Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL

KEWIRAUSAHAAN

“Kearifan dan Pemberdayaan Komunitas

UMKM kletek di daerah Kuala Tungkal”

Di susun oleh:

Zadigha Dipa Wardani

G1C121056

Thoracal 5

FAKULTA KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PRODI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS

JAMBI 2021/2022
ABSTRAK

Peluang usaha kuliner merupakan jenis usaha yang cukup menjanjikan. Salah satu
allternatif kuliner yaitu kletek yang dibuat dari udang yang diolah dan dicamour dengan tepung
dan bahan bahan lainya. Keberadaan usaha UMKM kletek ini dimaksudkan untuk membantu
peningkatan kebutuhan ekonomi dan Permasalahan ini kemudian memunculkan ide akan sebuah
peluang usaha.
Usaha ditujukan sebagai sarana untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan.
Disamping itu, inovasi ini juga dimaksudkan untuk memberikan rasa yang berbeda bagi orang-
orang yang ingin menikmati makanan ini. Penginovasian makanan ini akan dapat menciptakan
lapangan kerja baru, meningkatkan ekonomi serta membuka usaha pembuatan produk yang
berorientasi sosial dan ekonomi..
Saya yakin usaha akan berhasil dan menguntungkan. Pilihan sebuah usaha yang tepat
sangat mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha. Dalam laporan kewirausahan, penulis mencoba
mengamati sebuah usaha yang bergerak dibidang makanan ringan. Kletek sebagai salah satu
makanan ringan yang disukai banyak orang merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat, Hal ini menjadikan penulis tertarik untuk mempelajari bagaimana UMKM kletek ini
bekerja.

KATA KUNCI

-UMKM Keletek

-kearifan

- pemberdayaan komunitas
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas artikrl yang berjudul Kearifan Lokal dan
Pemberdayaan Komunitas UMKM Kletek di Kuala Tungkal ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan artikel ini, untuk memenuhi tugas PPKMB FKIK 2021.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kearifan local dan
pemberdayaan komunitas pada UMKM klete yang berada di daerah Kuala Tungkal, dan
menambah wawasan dan referensi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya menyadari,
bahwa laporan artikel yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan artikel ini.
Semoga laporan artikel ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kuala tungkal, 21 Agustus 2021

Penulis,

Zadigha Dipa Wardani


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................1

ABSTRAK.............................................................................................................................2

KATA PENGANTAR…........................................................................................................3

DAFTAR ISI.........................................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN

A. 1.1 Latar belakang................................................................................................4

B. 1.2 Rumusan masalah............................................................................................5

C. 1.3 Tujuan penulisan…..........................................................................................5

D. 1.4 Manfaat penelitan…........................................................................................6

BAB 2 PEMBAHASAN

A. 2.1 Apa itu UMKM kletek, apa hubungannya dengan kearifan local

dan pemberdayaan komunitas..........................................................................7

B. 2.2 Bagaimana proses pembuatannya...............................................................8

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan….....................................................................................................11
3.2
Saran…..................................................................................................................5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki keragaman dari sisi etnis, suku, adat istiadat, dan lainnya sehingga
mempunyai karakteristik yang khas dan unik dari setiap aspeknya. Hal ini merupakan kekayaan
bangsa yang tak ternilai harganya. . kearifan lokal masyarakat yaitu hasil dari proses adaptasi
turun temurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan alam tempat
tinggal mereka

Kearifan lokal terbentuk dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata lokal berarti ‘setempat’, sedangkan kata kearifan berarti
‘kebijaksanaan’. Jadi, kearifan lokal adalah gagasan-gagasan lokal (setempat) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, serta tertanam kuat dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya

Jadi, kearifan lokal menurut istilah umum adalah pandangan hidup dan ilmu
pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan komunitas
tersebut. Adapun kearifan lokal menurut istilah asing sering dikonsepsikan sebagai kebijakan
masyarakat setempat. Hal itu berdasarkan muatan katanya, yaitu local wisdom (kearifan lokal),
local knowledge (pengetahuan lokal), dan local genius (kecerdasan setempat).

Kearifan lokal menurut masyarakat setempat, yaitu terbentuk sebagai budaya unggul dari
masyarakat setempat berkaitan dengan kondisi. Kearifan lokal berkaitan erat dengan kondisi
geografis atau lingkungan alam. Nilai nilai dalam kearifan local menjadi modal utama dalam
membangun masyarakat tanpa merusak tatanan social dengan lingkungan alam.

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti mengembangkan kemampuan. Jadi,
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian daya / kekuatan / kemampuan dari
pihak yang kurang atau belum berdaya. Adapun komunitas adalah sekelompok masyarakat yang
terikat dalam suatu identitas yang sama. Di Indonesia, terdapat berbagai ragam komunitas yang
memiliki cirri unik yang memegang teguh kearifan lokal sebagai pedoman hidup dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Kemudian dari pernyataan umum diatas, salah satu daerah di Provinsi jambi yaitu
kabupaten Tanjung Jabung Barat yang ber-ibukota di Kuala Tungkal, yang dimana kabupaten ini
memiliki daerah atau pemukiman yang berdekatan dengan perairan asin, yang dimana kabupaten
Tanjung Jabung Barat ini sangat kaya akan hasil lautnya yang melimpah, apalagi setiap
wisatawan yang berkunjung ke Tungkal tak jarang wisatawan wisatawan tersebut makan
seafood dan membeli oleh oleh khas daerah seperti, kletek.

Kletek atau kayu api merupakan makan khas daerah dari Kuala Tungkal yang berjenis
kerupuk dengan bentuk stik yang diolah berbahan dasar utamanya udang dan bahan bahan
lainnya. Biasanya kletek ini menjadi makanan ringa di kala duduk santai, dengan harga yang
terjangkau menjadikan makanan ini sangat digandrungi khususnya dikalangan masyarakat Kuala
Tungkal. Rasanya yang gurih renyah dan sedap membuat makanan ini tak pernah bosan untuk di
makan terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu UMKM kletek, apa hubungan dengan kearifan local dan
pemberdayaan komunitas

2. Bagaimana proses pembuatannya?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui kearifan lokal dan pemeberdayaan komunitas yang ada di daerah


Kuala Tungkal

2. Menambah wawasan tentang apa itu kearifan local dan pemberdayaan komunitas

1.4 Manfaat Penulisan


1.Sebagai referensi bagi pembaca, agar menegtahui lebih lanjut tentang apa itu kearifan
lokal, pemberdayaan komunitas dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kletek di
daerah Kuala Tungkal

2. Bagi penulis, sebagai wujud pelaksanaan tugas PKKMB FKIK.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu UMKM kletek, apa hubungannya dengan kearifan lokal dan pemberdayaan
komunitas

Kletek yaitu, makanan ringan berbahan dasar ketela dan dicampur dengan bumbu yang
terbuat dari cabe, bawang, dan garam. Usaha rumahan yang di dirikan oleh seorang nenek
bernama hj sariah, sangat membawa peluang bagi kearifan lokal di Kuala Tungkal, kenepa?
Karna makanan ringan itu menjadi oleh oleh khas apabila seseorang berkunjung ke daerah
Kuala Tungkal ini. Dan pada pemberdayaan komunitas juga, nenek sairah ini mampu
membukakan peluang kerja untuk 3 orang untuk membantunya mengadong dan mengemas,
dari usahanya ini ia sudah dapat membentu pemerintah mengatasi pengangguran yang ada ai
Kuala Tungkal ini.

UMKM adalah Usaha mikro kecil menengah atau adalah istilah umum dalam khazanah
ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun
badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008.
Aktivitas usaha yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan.
Perbedaannya dengan usaha besar dapat dilihat dari jumlah kekayaan bersih pelaku usaha dan
hasil penjualan tahunan.

Pengertian UMKM yang tertuang dalam Keppres RI No. 19 Tahun 1998 sebagai kegiatan
ekonomi rakyat pada skala kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari persaingan yang tidak
sehat. Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis UMKM mulai dari skala
rumahan hingga skala yang lebih besar.Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak
digandrungi bahkan hingga kalangan muda sekalipun.

UMKM adalah roda penggerak perekonomian Indonesia. Ketika berbicara tentang bisnis dan
ekonomi, apalagi tentang dunia usaha terkadang kita dihadapkan pada satu istilah yang sangat
berperan terhadap perekonomian yaitu UMKM. Bahkan dari segi usaha pengelolaan, masih
memiliki hubungan erat dengan perekonomian masyarakat di berbagai lapisan. Tetapi dalam
bentuk usaha ekonomi yang non korporasi.

Di Indonesia sendiri bidang usaha semacam ini pada tahun 2016 ke atas justru mengalami
peningkatan. Ini menjadi bukti kalau masyarakat masih berminat untuk menjalankan usaha
UMKM dengan baik.Dalam perspektif usaha, maka lumrah jika ada pengamat yang
menyamakan antara UMKM

Jadi, kearifan lokal menurut istilah umum adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan
serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal
dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan komunitas tersebut. Adapun
kearifan lokal menurut istilah asing sering dikonsepsikan sebagai kebijakan masyarakat
setempat.Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti mengembangkan kemampuan.
Jadi, pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian daya/kekuatan/ kemampuan
dari pihak yang kurang atau belum berdaya.

Adapun komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu identitas yang
sama. Dengan demikian, pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal adalah sebuah upaya
atau perubahan yang sengaja dilakukan oleh para anggota sebuah komunitas itu sendiri, di
mana mereka merumuskan masalah, menyusun rencana serta menentukan arah perubahan
menurut keyakinan dan persepsi mereka sendiri yang diyakini sebagai perbaikan dan penguatan
struktur- struktur penopang komunitas yang bersangkutan.

Tujuan dari pemberdayaan komunitas adalah untuk membentuk individu dan masyarakat
menjadi mandiri.. Selain itu, pemberdayaan juga dapat dilakukan untuk komunitas yang telah
berdaya, dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya ancaman dan hambatan yang dapat
mengubah komunitas tersebut.

2.2 Bagaimana proses pembuatannya

Bahan utama pembuatan kletek udang adalah udang kuning yang banyak ditemui di pasar
atau biasanya penjual udang besar, seperti suplai, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi
Jambi. Udang air asin ini pada dasarnya memiliki beragam ukuran. Udang yang biasa dipilih
adalah udang yang berukuran sedang, yakni seukuran jari orang dewasa. Udang dibersihkan
menggunakan air bersih, kemudian dikuliti hanya meninggalkan bagian daging saja. Setelah
selesai, udang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk didinginkan sampai
membatu.

Pembekuan ini dilakukan agar udang nantinya dapat mengembang sempurna ketika
digoreng. Dalam pembekuan tidak boleh ditambah air. Air yang membeku dalam plastik harus
berasal dari udang itu sendiri.

Tambahan air dianggap akan membuat tingkat kegurihan Kletek berkurang. Setelah
benar-benar beku, udang tersebut dihaluskan dengan cara diulek tanpa tambahan air.Hasil
ulekan udang ini kemudian dicampur bumbu. Sangat sederhana bumbu yang digunakan untuk
membuat kletek udang ini, yakni bawang putih, telur dan garam.

Setelah udang dan bumbu menyatu sempurna, adonan kembali dimasukkan kedalam
kulkas sampai dingin Setelah dianggap dingin, adonan tersebut dikeluarkan untuk 'dimandikan'
dengan tepung. Digulung, ditaburi tepung, digulung lagi hingga merata.

Setelah siap, adonan tersebut dipotong menjadi seukuran kotak rokok isi 12. Kemudian
dipotong lagi kecil-kecil dan langsung dimasukkan ke dalam minyak dingin yang ada di
penggorengan. Setelah irisan kletek udang dimasukkan dalam minyak itu tandanya kletek udang
sudah siap digoreng. Dari sekian tahapan pembuatan kletek udang, proses penggorengan ini
menjadi kunci berhasil atau tidaknya seorang dalam membuatnya.

Penggorengan menggunakan api besar yang stabil. sejak pertama dinyalakan api, sang
pemasak harus mulai mengaduk kletek tersebut. Proses memasak ini membutuhkan waktu
setidaknya setengah jam hingga kletek mengembang sempurna. Selama itu pula proses
mengaduk dengan dua tangan tidak boleh berhenti sama sekali.

Ibarat mobil pengangkut semen, ia akan terus berputar untuk menjaga adonan. Disini juga
begitu, kalau tidak terus diaduk, kletek akan kempes karena tidak mendapatkan panas
yang merata.

Tanda bila kletek sudah matang, kletek tersebut sedikit berubah warna dan dapat
dipatahkan. Bila diangkat menyusut, berarti kletek belum matang. Proses memasak yang tak
gampang ini membuat kletek udang lebih spesial.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil data yang diperoleh berdasar observasi UMKM terutama berdampak pada
pengadaan sarana prasarana produksi dan operasional usaha walaupun dalam hal ini istilah
‘bantuan’ tidak sepenuhnya membantu dan meringankan pihak UMKM.yang dimaksud.

Kearifan local dan pemberdayaan ternyata sangat berpengaruh satu sama lain bahkan
dapat dikaitkan berpegangan erat.

3.2. Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya, responden sekiranya terdiri dari bidang usaha yang lebih beragam
dan jumlahnya setara serta lebih banyak sehingga lebih terlihat perbandingannya dan mudah
untuk menganalisis secara lebih sistematis.

2 .Bagi UMKM,usaha yang dijalankan berbekal dengan modal sendiri atau asupan dari pihak
luar sekiranya dapat difokuskan untuk pengembangan usaha terutama produk dan perspektif
lain seperti pembiayaan,pemasaran,kemitraan dan wawasan akan perkembangan pasar
sehingga dapat berkembang dari hari ke hari dan tetap menjadi penyangga perekonomian
negara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai