OLEH: KELOMPOK 2
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Nurlaelasari Sp.d pada mata pelajaran Sosiologi. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pemberdayaan masyarakat lokal bagi para
pembaca juga kami pribadi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini, masih jauh dari kata sempurna
baik dalam segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengarapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
mejadi bahan evaluasi bagi kamu agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar belakang masalah.....................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Pengertian Komunitas........................................................................................6
Pengertian menurut para ahli............................................................................6
2.2 Pemberdayaan Masyarakat Tradisioanal...........................................................7
2.3 Sejarah masyrakat Petani Bakumpai.................................................................7
2.4 Cara Petani Bakumpai mengolah lahan pertanian mereka................................8
2.5 Insiator Pemberdayaan.....................................................................................13
2.6 Strategi Pemberdayaan Petani Bakumpai........................................................15
2.7 Evaluasi dalam pemberdayaan Petani Bakumpai............................................16
2.8 Komunitas Petani Muda..................................................................................17
2.9 Inisiator Komunitas Petani Muda....................................................................17
2.10 Strategi yang dilakukan komunitas petani muda...........................................18
2.10 Evaluasi yang dilakukan komunitas petani muda..........................................19
BAB III.........................................................................................................................20
PENUTUPAN..............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
7. Apa saja evaluasi yang dilakukan dalam dalam pemberdayaan Petani Bakumpai?
11. Apa saja strategi yang dilakukan oleh komunitas petani muda ?
12. Apa saja evaluasi yang dilakukan oleh komunitas petani muda?
1.3 Tujuan
6. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan dlam pemberdayaan Petani
Bakumpai
7. Untuk mengetahu apa saja evaluasi yang dilakukan dalam pemberdayaan Petani
Bakumpai
10. Untuk megetahui siapa saja inisiator dalam komunitas petani muda
11. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh komunitas petani muda
PEMBAHASAN
Komunitas adalah kesatuan hidup manusia secara bersama-sama yang memilih atau
menempati wilayah tertentu , dalam kurun waktu tertentu. Definisi ini merujuk pada
perkumpulan masyrakat yang harus mensyaratkan kehidupan bersama tanpa adanya
perbedaan pandangan.
Adapun definisi para ahli, mengenai komunitas ini antara lain adalah sebagai berikut;
Pengertian komunitas adalah kelompok sosial masyarakat yang tinggal di wilayah dan
daerah yang sama untuk melakukan hubungan sosial dan kontak sosial. Komunitas
dalam definisi ini berarti memiliki pandangan untuk tinggal secara bersama dan
kontinu (ajeg).
Fairi
Arti komunitas adalah pertemuan face to face (tatap muka) dalam masyarakat dalam
jumlah kecil atau besar untuk bersama-sama membentuk keterikatan sosial yang
intens. Dengan harapan akan lebih mudah mendapatkan apa yang diinginkan.
2.2 Pemberdayaan Masyarakat Tradisioanal
Secara etimologis, bakumpai adalah julukan bagi suku dayak yang mendiami daerah
aliran sungai barito. bakumpai berasal dari kata ba (dalam bahasa banjar) yang artinya
memiliki dan kumpai yang artinya adalah rumput. Dari julukan ini, dapat dipahami
bahwa suku ini mendiami wilayah yang memiliki banyak rumput. menurut legenda,
bahwa asal muasal Suku Dayak Bakumpai adalah dari Suku Dayak Ngaju yang
akhirnya berhijrah ke negeri yang sekarang disebut dengan negeri Marabahan.
Pada mulanya mereka menganut agama nenek moyang yaitu kaharingan, hal ini dapat
dilihat dari peninggalan budaya yang sama seperti Suku Dayak lainnya, seperti
(Batatenga|bubur bahandang), mempercayai adanya nilai magis pada beras kuning
(Behas Bahenda), mempercayai bahwa burung elang (burung antang) dapat membawa
sebuah berita kematian, kekuatan rohani/batin disebut dengan istilah (batekang
hambaruan), dan adanya tradisi (tampung tawar).
kemudian, pada suatu hari mereka menjumpai akan wilayah itu seseorang yang
memiliki kharismatik, yang apabila dia berdiri di suatu tanah, maka tanah itu akan
ditumbuhi rumput. Orang tersebut tidak lain adalah Nabiyullah Khidir as.
Di dalam cerita mereka kemudian masuk agama Islam dan berkembang biaklah
mereka menjadi suatu suku. suku bakumpai adalah julukan bagi mereka, karena
apabila mereka belajar agama di suatu daerah dengan gurunya khidir, maka
tumbuhlah rumput dari daratan tersebut, sehingga kemudian mereka dikenal dengan
suku bangsa bakumpai.
Suku Dayak Bakumpai dahulunya memiliki suatu kerajaan yang lebih tua
dibandingkan dengan kerajaan daerah Banjar, akan tetapi karena daya magis yang luar
biasa akhirnya kerajaan ini berpindah ke Sungai Barito dan rajanya dikenal dengan
nama Datuk Barito.
Dari daerah Marabahan ini kemudian mereka menyebar ke hulu Sungai Barito.
Dari cerita rakyat, bahwa ada suatu daerah di Kabupaten Murung Raya yaitu Muara
Untu pada mulanya hanyalah suatu hutan belantara yang dikuasai oleh bangsa Jin
bernama Untu. Kemudian ada dari Suku Bakumpai yang hijrah kesana dan mendiami
daerah tersebut yang bernama Raghuy. sampai sekarang jika ditinjau dari silsilah
orang yang mendiami muara untu, mereka menamakan moyang mereka Raghuy.
Petani Bakumpai mengenal musim yang secara garis besar dibagi dua
macam, yakni wayah pandang (musim kemarau) dan wayah danum (musim air).
Wayah pandang berlangsung antara bulan November hingga April, masa pancaroba
pada bulan Mei, sedangkan Wayah danum berlangsung antara bulan Juni hingga
Oktober. Perbedaan musim ini akan mempengaruhi aktivitas pertanian yang
dilakukan.
Aktivitas pertanian petani Bakumpai seperti pengolahan lahan, pemilihan
varietas padi, persemaian, proses penanaman padi, pemeliharaan tanaman,
pemanenan dan pasca panen dibagi ke dalam beberapa musim, yaitu : wayah
manunggal, wayah malacak, wayah maimbul, dan wayah getem.
Lahan yang akan ditanami berada di sekitar desa dan berada di tepi sungai
Barito. Sebelum paung dimasukan ke dalam lobang persemaian, terlebih dahulu
rumput-rumput kumpai (Scirpus grossus L) dibersihkan menggunakan pisau lantik
atau tajak. Dua jenis alat pembersih ini dapat memotong rumput dengan cepat dan
rata.
Fase kedua, adalah wayah malacak yang dilakukan sekitar bulan Desember.
Setelah benih padi menjadi tugal, kemudian digali dengan parang dengan cara
diiris-iris ukuran persegi empat yang disebut lacak. Irisan lacak tersebut
dikumpulkan dalam satuan yang disebut babasung, supaya memudahkan membawa
ke sawah. Satu basung terdiri dari 30 hingga 40 irisan lacak. Setelah lacak diambil,
petani Bakumpai pun berangkat ke lahan pertanian. 12 Basung lacak diperkirakan
dapat ditanami untuk lahan seluas 20 burungan (1 hektar = 35 burungan).
Mengingat lahan pertanian terletak jauh dari desa dan perlu tinggal selama
dua hingga tiga hari untuk mengerjakan lahan sawah seluas satu hektar, terlebih
dahulu petani Bakumpai mempersiapkan keperluan untuk konsumsi dan
transportasi. Beberapa hari sebelum lacak diambil, petani Bakumpai
mempersiapkan keperluan berangkat seperti mencari kayu api untuk memasak,
beras, serta bahan sembilan pokok (sembako) lainnya hingga uang untuk berbagai
keperluan. Oleh karena itu, sebelum petani berangkat malacak akan bekerja untuk
mengumpulkan uang untuk kesiapan keberangkatan dan selama kegiatan malacak,
karena kalau sudah berada di sawah pekerjaan lain hanya sampingan dan sedikit
kemungkinan untuk mendapatkan uang.
Pekerjaan malacak hampir sama dengan manugal, perbedaannya selain pada ukuran
tugal dan lacak juga pada lokasi dan waktu tanamnya. Menyiapkan lahan sebagai
tempat tugal ditanam dengan cara dibersihkan menggunakan tajak. Rumput yang
sudah dipotong untuk sementara dibiarkan tergeletak di atas lahan, sehingga menjadi
bacam (busuk dan berbau). Setelah itu barulah lacak ditanam yang cara
melakukannya mirip dengan manugal, bedanya kalau benih tugal masih dalam
bentuk padi, sedangkan lacak sudah menjadi rumpun padi. Waktu menanam lacak
dapat berlangsung dari seminggu hingga setengah bulan, tergantung pada
ketersediaan tugal. Setelah lacak ditanam petani Bakumpai kembali ke desa dan
beraktivitas seperti biasa. Petani bakumpai akan kembali ke sawah setelah usia lacak
15 hari untuk melakukan perawatan yakni membersihkan rumput di sekitar lacak.
Setelah wayah maimbul, fase keempat saatnya musim panen atau wayah
gatem yang berlangsung sekitar bulan Juli hingga bulan September. Jika wayah
gatem tiba, petani Bakumpai membawa anak istrinya dari desa ke tana sehingga
desa menjadi sepi karena kebanyakan ikut serta memanen padi. Ini dilakukan untuk
mengantisipasi terlambat memanen padi, karena batang padi akan patah (jipuk)
sehingga menyulitkan panen. Bagi yang mampu
mendatangkan tenaga upahan dengan membayar upah Rp. 7000,- untuk 1 balek
atau 20 liter padi yang belum bersih.
dan kosong (hampa) dengan cara dimasukan ke dalam pompa padi. Prinsip
kerja pompa padi adalah menerbangkan padi yang hampa dan padi yang berisi akan
masuk ke dalam wadah tertentu.
Hasil panen kemudian dibawa pulang ke desa dengan kelotok, baik milik
pribadi ataupun mencarter. Begitu tiba di desa, kebersamaan terjalin di masyarakat
dengan cara tetangga sekitar rumah membantu mengangkat padi ke dalam rumah.
Hasil panen tahun 2010 ini menurut Norhan (45th) dalam satu borongan hanya
menghasilkan 40-60 balek (satu balek
= 20 liter) padi. Hal ini karena keadaan air tidak menentu, sehingga banyak anak
padi mati terendam saat musim tanam.
Pola kearifan lokal yang dimiliki petani Bakumpai, ternyata tidak hanya
terletak pada kemampuan mereka dalam mengolah lahan, tetapi jika dicermati
terdapat suatu siklus kehidupan antara pertanian dan aktivitas kerja lainnya.
Misalnya, dalam mengolah lahan yang dilakukan turun-temurun, kearifan lokal
didapatkan dari cara memanfaatkan rumput yang ditebas untuk dijadikan pupuk
alami. Alat yang digunakan petani Bakumpai untuk memotong rumput, tidak
sampai membalikan permukaan tanah yang mempengaruhi kadar keasaman.
Kalau dilihat pada fase bertani untuk menanam parei tahunan yakni padi
yang hanya dipanen sekali setahun, terdapat masa-masa jeda bagi petani Bakumpai
Fase
Fase Fase Fase ketiga keempat
pertama pertama manatak wayah
wayah wayah februari- getem juli-
manugal malacak maret september
bulan 10 bulan 12
a) Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyrakat karena
pemerintah bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah melakukan pemberdayaan melalui badan-badan pemerintahan baik pusat
maupun daerah. Dalam pemberdayaan Petani Bakumpai ini, pemerintah mengadakan
program optimalisasi lahan sub optimal ini merupakan sistem pertanian melalui
pengaturan tata kelola air dengan pembangunan saluran irigasi, pintu air, pompa air
dan lain-lain Melalui upaya optimalisasi tersebut maka waktu tanam tidak lagi
bergantung pada musim. Tak hanya itu, petani mendapatkan bantuan pestisida dan
beragam alsintan. Dalam pengerjaannya, petani akan dikawal pemerintah mulai dari
pengelolaan tanam, menanam dan pasca panen yang terjamin
b) Swadaya
Selain pemerintah lembaga swasta juga memliki tanggung jawab dalam menjalankan
pemberdayaan masyrakat. Lembaga swadaya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Lembaga yang turut serta dalam Pemberdayaan Petani
Bakumpai adalah LPPM IPB yang merupakan Lembaga Penelitian dan Pengabdi
kepada masyarakat. Tim LPPM IPB dapat melakukan pengembangan bidang pertanian
dan perikanan di Kabupaten Barito Kuala. Dari hasil diskusi yang telah dilaksanakan,
disepakati untuk tahun 2018 LPPM IPB dan Kabupaten Barito Kuala akan
bekerjasama untuk mengembangkan padi IPB-3S, pengembangan koperasi di SPR
Wanaraya, pengembangan kegiatan perikanan darat dan laut untuk pemanfaatan
wilayah perairan di Kabupaten Barito Kuala agar lebih produktif. Kepala LPPM IPB (Dr.
Prastowo) menyampaikan, dalam kolaborasi tersebut terdapat 3 muatan yang harus
dilakukan secara bersama-sama yaitu semangat konsolidasi, semangat integrasi, dan
pemahaman konsep bisnis dari hulu ke hilir
c) Masyarkat
Pulau Kalimantan yang didominasi lapisan tanah rawa (lebak dan pasang surut) sudah
dikenal sebagai sentra pertanian tanaman pangan. Perlahan tapi pasti, adanya upaya
optimalisasi lahan rawa dapat mengentaskan masyarakat dari kemiskinan seperti yang
terjadi di Barito Kuala.
Pada Mei 2018, pemerintah menunjuk Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah
percontohan nasional optimalisasi lahan suboptimal. Karena permasalahan utama ada
dalam tata kelola air, pemerintah menerapkan sistem pertanian melalui pengaturan
tata kelola air dengan pembangunan saluran irigasi, pintu air, pompa air, dan lain-lain.
Dengan kata lain, telah terjadi penyempitan lahan gambut besar-besaran ketika
program transmigrasi diterapkan oleh pemerintah. Sementara itu, keberadaan
kearifan lokal yang selama ini dipegang petani lokal pun perlahan-lahan tersingkir
karena iming-imingproduk teknologi yang dinilai lebih praktis.Pemanfaatan lahan
gambut secara serampangan mengancam kelangsungan hidup petani Dayak
Bakumpai. Warisan program “transmigrasi” yang digalakan pemerintah memicu
terjadinya penggunaan produk teknologi seperti traktor, pupuk kimia, dan ameliorant
yang bertentangan dengan kearifan lokal mereka. Pembangunan yang terlalu
berorientasi pada profit dan teknologi terbukti gagal mendefinisikan hakikat azali
kesejahteraan. Kualitas alam merosot karena punahnya pengetahuan-pengetahuan
yang menjadi basis adaptasi komunitas lokal, hilangnya romantisme dan budaya lokal
yang menjadi jati diri masyarakat setempat. Kesadaran akan perlunya kembali pada
kearifan lokal perlu mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan mengingat
muncul wacana global tentang kegagalan pembangunan. Dalam kaitannya dengan
petani Dayak Bakumpai dan kelestarian lahan gambut: Tatas, Beje, dan Tajak perlu
didengungkan kembali.
Sedangkan progam optimalisasi yang baru diranvang 1 tahun kebelakang masih dalam
proses dan ditargetkan lahan rawa tersebut bisa di produtifkan paling lambat 10 tahun.
Degradasi sektor pertanian mengalami penurunan yang sangat signifikan baik dari
segi minat sumber daya manusia mauoun juga penyempitan lahan yang menggerus
dunia pertanian. Dari hal tersebut tentu perlu disikapi oleh para penggiat pertanian
terutama petani muda yang banyak meninggalkan sektor pertaniandan memilh sektor
lain. Padahal sektor pertanian sangat membuka peluang yang besar jika
dikembangkan secara baik dan terarah. Dan sampai kaoan pun manusia akan
tergantung dengan sektor pertanian.
Salah satu terobosan penguatan bagi petani muda adalah Komunitas Petani Muda.
Petani muda adalah sebuah gerakan tentang optimisme generasi muda Indonesia
dibiang pertanian. Mereka mengajak serta mendorong anak-anak muda untuk terjun
langsung dalam menjaga kelestarian petani. Barawal dari inisiatif kecil mereka dalam
menjaga dan merawat ladang persemaian, bagi tumbuhnya semangat, antusiasme, ide-
ide, besar yang mengakar kuat sesama pegiat pertanian seleurh Petani Indoenesia.
2.9 Inisiator Komunitas Petani Muda
A. Pemerintah
Mungkin untuk saat ini Komunitas Petani Muda masih menjadi komunitas yang
independen belum bekerjasama dengan pemerintah dalam menciptkan petani muda
indonesia yang berkualitas. Mungkin untuk kedepannya pemerintah dapat bekerja
sama dengan komunitas seperti ini denga tujuan melestarikan petani di Indonesia
B. Swasta
Untuk lembaga swasta komunitas ini bekerja sama dengan PT. Indmira yang
merupakan produsen pupuk organik, dan bahan-bahan perbaikan ekosistem yang
mempunyai lembaga riset dan pengembangan. Indmira banyak sekali membantu
komunitas ini dalam hal memberikan pengetahuan terhadap para petani muda dalam
acara workshop atau seminat yang memang sering diadakan oleh Komunitas Petani
Muda ini.
B. Masyarakat
Berawal dari inisiaitf Andhika Mahardika, Atin Saraswati, dan Ismi Nuari yang
khawatir akan minimnya minat anak muda terhadap sektor pertanian akhirnya mereka
membuat berbagai macam program untuk menarik minat anak muda terhadap bidang
pertanian
Komunitas petani muda banyak melakukan event maupun seminar untuk menarik
minat dan kalangan muda terhadap pertanian. Petani Muda dan IAAS Indonesia LC
UGM, berkolaborasi dengan para penggiat petani muda di sekitar kita dalam festival
pertanian yang bertajuk Waluku Festival. Waluku Festival merupakan sebuah acara
yang mewadahi pelaku usaha dan penggiat bidang pertanian untuk mengenalkan
produk maupun komunitasnya ke generasi muda.
Tujuan kami dalam Waluku Festival, yaitu: untuk menumbuhkan minat masyarakat
terutama generasi muda mengenai bidang pertanian dan ilmu terkait, meningkatkan
kesadaran masyarakat terutama generasi muda terhadap isu pertanian di Indonesia.
Selain itu, Waluku Festival juga memiliki tujuan untuk mewadahi generasi muda
untuk memperluas jaringan kerjasama dengan penggiat bidang pertanian.
Dalam festival ini juga digelar talkshow yang yang menghadirkan cerita pembicara
yang sudah berpengalaman di bidang pertanian. Mereka berharap dengan pendekatan
seperti ini anak muda bisa lebih tertarik dalam bidang pertanian.
Workshop ini juga mengadakan beberapa pelatuhan skill dibidang pertanian seperti,
bertani hidroponik dan pengolahan hasil pertanian. Ini bisa menjadi bekal untuk pera
anak muda untuk memulai usaha nya di bidang pertanian suatu saat nanti
Melihat ramainya peminat dalam waluku festival yang sudah berlangsung 3 tahun
terakhir membuat komunitas petani muda terus melangsungkan event ini dan
melakukan perbaikan dan improvisasi dari tahun ke tahun dilihat dari banyak nya
minat anak muda yang antusias dengan event ini disimpulkan bahwa cara ini bagus
untuk menarik minat anak muda terhadap bidang pertanian.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Komunitas adalah kesatuan hidup manusia secara bersama-sama yang memilih atau
menempati wilayah tertentu , dalam kurun waktu tertentu. Definisi ini merujuk pada
perkumpulan masyrakat yang harus mensyaratkan kehidupan bersama tanpa adanya
perbedaan pandangan. Pemberdayaan masyarakat sendiri adalah proses pembangunan
dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Sedangkan masyarakat tradisional adalah
kelompok masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya masih memegang teguh
nilai-nilai leluhur yang diwariskan dari dari satu generasi ke genarasi lain. Jadi
pemberdayaan masyarakat tradisional adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat masyrakat tradisional serta memampukan dan memandirikan masyarakatnya
tanpa menghilangkan nilai-nilai leluhurnya
3.2 Saran
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris harus tetap di pertahan kan karena itu
merupakan identitas bangsa Indonesia. Pemerintah juga harus ikut berperan aktif
dalam mensejeahterakan hidup petani di seluruh penjuru indonesia dengan
memberikan fasilitas yang menunjang. Kita juga sebagai anak muda harus turut serta
dalam melestarikan pertanian karena bagaimanapun bangsa Indonesia sampai saat ini
masih bergantung pada sektor pertnian.
LAMPIRAN
POSTER