Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN II

HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Anada Leo Virganta S.Pd.,M.Pd

Mata Kuliah: Profesi Kependidikan

Nama Mahasiswa NIM

Wahyuni Sinaga 3203122042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Pertemuan II LEMBARAN KERJA 2 SKS: 3

MATA KULIAH PROFESI Kode: MKDK 46004


KEPENDIDIKAN
Hari/Tanggal: Waktu: 10.30-13.00

Rabu, 24 Februari 2021

Materi: Hakikat Profesi Kependidikan

Judul/Tema Pembahasan: Konsep Dasar Profesi Kependidikan

Topik Pembahasan: “Jenis-Jenis Profesi di bidang Pendidikan”

Inti sari Pembahasan:

1. Guru
2. Kepala Sekolah
3. Konselor
4. Pustakawan
5. Tantangan guru abad 21

Pertanyaan yang diajukan:


1. Klasifikasikan jenis-jenis profesi di bidang pendidikan.
Jawab: Ada beberapa jenis profesi di bidang pendidikan, yakni:
a. Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru merupakan orang yang
pekerjaannya adalah sebagai mengajar. Menurut undang-undang Republik
Indonesia tentang sistem pendidikan nasional pendidikan merupakan tenaga
kependidikan yang berkualitas sebagai guru dosen konselor, pamong belajar
widyaiswara, instruktur fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya masing-masing serta memiliki partisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa guru
merupakan orang yang memiliki gagasan yang mesti diwujudkan demi
kepentingan anak didik sehingga menjunjung tinggi serta mengembangkan dan
menerapkan keutamaan yang menyangkut agama dan kebudayaan serta keilmuan

b. Kepala sekolah
Secara etimologi, kepala sekolah adalah padanan dari ‘school principal’ yang
bertugas menjalankan principalship atau kekepalasekolahan. Istilah tersebut
memiliki arti sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas-tugas pokok dan
fungsi sebagai kepala sekolah. Penjelasan ini dipandang penting karena terdapat
beberapa istilah untuk menyebut jabatan kepala sekolah seperti administrasi
sekolah atau school administration, pimpinan sekolah atau school leader,
manager sekolah atau school manajer, dan lain sebagainya.

c. Konselor
Konselor pendidikan merupakan konselor yang bertugas dan bertanggung jawab
untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di
suatu lembaga pendidikan konselor pendidikan merupakan salah satu profesi yang
masuk kedalam tenaga kependidikan seperti yang telah dicantumkan dalam
undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, tentang sistem
pendidikan nasional ataupun undang-undang tentang guru dan dosen. Semula,
konselor pendidikan disebut sebagai Guru bimbingan penyuluhan atau guru BP,
tetapi seiring dengan perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling namanya
Berubah Menjadi Guru bimbingan konseling atau guru BK untuk menyesuaikan
kedudukannya dengan guru lain lalu disebut juga sebagai guru pembimbing.

d. Pustakawan
Pustakawan merupakan seseorang yang bertanggung jawab dan bekerja di
perpustakaan dan membantu peserta didik untuk menemukan buku majalah, serta
informasi lain yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam menunjang proses
belajarnya. Pada tahun 2000-an pustakawan juga Mulai membantu orang untuk
mendapatkan atau memperoleh informasi tentang Penggunaan komputer basis
data elektronik dan peralatan pencarian di internet. Ada banyak jenis pustakawan,
misalnya pustakawan anak remaja, dewasa, sejarah hukum dan sebagainya.
Pustakawan wanita disebut juga sebagai pustakawati. Untuk menjadi seorang
pustakawan, seseorang dapat menempuh pendidikan setingkat D2, D3, S1, dan
S2, dan jenjang pendidikan lainnya. Beberapa pustakawan bekerja di perusahaan
swasta untuk membantu dalam mengatur dokumen dan laporan. Bahkan
pustakawan juga ada yang bekerja untuk orang tunarungu maupun di lembaga
pemasyarakatan.

2. Jelaskan perbedaan antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.


Jawab: Tenaga kependidikan merupakan anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat guna untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan
tenaga pendidik merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru
dosenku, pamong belajar, konselor, tutor, instruktur fasilitator dan sebutan atau
julukan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.

3. Jelaskan syarat dan ciri-ciri tenaga pendidik yang professional.


Jawab: Syarat tenaga pendidik yang professional:
1. Memiliki kompetensi pedagogic
2. Memiliki kompetensi professional
3. Memiliki kompetensi personal
4. Memiliki kompetensi social
Ciri-ciri tenaga pendidik yang professional menurut National education
Association (NEA, 1984), sebagai berikut:
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Memerlukan persiapan professional yang lama
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Menentukan standarnya sendiri
7. Lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
8. Memiliki organisasi profesional yang kuat dan terjalin secara erat

4. Jelaskan bagaimana guru professional menghadapi masalah dan tantangan abad 21


pada era revolusi 4.0.
Jawab: Zaman merupakan hal yang sangat dinamis, yang tidak akan pernah diam
pada satu titik, tetapi zaman akan senantiasa selalu berkembang. Globalisasi telah
banyak memberikan dampak bagi dunia di berbagai sektor. Dapat disaksikan, yakni
kemajuan teknologi yang cukup signifikan dalam memberikan pengaruh pada zaman.
Saat ini merupakan bagian dari revolusi industry 4.0, yakni zaman dengan teknologi
yang sangat canggih. Sektor budaya, yakni pendidikan juga telah mendapatkan
pengaruh dari era ini. Oleh karena itu, seorang pendidik mestinya meyesuaikan diri
dengan zaman yang ada, serta tidak lupa menggunakan kecanggihan teknologi dan
informasi pada saat ini. Jikalaupun akan sedikit sulit bagi sebagian pendidik, tetapi
belajar kembali adalah jalan untuk menghadapi berbagai dilema yang dihadapi dalam
zaman ini. Dalam era revolusi 4.0, guru memegang peranan yang sangat strategis, jadi
guru mesti berupaya dan berusaha untuk meningkatkan mutu, relevansi, bahkan
efisiensi pekerjaan. Dalam rangka menghadapi perubahan pada era revolusi industry,
guru mesti memiliki inovasi dalam merubah sistem pembelajaran lama ke
pembelajaran baru, tentunya dengan berbagai kreasi yang mengarah pada perubahan
yang progressif. Di samping itu, guru juga dapat mengembangkan diri secara
informal yakni dengan memperoleh informasi dari berbagai media, baik itu media
elektronik dan media cetak.

Nama/Kelompok: Wahyuni Sinaga Nilai:

NIM : 3203122042

Prodi/Fakultas :Pendidikan Antropologi/Fakultas Ilmu Sosial Paraf Dosen:

Kelas : C Reguler 2020

Anda mungkin juga menyukai