Paper ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem
Ekonomi Pancasila Yang diampu oleh Ir. H. Dady Nurpadi, MP
Kelompok 6
Anisa Barkatunisa C1210129
Putri Rubiani Rosa C1210125
Mulki Lukman Fadhlilah C1210128
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOPERASI INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan paper ini yang berjudul
“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN” dengan tepat waktu. Paper ini disusun
untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Sistem Ekonomi Pancasila.
Atas bimbingan dosen Bapak Dady Nurpadi., Ir., MP maka disusunlah paper ini.
Semoga dengan tersusunnya paper ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Dalam menyusun paper ini, kami
banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penulisan mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun paper ini kami telah berusaha dengan
segenap kemampuan kami untuk membuat paper yang sebaik - baiknya.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
paper ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PENDEKATAN TEORITIS DAN METODELOGI PENULISAN.......................................................4
2.1 Pendekatan Teoritis.....................................................................................................................4
2.2 Metodelogi Penulisan..................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
3.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Nelayan..........................................................................6
3.2 Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut........................................................................................7
3.3 Masalah Yang Dihadapi Dalam Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir................7
3.4 Isu-Isu Strategi Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut............................................8
3.5 Studi Kasus..................................................................................................................................9
3.6 Skenario Pengembangan Kelompok Nelayan..............................................................................9
3.7 Strategi Pengembangan Kelompok Nelayan..............................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
4.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
iii
ABSTRAK
Indonesia adalah negara dengan wilayah perairan dan bentang pantai yang sangat luas.
Potensi kelautan Indonesia sangat besar dan beragam, yakni memiliki 17.508 pulau dengan
garis pantai sepanjang 81.000 Km dan 5,8 juta kilometer laut atau sebesar 70% dari luas total
wilayah Indonesia. Namun, kekayaan alam ini pada kenyataanya belum membuat para
nelayan sejahtera. Banyak dari nelayan yang masih hidup dalam kategori miskin. Untuk itu,
pemberdayaan nelayan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pemberdayaan adalah salah
satu konsep didalam meningkatkan kualitas, baik kualitas sumberdaya manusia maupun
kualitas perekonomian. Dalam pengemberdayaan masyarakat nelayan, dalam penelitian ini
kami mendapat permasalahan dalam mengelola sumber daya pesisir laut, masalah tersebut
dilihat dari beberapa aspek yang dihadapi dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya
pesisir, yaitu diantaranya aspek sosial, aspek ekonomi, aspek ekologis, dan aspek
administratif. Contoh masalah dalam pengelolaan sumber daya pesisir yang kami temukan
yaitu kerusakan fisik habitat ekosistem wilayah pesisir dan lautan Indonesia serta pencemaran
dan sedimentasi. Masalah tersebut timbul karena masih rendahnya pengertian dan kesadaran
masyarakat untuk melindungi serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, sehingga terjadi
banyak pengrusakan. Pengembangan kelompok nelayan yang didasari oleh pendekatan
pembangunan masyarakat, merupakan cara yang terbaik. Strategi pengembangan nelayan
dapat melalui pengembangan koperasi nelayan dan unit usaha nelayan serta pengembangan
model adaptasi teknologi multukultura
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Wilayah pesisir dan lautan memiliki arti strategis karena merupakan wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam dan jasa-
jasa lingkungan yang sangat kaya. Namun, karakteristik laut tersebut belum sepenuhnya
dipahami dan diintegrasikan secara terpadu. Kebijakan pemerintah yang sektoral dan bias
daratan, akhirnya menjadikan lautan sebagai kolam sampah raksasa. Dari sisi social ekonomi,
pemanfaatan kekayaan laut masih terbatas pada kelompok pengusaha besar dan pengusaha
asing. Nelayan sebagai jumlah terbesar merupakan kelompok profesi paling miskin di
Indonesia. Kekayaan sumber daya laut tersebut menimbulkan daya tarik dari berbagai pihak
untuk memanfaatkan sumberdayanya dan berbagai instansi untuk meregulasi
pemanfaatannya.
v
yang mengalami kondisi keterasingan dari dinamika perekonomian nasional lebih parah
terjadi pada kelompok nelayan. Hal ini banyak bersumber dari sifat dasar arena aktifitas yang
dimiliki yang tidak memiliki dukungan perangkat hukum yang memadai, seperti tidak
dimungkinkannya pemilikan laut atau kawasan pantai sebagai asset produksi, kebutuhan
investasi yang relatif besar dan beresiko tinggi, serta luas pemasaran yang cenderung hanya
untuk memenuhi kebutuhan local. Kondisi seperti ini mengakibatkan kelompok masyarakat
nelayan cenderung tertinggal jauh dibandingkan dengan kelompok lain yang bekerja
didaratan.
Hal ini yang muncul di permukaan dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas
hidup nelayan adalah keterdesakkan kelompok masyarakat ini akibat semakin intensifnya
penetrasi nelayan asing terhadap sumber daya dan pasar domestic. Pengusaha dalam bidang
marine-bisnis nasional dengan modal besar dengan jaringan pasar yang luas dan pemanfaatan
teknologi yang hampir mustahil tersaingi oleh kelompok masyarakat nelayan nasional. Upaya
perlindungan melalui peraturan daerah dan peningkatan kemandirian kelompok masyarakat
ini merupakan agenda yang mendesak untuk segera diselesaikan sebagai bagian integral
pengembangan masyarakat nelayan.
vi
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini untuk:
Mengetahui sejauh mana Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Upaya
Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya pesisir ?
Menjelaskan inovasi yang dapat mendorong dan meningkatkan potensi pemberdayaan
yang ada di daerah pesisir?
Untuk mengetahui faktor yang penghambat terlaksananya pemberdayaan masyarakat
pesisir.
Suatu penelitian dilakukan dengan harapan bahwa penelitian ini dapat memberi
manfaat, bagi peneliti maupun orang lain. Hasil ini diharapkan dapat diberikan manfaat
dalam berbagai hal, antara lain:
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
a) Bagi pemerintah
Agar mendapat perhatian yang lebih dari pembuat kebijakan terhadap masyarakat dalam
rangka mengembangkan potensi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang maju dan
berkualitas.
b) Bagi masyarakat
Masyarakat bisa mengetahui pentingnya suatu pemberdayaan bagi masyarakat yang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dalam aspek sosial, aspek ekonomi, aspek
ekologis dan aspek administrasi.
vii
BAB II
2. Konsep Pembangunan Desa : desa memiliki apa yang disebut sebagai “hak otonomi”,
yaitu hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat.melaksanakan pembangunan pedesaan harus dilakukan
dengan pendekatan secara multisektoral (holistik) dengan memanfatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia secara optimal. pembangunan desa tidak hanya diukur
dari pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akan
tetapi sejauhmana masyarakat tersebut diberdayakan dan secara mandiri berpartisipasi
mengembangkan dan melestarikan hasil pembangunan.
viii
berkembang. Artinya bahwa tidak ada seorang individu pun yang tidak mempunyai
daya sama sekali. Manusia selemah apapun dirinya, masih mempunyai daya dan
kekuatan yang sewaktuwaktu dapat semakin hilang atau semakin berkembang,
tergantung pada situasi dan kondisi yang mengarahkannya. Agar daya itu tidak
semakin menghilang, diperlukan adanya upaya untuk membangun daya itu, sehingga
daya itu semakin berkembang.
2.2 Metodelogi Penulisan
2. Pengumpulan Data: Kumpulkan data dan informasi yang relevan tentang pemberdayaan
masyarakat, potensi sumber daya pesisir dan laut, masalah dan isu-isu strategi pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, skenario pengembangan kelompok nelayan,
dan strategi pengembangan kelompok nelayan yang ada di Indonesia. Sumber data dapat
meliputi statistik pemerintah, survei nasional, lembaga riset, dan basis data terpercaya.
ix
BAB III
PEMBAHASAN
1. Penyediaan akses ke sumber daya: Masyarakat nelayan perlu memiliki akses yang adil dan
berkelanjutan terhadap sumber daya laut dan perikanan, termasuk akses ke perairan,
tangkapan ikan, dan pemasaran hasil tangkapan.
x
4. Penguatan organisasi masyarakat: Mendorong pembentukan dan penguatan organisasi
masyarakat nelayan seperti kelompok nelayan, koperasi, atau asosiasi yang memberikan
platform untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, advokasi kebijakan, dan
pertukaran pengetahuan.
xi
3.3 Masalah Yang Dihadapi Dalam Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir
Ada beberapa permasalahan yang dilihat dari beberapa aspek yang dihadapi dalam
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir, yaitu:
a. Aspek sosial
1. Masih lemahnya kesadaran masyarakat akan ancaman kerusakan pantai.
2. Masih kurangnya keterlibatan dan kemampuan masyarakat lokal untuk
berpartisipasi aktif dan berdaya dalam berbagai upaya pelestarian lingkungan serta
dalam proses pengambilan keputusan pengelolaan sumberdaya pesisir.
b. Aspek ekonomi
1. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir belum dapat dilakukan secara
optimal dan berkelanjutan karena keterbatasan modal, sarana produksi,
pengetahuan dan keterampilan, serta faktor eksternal seperti terbatasnya
pelayanan dan penyediaan fasilitas oleh pemerintah.
2. Masih diperlukan peningkatan koordinasi dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan oleh instansi pemerintah daerah terkait pembangunan pesisir.
c. Aspek Ekologi
Minimnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menjaga, menjaga
keseimbangan dan memperkuat ekosistem pesisir, sehingga banyak terjadi perusakan
hutan bakau (magrove) dan pertumbuhan karang dalam jangka pendek.
d. Aspek Administratif
Mekanisme koordinasi dan administrasi serta perencanaan dan pengambilan
keputusan terkait pengelolaan sumberdaya pesisir dan perairan masih perlu
ditingkatkan karena selama ini masih banyak tumpang tindih kewenangan dan
tanggung jawab antara instansi pemerintah dan non pemerintah terkait.
3.4 Isu-Isu Strategi Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut
xii
d. Belum optimalnya potensi wisata yang dikembangkan sebagai salah satu sektor
andalan dalam pembangunan daerah.
e. Belum memadainya pembangunan di Nusantara, baik infrastruktur sosial maupun
infrastruktur fisik.
Pembinaan kelompok nelayan tidak bisa hanya didekati dari sudut sempit atau
sektoral. Mengembangkan sistem berdasarkan pendekatan pengembangan masyarakat adalah
cara terbaik. Sehubungan dengan itu, pengembangan kualitas kelembagaan, kualitas sumber
xiii
daya manusia, dan infrastruktur pendukung dan/atau pemanfaatan infrastruktur yang ada ke
dalam skenario pembangunan merupakan pola pengembangan masyarakat yang memerlukan
rumusan masalah secara terpadu. Interaksi fungsional dari seluruh variabel strategis tersebut
diharapkan mampu menciptakan proses pemberdayaan kelompok masyarakat nelayan yang
dapat mempertahankan diri dan terlindungi dari pola interaksi yang sehat dengan lembaga
lain yang sejenis dan/atau yang terkait dalam menjalankan usahanya.
xiv
c. Sebagai lembaga yang menjembatani pihak nelayan dengan lembaga financial /
perbankkan dan kelompok nelayan
d. Perluasan pelayan koperasi atau kelompok nelayan yang bersifat non ekonomis,
seperti pelayanan jasa financial, bantuan teknis baik terhadap usaha ekonomi ekonomi
yang dilakukan maupun terhadap pemeriharaan asset produksi yang dimiliki, maupun
terhadap bantuan aktifitas social yang berkaitan dengan budaya setempat.
xv
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Indonesia dengan kekayaan alam pesisir dan lautnya yang banyak dan memiliki
xvi
potensi yang sangat bagus seharusnya bisa dikelola dengan baik oleh masyarakat maupun
pemerintah, sehingga tidak mensia-siakan anugerah yang telah diberikan kepada negeri kita
tercinta ini. Karena itulah pemberdayaan masyarakat nelayan ini sangat penting agar
pengertian dan kesadaran masyarakat untuk melindungi serta menjaga keseimbangan
ekosistem pesisir meningkat dan berkurangnya pengrusakan terhadap ekosistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003. Pedoman Umum Perberdayaan Masyarakat di Dalam dan Di Sekitar Hutan,
Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta.
Dewi Mayavanie Susanti, TT. Peranan Perempuan Dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan.
Gadjah Mada.
Kota Gunungsitoli
https://id.scribd.com/document/440207395/Makalah-Pemberdayaan-Masyarakat-Pesisir-Revisi-docx
xvii