Karya Tulis Ilmiah Ini Bertujuan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Proyek
Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2022/2023
Disusun Oleh :
Kelas XI.D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang senantiasa memberikan nikmat
dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilimiah ini yang
berjudul Bersatu Dalam Pluralitas. Karya tulis ilmiah ini disusun agar pembaca
dapat mengetahui apa saja SARA yang ada di Kampung Cina Karawang serta
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penelitian ini disusun untuk
memenuhi Tugas Akhir Proyek Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2022/2023.
Adapun karya tulis ilmiah ini di lakukan dengan cara observasi, wawancara dan
studi literatur yang telah kami lakukan dengan disertai bantuan dari guru
pembimbing, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah kami dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini. Untuk itu tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada guru pembimbing karena telah membantu kami dalam menyusun karya tulis
ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih terdapat beberapa kekurangan
atau masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.6. Prosedur Penelitian ................................................................................. 11
3.7. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 11
BAB IV ................................................................................................................. 12
HASIL OLAH DATA ......................................................................................... 12
4.1. Pluralitas & Keadaan di Kampung Cina ................................................. 12
4.1.1. Sejarah Kampung Cina ........................................................................... 13
4.1.2 Keunikan Kampung Cina ........................................................................ 16
4.2. Tanggapan Masyarakat terhadap Pluralitas ............................................. 17
4.3. Faktor–faktor Mempengaruhi Pluralitas di Kampung Cina .................... 17
BAB V................................................................................................................... 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 19
5.2. Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN ......................................................................................................... 22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
mengenai adanya pluralitas yang ada di Kampung Cina untuk mengetahui
tanggapan dan keadaan masyarakat sekitar tentang perbedaan yang ada.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Keberagaman ini juga bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Tanpa
sikap toleransi, keberagaman agama ini bisa mengakibatkan perpecahan
maupun konflik dalam masyarakat. Seperti yang diketahui, di Indonesia
terdapat 6 agama yang diakui oleh pemerintah, yakni Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Setiap warga negara Indonesia
berhak memeluk salah satu dari keenam agama tersebut.
4
1. Memahami perbedaan
Perbedaan adalah keadaan, sifat dan karakter yang telah
diciptakan oleh Tuhan agar manusia saling mengenal,
berinteraksi, saling memahami dan memberi manfaat satu sama
lain. Jika seseorang memahami adanya keberagaman atau
pluralisme, maka sikap ini akan menciptakan lingkungan yang
tenang, damai dan saling tolong-menolong.
2. Masyarakat lebih modern
Modern biasanya merujuk pada sesuatu yang terkini, baru dan
semacamnya. Modern bisa merujuk pada zaman maupun gaya
yang sifatnya terbaru.
3. Meningkatkan pendapatan negara
Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara
terdiri atas penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan
pajak dan penerimaan hibah.
4. Meningkatkan daya tarik turis
Daya tarik adalah kualitas yang menyebabkan minat, keinginan
atau tarikan pada seseorang atau sesuatu. Daya tarik bisa
dihasilkan dari rangsangan visual. Pluralitas atau keberagaman
budaya, suku dan ras yang ada di Indonesia.
1. Menimbulkan persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau
lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai suatu
tujuan atau kemenangan.
5
2. Menimbulkan rasa egois
Egois adalah sifat selalu memprioritaskan keinginan dan
kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain.
3. Menimbulkan gesekan sosial
Gesekan sosial bisa dikatakan sebagai pertikaian yang muncul
akibat konflik mengenai pluralitas yang ada, baik pluralitas
agama, budaya, sosial dan lainnya.
4. Menimbulkan sikap individualisme
Individualisme adalah satu filsafat yang memiliki pandangan
moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan
manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan
sendiri.
1. Kemandirian
Kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri
sendiri dengan ditandainya sikap inisiatif. Adanya pluralisme bisa
memberikan manfaat untuk meningkatkan kemandirian. Karena, setiap
orang memiliki hak untuk hidup dan maju serta berhak mengembalikan
tradisi atau kultur yang sudah ada menjadi panutannya dalam kehidupan
bersosial.
2. Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan bertindak tanpa paksaan, ketiadaan
kendali dan kekuasaan untuk memilih tindakan seseorang. Individu
memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.
Adanya pluralitas bisa memberikan manfaat berupa kebebasan akan
institusi, pranata sosial dan kultural yang bisa berdiri sebanyak-
banyaknya tanpa ada halangan serta rintangan.
6
3. Menumbuhkan sifat saling menghargai
Adanya pluralisme ini bisa membantu meningkatkan sifat saling
menghargai setiap orang yang berbeda ras, etnik, suku, agama dan
keyakinan.
4. Toleransi
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan masyarakat akan
menimbulkan jiwa yang penuh toleransi tanpa adanya diskriminasi
terhadap perbedaan apapun. Jadi, masyarakat bisa segera mengatasi
atau menemukan solusi ketika dihadapkan dengan berbagai macam
konflik sosial.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
menjadi dua bagian yakni menjadi observasi yang berperan langsung
dan observasi yang tidak berperan langsung. Kemudian yang kedua
berdasarkan instrumentasi yang digunakan, observasi dibedakan
menjadi dua, yaitu observasi tersutruktur dan tidak terstruktur. Pada
penelitian ini, kami melakukan observasi yang berperan secara
langsung, dimana kami mengamati dan berinteraksi langsung
dengan para narasumber.
3.1.2. Wawancara
Teknik pengumpulan data selanjutnya yaitu wawancara. Teknik ini
didasarkan pada laporan diri sendiri juga pengetahuan atau
keyakinan yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Sutrisno Hadi
yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R&D.” yaitu anggapan atau data yang didapat
dari sumber peneliti yang perlu dipegang oleh peneliti pada teknik
ini adalah sebagai berikut:
1. Yang dijadikan sebagai sumber data orang (responden) adalah
orang yang tahu tentang dirinya sendiri.
2. Apa yang diucapkan atau nyatakan oleh responden merupakan
hal yang bisa dipercaya.
3. Apa yang dinterpretasikan oleh responden terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah sama dengan apa
yang dimaksudkan oleh peneliti.
9
aspek teoretis maupun aspek manfaat praktis. Dengan melakukan
studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih
luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti.
Melakukan studi literatur ini dilakukan oleh peneliti antara setelah
mereka menentukan topik penelitian dan ditetapkannya rumusan
permasalahan, sebelum mereka terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan (Darmadi, 2011)
No Agama Persentase
1 Islam
2 Kristen
3 Katolik
4 Buddha
10
5 Hindu
6 Konghucu
3.5.1. Wawancara
Daftar pertanyaan terlampir.
3.6. Prosedur Observasi
Sebelum melaksanakan penelitian, kita akan melakukan persiapan,
seperti menentukan lokasi dan subjek penelitian seperti Kampung Cina
untuk membahas pluralitas yang ada dikampung tersebut. Mempersiapkan
surat izin penelitian, mempersiapkan kelengkapan instrumen penelitian
seperti daftar pertanyaan dan tabel observasi. Dan menentukan jadwal
observasi pada tanggal 18 Mei 2023.
11
BAB IV
1. Kristen 30%
2. Islam 25%
3. Buddha 20%
4. Katolik 15%
5. Konghucu 10%
6. Hindu 0%
Vihara atau Klenteng Sian Djin Ku Poh adalah vihara tertua di Jawa
Barat yang dibangun sejak tahun 1770 dan tak hanya sebagai pusat ibadah
agama Buddha, vihara atau klenteng ini juga menjadi wisata religi yang
ramai dikunjungi oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri dan tak hanya
penganut agama Buddha saja. Vihara ini juga terkenal dengan kentalnya
akan kisah masa lampau yaitu kisah Mak Ku Poh.
12
4.1.1. Sejarah Kampung Cina
Pada zaman dahulu, kurang lebih abad 17 banyak kaum atau
suku yang berdatangan ke tempat ini dan bermukim, khususnya
orang-orang Tionghoa, karena banyaknya kaum Tionghoa yang
berdatangan ke tempat ini, tempat ini menjadi sebuah komplek
keluarga Tionghoa yang diisi oleh keluarga dari 3 marga Tionghoa
yaitu Khouw, Lauw dan Tjung lalu ditetapkannya menjadi kampung
cina.
13
menyapa mereka memberitahukan untuk tidak melanjutkan
pelayarannya ke lautan, karena sebentar lagi akan ada badai di lautan
yang akan mereka tuju. Keluarga ketiga marga tersebut tidak
menghiraukan peringatan dari gadis kecil, dan tetap melanjutkan
pelayarannya. Kapal sedang melanjutkan pelayarannya dan keluar
dari muara Sungai Huang Ho menuju lautan luas, baru masuk ke
lautan sejarak 2-3 km, langit menjadi gelap sepertinya akan segera
turun hujan lebat. Tak lama kemudian memang benar terjadi hujan
lebat disertai topan dan badai di lautan yang kejadiannya persis
seperti tadi diperingatkan oleh gadis kecil. Hujan badai membuat
kapal menjaditerombang-ambing di tengah lautan terhempas angin
kencang, sepertinya ombak ganas hendak “menelan” kapal tersebut.
Kemudian badai reda dan lautan kembali tenang, Akibat dari badai
yang begitu dahsyat ternyata semua awak dan penumpangnya
selamat, dan kondisi kapal hanya mengalami kerusakan kecil yang
tidak berarti. Keajaiban yang terjadi dimana seharusnya akibat badai
yang begitu dahsyat sulit untuk bisa selamat, tetapi sepertinya ada
yang melindungi mereka saat badai terjadi.
14
besar. Merekapun bersepakat mendarat dan masuk ke dalam hutan
jati untuk mencari kampung atau tempat hunian kemungkinan gadis
kecil ini tinggal bersama keluarganya, ternyata di hutan jati tidak
ditemukan adanya rumah atau kampung. Keluarga melakukan
upacara sembahyang memohon petunjuk. Upacara sudah dilakukan,
suatu malam salah satu dari keluarga ini yang bermarga Khouw
bermimpi bertemu dengan seorang gadis kecil, wujudnya seperti
yang ditemuinya di hutan jati. Gadis kecil itu mengaku bermarga Ku
(versi lain menyebut bermarga Kwee-mandarin: Kwok), dari suku
Hokkian (versi lain menyebut suku Khe). Dalam mimpi gadis kecil
itu mengatakan bahwa ia akan selalu mendampingi dan melindungi
dalam pelayaran keluarga ketiga marga ini.
15
karena diduga tempat bermukim rata rata masyarakat Tiongkok kala
itu.
16
sebaiknya memakai pakaian sopan, berperilaku baik dan melakukan
hal-hal baik lainnya. Salah satu keunikan penganut Buddha yaitu
lampion berwarna merah yang di percaya sebagai simbol cahaya dan
seolah-olah bisa menerangkan dari permasalahan kehidupan
maupun yang lainnya. Lampion biasa dipasang saat perayaan Shejit
pada hari raya Imlek.
17
1. Suku
Kampung Cina ini terdiri dari dua suku mayoritas yaitu suku Tionghoa
dan suku Sunda. Meski perbedaan kedua suku ini sangat kontras tapi
mereka tetap bersatu dan hidup damai dalam perbedaan.
2. Agama
Kampung Cina adalah kampung yanng sangat beragam terutama dalam
keyakinan. Kampung Cina ini memiliki 5 keyakinan yaitu Islam, Kristen
Protestan, Katolik, Buddha, Konghucu. Berbeda keyakinan bukanlah
sebuah alasan untuk tidak bersatu. Bahkan, terdapat beberapa rumah
ibadah yang dibangun di sana untuk memperat hubungan para
masyarakat sekitar.
3. Ras
Perbedaan ras yang sangat mencolok terutama terlihat dari segi fisik,
warna kulit, tinggi badan dan berbagai hal lainnya. Meskipun hal ini bisa
menjadikan perpecahan di antara mereka tapi sama sekali tidak
mempecah belah kerukunan mereka.
4. Antar Golongan
Dahulu kala, terdapat satu tempat di Kampung Cina yang banyak sekali
tulang belulang bergelimpangan. Tulang belulang tersebut tidak
diketahui latar belakang mereka ini berasal dari mana dan entah siapa.
Namun, para warga Kampung Cina ini tetap menguburkan mereka
selayaknya dan mendoakannya sesuai dengan kepercayaan yang dianut
oleh para pendoa atau penziarah .
18
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Studi ini dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman dan
melakukan pengamatan terhadap isu-isu pluralitas SARA (Suku, Agama,
Ras, dan Antargolongan) yanng terjadi di Kampung Cina serta tanggapan
masyarakat sekitar yang terkait hal ini. Kampung Cina sebuah desa yang
berlokasi di wilayah Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pluralitas SARA yang ada di kampung tersebut, serta
sikap masyarakat terhadap berbagai perbedaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi isu SARA di kampung tersebut. Selain itu, studi ini juga
bertujuan untuk menemukan tantangan dan dukungan dalam memahami
pluralitas SARA di Kampung Cina.
19
pluralisme, dampak positifnya dapat terlihat ketika kesadaran yang baik
dalam memahami perbedaan keyakinan menjadi faktor pendukungnya.
5.2. Saran
Melalui hasil penelitian tentang Bersatu Dalam Pluralitas di
Kampung Cina, penulis menemukan bahwa terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan demi menjaga kelestarian budaya tersebut sebagai
bentuk kepedulian terhadap warisan budaya di daerah Karawang. Seluruh
elemen masyarakat di Kampung Cina dan sekitarnya seharusnya berperan
aktif dalam menjaga dan melestarikan ciri khas kebudayaan yang ada. Hal
ini mampu melestarikan budaya dan dapat membantu memahami
kebudayaan masyarakat di Kampung Cina sehingga memunculkan rasa
saling menghormati antara kebudayaan yang berbeda.
Pemerintah juga harus berperan penting dalam membangun serta
menjaga keutuhan dan kerukunan di Kampung Cina ini sebagai pusat
kebudayaan Tionghoa di Kabupaten Karawang. Hal ini juga akan
memberikan dampak positif pada perekonomian Kabupaten Karawang
khususnya di Kampung Cina karena Kampung Cina juga merupakan
perkampungan bersejarah yang dapat meningkatkan sektor pariwisata.
Oleh karena itu, masyarakat di Kabupaten Karawang diharapkan selalu
merangkul, menghormati, dan menghargai setiap perbedaan yang ada
untuk menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah NKRI.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
Gambar 3 Altar Buddha di Vihara Sian Djin Ku Poh
23
Gambar 5 Altar Kwan Se Im Pou Sat di Vihara/Kelenteng Sian Djin Ku Poh
24
Gambar 7 Makam Ketua Yayasan Pertama di Vihara/Kelenteng Sian Djin Ku Poh
25
Gambar 9 Foto bersama Suhu Ceng-ceng
26
Gambar 11 Wawancara dengan Pak RT Dudu
27
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah pada
karya tulis ilmiah yang berjudul Bersatu Dalam Prularitas.
Daftar pertanyaan :
28
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Wawancara)
Jabatan : Suhu
Jawaban :
1. Di zaman dahulu kurang lebih abad 16, banyak kaum atau suku yang
berdatangan ke tempat ini dan bermukim, khususnya orang orang Tionghoa,
karena banyaknya kaum Tionghoa yang berdatangan ke tempat ini. Tempat
ini menjadi sebuah komplek keluarga Tionghoa yang diisi oleh keluarga dari
3 marga Tionghoa dan ditetapkan menjadi kampung cina.
2. Sebenarnya abu Mak Ku Poh itu dibawa ke sini karena wilayah abu Mak Ku
Poh sebelumnya ada di wilayah perang (Tiongkok) dan di bawa ke sini
29
karena sudah menemukan tempat yang berlokasi di Vihara atau Klenteng
lenteng Sian Djin Ku Poh.
7. Dewi Kwan Im berada di sebelah kiri , Dewa Bumi berada di paling
belakang, Vihara di sebelah kanan dan sebagainya.
8. Hari minggu untuk umum, minggu pagi untuk anak-anak dan minggu sore
untuk remaja.
9. Tetap dari umat, tanpa umat tidak mungkin vihara ini berdiri dan tetap harus
dilestarikan.
10. Memakai pakaian sopan, berperilaku sopan dan sama seperti ketika
mengunjungi tempat ibadah pada umumnya.
11. Biasa memakai dupa, terkadang juga ada yang memakai menyan.
12. Lampion termasuk kepercayaan penganut agama Buddha, banyak yang
percaya ini adalah simbol cahaya dan seolah mampu "menerangkan" entah
itu masalah atau kehidupan dan sebagainya. Lampion ini biasa dipasang saat
ulang tahun Mak Ku Poh dan perayaan hari raya Imlek.
14. Suhu sama saja seperti ustadz, kita harus belajar agama terlebih dahulu. Jadi
suhu tidak harus dari keturunan terdahulu.
30
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Wawancara)
Jawaban :
31
13. Disini terdapat makam suhu pertama dan makam pendiri pertama atau
ketua Yayasan.
15. Tidak hanya vihara dan kelenteng saja disini terdapat masjid, gereja dan
tempat ibadah agama lainnya.
32
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Wawancara)
Narasumber : Bu Ika
Jawaban :
3. Saat perayaan hari raya Imlek pada saat tanggal 1 Imlek dan 15 Imlek
terdapat perayaan saat malam Imlek dan banyak orang yang datang. Lalu
terdapat perayaan Shejit dan ulang tahun Mak Ku Poh.
6. Setiap ada acara keagamaan lain, masyarakat selalu mendukung acara
keagamaan tersebut, masyarakat saling menghormati acara keagamaan
lain.
16. Disini tidak ada seperti itu, disini menjunjung tinggi toleransi dan saling
menghormati.
33