SELFI
NICII9088
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul:
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT WAOKUNI KECAMATAN
SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT (1990- 2022).
Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatanya ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan proposal ini.
Namun tidak lepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka saya membuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran kritik
kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki proposal ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari proposal ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembacanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai konsekuensi dari tiga dimensi sejarah tersebut adalah terjadinya suatu perubahan
kearah perkembangan secara bertahap dalam aspek kehidupan manusia termaksud bidang
ekonomi karna itu dalam mengkaji berbagai aktifitas yang dilakukan manusia pada masa lampau
dalam usaha mempertahankan hidupnya dengan melakukan berbagai upaya yang lambat dan
akan melahirkan suatu gaya hidup dan mata pencaharian yang tetap. Perubahan dan
perkembangan dapat ditemui diseluruh kalangan masyarakat, dengan tidak terbatas pada
masyarakat agraris dan masyarakat industri saja, melainkan juga pada masyarakat nelayan yang
masing- masing daerah menunjukan ciri khas yang berbeda- beda.
Secara teoritis, dengan kekkayaan laut yang demikian besar nelayan mampu hidup
berkecukupan. Namun kenyataanya, jauh dari fakta yang ada. Hanya segelintir nelayan yang
hidup berkecukupan, selebihnya, sebagian besar yang lain dapat dikatakan bukan saja belum
berkecukupan, melainkan masih juga terbelakang. Berbagai kajian mengenai kehidupan nelayan
umumnya menekankan pada kemiskinan dan ketidakpastian perekonomian, karena kesulitan
hidup yang dihadapi nelayan dan keluarganya (Emerson, 1980:69).
Kehidupan nelayan dapat dikatakan tidak saja belum berkecukupan, melainkan masih
juga terbelakang, termaksud dalam hal pedidikan keterbatasan sosial yang dialami nelayan
memang tidak terwujud dalam bentuk keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan tidak
dapat dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebh terwujud ketidakmampuan mereka dalam
mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi pasar secara mengutungkan, yang ditunjukan oleh
lemahnya mereka mengembangkan organisasi keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas
lokal (Boedhisantoso, 1999:80).
Secara umum kemiskinan yang terjadi pada masyarakat nelayan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, akan tetapi lebih banyak disebabkan faktor- faktor sosial ekonomi yang terkait
karakteristik sumber daya serta teknologi yang digunakan. Faktor- faktor yang di maksud
sehingga membuat nelayan tetap dalam kemiskinanya.
Desa Waokuni adalah salah satu desa di Kecamata Sawerigadi Kabupaten Muna barat
merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Nelayan di Desa Waokuni hidup di bawah garis kemiskinan dengan tingkat pendapatan
hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari- hari atau bahkan pun kurang. Mata
pencaharian sebagai nelayan adalah pilihan terakhir yang harus di lakukan masyarakat di Desa
Waokuni, karena mereka tidak mempunyai pilihan untuk mata pencaharian yang lainya. Maka
mereka tetap bertahan dengan keadaan yang seperti sekarang, harus berada pada kemiskinan.
Desa- desa nelayan adalah wilayah yang memiliki potensi kemiskinan dibanding dengan
golongan sosial lainya. Kehidupan sosial nelayan relatife lebih terpuruk. Hal ini disebabkan
karena rendahnya tingkat pendapatan para nelayan. Demikian halnya Desa Waukuni ditinjau dari
sistem perekonomianya cenderung menitikberatkan pada sektor kelautan sebagai mata
pencaharian utamanya yakni sbagai nelayan kecenderungan ini didukung oleh kondisi
lingkungan tempat tinggal sebagai faktor penentu dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui latar belakang perkembangan kehidupan perekonomian masyarakat
nelayan Desa Waukuni (1990- 2022)
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat perkembangan perekonomian
masyarakat nelayan di Desa Waukuni Kecamatan Sawerigadi (1990- 2022)
c. Untuk mengetahui dampak perkembangan perekonomian masyarakat nelayan di Desa
Waukuni Kecamatan Sawerigadi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Praktis
KAJIAN PUSTAKA
Ashir Djauhar (1990:5) mengatakan bahwa sejarah perekonomian adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari perubahan- perubahan penting dalam suatu masyarakat untuk
mengejar kemakmuranya atau dengan kata lain mempelajari cara- cara manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dari masa kemasa.
Dari pendapat tersebut diatas, tampak jelas bahwa kajian dalam sejarah perekonomian
menyangkut manusia atau masyarakat dengan aktifitasnya dalam perkembangan perekonomian
sebagai salah satu kajian yang sangat mendasar guna mendapatkan pengetahuan tentang
perubahan- perubahan dan perkembangan perekonomian suatu masyarakat pada masa lampau.
Seiring dengan perubahan waktu dari periode keperiode berikutnya, yang nenujukan siklus kea
rah perkembangan.
Perkembangan yang dialami suatu masyarakat berjalan secara perlahan sedikit demi
sedikit dan bertahap. Perkembangan yang terjadi dalam suatu masyarakat karena adanya
perubahan baik secara efolusi maupun secara refolusi. Termaksud perkembangan perekonomian
masyarakat Desa Waukuni perkembangan tersebut bukan hanya karena adanya gerak sejarah
tetapi juga sering dengan perkembangan pengetahuan, peradaban, serta adanya pengaruh-
pengaruh baru dalam masyarakat.
Sejarah masyarakat manusia berkembang secara evolusioner dari keadaan homogeny
yang tidak koheren menuju keadaan yang heterogen yang koheren. Maksudnya manusia yang
sederhana (primitif) yang masih homogen tidak memerlukan spesialisasi pekerjaan yang tajam
(inkoheren) menuju masyarakat yang lebih maju yang sudah heterogen karena indifidualis yang
telah menuntuk spesialisasi tajam (koheren) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan
dari ruang lingkup kehidupan yang semakin kompleks (Helius Syamsuddin, 1996: 124).
Dengan demikian, manusia selalu berusaha untuk mengubah dan memperbaiki pola
pemikiranya demi tercapainya perekonomian masyarakat kearah yang lebih baik. Aktifitas
masyarakat dengan berbagai segi kehidupan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
dengan memproduksi sendiri guna memperoleh kesejahteraan dan kemakmuran.
Jika melihat perjalanan sejarah dimasa lampau dapat dipahami bahwa perkembangan
budaya manusia sekarang ini telah terbawa arus globalisasi yang dicirikan oleh kemajuan yang
sangat pesat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seakan- akan melenyapkan batas
wilayah suatu negara sehingga budaya asli suatu daerah yang telah lama melekat dan dianut oleh
masyarakat Indonesia secara perlahan akan menjadi cerita bagi generasi mendatang seperti yang
dikemukakan oleh Farid (1989: 8) sebagai berikut: “ pertumbuhan dan perkembangan suatu
kejadian digerakan oleh sebagaian kecil dari pihak- pihak kebudayaan itu, dan berkembang pada
kelomopok kecil dan kemudian berkembang pada kelompok massa. Apabila minority menjadi
lemah dan kehilangan daya cipta termaksud penganutnya, maka perubahan tersebut tidak dapat
terhindarkan dan bila memuncak maka terjadi keruntuhan budaya”.
Dari pendapat tersebut diketahui bahwa perkembangan kebudayaan atau peradaban suatu
daerah, masyarakat atau bangsa dimulai dari tahap lahirnya kejayaan dan berakhir pada
runtuhnya kebudayaan tersebut. Sejarah mengambil uraian sebagai pokok penyelidikan, urutan
yang dimaksud adalah perkembangan dalam pengertian perubahan. Pendapat lain dikemukan
oleh Soekanto (1990: 188) bahwa pada dasarnya kebudayaan itu sangat kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan kesenian, moral, hukum dan adat istiadat yang diciptakan
sebagai hasil usaha manusia untuk kelangsungan hidupnya.
C. Konsep Perekonomian
Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaruan yang sangat cepat
dan berdampak luas bagi perekonomian, baik didalam negri maupun didunia internasional.
Dampak yang paling dirasakan adalah semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Untuk
membangun sektor industri agar mampu berkembang dalam arena persaingan seperti saat ini dan
sekaligus menjadikanya sebagai motor penggerak perekonomian nasional dimasa depan, maka
sektor industry perlu memiliki daya saing yang tinggi yaitu daya saing karena kuatnya struktur,
tingginya peningkatan nilai tambah dan produktifitas disepanjang rantai nilai produksi, dan
dukungaan dari seluruh sumber daya produktif yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Ekonomi adalah studi tentang manusia sebagaimana mereka hidup dan berbuat serta
berpikir dalam urusan kehidupan biasa. Selanjutnya dikatakan bahwa ekonomi memperlajari segi
tindakan indifidu dan masyrakat yaitu tindakan yang paling erat berhubungan dengan perolehan
dan penggunaan barang diperlukan bagi kesejahteraan (Tom Guandi, 1982: 11).
D. Masyarakat Nelayan
Hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Amlihi (2002) mengenai “Perkembangan
Kehidupan Ekonomi Masyarakat di Desa Wanepa- Nepa Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton
Tengah (1970-1999)”. Dalam proses perkembanganya, perekonomian masyarakat nelayan Desa
Wanepa- Nepa mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang menyebabkan masyarakat dalam mengembangkan kehidupan ekonominya
baik alat tangkap, ;peningkatan produksi, peningkatan pendapatan maupun pemasaran hasil-
hasil produksinya.
Hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Husni (2004) mengenai” Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Nelayan Suku Bajo Di Kelurahan Langara Kecamatan Wawoni Kabupaten
Konawe”. Bahwa keadaan sosial nelayan responden cukup baik. Hal tersebut digambarkan oleh
keadaan umur responden yang sebagain besar umur produktif, tingkat kesehatan yang ditandai
dengan bernagai penyakit dan alternative pengobatan dengan menggunakan sarana rumah skait,
jasa dukun, dan membeli obat- obat sendiri. Selain itu tingkat pendidikan yang masih rendah,
serta kondisi perumahan status kepemilikanya merupakan milik sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun waktu penelitian ini yaitu dilaksanakan selama 6 bulan dan tempat penelitianya
di Desa Waukuni Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah yang bersifat deskriptif kualitatif yang
menyajikan gambaran lengkap mengenai seting sosial dan hubungan- hubungan yang terdapat
dalam penelitian.
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan srukturis yang
mempelajari dua domain peristiwa (even) dan domain struktural.
2. Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pada pelaku atau saksi mata dari
peristiwa yang terjadi di masa lampau misalnya, para pemimpin atau pejabat- pejabat penting
seperti pak lurah, pengurus kelurahan, masyarakat nelayan dan penduduk setempat. Apa yang
dialami dan dilihat serta yang dilakukanya merupakan penuturan lisan (sumber lisan) yang
dapat dipakai untuk bahan penelitian sejarah.
3. Sumber Visual
Sumber visual (benda- benda, peralatan, dan kegiatan), yaitu data yang diperoleh
melalui hasil pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan dalam perkembangan
perekonomian masyarakat nelayan di Desa Waukuni Kecamatan Sawerigadi Kabupaten
Muna Barat. Sumber- sumber sejarah sebelum tentu seluruhnya dapat menginformasikan
kebenaran secara pasti oleh karena itu, sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji,
dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh para ahli.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini asdalah metode sejarah menurut
Helius Syamsuddin (2012: 13) yaitu (1) heuristik (pengumpulan sumber), (2) kritik, (verifikasi),
(3) historiografi (penulisan sejarah). Adapun tahapan kerjanya adalah sebagai berikut:
Setelah sumber terkumpul, maka tahap berikutnya adalah verifikasi atau kritik
atau keabsahan sumber terebut. Verifikasi sumber dilakukan dengan dua cara yaitu
sebagai berikut.