Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

INTERAKSI SOSIAL-EKONOMI PENDUDUK SEKITAR


VIHARA AVALOKITESVARA
Laporan ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Sosial-Ekonomi
Dosen Pengampu: Eko Ribawati, M.Pd

Dibuat oleh:
Fauzan Daffa Mutaqin
2288220024

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga laporan yang berjudul, “Interaksi Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar Vihara
Avalokitesvara” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap laporan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang apa saja interaksi sosial-
ekonomi penduduk sekitar vihara avalokitesvara. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada penulis, sehingga laporan ini dapat disusun
melalui beberapa sumber yakni melalui wawancara maupun kajian pustaka.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mensukseskan dalam pembuatan laporan ini. Kepada dosen pembimbing kami, ibu Eko
Ribawati, M.Pd

Demikian laporan ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang diangkat pada makalah ini, penulis mohon maaf.

Serang, 22 Juni 2023

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................ 2


Daftar Isi ...................................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN . .................................................................................. 4
1.1 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.2 Tujuan .................................................................................................. 5
1.3 Landasan teori ...................................................................................... 5
1.4 Metode penelitian................................................................................. 7

II. PEMBAHASAN ........................................................................................ 8


2.1 Karagaman Masyarakat ....................................................................... 8
2.2 Kegiatan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pendatang dan Lokal .............. 8
2.3 Dampak Interaksi Sosial-Ekonomi ...................................................... 9
III. KESIMPULAN & SARAN ...................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 12

3
I. PENDAHULUAN

Banten adalah tempat di mana banyak orang yang berbeda jenis hidup bersama. Mereka
memiliki cara berbeda dalam melakukan sesuatu dan percaya pada sesuatu. Hal ini dipandang
luar biasa karena semua orang bisa melakukan apa yang mereka inginkan dan rukun. Di banten
sendiri memiliki tempat khusus di mana orang keturunan Cina pergi berdoa, tempat ibadah
tersebut sering disebut Vihara Avalokitesvara. Avalokitesvara adalah tempat yang sangat tua
yang dibangun sejak lama. Letak vihara ini di sebuah kota bernama Serang yang jaraknya
sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Kebanyakan orang di kota ini mengikuti agama yang
disebut Islam, namun didaerah sekitar situs Banten Lama memiliki suatu kelompok yang
khusus beragama Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddha dan Vihara inilah satu-satunya ibadah
mereka. Vihara Avalokitesvara dibangun dengan bantuan seorang pria bernama Sunan Gunung
Jati, yang sangat penting dalam menyebarkan Islam di Indonesia.

Seorang bernama Sunan Gunung Jati yang mengajar orang-orang tentang Islam di
Jawa. Dia menikah dengan seorang wanita yang berhubungan dengan seorang kaisar Cina.
Sunan Gunung Jati melihat masih banyak wanita yang percaya dengan cara lama mereka, maka
pada tahun 1542 ia membuat sebuah sekolah untuk mengajarkan mereka tentang Islam.
Awalnya di Banten, tapi kemudian dipindahkan ke Pamarican. Pada tahun 1652, ada sebuah
tempat khusus yang disebut Alovakitesvara. Vihara ini dibuat oleh seorang pemimpin yang
sangat penting bernama Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memimpin sebuah kerajaan bernama
Kesultanan Banten.

Vihara ini memiliki sebuah pintu yang terletak didepan, dari sinilah orang bisa masuk
ketika memasuki vihara yang disebut juga dengan Kelenteng Tri Darma. Kelenteng Tri Darma
adalah tempat khusus yang menyambut orang-orang dari tiga agama berbeda: Konghucu,
Taoisme, dan Budha. Bahkan jika ada pengunjung yang menganut agama yang berbeda, masih
tetap bisa pergi ke kuil dan melihat bangunannya yang cantik.

Vihara ini memiliki sejarah yang panjang dan menjadi salah satu tempat yang sering
dikunjungi oleh umat Buddha maupun wisatawan. Namun, keberadaan vihara ini juga
membawa dampak sosial-ekonomi bagi penduduk sekitar. Interaksi sosial-ekonomi antara
penduduk sekitar dengan vihara Avalokitesvara menjadi topik yang menarik untuk diteliti. Hal
ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan antara kedua pihak yang dapat menimbulkan
konflik. Di satu sisi, vihara Avalokitesvara memiliki kepentingan untuk menjaga
keberlangsungan ibadah dan kebersihan lingkungan sekitar. Di sisi lain, penduduk sekitar

4
memiliki kepentingan untuk memperoleh penghasilan dari usaha yang mereka jalankan di
sekitar vihara. Tantangan yang dihadapi dalam interaksi sosial-ekonomi antara penduduk
sekitar dengan vihara Avalokitesvara adalah adanya perbedaan kepentingan dan persepsi antara
kedua pihak. Selain itu, terdapat juga masalah lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
dan kebersihan lingkungan sekitar vihara.

1.1.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan mengenai interaksi sosial-
ekonomi penduduk sekitar yang ada di Vihara Avalokitesvara maka bisa dirumuskan beberapa
masalah mengenai,

1. Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial-ekonomi yang terjadi di sekitar Vihara


Avalokitesvara selama ini?
2. Bagaimana masyarakat pendatang berkomunikasi dan beradaptasi dengan
masyarakat yang ada di daerah sekitar?
3. Apa dampak yang dialami oleh masyarakat sekitar Vihara dalam interaksi sosial-
ekonomi
1.2. TUJUAN

Penelitian ini memiliki memiliki tujuan yang penting dalam mengetahui interaksi
sosial-ekonomi yang terjadi di sekitar Vihara Avalokitesvara selama ini baik dari pendatang
maupun lokal. Dalam penelitian ini dapat membantu pengelolaan dampak dari interaksi sosial-
ekonomi yang ada di daerah tersebut. Sedangkan dalam keagamaan, penelitian ini dapat
membantu menjaga hubungan yang harmonis antara umat dengan masyarakat sekitar. Selain
itu, penelitian ini juga memberikan masukan bagi pemerintah setempat dalam mengambil
kebijakan terkait pengelolaan lingkungan sosial-ekonomi di wilayah Vihara Avalokitesvara
agar menjadi lebih baik kedepannya.

1.3.LANDASAN TEORI

Interaksi penduduk sosial ekonomi adalah hubungan yang terjalin antara individu atau
kelompok dalam masyarakat yang saling mempengaruhi dalam hal ekonomi dan sosial.
Interaksi ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti perdagangan, pertukaran barang dan
jasa, serta hubungan sosial seperti persahabatan, keluarga, dan sebagainya. Setelah krisis
ekonomi global pada tahun 2008, interaksi penduduk sosial ekonomi mengalami perubahan
yang signifikan. Banyak negara mengalami penurunan ekonomi yang berdampak pada

5
kehidupan sosial masyarakat. Hal ini mempengaruhi interaksi penduduk sosial ekonomi, baik
dalam hal perdagangan maupun hubungan sosial. Beberapa faktor yang mempengaruhi
interaksi penduduk sosial ekonomi antara lain:

1. Kondisi ekonomi global

Kondisi ekonomi global yang tidak stabil dapat mempengaruhi interaksi


penduduk sosial ekonomi. Krisis ekonomi global pada tahun 2008 menjadi salah satu
contoh yang mempengaruhi interaksi penduduk sosial ekonomi di berbagai negara.

2. Kondisi ekonomi lokal

Kondisi ekonomi lokal juga mempengaruhi interaksi penduduk sosial ekonomi.


Jika kondisi ekonomi lokal membaik, maka interaksi penduduk sosial ekonomi akan
meningkat.

3. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi interaksi penduduk sosial


ekonomi. Kebijakan yang mendukung perdagangan dan pertukaran barang dan jasa
dapat meningkatkan interaksi penduduk sosial ekonomi.

4. Teknologi

Teknologi juga mempengaruhi interaksi penduduk sosial ekonomi. Kemajuan


teknologi memudahkan perdagangan dan pertukaran barang dan jasa, sehingga
meningkatkan interaksi penduduk sosial ekonomi.

Dengan adanya interaksi penduduk sosial ekonomi memiliki dampak yang signifikan
bagi masyarakat. Beberapa dampaknya antara lain:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Interaksi penduduk sosial ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat. Pertukaran barang dan jasa serta perdagangan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.

2. Meningkatkan hubungan sosial

Interaksi penduduk sosial ekonomi juga dapat meningkatkan hubungan sosial


antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Pertukaran barang dan jasa serta

6
perdagangan dapat mempererat hubungan sosial antara individu atau kelompok dalam
masyarakat.

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Interaksi penduduk sosial ekonomi juga dapat meningkatkan pertumbuhan


ekonomi suatu negara. Pertukaran barang dan jasa serta perdagangan dapat
meningkatkan produksi dan konsumsi dalam suatu negara.

1.4.METODE PENELITIAN

Dalam Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilihat dari
berbagai aspek , dimulai dari pendekatan bidang ilmu dan tempat. Dimana kedua aspek tadi
sangat mempengaruhi dalam hasil akhir. Penelitian ini menggunakan tolak ukur sumber primer
yang didasarkan pada data wawancara . Untuk sumber sekunder peneliti menggunakan sumber
oral maupun pustaka untuk melengkapi kajian kualitatif ini. Dalam sumber pustaka, peneliti
menggunakan sumber-sumber yang didapat dari buku maupun jurnal guna memperoleh bahan
dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan. Setelah mendapatakan sumber-sumber yang
diperlukan, penulis melakukan seleksi yang mengacu pada kritik Analisa yang akan
membuktikan bahwa sumber-sumber tadi telah terverifikasi kebenarannya.

Penentuan rumusan hasil akhir, peneliti akan mendapatkan beberapa hipotesis yang
berguna dalam membuat data secara utuh melalui pengamatan interpretasi yang signifikan. Di
penelititian ini juga nantinya akan digali lebih dalam untuk membimbing proses rekonstruksi
interaksi sosial-ekonomi penduduk sekitar vihara avalokitesvara, cakupan yang akan ditinjau
berdasarkan proses rekonstruksi adalah segi histori, sosial dan ekonomi. Diharapkan dengan
adanya penelitian ini akan membangun wawasan kepada masyarakat maupun pembaca yang
sedang melakukan studi terkait.

7
II. PEMBAHASAN
2.1 Keragaman Masyarakat

Masyarakat Banten memiliki budaya, agama, dan bahasa yang berbeda-beda. Dalam
keragaman ini mereka dapat menyatukan budaya, agama dan bahasa tersebut. Menurut
wawancara yang telah diadakan, bisa diketahui ada tiga cara dalam menangani keragaman ini.
Cara pertama adalah memprioritaskan menjadi bagian dari negara yang sama dan melindungi
hak setiap orang sebagai warga negara. Cara kedua adalah fokus menjadi bagian dari kelompok
etnis yang sama dan menerima orang-orang yang terkait. Cara ketiga adalah mengakui dan
menerima perbedaan antara kelompok etnis yang berbeda dan memastikan hak setiap orang
dihormati. Masyarakat sekitar vihara tersebut sepertinya mengikuti cara ketiga ini, yang berarti
mereka sangat menerima budaya dan agama lain. Inilah mengapa sebuah biara dibangun oleh
seorang putri dari Cina, yang sangat dihormati baik di negerinya maupun di Banten. Vihara itu
penting karena menunjukkan bagaimana masyarakat Banten hidup rukun, meski berbeda satu
sama lain.

2.2 Kegiatan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pendatang dan Lokal

Vihara Avalokitesvara adalah sebuah tempat ibadah bagi umat Buddha yang terletak di
. Di dalam vihara ini, terdapat banyak kegiatan sosial-ekonomi yang dilakukan oleh para
penduduk sekitar, terutama oleh para wanita. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah usaha
kerajinan tangan. Para wanita di vihara ini membuat berbagai macam kerajinan tangan seperti
tas, dompet, dan aksesoris dari bahan-bahan yang ramah lingkungan. Hasil kerajinan tangan
ini kemudian dijual di toko-toko di sekitar vihara.

Selain itu, di vihara ini juga terdapat sebuah warung makan yang dikelola oleh para
wanita maupun laki-laki. Warung makan ini menyajikan makanan ringan dan juga minuman
dingin bagi para pengunjung. Tak jarang pengunjung maupun orang yang beribadah di Vihara
ini menyempatkan waktu untuk datang ke warung-warung tadi, hanya sekedar minum kopi dan
bersenda gurau. Dalam segi pendapatan, warung makan ini digunakan untuk membiayai
kegiatan sosial yang ada di vihara, seperti pembangunan fasilitas dan bantuan kepada
masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Selain kegiatan ekonomi, di vihara ini juga terdapat banyak kegiatan sosial lainnya
seperti bakti sosial, puskesmas, dan kegiatan keagamaan lainnya. Semua kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan untuk membantu masyarakat sekitar dan mempererat hubungan antar sesama
umat Buddha.

8
Dengan adanya kegiatan sosial-ekonomi di vihara Avalokitesvara, para penduduk
sekitar dapat memperoleh penghasilan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antar sesama umat Buddha dan
membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan.

2.3 Dampak Interaksi Sosial-Ekonomi

Dampak interaksi sosial-ekonomi penduduk Vihara Avalokitesvara sangatlah besar,


baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, Vihara Avalokitesvara
memberikan dampak positif bagi penduduk sekitar dalam hal ekonomi. Hal ini terlihat dari
adanya pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar vihara. Pedagang ini menjual
berbagai macam barang, mulai dari makanan dan minuman. Dengan adanya pedagang ini,
penduduk sekitar dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil jualan mereka. Selain itu,
Vihara Avalokitesvara juga memberikan dampak positif bagi penduduk sekitar dalam hal
pariwisata. Banyak wisatawan yang datang ke vihara ini untuk beribadah dan melihat
keindahan arsitektur bangunan vihara. Dengan adanya wisatawan ini, penduduk sekitar dapat
memperoleh penghasilan tambahan dari jasa-jasa yang mereka tawarkan, seperti penginapan,
transportasi, dan lain sebagainya.

Namun, dampak interaksi sosial-ekonomi penduduk Vihara Avalokitesvara tidak hanya


terlihat secara langsung. Ada juga dampak yang tidak langsung, seperti pengaruh dari nilai-
nilai Buddha yang diajarkan di vihara ini. Nilai-nilai Buddha yang diajarkan di Vihara
Avalokitesvara, seperti kasih sayang, kebijaksanaan, dan keadilan, dapat mempengaruhi
perilaku dan pola pikir penduduk sekitar. Hal ini dapat terlihat dari adanya kegiatan sosial yang
dilakukan oleh penduduk sekitar, seperti adanya puskesmas atau kegiatan sosial lainnya.

Dampak interaksi sosial-ekonomi penduduk Vihara Avalokitesvara juga dapat terlihat


dari hubungan antara penduduk sekitar dengan umat Buddha yang beribadah di vihara ini.
Meskipun umat Buddha dan penduduk sekitar memiliki latar belakang yang berbeda, namun
mereka dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Selain itu, umat Buddha juga sering
memberikan bantuan kepada penduduk sekitar yang membutuhkan, seperti memberikan
bantuan kesehatan, obat-obatan gratis, dll. Namun, dampak interaksi sosial-ekonomi penduduk
Vihara Avalokitesvara tidak selalu positif. Ada juga dampak negatif yang dapat terjadi, seperti
kerentanan dalam konflik antara umat Buddha dan penduduk sekitar.

Dalam kesimpulannya, dampak interaksi sosial-ekonomi penduduk Vihara


Avalokitesvara sangatlah besar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak ini

9
dapat berupa pengaruh positif, seperti meningkatkan perekonomian penduduk sekitar dan
mempengaruhi perilaku dan pola pikir mereka. Namun, dampak ini juga dapat berupa pengaruh
negatif, seperti terjadinya konflik antara umat Buddha dan penduduk sekitar. Oleh karena itu,
perlu adanya upaya untuk menjaga hubungan sosial-ekonomi yang harmonis antara umat
Buddha dan penduduk sekitar, sehingga dampak positif dari interaksi sosial-ekonomi dapat
terus terjaga dan dampak negatif dapat diminimalisir.

10
III. KESIMPULAN & SARAN

Banten adalah tempat istimewa di mana orang-orang yang berbeda jenis hidup bersama
dengan bahagia, meskipun mereka memiliki budaya, agama, dan bahasa yang berbeda. Salah
satu tempat istimewa di Banten adalah Vihara Avalokitesvara, tempat orang Tionghoa
beribadah. Vihara ini sudah lama dibangun dengan bantuan orang penting bernama Sunan
Gunung Jati. Orang-orang di sekitarnya sangat menerima budaya dan agama lain. Mereka
membuat barang-barang dengan tangan dan menjual makanan ringan dan minuman untuk
mendukung vihara dan membantu masyarakat setempat. Vihara itu penting karena
menunjukkan bagaimana orang bisa hidup bersama dengan damai meski berbeda, bahkan jika
memiliki dampak besar bagi orang-orang di sekitarnya. Dampak ini bisa baik, seperti
membantu perekonomian lokal dan mengubah cara berpikir masyarakat. Tapi bisa juga buruk,
seperti kerentanan konflik antara umat Buddha dan masyarakat setempat. Jadi, penting untuk
memastikan bahwa semua orang rukun dan hal-hal baik terus berlanjut sementara hal-hal buruk
dihentikan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M Fauzaan. (2020). Vihara Avalokitesvara: Studi Kasus Kehidupan Antar Budaya
Islam Tionghoa di Banten. International Journal Of Demos. 43-57.
Saputra, Faisal Tomi, (2020). Komunikasi Antar Budaya Etnis Tionghoa Dan Penduduk
Muslim Di Banten. Dialektika Komunika: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan
Daerah, 7(2). 147-156.
Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

12

Anda mungkin juga menyukai