Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PENELITIAN SOSIAL

PEMBERDAYAAN PEDAGANG SEMBAKO TERHADAP BIDANG EKONOMI


MASYARAKAT KABUPATEN BLORA

Oleh:

KELAS X-9

KELAS X9

DISUSUN OLEH:
1. Andyana Restu M. (01)
2. Bagus Prasojo (06)
3. Raditya Daffa O. (26)
4. Raflyano Hafiz F. (27)

SMA NEGERI 1 BLORA


TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan hasil penelitian berjudul “Pemberdayaan Pedagang SembakoTerhadap Bidang


Ekonomi Masyarakat Kabupaten Blora” Telah di sahkan dan di setujui pada:
Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh:

Ketua Kelompok Guru Mapel Sosiologi

Andyana Restu M. Windah Mayasari

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Winda Mayasari sebagai guru mata
pelajaran Sosisologi yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Terimakasih kepada
1. Ibu Yuni Ni`wati selaku kepala sekolah SMA 1 Blora yang telah memberikan fasilitaas
sekolah untuk menunjang pembutan laporan ini.
2. Ibu Winda Mayasari selaku guru pembimbang kami yang memberikan dorongan, masukan
kepada penulis.
3. Ibu Arlins yang sudah berseda kami wawanacarai
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan laporan ini.

3
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iv
BAB 1: PENDAHULUAN................................................................................................. v
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................................... 3
BAB II: HASIL PENELITIAN........................................................................................ 4
A. Hipotesis.........................................................................................................................
B. Landasan Teori................................................................................................................
C. Metode Penelitian...........................................................................................................
D. Hasil Penelitian...............................................................................................................
BAB III: Penutup...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1............................................................................................................................
Gambar 2............................................................................................................................
Gambar 3............................................................................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Memuat alasan logis dan rasional tentang mengapa makalah dengan tema
tersebut diangkat. Alasan ini harus disusun secara sistematis mulai dari pembahasan
yang umum hingga mengarah menjadi pembahasan yang lebih khusus. Dalam latar
belakang makalah dianjurkan untuk menyisipkan kutipan dari referensi yang telah
direkomendasikan oleh guru pengampu mata pelajaran.
Sembako adalah singkatan dari Sembilan bahan pokok yang terdiri
atasberbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat
dibutuhkan masyarakat secara umum. Tanpa sembako kehidupan masyarakat bisa
terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib
ada dijual bebas di pasar

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang diteliti yaitu:
1. Apa saja pemberdayaan pedagang dalam meningkatkan ekonomi?
2. Bagaimana strategi usaha pedagang sembako di Kab. Blora dalam meningkatkan
keuntungannya?
3. Bagaimana peran pemerintah untuk miningkatkan ekonomi para pedagang
sembako?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang Bagaimana cara mem prediksi target penjualan setiap
produk sembako dengan cara mengikuti permintaan konsumen.
2. Untuk mengetahui tentang bagaimana cara mengembangkan toko sembako
sehingga dapat di kenal oleh masyarakat denngan cara memberikan kualitas yang
baik dan mempromosikan dari mulut ke mulut,menyebarkan brosur tentang toko
tersebut dan membuat iklan di media sosial.

6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan penelitian ini di harapkan memiliki manfaat baik
secara akademik maupun praktik.

1. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi
para pembaca laporan penelitian tentang upaya pemecahan masalah sosial serta
upaya pemberdayaan pedagang sembako dalam bidang ekonomi dan menjadi
referensi ilmiah tentang pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi.

2. Manfaat Praktis.
Penelitian ini diharapakan dapat dipraktikan oleh berbagai kalangan terutama
lembaga sosial, pelaku ekonomi dalam lingkup Kabupaten Blora dan sekitarnya,
badan usaha lainnya yang memiliki kesamaan untuk di terapkan di Blora dalam
pemberdayaan pedagang sembako dalam bidang ekonomi Masyarakat Kabupaten
Blora.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hipotesis
Pedagang sebagai pendorong konsumsi lokal: Pedagang di Kabupaten Blora mungkin
memainkan peran penting dalam mendorong konsumsi lokal. Mereka menyediakan akses
mudah terhadap berbagai produk dan barang kebutuhan sehari-hari bagi penduduk
setempat. Dengan demikian, mereka membantu meningkatkan daya beli dan
kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Pedagang sebagai penjaga kearifan lokal: Pedagang di Kabupaten Blora mungkin juga
berperan dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya tradisional. Mereka mungkin
memasarkan produk-produk lokal khas daerah tersebut, seperti kerajinan tangan atau
makanan tradisional. Dalam hal ini, pedagang berperan penting dalam menjaga warisan
budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keunikan daerah mereka.

B. Landasan Teori
1. Pengertian
Sembako adalah singkatan dari "sembilan bahan pokok," yang merujuk pada
kumpulan bahan makanan pokok yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-
bahan ini merupakan dasar dari berbagai hidangan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sembako juga dapat dianggap sebagai
indikator penting dalam mengukur stabilitas ekonomi suatu negara atau daerah, karena
fluktuasi harga sembako dapat berdampak langsung pada daya beli
masyarakat.Komposisi Bahan Sembako

Beras: Beras adalah bahan pokok utama di sebagian besar negara Asia. Sebagai sumber
karbohidrat utama, beras memberikan energi penting untuk beraktivitas.

Minyak Goreng: Minyak goreng digunakan dalam berbagai proses memasak dan
memberikan lemak yang diperlukan dalam diet.Gula: Gula adalah sumber energi cepat
dan juga digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman.

Garam: Garam digunakan sebagai penyedap dan juga penting untuk menjaga
keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

8
Tepung Terigu: Tepung terigu digunakan dalam pembuatan roti, mi, kue, dan berbagai
produk olahan lainnya.

Telur: Telur adalah sumber protein penting dan sering digunakan dalam berbagai
resep masakan

.Daging Ayam: Daging ayam adalah sumber protein hewani yang sering dikonsumsi
dalam berbagai hidangan.

Harga dan ketersediaan sembako dapat memiliki dampak yang signifikan pada
stabilitas ekonomi suatu negara. Kenaikan harga sembako secara tiba-tiba dapat
menyebabkan inflasi dan mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama mereka yang
berpenghasilan rendah. Pemerintah sering kali mengawasi harga dan pasokan dari
grosir sembako untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses bahan-bahan
pokok ini dengan harga yang wajar.

Di sisi lain, sembako juga mencerminkan pentingnya keamanan pangan.


Ketersediaan yang cukup dari bahan-bahan ini membantu menjaga kecukupan gizi
masyarakat. Oleh karena itu, program-program pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat sering kali fokus pada peningkatan produksi, distribusi, dan aksesibilitas
sembako.

Sembako merupakan kumpulan sembilan bahan pokok yang esensial dalam


kehidupan sehari-hari, terdiri dari beras, minyak goreng, gula, garam, tepung terigu,
telur, daging ayam, bawang merah, dan cabai. Bahan-bahan ini memiliki peran
penting dalam memberikan energi, nutrisi, dan rasa pada makanan. Selain itu, harga
dan ketersediaan sembako juga memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi dan
stabilitas sosial suatu negara. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan dan aksesibilitas
sembako menjadi perhatian utama dalam memastikan keamanan pangan dan
kesejahteraan masyarakat.

2. Pengaruh Kenaikan Harga Sembako


Perekonomian merupakan salah satu penopang kehidupan negara.
Perekonomian negara yang stabil dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Kenyamanan di pasar, dan di pasar barang dan jasa, di pasar uang dan di pasar tenaga
kerja merupakan faktor pendukung perekonomian. Ekuilibrium pasar mengacu pada
mekanisme di pasar yang dapat memaksa tingkat harga ekuilibrium, yaitu tingkat
harga yang dihasilkan dari interaksi kekuatan permintaan dan penawaran ekuilibrium.

9
Ketika kondisi seimbang tanpa pelanggaran, harga menjadi stabil, tetapi ketika terjadi
persaingan tidak sehat, keseimbangan harga terhenti, akhirnya mempengaruhi hak-hak
masyarakat secara umum. Komoditas kebutuhan pokok saat ini mengalami fluktuasi
harga sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Seiring waktu, harga makanan pokok akan naik atau turun. Kenaikan harga
bahan makanan pokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perekonomian nasional, dengan kenaikan harga yang paling sering dialami adalah
beras sehingga menyebabkan kenaikan harga makanan pokok lainnya. Banyak orang
mengeluh bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum
kenaikan harga. Kelas menengah ke bawah merasakan kenaikan harga barang-barang
kebutuhan pokok, sedangkan kelas menengah ke atas tidak merasakannya, karena
mereka masih bisa membelinya. Kenaikan harga ini memicu peningkatan angka
kemiskinan di Indonesia. Ini bukan kali pertama harga pangan naik. Namun,
tampaknya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena tersebut. Untuk ini terus
berlanjut, alasan kenaikan harga termasuk kekurangan pangan, kekeringan, serangan
hama, distribusi yang tidak merata, forking barang.

Ini adalah sesuatu yang harus diatasi dan jalan keluar harus ditemukan. Jika
bahan makanan pokok seperti beras, minyak tanah/LPG, minyak goreng dan lain-lain
akhirnya habis, akan berdampak pada masyarakat. Jika bahan pokok seperti kedelai,
sagu, minyak tanah, minyak goreng dan lain-lain habis, akan berdampak buruk bagi
anak cucu kita. Sulit bagi mereka untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi
di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau
menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada sehingga menimbulkan rasa malas
untuk bekerja keras.

Hal ini berdampak pada masalah pertanian dan peningkatan produksi di pasar
tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan
sumber daya dalam negeri yang ada, serta ada rasa malas dalam bekerja keras.
Kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok berpengaruh pada kesejahteraan
rumah tangga yang sebelumnya mampu memenuhi hampir semua kebutuhannya.
Namun setelah barang kebutuhan pokok mulai langka masyarakat mulai
membatasinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga.
Dimana masyarakat juga harus mengutamakan kebutuhan primer yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari, mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Ini salah
satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.Dampak kenaikan harga komoditas
dapat mengancam kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke

10
bawah. Tercekiknya perekonomian dalam negeri diperparah dengan meningkatnya
biaya hidup yang saat ini menambah beban hidup rakyat jelata. Ketika kebutuhan
hidup terpenuhi, semua kebutuhan hidup, baik mental maupun fisik, berfungsi untuk
mencapai kehidupan yang damai. Kehidupan yang diimpikan semua orang di dunia
ini adalah kehidupan yang sukses. Semua orang menginginkan kehidupan yang kaya
baik di kota maupun di pedesaan.

Hal ini dapat diatasi dengan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan
kebutuhan produksi dalam negeri yang masih terjangkau secara ekonomi. Dari segi
pertanian, sebenarnya kualitas dalam negeri jauh lebih baik karena negara kita berada
di iklim tropis yang cocok untuk menanam apa saja. Namun kelangkaan sumber daya
alam Indonesia disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat itu sendiri untuk
memanfaatkannya dengan baik. Jika petani sukses dalam hasil pertaniannya dan kelas
menengah ke atas tidak menggunakan sumber daya alam asing, Indonesia bisa lebih
sejahtera saat ini dan harga pasar masih relatif normal dan terjangkau oleh kelas
bawah.

Pertumbuhan ini juga mengarah pada kesejahteraan rumah tangga yang


sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhan, namun setelah kekurangan
bahan baku mulai membatasi mereka, yang sangat mengganggu ketentraman rumah
tangga mereka. Masyarakat harus dapat mengesampingkan kebutuhan sekunder dan
tersier serta mengutamakan kebutuhan primer yang merupakan bagian penting dalam
kehidupan sehari-hari. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

Kenaikan harga pangan ini memerlukan perhatian dan menjadi fokus kerja
pemerintah. Untuk memerangi kenaikan harga pangan, beberapa langkah dapat
diambil, termasuk upaya jangka pendek dan menengah. Hal ini sangat penting untuk
menstabilkan pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang
rentan terhadap gejolak harga.5 Kebijakan strategis jangka menengah adalah
meningkatkan produksi pangan, terutama beras, jagung, dan kedelai. Pemerintah
pusat dan daerah harus lebih fokus pada peningkatan produksi pangan, pembangunan
sektor pertanian juga harus dilakukan melalui agribisnis agar produksi pertanian
memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi. Sungguh ironis, apalagi Indonesia
dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris adalah negara yang masih didominasi
oleh perekonomian pedesaan dan dimana sebagian besar angkatan kerja atau tenaga
kerjanya terserap di bidang pertanian.

11
Kenaikan harga yang paling sering dialami biasanya adalah beras yang dapat
menyebabkan bahan pokok lainnya mengalami kenaikan harga. Banyak orang yang
mengeluh karena tidak bisa membeli makanan seperti sebelum kenaikan harga.
Kenaikan harga sembako dialami oleh kalangan menengah ke bawah Penyebab
kenaikan harga adalah kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama penyakit,
distribusi yang tidak merata, penimbunan barang.Kenaikan pangan ini perlu mendapat
perhatian dan; Fokus utama agenda adalah kebijakan kerja pemerintah yang dapat
mengatasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok yaitu dengan mengimpor beras
dari luar negeri yang berpotensi menghasilkan banyak beras. Antara lain Thailand,
Vietnam, Filipina dan lain-lain.

C. Metode Penelitian
1) Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan
Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan
penelitian kualitatif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
sebagaimana menurut Bogdan dan Taylor dalam Moh.Kasiram menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
lapangan (field research) yang dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam
penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide
pentingnya dalam jenis penelitian lapangan adalah peneliti berangkat ke “lapangan”
untuk mengadakan pengamatan tentang fenomena dalam suatu keadaan alamiah.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan akan
memudahkan peneliti dalam menggambarkan dan menyimpulkan serta menganalisis
sebuah data atau kejadian, penggunaan pendekatan kualitatif ini sesuai dengan sifat
serta masalah yang diteliti yaitu tentang pemberdayaan pedagang sembako terhadap
bidang ekonomi masyarakat kabupaten Blora.

2) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian menunjukkan di mana penelitian tersebut hendak dilakukan. Lokasi
penelitian ini diambil di Toko Arlins Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten
Blora. Alasan memilih lokasi tersebut karena Toko Sembako tersebut berlokasi
strategis di tengah kota dan Toko tersebut merupakan salah satu toko sembako
terbesar/terkenal di Kabupaten Blora.

3) Teknik Pengumpulan Data

12
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang diterapkan. Dalam penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan
data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung dengan menggunakan alat indra untuk mengetahui data
yang terdapat dalam objek penelitian peran pemerintah dalam mengembangkan Toko
Sembako di Kabupaten Blora.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi antara pewawancara dengan informan


atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung. Dalam hal ini peneliti
menggunakan wawancara semi terstruktur karena peneliti ingin proses wawancara
tersebut tidak terkesan kaku tetapi tidak keluar dari tema dan alur pembicaraan dan
tentunya tidak keluar dari pedoman wawancara yang menjadi patokan.

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,sejarah kehidupan (life histories),
cerita biografi, peraturan, kebijakan.dokumen berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya
seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Adapun data yang
diperoleh dari dokumentasi sebagai berikut:
a. Kegiatan wawancara
b. Tempat penelitian

D. Hasil Penelitian

A. Sejarah Toko Arlins


Toko Arlins ini dibangun sejak 1998,alasan pemilik toko membangun toko ini yaitu
karena dulu di sekitar rumah belum ada tempat belanja kebutuhan sehari hari dan jauh
dari pasar sehingga pemilik toko berinisiatif untuk membuka toko karena banyaknya
kebutuhan masyarakat.

13
B. Dagangan yang dijual
Toko Arlins mendapatkan dagangan yang akan dijualkan kepada masyarakat dari
distributor atau sales, terkadang juga mencari barang dagangan keluar kota sendiri.

C. Harga
Pemilik toko memberitahu jika terjadi kenaikan harga barang maka harga penjualan
dalam toko tersebut juga naik karena mengikuti harga pasar.

D. Omset harian
Omset bersih harian yang dihasilkan dapat mencapai 5-8 juta perhari.

E. Jam buka Toko Arlins


Toko tersebut buka dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam.

F. Kendala bagi toko mengenai stok barang


Kendala yang dialami pemilik toko yaitu ketika barang kosong permintaan banyak
atau barang sedikit permintaan pasar banyak. Karena banyaknya permintaan dan
sedikit persediaan barang yang ada,Sangat berpotensi untuk masa yang akan datang
karena sembako adalah kebutuhan kita sehari hari

G. kelebihan dan kekurangan


a) Kelebihan menjadi penjual sembako yaitu banyak bertemu dengan orang-orang
yang baru sehingga menjadi pelanggan setia di tokonya.
b) Kekurangannya ketika musim hujan menyebabkan pembeli berkurang.
Peran Pemerintah bagi Toko tersebut yaitu untuk membesarkan toko dan
menambah jumlah permintaan pasar.

H. Usaha untuk pengembangan toko


Meningkatkan kualitas produk dengan memastikan produk yang ditawarkan di toko
tersebut berkualitas baik. Kerjasama dengan pemasok yang andal dan pastikan stok
selalu segar dan dalam kondisi yang baik yang membuat pelaggan akan lebih tertarik
untuk berbelanja di jika mereka merasa yakin dengan kualitas produk yang dijual.
Selain itu, terdapat penawaran promosi dan diskon untuk menarik perhatian
pelanggan. Toko Arlins dapat memberikan diskon khusus untuk produk tertentu,
mengadakan penjualan musiman, atau memberikan program loyalitas bagi pelanggan
tetap. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik toko dan mendorong pelanggan untuk
berbelanja lebih banyak. Toko Arlins juga menyebarkan brosur tentang toko dan
membuat iklan di media sosial.

14
Pemilik Toko Arlins memprediksi target penjualan setiap produk sembako yaitu
mengikuti permintaan konsumen.

DOKUMENTASI

15
16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. maka penulis dapat menarik
kesimpulan tentang pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap
pendapatan usaha melalui suatu kasus pada pedagang sembako di Kabupaten Blora.
Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

a. Modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan secara bersama-sama


(simultan) berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sembako di Kabupaten
Blora.

b. Modal berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan usaha


pedagang sembako di Kabupaten Blora. Artinya semakin besar atau
meningkatnya modal yang dimiliki maka pendapatan yang diperoleh akan
semakin meningkat dan dan sebliknya jika modal yang di milikinya kecil atau
menurun maka pendapatan yang di peroleh pun menurun.

c. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap


pendapatan usaha pedagang sembako di Kabupaten Blora. Artinya ketika
perilaku kewirausahaan yang dimiliki pedagang semakin meningkat maka
pendapatan akan meningkat dan begitu pun sebaliknya.

d. Persaingan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan.


Artinya semakin ketatnya persaingan akan membuat pedagang semakin
terpacu untuk lebih unggul dari yang lain sehingga pendapatan semakin
meningkat dan begitu pun sebaliknya.

17
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis uraikan diantaranya sebagai berikut:

1. Para pedagang sembako di pasar Pananjung haruslah dapat memahami faktorfaktor


yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik dari faktor
modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan yang dimiliki atau pun faktor-faktor
lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan usaha pedagang, guna
mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan maka para pedagang harus meningkatkan


modalnya terutama modal lancar, yaitu uang kas dan persediaan barang dagangan
yang habis dalam satu kali putaran produksi atau kurang dari satu tahun. Modal dalam
sebuah usaha baik itu modal yang terdiri dari modal lancar dan tetap haruslah tetap
ada dan bahkan meningkat agar pedagang sembako mendapatkan pendapatan yang
lebih tinggi.

3. Pedagang haruslah meningkatkan perilaku kewirausahaannya dengan cara


memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber baik dari buku,
televisi, internet atau sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan para
pedagang diharapkan dapat mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan
dunia usaha guna memperluas wawasan. Dengan meningkatnya perilaku
kewirausahaan akan tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan. Serta pedagang akan cepat tanggap dalam menghadapi
kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.

4. Sebagai upaya untuk menghadapi persaingan antar pedagang yang semakin ketat,
maka para pedagang harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk
lebih unggul ari pedagang lain dalam segala hal. Pedagang haruslah menerapkan
strategi persaingan yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan dan
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

18
5. Untuk mendukung peningkatan wawasan atau pengetahuan para pedagang tentang
dunia usaha, sebaiknya pemerintah daerah setempat melalui instansi terkait dapat ikut
berperan serta dalam membantu para pedagang dengan cara mengadakan pelatihan-
pelatihan atau seminar tentang wirausaha bagi para pedagang atau wirausaha.

19

Anda mungkin juga menyukai