.

Kemampuan ini akan membantu remaja untuk menemukan lingkungan sosial yang
memang benar-benar sehat dan baik untuk perkembangannya di masa remajanya.
Masa peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang dihadapi oleh remaja akibat
berbagai perubahan fisik, sosial, emosional yang semuanya itu akan menimbulkan
banyak rasa kecemasan dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu masa remaja juga
banyak disebut sebagai masa yang penuh dengan badai dan tekanan karena remaja
harus belajar beradaptasi dan menerima Segala perubahan yang telah terjadi dan
memberikan gol akan emosi dalam hidupnya. Menurut Ginanjar apabila aktivitas
yang dijalani remaja dengan teman-teman sebayanya tidak memadai untuk memenuhi
segala tuntutan Gejolak energinya, maka remaja akan seringkali melakukan kelebihan
energinya ke arah yang negatif.

Tentunya Hal ini dapat terjadi karena lingkungan seringkali tidak sesuai dengan
keinginan atau harapan batin, sehingga remaja akan merasa kecewa oleh adanya
ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan. Gunarsa sendiri berpendapat
bahwa setiap proses penyesuaian diri bersifat dinamis atau sepanjang Hayat dan akan
terus-menerus berupaya untuk menemukan dan mengatasi tekanan dan Tantangan
Hidup untuk mencapai pribadi yang lebih sehat. Penyesuaian diri ini merupakan suatu

5
hal yang dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi
hubungan yang lebih sesuai antara individu dengan lingkungannya. Menurut Sundari
penyesuaian diri pada remaja merupakan kemampuan untuk membuat rencana dan
mengorganisasi respon-respon di sedemikian rupa sehingga bisa bertahan dan
menyelesaikan segala bentuk konflik kesulitan, dan frustasi secara efisien serta
memiliki penguasaan dan kematangan emosional.

Tentunya penyesuaian diri itu diharapkan agar remaja bisa lebih baik kedepannya,
serta terhindar dari permasalahan yang bersifat parah dan lebih siap menghadapi
segala perubahan yang ada di dalam masa remajanya. Remaja tentunya
mengupayakan hal yang terbaik untuk menemukan jati dirinya dan seringkali
dilakukan dengan cara membentuk citra atau image tentang diri remaja itu sendiri.
Menurut aturan water disebut dengan konsep diri dengan kata lain konsep diri terdiri
dari Bagaimana cara individu melihat diri sendiri sebagai pribadi, Bagaimana individu
merasakan tentang diri sendiri, dan bagaimana individu tersebut menginginkan diri
sendiri menjadi manusia yang sebagaimana ia inginkan. Dengan adanya konsep diri
ini maka seseorang akan memandang dirinya tercermin dari keseluruhan perilakunya
titik perilaku individu akan ke Harmoni dengan cara individu memandang dirinya
sendiri titik jika seorang individu memandang dirinya sebagai orang yang tidak
mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perlakuannya
dalam aktivitasnya terhadap teman-temannya akan menunjukkan ketidakmampuan
tersebut.

B. TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN


1. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui fase-fase perkembangan remaja
- Untuk mengidentifikasi apa saja yang menjadi hambatan dalam proses
perkembangan remaja tersebut.
2. Mamfaat Penelitian
- Untuk memenuhi penugasan KKNI dalam syarat penyelesaian semester 1
- Untuk melatih cara berpikir yang kritis dan rasional
- Untuk menambah wawasan terkait dengan perkembangan peserta didik

BAB 2
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. KAJIAN TEORI
Masa remaja adalah masa perubahan yang berada di antara masa kehidupan di
anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa dengan adanya perkembangan dan
pertumbuhan secara biologis dan psikologis. Jika kita melihat dari segi biologis nya

6
akan ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya seks primer dan sekunder dengan
secara psikologis ditandai oleh adanya perubahan sikap dan perasaan atau
emosional dengan adanya keinginan dan emosi yang cukup labil dan tidak menentu.
Hurlock sendiri telah membagi fase remaja menjadi masa remaja awal dengan usia
antara 13-17 tahun dan masa remaja akhir usia antara 17-18 tahun. Masa remaja
awal dan akhir menurut Hurlock memiliki karakteristik yang berbeda dikarenakan
pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih
mendekati dewasa.

Menurut Blos, perkembangan pada hakikatnya adalah usaha dalam penyesuaian


diri, yaitu untuk secara aktif mengatasi segala stress dan mencari jalan keluar baru
dari berbagai masalah yang dihadapi. Jadi, tak diherankan lagi jika penyesuaian diri
merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam kehidupan remaja. Kemampuan
penyesuaian diri yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu syarat yang
penting bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu. Banyak individu
terutama remaja yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam
hidupnya karena ketidakmampuaanya dalam menyesuaikan diri baik dengan
kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan maupun masyarakat pada umumnya.
Bahkan banyak remaja yang merasa stress akibat kesulitan dalam hal penyesuaian
diri.

Masa peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang dihadapi oleh remaja oleh
adanya perubahan fisik, sosial dan emosional hal itu akan menimbulkan rasa
ketidaknyamanan. Maka tak heran jika sering disebutkan bahwa masa-masa ini
adalah masa yang cukup penuh dengan badai dan tekanan karena remaja mesti
belajar beradaptasi dan menyesuaikan diri atas perubahan yang menyebabkan
pergolakan emosi di dalam dirinya. Menurut Ginanjar (2005) Jika aktivitas yang
dijalani oleh remaja dengan teman-teman sebayanya tidak akan memadai untuk
memenuhi segala kebutuhan Gejolak energinya, cedi remaja seringkali meluapkan
segala kelebihan energinya ke arah yang kurang baik. Maka hal hal tersebut bisa
terjadi oleh karena keadaan lingkungan sosial yang kerap kali tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan batin remaja tersebut sehingga seseorang akan merasa
kurang puas oleh adanya ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan.

B. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam kerangka berpikir penulisan mini riset ini, berikut akan ditampilkan
bagaimana penulis Menyusun karya dengan sedemikian rupa.

Perkembangan
Remaja
7
Kebutuhan
Remaja Dalam
Konsep Diri Pengembangan
Remaja Diri Remaja
Faktor-Faktor
Pendorong
Konsep Diri
Remaja

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian
kualitatif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai adanya.

8
Menurut Cresswell penelitian kualitatif merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
peneliti untuk memahami suatu masalah sosial berdasarkan metodologi yang berbeda.
Peneliti akan menyusun gambaran yang kompleks, menganalisa kata demi kata dan
menyusun hasil penelitian berdasarkan fakta yang didapatkan dari lapangan.

B. METODE PENELITIAN
Sugiyono menyatakan bahwa “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Dalam
penelitian ini digunakan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah salah satu
jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek
sesuai dengan apa adanya. Menurut Creswell (2008) Penelitian kualitatif yaitu suatu
pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala
Sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai informan
dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Menurut Sugiyono (2011:224), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data akan membantu peneliti untuk
mengetahui dan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
untuk menjawab rumusan masalah

Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.
Metode dokumentasi dipakai untuk mengumpulkan data dari sumber dokumen yang
mungkin mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara (Harsono,
2008:169).Pada penelitian ni, peneliti mengumpulkan berbagai macam data, baik itu
dari artikel maupun buku, guna menyusun laporan riset ini.

D. TEKNIK PENGOLAHAN DATA


Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan
reduksi data dengan cara merangkum seluruh data yang dianggap relevan dengan
fokus penelitian. Setelah itu disederhanakan, disusun secara sistematis dan dijabarkan
hal-hal yang penting tentang hasil temuan.

Dalam proses reduksi data ini, data dan informasi yang penting dan sesuai dengan
masalah penelitian saja yang dipakai. Selanjutnya adalah penyajian data (data
display). Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat dan menyusunan informasi secara sistematis dalam rangka memperoleh
kesimpulan.

9
BAB 4
PEMBAHASAN
A. KONSEP DIRI REMAJA
Konsep diri merupakan suatu figure penuh dari diri manusia bisa juga dikatakan
bahwa konsep diri merupakan apa yang kita percaya tentang siapa kita gambaran
total meliputi kemampuan dan sifat-sifat kita (Santrock, 2005). Begitu pula dalam
pandangan Rogers (1961). Jika dilihat lebih spesifik Ia mengartikan konsep diri
sebagai suatu pandangan individu tentang karakter dan kemampuannya, hal ini
berpandangan bahwa individu menganggap dirinya berkaitan dengan orang lain
dan lingkungannya, persepsi individu tentang kualitas nilai dalam hubungannya
dengan pengalaman dan objek tujuan dan segala harapan yang ia anggap sebagai
hal yang memiliki nilai positif dan nilai negatif.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSEP DIRI REMAJA

Media Massa
Media massa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri
dalam remaja titik terutama pada zaman yang sudah modern ini titik baik itu
media massa yang bersifat manual dan yang sudah berhubungan dengan
teknologi. Efek dari pengaruh sosial media massa dapat terkait dengan
menurunnya harga diri karena oleh adanya penurunan harga diri remaja dapat
melihat dunia luar termasuk orang-orang dan harta benda untuk peningkatan harga
diri dan rekonstruksi diri. (Feliciano, 2012).

Materialisme
Efek negatif materialisme yang bertindak sebagai dasar dari harga diri dan Citra
Diri yang dipenuhi oleh kebutuhan anak tentang self-esteem yang akan didorong
penuh oleh benda-benda material. Bagi remaja sendiri harga diri dan materialisme
terkait dalam hubungan yang terbaik. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja
dengan harga diri yang tinggi akan mengungkapkan kecenderungan rendah
materialisme seorang remaja dengan harga diri yang rendah maka akan
mengungkapkan segala kecenderungan tinggi Madya realisme. Tak hanya itu
penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun materialisme muncul pada periode
remaja materialisme ini juga terutama disebabkan oleh adanya rasa kekurangan
dalam penerimaan sosial oleh remaja.

Komunikasi Teman Sebaya


Komunikasi dengan teman sebaya merupakan faktor yang cukup besar dalam
mempengaruhi perkembangan remaja. Karena dengan semakin baiknya
komunikasi dengan teman sebaya maka progres atau perkembangan remaja akan

10
mengarah terhadap hal-hal yang positif. Tetapi jika dilihat lebih dalam lagi jika
komunikasi seorang remaja dengan teman sepermainan nya kurang maka tidak di
heran kan bahwa perkembangan remaja tersebut akan mengarah terhadap
kemunduran titik misalnya saja komunikasi seorang anak dalam lingkungan
permainan yang buruk Misalnya saja lingkungan pertemanannya adalah
lingkungan perokok. Maka tentunya anak remaja tersebut akan lebih mengarah
terhadap hal-hal negatif Terutama ketika ia kurang mampu mengontrol dirinya.
Tetapi jika seorang anak tinggal di lingkungan yang cukup baik dan sehat
Misalnya saja di lingkungan orang-orang yang memiliki rohani yang baik maka ia
akan bertumbuh kepada hal-hal yang baik pula.

Komunikasi Keluarga
Kita mengetahui bahwa keluarga merupakan salah satu wadah yang paling
penting dan yang merupakan wadah pertama yang diperoleh oleh remaja semasa
hidupnya. Maka tak diherankan bahwa banyak remaja yang memiliki hubungan
antara anggota keluarga bersifat lebih stabil dan tentunya akan berpengaruh
terhadap konsep diri. Pengaruh anggota keluarga memiliki kecenderungan yaitu
berkurang seiring dengan semakin Intens hubungan remaja dengan teman
sebayanya maka semakin banyak waktu remaja dengan teman-teman sebayanya
maka komunikasi dengan keluarganya akan semakin mengendur.

Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seseorang masih bingung dalam hal
pencarian jati dirinya, maka remaja tersebut harus memiliki pendamping untuk
mengontrol dirinya Karena remaja tersebut belum memiliki kontrol diri yang baik.
Masa remaja sendiri merupakan suatu tahap dimana perkembangan fisik dan jiwa
manusia yang umumnya berada pada rentang usia 13 sampai 18 tahun. Dan dapat
kita lihat bahwa masa ini merupakan masa krisis identitas. Tetapi Disamping itu
masa remaja merupakan masa di mana seorang individu dapat mengeksplorasi
perilaku, minat, dan segala ideologi yang ia anut.

Jenis Kelamin dan Konsep diri Remaja


Umumnya perempuan lebih banyak menghadapi sejumlah kendala dalam
pengembangan diri secara penuh, yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri
yang sistemnya dibangun oleh atas dasar perbedaan jenis kelamin. Tentunya
dengan perbedaan jenis kelamin maka perkembangan masa masa remaja akan
berbeda titik hal itu disebabkan oleh perbedaan kebutuhan oleh setiap gender.

C. KEBUTUHAN REMAJA DALAM PERKEMBANGAN REMAJA


1. Kebutuhan Remaja
Setiap manusia memiliki kebutuhan baik itu secara fisiologis, psikologis dan
sosiologis, yang tentunya hal-hal tersebut harus dipenuhi. Setiap orang

11
berusaha dengan berbagai cara dan berbagai sikap dan tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut karena jika kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi maka akan sangat sulit untuk diatasi. Maka remaja juga memiliki
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Menurut Abraham
Maslow, suatu kebutuhan dinamakan “dasar” jika memenuhi lima syarat
berikut ini : a) Apabila hal yang dibutuhkan itu tidak ada/tidak terpenuhi,
maka menimbulkan penyakit atau gangguan; b) Apabila yang dibutuhkan itu
ada/terpenuhi, maka dapat mencegah terjadinya penyakit; c) Apabila
seseorang mampu mengendalikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka
akan dapat menyembuhkan penyakit atau menghilangkan timbulnya gangguan
pada dirinya.

2. Kebutuhan Mendapat Curahan Kasih Sayang.


Bukan hal yang diherankan lagi jika seorang remaja mestinya memperoleh
curahan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya, terutama dari keluarganya
titik yang harus kita pahami bahwasanya kebutuhan akan kasih sayang dari
setiap remaja itu berbeda-beda. Misalnya saja ada anak yang membutuhkan
kasih sayang lebih dari orang lain, walaupun ia tidak dapat mengekspresikan
hal tersebut dengan sebaik mungkin. Lebih ke realitanya anak yang normal
mempunyai kebutuhan kasih sayang yang berbeda dengan anak-anak yang
cacat atau disabilitas.

3. Kebutuhan Dapat Diterima Dalam Kelompok


Manusia merupakan makhluk sosial, Maka dari itu remaja juga termasuk
dalam hal makhluk sosial yang berarti bahwa setiap remaja ingin dapat
diterima dalam kelompok kelompok dalam masyarakatnya. Karena dengan Ia
diterima dalam sebuah kelompok ia akan belajar dan bersosialisasi bahkan
berinteraksi dengan baik dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya.
Semakin banyak ia bersosialisasi dengan dunia luar maka semakin banyak kah
wawasan yang remaja tersebut terima. Tidak hanya nilai dan norma yang
berlaku dalam keluarganya saja tetapi ia sudah mempelajari banyak aturan
aturan yang berlaku di dalam masyarakat luas.

4. Kebutuhan Untuk Dapat Mandiri


Walaupun remaja merupakan umur dimana anak-anak tersebut masih
berusaha untuk mencari jati dirinya anak-anak tersebut tentunya sudah
berusaha agar menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung dengan orang
lain. Dengan hal tersebut maka remaja mestinya belajar dan selalu berlatih
dalam membuat sebuah rencana memilih suatu alternatif yang efisien, belajar
membuat keputusan dengan tepat, dan bertindak sesuai dengan keputusannya
sendiri dan tak lupa dengan cara bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah ia lakukan. Maka dengan demikian remaja akan belajar untuk
melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tuanya maupun orang dewasa
arti lainnya dalam segala hal.

12
5. Kebutuhan Bisa Berprestasi.
Kebutuhan berprestasi merupakan salah satu motif yang berperan penting pada
kehidupan remaja. Dengan adanya hasrat untuk berprestasi maka remaja
tersebut akan terdorong untuk berfokus pada sebuah pencapaian prestasi dan
bukan sensasi. Remaja yang memiliki motivasi penuh dalam belajar dan mau
berprestasi maka ia akan menghadapi masalah yaitu melakukan tindakan-
tindakan yang positif untuk memecahkan segala sesuatu perkara dan
masalahnya. Mereka akan cenderung lebih memilih hal-hal yang konstruktif
dan menghindari kompensasi negatif ketika menghadapi suatu masalah titik
motif ini ditandai oleh dorongan dari individu untuk memperoleh kesuksesan
yang maksimal bahkan remaja yang mau berprestasi akan sangat menyukai
tantangan pekerjaan dan ingin menghasilkan prestasi yang tinggi dan
bersemangat yang mau bersaing untuk menjadi yang terbaik.

6. Kebutuhan Harga Diri


Walaupun seorang remaja masih sangat rendah dalam pengendalian diri bukan
berarti seorang remaja tidak membutuhkan harga diri titik hak dan
martabatnya sebagai manusia tidak dapat dilepaskan oleh orang lain, bilamana
terjadi suatu pelecehan harga diri maka setiap orang akan marah atau
tersinggung. Harga diri sendiri mencakup aspek aspek evaluasi terhadap diri
sendiri dan sejauh mana kita menilai diri kita secara positif dan negatif
tentunya harga diri juga berkembang bersamaan dengan pengalaman-
pengalaman kita dari hasil interaksi dengan lingkungan sosial kita. Misalnya
saja jika kita di masa lalu banyak meraih prestasi yang cukup dibanggakan,
maka hal tersebut akan menjadi pondasi bagi pengembangan harga diri kita
yang bersifat positif.

7. Memperoleh Falsafah Hidup.


Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa masa remaja merupakan masa
yang penuh dengan badai Dan ombang-ambing dunia. Oleh karena itu seorang
remaja mestinya memiliki falsafah hidup dan tujuan hidup Bagaimana suatu
tujuan itu diperoleh. Dengan hal tersebut suatu filsafat hidup yang baik akan
memuaskan Jika ia bernilai dan mengarah terhadap kemanusiaan. jika filsafat
hidup telah dimiliki, maka perasaan manusiawi tumbuh dengan subur dalam
diri remaja sehingga segenap aktivitasnya dapat diliputi oleh perasaan aman
dan damai. Maka falsafah hidup merupakan suatu rangkaian nilai-nilai yang
dijadikan sebagai pondasi dalam kehidupannya

13
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Remaja merupakan kelompok dalam masyarakat yang berada dalam kisaran umur
bagi wanita yaitu 12-21, dan untuk laki-laki kisaran umur mulai dari 13-22 tahun.
Dalam menjalani kehidupannya sebagai remaja, tentunya memiliki banyak fase
yang ia jalani, dan sangat banyak kebutuhan yang ia inginkan dalam proses
pendewasaannya. Tentunya, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam
perkembangan dirinya ini, karna menurut penelitian bahwasanya remaja masih
memiliki control diri yang masih cukup lemah, maka dari itu peranan orangtua
adalah suatu hal yang cukup signifikan dalam proses remajanya. Dalam
perkembangan remaja, remaja mestinya menyadari hal-hal apa saja hyang menjadi
konsep dirinya, dengan mengenali dan mengidentifikasi dirinya, tentunya dengan
baik ia akan menjalani proses remajanya. Dalam pembentukan konsep diri remaja,
ada beberapa hal yang dapat emmbentuk dan emndorong perkembangannya, baik
itu media massa, teman sepermainan, komunikasi dengan orangtua, jenis kelamin,
dan konsep dirinya itu sendiri. Dengan adanya wadah tersebut, maka ia akan
dengan mudah untuk memenuhi segala kebutuhannya dalam pengembangan diri
dalam masa remajanya, baik itu mendapatkan pengakuan dan prestasi, kebutuhan
untuk bersikap mandiri, kebutuhan harga diri, dan masih sangat banyak ekbutuhan
lainnya.

B. SARAN
Dalam hal pekembangan remaja, tidak boleh ada sedikit hal pun yang diabaikan,
karna akan sangat berpengaruh dengan masa yang akan dating, yakni masa
dewasanya. Maka, wadah atau salurannya dalam pemnegmbangan dirinya
haruslah benar-benar terpenuhi, baik itu teman sebaya dan keluarga dengan
adanya pemenuhan tersebut, maka remaja akan denagn mudah menemukan diri
mereka dan akan berprogres dalam hal pengembangan dirinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Works Cited
Hidayati, K. B., & Farid, M. (2016). Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian Diri
pada Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 137 - 144.

Rahman, M. M. (2015). Upaya Orang Tua dalam Membimbing Remaja. KONSELING


RELIGI: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 41-62.

W, Y. N. (2015). Konsep Diri Remaja (Siswa Kelas X SMA). SEMINAR PSIKOLOGI &
KEMANUSIAAN, (pp. 440-445). Malang.

Wulandari, A. (2014). ARAKTERISTIK PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN REMAJA


DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASALAH KESEHATAN DAN
KEPERAWATANNYA. Jurnal Keperawatan Anak, 39-43.

15

Anda mungkin juga menyukai