Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report dengan
isi yang sederhana tepat pada waktunya.
Tugas ini berisi tentang apa, dan melihat bagaimana kebutuhan konsumtif masyarakat
terhadap daging kerbau dan sapi pada masyarakat Gayo ketika melakukan acara kenduri.
Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan pengetahuan lebih
mengenai pembelajaran tersebut. Saya menyadari bahwa dalam tugas yang saya buat ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Antropologi Ekonomi atas bimbingannya pada semester ini, dan atas arahan yang
baik atas pengerjaan tugas ini, serta saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha yang kita lakukan. Amin.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR…………………………………………...……1
1.2 Tujuan Penulisan CJR………………………………………………………...1
1.3 Manfaat Penulisan CJR……………………………………………………….1
1.4 Identitas Jurnal ……………...……………………………………………..... 2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Jurnal Utama………………………………………………………………….3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Jurnal……………………………………………………….……..6
3.2 Kekurangan…………………………………………………………………..6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...7
4.2 Saran…………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan
Relasi antar toke merupakan hubungan antara toke dalam upaya menjaga suplai suatu barang.
Toke sendiri merupakan orang yang menjadi penyalur dari kegiatan jual dan beli suatu
barang dagangan atau distributor. Namun istilah toke disini digunakan untuk barang
dagangan seperti kerbau dan sapi. Orang Gayo menyebutnya dengan istilah "Toke Koro".
Sikap rasional Toke Koro tetap berlaku dalam proses jual beli Kerbau dan Sapi antara sesama
Toke Koro seperti yang ada di Kampung Kayu Kul, Kecamatan pegasing, Kabupaten Aceh
Tengah. Dalam upaya distribusi barang yang di lakukan Toke Koro bisa dalam bentuk hewan
yang utuh maupun penjualan beberapa organ yang terpisah. Seperti daging, kulit, jeroan,
kepala dan bagian lainnya yang dapat dijual belikan. Disinilah antara sesama Toke yang ada
di Kampung Kayu Kul menempatkan posisinya sebagai keluarga dan juga sisi lain sebagai
orang yang berprofesi menjadi Toke Koro.
4.2 Saran
Saran saya kepada para penulis jurnal, khususnya penulis jurnal dari kesimpulan yang telah
penulis paparkan, maka penulis memberikan beberapa saran strategi membeli kerbau dan sapi
merupakan upaya yang dilakukan dalam menyediakan suplai daging kerbau dan sapi agar
selalu tersedia khususnya di Kabupaten Aceh Tengah yang dilakukan oleh sekelompok Toke
Koro yang berada di Kampung Kayu Kul.
Serta saran saya kepada para pembaca termasuk diri saya sendiri, harus lebih dapat
memahami isi jurnal tersebut agar mendapat ilmu dan wawasan mengenai materi jurnal
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, dkk. 2011. Panduan Penulisan Skripsi, Lhokseumawe: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Malikussaleh.
Hudayana, Bambang. 2018. Pendekatan Antropologi Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit
Kepel Press Puri Arsita A-6.
Hurgronje, Snouck C. 1996. Tanah Gayo dan Penduduknya, Jakarta: IndonesiaNetherlands
Cooperation in Islamic Studies (INIS).
Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 1996. Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: P.T. Bumi Aksara.
Koentjaranigrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Aksara Baru
Teuku Kemal Fasya, 2018. “Egalitarianisme Gayo Sebuah Inisiatif Antropologi Sosial dan
Etnografi Politik”. Aceh Antropological Journal, Volume 2, No 2.