Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

HASIL OBSERVASI TENTANG BARANG PUBLIK, EKSTERNALITAS,


PROGRAM JAMINAN SOSIAL

Disusun guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Ekonomi Publik

Dosen Pengampu : Indah Purwanti, M.T

Oleh :

1. Yuni Wahyuningsih (4120065)


2. M. Zulfi Mahrom (4120111)
3. Zaidatul Riskiyah (4120164)
4. Ula Hashafatun N. (4120188)

KELAS D
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman,
kesehatan, dan kemudahan sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat waktu meskipun
masih disadari terdapat banyak kesalahan. Tanpa pertolongan Allah SWT tentu laporan
ini tidak akan diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang akan memberikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini. Terutama kepada Ibu Indah
Purwanti, M.T yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Laporan ini disusun
untuk memenuhi UTS mata kuliah Ekonomi Publik yang berisi tentang Laporan Hasil
Observasi.

Besar harapan semoga laporan ini dapat berguna serta bermanfaat bagi pembaca.
Selain itu disadari juga dalam laporan ini masih ditemukan banyak kekurangan serta jauh
dari kesempurnaan. Maka dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk laporan ini supaya selanjutnya dapat diperbaiki kembali diwaktu
berikutnya.

Pekalongan, 18 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Profil Desa..............................................................................................................1

B. Landasan Teori.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................................10

B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

LAMPIRAN.....................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Desa

Sejarah Desa
Dahulu kala Wilayah Desa Rowolaku banyak terdapat rawa-rawa. Karena banyaknya rawa-rawa
sebagian besar wilayah Desa Rowolaku tanahnya basah dan berair sehingga kurang cocok dan tidak
diminati masyarakat untuk pemukiman penduduk (Pemukiman penduduk masa itu ada di daerah
kedali dan dukuh). Pada masa penyebaran Islam oleh Wali Songo di tanah Jawa, sampailah salah
satu tokoh islam yang bernama mbah Kiyai Zakaria yang orang desa menyebutnya Mbah Cakar yang
petilasanya sampai sekarang masih ada. Pada masa itu salah satu rawa yang cukup besar
mengeluarkan air yang sangat banyak yang disertai dengan kemunculan berbagai jenis ikan . yang
biasa hidup di laut. Karena air terus menerus meluap dan dikhawatirkan wilayah Desa Rowolaku
akan menjadi danau maka Mbak Cakar bersama tokoh yang lain berusaha untuk menutup sumber
mata air yang meluap luap dengan Kepala Kerbau dan rerumputan. Singkat cerita akhirnya usaha
Mbah Cakar berhasil dan lama kelamaan air mulai surut kembali. Karna orang jawa kata rawa
pengucapannya rowo singkat ceritanya setelah rawa tersebut berhasil di tutup dan tanah-tanah
menjadi kering kembali kemudian dinamailah desa ini Desa Rowolaku.
Demografi Desa
Desa Rowolaku termasuk dataran rendah yang melintang dari utara ke selatan sepanjang 4000
m dan membujur dari barat ke timur sepanjang 2500 m. Sebagai daerah dataran rendah, Desa
Rowolaku bersuhu antara 280C sampai dengan 320C dengan kecepatan angin berkisar dari rendah
sampai sedang.
Desa Rowolaku berbatasan dengan empat desa di sekitarnya. Adapun batas-batasnya
Sebelah barat : Desa Gejlig Kec. Gejlig
Sebelah selatan : Desa Gejlig Kec. Gejlig
Sebelah utara : Desa Wangandowo Kec. Bojong
Sebelah timur : Desa Wonosari Kec. Karanganyar
Desa Rowolaku terdiri atas dua pedukuhan, adalah sebagai berikut :
1) Dukuh satu { sebelah timur jalan }
2) Dukuh dua { sebelah barat jalan }
Adapun pemisah dua dusun itu adalah jalan propinsi yang menghubungkan Wiradesa ke
Banjarnegara.
Keadaan Ekonomi
Secara sosial ekonomi masyarakat Desa Rowolaku terbagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok
1
miskin, kelompok menengah, dan kelompok kaya. Kelompok keluarga miskin berjumlah 30,75%,
kelompok keluarga menengah sebanyak 49,05%. Paling kecil prosentasenya adalah kelompok
keluarga kaya yang hanya berkisar 20,6%.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang demikian karena sebagian besar masyarakat Desa
Rowolaku bermata pencaharian sebagai petani. Lahan yang mereka kerjakan, ada yang milik mereka
sendiri, dan ada yang merupakan lahan sewa. Selain sebagai petani, ada juga yang berprofesi sebagai
pedagang, buruh tani dan bangunan, tukang, montir, pegawai, dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Desa Rowolaku melakukan aktivitas sebagai makhluk
pribadi sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial masyarakat desa Rowolaku secara berkala
mengadakan kegiatan sosial dan keagamaan. Kegiatan sosial yang biasa dilakukan oleh masyarakat
Desa Rowolaku berupa gotong royong mendirikan rumah, membantu tetangga yang sedang
mengadakan hajatan, membantu tetangga yang sedang berduka, acara arisan, gotong royong/kerja
bakti, dan kegiatan sosial lainnya.
Dalam bidang keagamaan pun, masyarakat Desa Rowolaku sangat aktif berkegiatan. Baik kaum laki-
laki maupun kaum perempuan, masing-masing mempunyai kegiatan sendiri-sendiri. Kaum laki-laki
misalnya mengadakan kegiatan tahlilan rutin, pengajian setiap malam selasa , dan yasinan. Demikian
juga kaum perempuan, mereka mengadakan kegiatan yasinan, muslimatan, dan pengajian rutin.

Kondisi Pemerintahan Desa


Pembagian Wilayah Desa
Desa Rowolaku termasuk dataran rendah yang melintang dari utara ke selatan sepanjang 4000
m dan membujur dari barat ke timur sepanjang 2500 m. Sebagai daerah dataran rendah, Desa
Rowolaku bersuhu antara 280C sampai dengan 320C dengan kecepatan angin berkisar dari rendah
sampai sedang. Desa Rowolaku berbatasan dengan empat desa di sekitarnya. Adapun batas-batas
Desa Rowolaku adalah :
Sebelah selatan : Desa Gejlig
Sebelah utara : Desa Wangandowo
Sebelah timur : Desa Wonosari
Sebelah barat : Desa Gejlig
Desa Rowolaku terdiri atas dua pedukuhan yaitu dengan nama sbb :
1) Dukuh satu
2) Dukuh dua
Dengan batas masing-masing dukuh adalah jalan propinsi yang menghubungkan antara Wiradesa-
Banjarnegara yang sudah menjadi kesepakatan bersama.

2
B. Landasan Teori

1. Barang Publik
Barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-
eksklusif. Barang publik adalah barang-barang tidak bisa dibatasi siapa
penggunanya dan bahkan sebisa mungkin seseorang tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk memperolehnya. Barang publik apabila
dikonsumsi tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang.

3
tersebut.1 Berbeda dengan barang kolektif yang dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat
(satu kelompok atau komunitas yang lebih kecil) dan hanya digunakan oleh kelompok
tertentu, barang publik dapat digunakan oleh masyarat secara umum.2
2. Eksternalitas
Penggunaan barang publik kerap kali menimbulkan eksternalitas.
Eksternalitas secara luas diartikan sebagai dampak positif maupun negatif
yang timbul akibat tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Eksternalitas
terjadi apabila kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak
mempengaruhi pihak lain secara otomatis baik diinginkan atau tidak, serta
tidak ada kompensasi yang diberikan kepada pihak yang terdampak.
Eksternalitas penting untuk diketahui karena dapat menyebabkan alokasi
sumberdaya yang tidak efisien.3
3. Jaminan Sosial
a. Definisi Program Jaminan Sosial
Program jaminan sosial adalah sebuah program yang dijalankan
pemerintah dengan tujuan menjamin kesejahteraan rakyatnya. Istilah jaminan
sosial resmi muncul dan digunakan untuk pertama kali pada 1935 oleh
Amerika Serikat dalam The Social Security Act. Pemenuhan jaminan sosial
diatur pada Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Asasi
Manusia Tahun 1948 dan Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952. Menurut
sumber lain, definisi jaminan sosial adalah upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan, memberi rasa aman sepanjang hidup manusia, melalui
pendekatan sistem yangberaturan, sistem, dan terukur.4
Di Indonesia sendiri, pemenuhan hak atas jaminan sosial di Indonesia
dimulai pada 1968 saat pemerintah mengenalkan program asuransi kesehatan

1 Ferry Prasetya, Modul Ekonomi Publik Bagian IV : Teori Barang Publik, (Malang: Universitas Brawijaya, 2012), hlm.1

2 Amiruddin Idris, Ekonomi Publik, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 15

3 Akhmad Fauzi, 2006, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 19

4 Chazali H Situmorang, Reformasi Jaminan Sosial di Indonesia, (Depok: CINTA Indonesia, 2013), hlm. 3

4
bagi PNS dan pensiunannya.5 Selain itu, jaminan sosial tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 28H ayat 3 “setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermanfaat”.
b. Jenis-jenis Jaminan Sosial
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial pasal 6 ayat (2) menyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan
menyelenggarakan beberapa program di antaranya:
1) Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan ini merupakan manfaat yang berupa uang tunai dan/atau
pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami
kecelakaan kerja ataupun penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja.
2) Jaminan Hari Tua
Jaminan ini adalah manfaat uang tunai yang diberikan langsung pada
saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau
mengalami cacat total.
3) Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun adalah jaminan untuk mempertahankan derajat
kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan
cara memberi penghasilan setelah memasuki usia pensiun,
mengalami cacat total, hingga meninggal dunia.
4) Jaminan Kematian
Jaminan ini merupakan manfaat berupa uang tunai yang diberikan
pada ahli waris saat peserta meninggal dunia dengan penyebab selain
kecelakaan kerja.6

5 Badan Pembinaan Hukum Nasional, Laporan Akhir Analisis dan Evaluasi Hukum Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional,

(Jakarta: Percetakan Pohon Cahaya, 2020) hlm. 2

6 Muhammad Daud Dalimunthe, Pemberian dan Pengelolaan Jaminan Sosial Bagi Pekerja Berdasarkan Peraturan

Perundang- Undangan, (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2021), hlm. 25-40

5
 Sebagai lembaga komersil yang membuka ruang lebih luas kepada
masyarakat desa untuk meningkatkan penghasilan, dengan kata lain
membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran di desa.

6
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil obeservasi yang telah dilakukan, penulis memperoleh informasi-


informasi adalah sebagai berikut.

1. Barang publik
Desa Rowolaku memiliki beberapa barang publik diantaranya:
1. Poliklinik Desa ( POLINDES)
2. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
3. Lapangan Sepak Bola
4. Lapangan Bulu Tangkis
5. Lapangan Voli
6. Mushola
7. Masjid
8. SD/MI

POLINDES
Polindes (Pondok Bersalin Desa)
Bangunan yang dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi
masyarakat desa untuk tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin,
sekaligus tempat tinggal Bidan di Desa. Di samping pertolongan persalinan juga
dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan
masyarakat dan kompentensi teknis bidan tersebut. (Sumber: Pedoman Kerja
Puskesmas Jilid I, Depkes RI tahun 1999) Polindes (Pondok Bersalin Desa) terdiri
dari 4 kata, yaitu Polindes, (Pondok, Bersalin dan Desa) Arti Bangunan yang
dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk
tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal
Bidan di Desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan
antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan
kompentensi teknis bidan tersebut. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I,
Depkes RI tahun 1999)

2. Eksternalitas
Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap barang publik yang ada di Desa
Rowolaku, maka eksternalitas positif dan negatif yang ada antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Posyandu, posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB,


7
imunisasi, gizi, penanggulangan diare. Untuk pemerksaan kehamilan dan
nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil
penambah darah, imunisasi TT untuk ibu hamil.

2. Jaminan Sosial

Setelah melakukan obeservasi di desa Rowolaku kajen, diperoleh informasi


bahwa mayoritas penduduknya sudah terdaftar di program BLT. Menurut
data ada kurang lebih 105 jiwa yang terdaftar BLT. Hal ini menunjukan BLT
di desa Rowolaku sudah hampir merata. Berikut ini daftar masyarakat yang
terdaftar dalam BLT:

40 RUMJANAH
1 MUCHAMAD CHANIF 41 TUTIYAH

2 EDI SAPUTRO 42 NUR HAYATI

3 KOMARUDIN 43 KLIWON

4 NUR KHOTIB 44 WALIDIN

5 EKA LINA WATI 45 TARYUDI

6 MISROFAH 46 SUTRIATI

7 JUMATI 47 RUSMINAH

8 MUTMAINAH 48 TARNO

9 MUSLICHAH 49 SUTRIMO

10 SUWARNI 50 KARTONO

11 MUHTAR 51 SUPARDI

12 MAEMUNAH 52 TEGUH KALIM

13 MUKODAM 53 YAZID

14 DAUMI 54 KUNTOYO

15 SITI NUR KHOLIDAH 55 M. ARIYADI

16 MUKIMAH 56 WAHABI

17 IANATUNNISA 57 ETI FAISYAH

18 KHOIRIYAH 58 DARYUKIN

19 KALSUM 59 AMAT MAKLUM

20 ABDUL HARIS 60 JUPRI

21 IDRIS 61 ASTUTIK

22 DUL KOHAR 62 UNDIHARTI

23 ANTONI AMINUDIN 63 SLAMET SUPRIYA

64 NURYANAH

8
24 UMI YULIANTI 65 HARTONO

25 KUSTIRI 66 DASUKI

26 AGUS HERMANTO 67 CASUMI

27 M. MUNANDAR 68 SLAMET KHANAF

28 NUR AZIS 69 SUHADI

29 MAROAH 70 FATKHIYAH

30 SAEFUDIN 71 KUWATI

31 THORIKIN 72 SUTIYAH

32 AGUNG WISNU WIBOWO 73 HERMAN

33 NUR AZIZAH

34 QOSIDAH

35 RUJI

36 MUSTADI

37 NURSITO

38 ROJI'IN

39 NUR CHOLIS

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Barang-barang publik yang terdapat di Desa Rowolaku meliputi


POLINDES, POSYANDU, lapangan sepak bola, lapangan bulu tangkis, lapangan
bola voli, mushola, dan masjid. Barang-barang publik tersebut dimanfaatkan dan
digunakan oleh masyarakat sekitar. Eksternalitas yang ada di Desa Rowolaku
meliputi eksternalitas positif dan negatif. Salah satu eksternalitas yakni dengan
adanya POLINDES dapat memudahkan masyarakat Desa Rowolaku untuk
berobat maupun konsultasi mengenai masalah kesehatan. Seperti pengecekan
gula darah, tensi, asam urat, dan cek kandungan Ibu hamil. Namun, di
POLINDES tersebut masih banyak fasilitas yang kurang lengkap. Sehingga
pelayanan POLINDES terhadap masyarakat kurang maksimal.
Jaminan sosial merupakan program yang menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk memenuhi hak-hak rakyatnya. Dari informasi yang sudah
didapatkan, di Desa Rowolaku sudah banyak warganya yang terdaftar menerima
jaminan sosial, meskipun tidak bisa dipungkiri program ini tidak bisa ditujukan
untuk tiap-tiap orang sehingga masih banyak yang tidak menerima manfaat
jaminan sosial dari pemerintah.

B. Saran

Menurut penulis, dalam pengelolaan barang-barang publik untuk lebih


dioptimalkan sehingga saat masyarakat menggunakannya tidak mengalami
kendala atau gangguan. Misalnya di posyandu belum memiliki alat-alat dan
fasilitas yang lengkap. Hal ini tentu menghambat warga untuk melakukan
pemeriksaan. Oleh karena itu, perlu penangganan yang tepat dan cepat agar
segera di lengkapi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2020). Laporan Akhir Analisis dan Evaluasi

Hukum Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Percetakan Pohon

Cahaya.

Dalimunthe, Muhammad Daud. (2021). Pemberian dan Pengelolaan Jaminan Sosial Bagi

Pekerja Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. Skripsi. Universitas


Sumatera Utara. Medan

Fauzi, Akhmad. (2006). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Idris, Amiruddin. (2018). Ekonomi Publik. Yogyakarta: Deepublish

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 78 ayat (1).

Situmorang, Chazali H. (2013). Reformasi Jaminan Sosial di Indonesia. Depok: CINTA

Indonesia.

Anonim. (2020). Apa itu BUMDes, Ciri, Sifat, Dasar Hukum, dan Fungsinya. Retrieved
from https://pelayananpublik-
id.cdn.ampproject.org/v/s/pelayananpublik.id/2020/04/22/apa-itu-bumdes-ciri-
sifat-dasar-hukum-dan- fungsinya/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA% 3D
%3D#aoh=16243478606579&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&
amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fpelayananpublik.id
%2F2020%2F04%2F22%2Fapa-itu-bumdes-ciri-sifat-dasar-hukum-dan-
fungsinya%2F. 21 Juni 2021 (19.45).

11
LAMPIRAN

Skrip interview

Pewawancara : Yuni Wahyuningsih, M. Zulfi Mahrom,

Zaidatul Riskiyah, Ula Hashafatun

Topik : Barang Publik dan Eksternalitas

Narasumber : Eko Yulianto (Sekretaris desa

rowolaku )

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Mei 2022

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan

P : Asalamualaikum, pak. Perkenalkan saya Zaidatul rizkiyah, dan tiga teman saya, Yuni
Wahyuningsih, M. Zulfi Mahrom, Ula Hashafatun. Kami dari mahasiswa IAIN
Pekalongan. Mohon izin untuk menggali informasi terkait profil Desa Rowolaku
dan barang publik yang ada di Desa Rowolaku, apakah boleh?

N : Waalaikumsalam, Mba. Iya boleh.

P : Bolehkah Kami minta profil Desa Rowolaku, Pak?

N : Boleh mba. Nanti saya ambilkan datanya.

P : Barang publik yang terdapat di wilayah Desa Rowolaku apa saja Pak ?

N : Ada Poliklinik Desa ( POLINDES), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU),


Lapangan Sepak Bola, Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Voli, Mushola,
Masjid, SD/MI

P : Dengan adanya barang-barang publik tentu menimbulkan efek kepada


masyarakat. Lalu, eksternalitas apa yang ditimbulkan dari barang-barang publik
tersebut?

N : Untuk polindes mempermudah m a s y a r a k a t untuk tempat pertolongan


persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di Desa.
Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan
pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis
12
bidan .

13
masyarakat sekitar sudah terbiasa dan terminal bertipe B sehingga tidak
beroperasi selama 24 jam penuh.

P : Bak, Bu. Terima kasih sudah memberikan informasi terkait profil Kelurahan
Kajen dan barang publik yang ada di Kelurahan Kajen.

N : Iya mba, sama-sama.

Pewawancara : Ayu Agustin, Luluk Herawati, Nastiti

Indriasari Topik: Terminal Bus Kajen

Hari : Senin, 21 Juni 2021

Waktu : 11.20 WIB

Narasumber : Hartoyo (pengelola Terminal Bus Kajen)

Tempat : Terminal Bus Kajen, Jl. Diponegoro, Kajen, Kecamatan Kajen,


Kabupaten Pekalongan

P : Selamat siang, Pak. Perkenalkan saya Luluk Herawati, dan dua teman saya, Ayu
Agustin dan Nastiti Indriasari. Kami dari mahasiswa IAIN Pekalongan. Mohon
izin untuk bertanya terkait Terminal Bus Kajen, apakah boleh?

N : Selamat siang, Mba. Iya boleh Mba

P : Kapan tanggal berdirinya Terminal Bus Kajen?

N : Untuk pembangunan terminal dimulai pada tahun 2003 dan mulai ditempati
sejak tanggal 4 April 2004. Sedangkan peresmiannya pada tanggal 25 April 2004
oleh Bapak Amat Antono selaku Bupati Pekalongan saat itu. Pada saat itu,
terminal masih bertipe C dikelola oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan sampai
tahun 2016, kemudian pengelolaannya diambil alih oleh Provinsi Jawa Tengah
pada Januari 2017. Lalu, Terminal Bus Kajen menjadi bertipe B.

P : Siapa pencetus dibalik pembangunan Terminal Bus Kajen?

N : Terminal Bus Kajen dibangun oleh pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan.

14
P : Baik, Pak. Terima kasih sudah memberikan informasi terkait Terminal Bus
Kajen.

N : Iya Mba. Terima kasih kembali

Pewawancara : Ayu Agustin

Topik : Program Jaminan Sosial

Narasumber : Sunoto (Kepala Desa Duwet) dan Taufik Ismail (Sekdes Duwet)

Hari/Tanggal : Senin, 21 Juni 2021

Pukul : 09.00 WIB

P : Selamat pagi, Pak. Sebelumnya perkenalkan saya Ayu Agustin mahasiswi IAIN
Pekalongan, disini saya mendapat tugas untuk mendata masyarakat setempat
apakah mereka mendapat program jaminan sosial dari pemerintah atau tidak.
Oleh karena itu, apakah boleh kalau saya menggali informasi dari Bapak?

N1 : Selamat malam juga, Nduk. Oh iya, boleh-boleh. Nanti bisa langsung bertanya ke
staff administrasi saja supaya lebih jelas. Bisa langsung ke Pak Taufik Ismail, ya.

P : Baik, Pak. Terimakasih.

Permisi, Pak Ismail. Selamat pagi. Perkenalkan saya Ayu Agustin, jadi disini
saya mendapat tugas di mata kuliah ekonomi publik untuk mendata warga
setempat apakah mendapat program jamsos atau tidak. Saya juga sudah bertemu
Pak KaDes untuk meminta izin pendataan.

N2 : Baik, Mba. Informasi apa saja yang sekiranya dibutuhkan?

P : Apakah warga Desa Duwet mendapat program jamsos pemerintah, Pak?

N2 : Iya, Mba warga desa ini mayoritas memperoleh jamsos berupa jaminan kesehatan
kurang lebih 1580 orang yang mendapatkan. Selain itu juga ada yang mendapat
PKH sejumlah 120 orang. Kemudian juga ada yang mendapat subsidi pupuk
untuk para petani juga, tetapi mohon maaf kami tidak ada untuk data pastinya
berapa orang. Untuk lebih jelasnya silahkan bisa dilihat ini data yang menerima
BPJS dan PKH.

15
P : Baik, Pak. Terimakasih atas informasi dan kesediaannya untuk saya wawancarai.

N2 : Nggih, Mba sama-sama.

Pewawancara : Restu Aurora G.S

Topik : BUMDesa

Narasumber : Joko Widiyanto (pengelola kedai Kalmatera)

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Juni 2021

Pukul : 18.35 WIB

P : Selamat malam, Mas Joko. Perkenalkan saya Restu Aurora Gita dari IAIN
Pekalongan jurusan Ekonomi Syariah semester 4. Mohon izin untuk sedikit
menggali informasi tentang BUMDes Kalibeluk ini, Mas, nggih. Sepertinya kok
menarik sekali untuk dikulik lebih dalam.

N : Selamat malam, Mba Restu. Saya Joko selaku pengelola di sini. Bagaimana? Apa
saja yang mau ditanyakan?

P : Saya boleh minta data profil BUMDesnya, Mas?

N : Boleh, Mba. Ini nama desanya Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem,


Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk unit usahanya sendiri kami masih
menggeluti bidang FnB (food and beverage) karena target pasarnya lebih
gampang dan memang sedang tren saat ini. Kami di sini fokus menjual serabi
kalibeluk sebagai wujud kebanggaan kita terhadap makanan tersebut selain itu
juga serabi kalibeluk ini kan memang khas desa kalibeluk ya, sudah turun
temurun, jadi harus dilestarikan.

P : Kenapa kok letaknya di sini, Mas? Dekat pintu tol Batang-Pekalongan?

N : Justru itu, Mba tujuan kami memang supaya Desa Kalibeluk bisa dilihat orang-
orang yang lalu lalang di sini khususnya yang dari luar kota biar tertarik dan
penasaran ingin mencoba serabi. Karena kan serabi kalibeluk berbeda dengan
serabi lainnya dan hanya ada di sini. Kedai Kalmatera ini juga bisa dijadikan
patokan atau ancer-ancer bahwa wajah Kalibeluk itu di sini gitu lho, Mba karena

16
kan semenjak tol dibangun desa kami seolah-olah hilang, ndak kelihatan, nah,
makanya di depan situ (sambil menunjuk tulisan Kalibeluk) diberi tulisan
Kalibeluk supaya orang-orang yang merantau pas mudik ndak kesasar, ndak
bingung, taunya desanya hilang. Itu juga salah satu alasan kenapa Kalmatera
lokasinya di sini.

P : Ada sejarahnya ngga, Mas kenapa namanya Kalmatera?

N : Kalmatera itu singkatan dari Kalibeluk Makmur Sejahtera.

P : Yang kerja di sini orang Kalibeluk atau ada yang dari luar Kalibeluk?

N : Pemuda Kalibeluk semua, Mba mulai dari penanggung jawab sampai


pengelolanya. Kebetulan mereka yang kerja di sini rata-rata baru lulus SMA,
daripada nganggur di rumah, tak tarik kesini, biar lebih produktif dan nambah
pengalaman.

P : Untuk media pemasarannya apa saja, Mas?

N : Offline dan online, Mba. Kalau online kami baru pakai Facebook dan Instagram
aja.

P : Lalu, prospek atau rencana jangka panjang dari kedai ini mau bagaimana, Mas?

N : Kami sih rencananya ingin mengumpulkan seluruh pedagang serabi kalibeluk


jadi satu di sini, ditampung jadi satu, biar kawasan ini jadi pusatnya gitu lho, Mba
jadi ndak nyebar. Tapi itu semua kan butuh waktu dan proses yang ndak singkat,
mereka di tempat jualan yang sekarang ini sudah banyak pelanggan, nanti kalau
tiba-tiba tak tarik kesini pelanggannya pada nyariin. Sama ini sih, Mba saya
kepengen buat bangunan yang indoor yang lebih tertutup juga supaya kalau hujan
kami masih bisa jualan dan customer juga lebih nyaman.

P : Oke, Mas segitu dulu. Informasinya sudah lengkap. Terima kasih untuk
waktunya, Mas. Semoga makin sukses untuk kedainya.

N : Sama-sama, Mba. Terima kasih kembali.

17
Dokumentasi

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai