Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Sosiologi Perikanan’ yang diampu oleh Ibu Eka
Nur Jannah S.P.,M.Sc.
Kelompok 2 :
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Konsep Ketuhanan Dalam Islam” selesai
dengan tepat waktu.
Untuk itu pada kesempatan ini kami kelompok satu mengucapkan terimakasih kepada :
Ibu Eka Nur Jannah S.P.,M.Sc.
1. Selaku pengampu mata kuliah Sosiologi Perikanan Program Studi Akuakultur rombel
dua tahun ajaran 2023/2024.
2. Teman teman dari program studi akuakultur yang telah memberikan semangat, yang
tidak bisa kami ungkapkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih belum sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak dan semoga makalah ini
bermanfaat. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Proses Pertumbuhan Kelembagaan Sosial Masyarakat Pesisir...........................................2
B. Norma-norma Masyarakat daerah pesisir.............................................................................4
a) Karakteristik sosial nelayan................................................................................................4
b) Nilai- Nilai Sosial..................................................................................................................4
c) Norma norma sosial.............................................................................................................5
d) Kontrol sosial.......................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu tempat yang paling berpengaruh dalam
membentuk individu yang berilmu dan berwawasan luas. Universitas Tidar adalah salah
satu lembaga pendidikan tinggi di Provinsi Jawa Tengah yang menyelenggarakan
pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Proses pertumbuhan kelembagaan sosial dan norma norma masyarakat berkaitan
erat dengan perkembangan struktur dan nilai yang membentuk suatu tatanan masyarakat,
perubahan ini berakar pada ekonomi, budaya, agama dalam suatu masyarakat.
Pertumbuhan kelembagaan sosial mengacu pada perubahan berbagai lembaga
sosial, seperti keluarga, agama, dan ekonomi, serta peran mereka dalam mengatur
interaksi sosial. Hal ini mencakup perubahan dalam norma-norma sosial, yaitu aturan-
aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat.
Norma-norma ini dapat berubah seiring perkembangan waktu dan dan tuntutan sosial.
Faktor faktor yang mempengaruhi kelembagaan sosial mencakup faktor internal
dan faktor eksternal.Melalui pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kelembagaan
sosial dan norma-norma berkembang, kita dapat mengidentifikasi perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat dan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pertumbuhan kelembagaan sosial masyarakat pesisir
2. Seperti apa dan apa saja norma-norma yang ada di masyarakat pesisir
C. Tujuan
Pembuatan makalah tentang analisis jurnal tentang proses pertumbuhan kelembagaan
sosial dan norma-norma masyarakat pesisir ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui banyak tentang pertumbuhan kelembagaan sosial masyarakat pesisir
2. Mengetahui norma-norma masyarakat di pesisir pantai
1
BAB II
PEMBAHASAN
Masyarakat pesisir identik dengan individu yang hidup di area sekitar pantai
yang terkadang terlupakan oleh pembangunan sebab kebijakan pemerintah yang
hanya terfokus pada pembangunan wilayah pesisir. Selain itu, sebagian besar anggota
keluarga masyarakat pesisir termasuk anggota keluarga yang tidak produktif, terutama
dari segi ekonomi. Hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya kemiskinan di
kehidupan nelayan. Penelitian ini memberikan model peningkatan kesejahteraan
masyarakat pesisir sebagai salah satu pengembangan dari program pengembangan
masyarakat pesisir yang kurang maksimal berjalan dan kurang menyentuh masyarakat
wilayah paling ujung. Kelembagaan merupakan satu konsep yang belum memperoleh
pengertian yang jelas. Sedangkan jika berhubungan dengan aspek keorganisasian
menunjukkan sesuatu yang lebih statis. Pada tahun 2001, program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir yang dilakukan pemerintah mengalami berbagai
penyempurnaan oleh pemerintah melalui pemberian masukan dan evaluasi dari
berbagai pihak, masyarakat, LSM maupun instansi-instansi yang terlibat langsung dan
tidak langsung. Koperasi adalah kepribadian yang merupakan ciri, sifat dan watak
koperasi yang membedakannya dengan lembaga ekonomi lain, dengan kata lain
koperasi dalam pemikiran, sikap dan tindakannya tidak sesuai dengan perumusan jati
diri tersebut maka dapat dikatakan bahwa koperasi yang bersangkutan telah
2
menyimpang atau kehilangan jati dirinya, sehingga jati diri koperasi meliputi tiga
bagian, yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan-pisahkan, yaitu definisi, nilai-nilai
dan prinsip-prinsip (Soedjono, 2002).
3
d. Ancamannya, meliputi tidak ada daya tawar hasil ikan, harga ikan rendah,
harga BBM tinggi, pekerjaan yang menanggung resiko, cuaca dan musim
buruk, illegal fishing, manajemen keuangan keluarga, tdk ada diversifikasi
pekerjaan.
5
3. Orang luar desa tidak boleh menangkap ikan di sungai Rungan sekitar desa. Norma
ini di Petuk Ketimpun tidak ada.
4. Masyarakat luar desa dapat menggunakan wilayah perairan untuk rekreasi
memancing.kecuali di Petuk ketimpun ada larangan rekreasi memancing di rawa
terbuka pada musim air surut.
5. Apabila ada nelayan yang telah menempatkan alat tangkap selambau di suatu anak
sungai, maka nelayan lain tidak boleh menangkap ikan di anak sungai tersebut.
Ketentuan ini berlaku hingga nelayan atau keluarga pemilik selambau tidak
menggunakan anak sungai itu lagi.
6. Nelayan tidak menempatkan alat tangkap di dekat wilayah yang sudah dipasang
alat tangkap nelayan lain.
7. Tiap nelayan memiliki penguasaan wilayah pinggir sungai depan rumah masing-
masing, untuk menempatkan karamba.
8. Tidak menggunakan jaring rempak di seluruh perairan. (di Marang larangan ini
hanya diperuntukkan di danau Marang dan bajawak).
9. Tidak menangkap ikan dengan racun dan listrik.
10. Hutan rawa di wilayah h desa hanya boleh dieksploitasi oleh masyarakat desa itu.
Terdapat aturan formal yang dibuat Pemerintah Kota Palangka Raya yang mengatur
penangkapan ikan yaitu :
1. Larangan menangkap ikan dengan racun dan listrik (Perda Kota Palangka Raya).
2. Penggunaan jaring insang dengan mata jaring minimal 2,5 inci (Himbauan subdinas
Perikanan). Sekitar 90% nelayan Petuk Ketimpun mengetahui adanya aturan perda
tersebut, sedangkan nelayan Marang sekitar 63,33%. Aturan Perda tersebut dapat
diterima dengan baik oleh nelayan, karena sesuai dengan norma yang dimiliki
nelayan. Aturan dalam bentuk himbauan dari Subdinas Perikanan untuk pembatasan
mata jaring belum efektif dan belum diketahui oleh nelayan.
d) Kontrol sosial
Kontrol sosial atas pelanggaran normanorma yang dimiliki masyarakat
nelayan dilakukan oleh masyarakat nelayan sendiri. Kontrol sosial dilakukan dengan
bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan kepolisian, terutama pada kasus
penangkapan ikan dengan listrik dan racun. Kasus pelanggaran penangkapan ikan
dengan listrik dan racun dilakukan oleh sebagian kecil nelayan dan orang luar desa.
Apabila yang melanggar berasal dari masyarakat nelayan sendiri, maka nelayan lain
akan menegor atau menginformasikan ke nelayan lain. Tidak ada sanksi dari
pelanggaran tersebut. Mereka yang melanggar norma-norma akan dijauhi dalam
pergaulan masyarakat. Namun apabila pelanggaran dilakukan oleh orang luar desa,
kasus tersebut dilaporkan ke pihak Kelurahan.
Kontrol sosial yang kuat terjadi di wilayah yang dikuasai oleh keluarga
nelayan, rawa terbuka yang merupakan tempat penangkapan ikan utama, dan sungai
6
di depan pemukiman nelayan. Kontrol sosial lemah terjadi atas pelanggaran yang
dilakukan di wilayah perairan yang hanya sedikit nelayan, seperti di perairan yang
jauh dari pemukiman. Lemahnya kontrol diwilayah tersebut karena :
(1) nelayan tidak memanfaatkan perairan tersebut,
(2) frekuensi kehadiran nelayan rendah, sehingga pelanggaran sering kali tidak
diketahui
(3) nelayan tidak merasa dirugikan, karena pelanggaran tidak di tempat
penangkapan ikan utama.
Faktor sosial yang terutama berpengaruh terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan di
dataran banjir sungai Rungan adalah penangkapan ikan dan kegiatan eksploitasi hutan
rawa. Masyarakat nelayan di Petuk Ketimpun dan Marang mewarisi nilai nilai social
yang arif untuk memelihara keberlanjutan sumberdaya ikan dan ekosistem dataran
banjir. Tindakan tindakan yang arif dalam memanfaatkan sumberdaya ikan, penerapan
norma – norma dan kontrol sosial dapat menghambat laju penurunan sumberdaya
ikan. Dengan interaksi budaya kota, maka nilai dan norma yang dimiliki masyarakat
nelayan dapat melemah. Untuk mengatasi itu diperlukan penguatan kelembagaan
masyarakat nelayan dan adopsi norma – norma yang positif ke dalam aturan formal
Pemerintah Kota
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan jurnal tentang pertumbuhan kelembagaan sosial masyarakat
Pesisir dari jurnal yang berjudul “Model Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Pesisir
melalui Penguatan Kelembagaan Koperasi Nelayan
Berkelanjutan”.
B. Saran
8
mejadi lebih tahu tentang bagaimana pertumbuhan kelembagaan sosial dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat daerah pesisir.
DAFTAR PUSTAKA
Indarti, Iin.. “Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis.Jepara”.Vol. 12 No. 1 Maret 2015.
Sulistiyarto, Bambang.2012.Nilai dan Norma Sosial pada Masyarakat Nelayan untuk
Memelihara Keberlanjutan Sumberdaya Ikan di Dataran Banjir Sungai Rungan, Palangka
Raya. Jurnal Ilmu Hewan Tropika Vol 1. No.1 Juni 2012.
Soekanto, Soerjono., Budi Sulistyowati. 1982. “Sosiologi Suatu Pengantar”. Rajawali: Jakarta.
9
LAMPIRAN
Tim Penyusun :
1. Faizatul Hanifah bertugas menncari jurnal tentang proses pertumbuhan kelembagaan
masyarakat pesisir, Menyusun materi di ppt dan makalah.
2. Amelia Hardianti bertugas menganalisis jurnal tentang proses pertumbuhan
kelembagaan sosial masyaraka pesisir.
3. Anisa Faridhotun N.K bertugas Menyusun materi di ppt untuk presentasi dan
menganalisis jurnal tentang proses pertumbuhan kelmbagaan sosial masyarakat
pesisir.
4. Nur Akdi Saputra bertugas mencari jurnal tenntang norma masyarakat pesisir,
Menyusun materi di ppt dan makalah.
5. Muhammad Umar A.A bertugas memberikan masukan penyusunan kalimat di
makalah dan menganalisis jurnal tentang proses pertumbuhan kelembagaan sosial
masyarakat pesisir.
6. Erlin Safinatun Najah bertugas menganalisis jurnal tentang norma masyarakat pesisir.
10
11
12