Anda di halaman 1dari 11

KEBAKARAN HUTAN DI LAMPUNG TIMUR

WAY BUNGUR

Disusun Oleh:
M.Nur Ikhsan
Naufal Alridho Rizkytama
M.Fadhil Azizan
Ilham Fachri
Alif Athaya Hassan
Marsel Putra Metrin

X.II
MAN 3 Palembang
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai tugas Geografi Pendidikan dengan tujuan untuk
mengetahui dampak dari pemanasan global. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Palembang, Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Landasan Teori.......................................................................................................2
2.2 Rumusan Hipotesis.................................................................................................2
2.3 Metode Penelitian.....................................................................................................3
2.4 Hasil Penelitian.........................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................5
PENUTUP...........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................6
3.2 Saran.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kebakaran hutan adalah suatu kejadian yang sering terjadi di Indonesia,
terutama pada musim kemarau. Faktor yang menyebabkan kebakaran hutan dapat
berasal dari faktor yang disengaja dan tidak disengaja. Faktor disengaja dapat
disebabkan oleh tindakan pemusnah hutan yang tidak bertanggung jawab, serta
pengusaha kelapa sawit yang secara sengaja membakar hutan untuk pembukaan
lahan. Faktor tidak disengaja dapat disebabkan oleh perubahan iklim/pemanasan
global, yang terutama pada musim kemarau. Kebakaran hutan dapat
meningkatkan suhu dari hutan yang terbakar, menjadi lebih tinggi dari suhu
normal.

Kebakaran hutan juga dapat menyebabkan kerugian materil dan imateriil


di negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kebakaran hutan
dapat mempengaruhi kualitas kesehatan lingkungan, khususnya jika kebakaran
mencapai lingkup yang luas. Kebakaran hutan di Lampung Timur Way Bungur
dapat menyebabkan kerugian ekonomi, kehilangan habitat hewan, dan polusi
udara. Pemerintah dan masyarakat harus melakukan tindakan untuk mencegah
dan memantau kebakaran hutan, yang dapat dilakukan dengan menggunakan
teknologi deteksi dan informasi yang disebarkan secara online dan realtime.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Lembaga Sosial?
2. Apa fungsi lembaga sosial?
3. Apa karakteristik dan Tipe Tipe Lembaga Sosial?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan:
1. Untuk mengetahui apa itu Lembaga Sosial.
2. Untuk mengetahui fungsi lembaga sosial.
3. Untuk mengetahui karakteristik dan tipe tipe lembaga sosial
Manfaat:
1. untuk memahami peran, fungsi, ciri, tipe, jenis, dan contoh-contoh
lembaga sosial dalam masyarakat.
2. dapat terbentuk kesadaran akan pentingnya lembaga sosial dalam
memelihara keteraturan dan keharmonisan kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Sosial


Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli, yaitu :
a. Paul Horton dan Chester L.Hunt
Lembaga sosial adalah sistem norma – norma sosial dan hubungan
hubungan yang menyatukan nilai – nilai dan prosedur – prosedur tertentu dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b.Mayor Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan dan adat
istiadat yang mempertahankan nilai – nilai penting.
c..Robert Maclver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
d.Koentjaraningrat
Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam
kehidupan manusia.
e.Soerjono Soekanto
Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Setelah memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang dikemukakan
oleh para ahli di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa lembaga sosial
berkaitan dengan hal-hal berikut ini:
a. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi.
Maksudnya sistem norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dan
membentuk sebuah institusi dalam sebuah proses yang cukup panjang.
b. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai
dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel, seperti telah
dibahas pada saat kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma sosial adalah sesuatu
yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan juga pola pemikiran
seseorang atau sekelompok masyarakat. Dengan adanya suatu perubahan sosial
yang sifatnya menyeluruh, maka kemungkinan besar norma sosial juga akan ikut
berubah.
c. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat
berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana fungsi dari norma itu sendiri,
yaitu sebagai pengatur pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat, yang
keberadaannya sangat dibutuhkan untuk mencapai keteraturan sosial.
Lembaga sosial merupakan pola yang terorganisasi untuk memenuhi
berbagai keperluan manusia, yang terlahir dengan aanya berbagai budaya, sebagai
suatu ketetapan yang tetap, untuk memperoleh konsep kesejahtraan masyarkat dan
melahirkan suatu struktur.Jadi,Lembaga sosial adalah wadah dari sekumpulan
norma atau kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan
kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus.

2.2 Fungsi Lembaga Sosial


Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka
harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang
muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut
hubungan pemenuhan kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
3 Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-
anggotanya
Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1. Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di
akui oleh seluruh masyarakat
2. Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak
disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil
sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

2.3 Karakteristik dan Tipe Tipe Lembaga Sosial


Seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan
karakteristik dari lembaga sosial.Menurutnya terdapat sembilan ciri khas
(karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut :
1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi
kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan
lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga
sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola,
norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota
masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi
kelompoknya

Tipe-Tipe Lembaga Sosial


Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Sudut Perkembangan
• Cresive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama
• Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan
2. Berdasarkan Sudut Nilai yang Diterima Oleh Masyarakat
• Basic institution yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga,
sekolah, dan negara.
• Subsidiary institution yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal
yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing
masyarakat seperti rekreasi.
3. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat
• Approved dan sanctioned institution yaitu institusi sosial yang diterima
oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.
• Unsanctioned institution yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun
masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran,
dan perjudian.
4. Berdasarkan Sudut Penyebarannya
• General institution yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar
masyarakat dunia. Contoh: institusi agama
• Restricted institution yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut
oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen
Protestan, Hindu, dan Budha.
5. Berdasarkan Sudut Fungsinya
• Operative institution yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola
atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh:
institusi ekonomi.
• Regulative institution yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat
istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh: institusi hukum dan politik
seperti pengadilan dan kejaksaan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
lembaga sosial adalah suatu sistem sosial yang diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
Lembaga sosial memiliki beberapa ciri, di antaranya terstruktur dan relatif kekal,
memiliki norma-norma yang diakui oleh anggota masyarakat, memiliki sanksi
yang mengikat, memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu, dan memiliki aturan
tertulis maupun tidak tertulis. Lembaga sosial juga memiliki beberapa fungsi,
seperti memberikan pedoman individu dalam bersikap serta memberikan batas-
batas dalam bertingkah laku, menjaga integrasi dan ikatan sosial antar anggota
masyarakat, sebagai alat/sarana pengendalian sosial dalam masyarakat, dan
sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Selain
itu, lembaga sosial juga memiliki beberapa jenis, seperti lembaga keluarga,
lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga politik, dan lembaga ekonomi.

3.2 Saran
1. Meningkatkan peran lembaga sosial dalam menangani masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, seperti kemiskinan, kekerasan, dan lain
sebagainya.
2. Meningkatkan peran lembaga sosial dalam menjaga integrasi dan ikatan
sosial antar anggota masyarakat, serta sebagai alat/sarana pengendalian sosial
dalam masyarakat.
3. Meningkatkan peran lembaga sosial dalam memenuhi kebutuhan
manusia dalam kehidupan sosial bermasyarakat, seperti lembaga keluarga,
lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga politik, dan lembaga ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Elizabet K. Nottingham, Agama dan Masyarakat: Suatu pengantar Sosiologi


agama, Jakarta, CV. Rajawali Press, 1985.
Google.com, Lembaga-lembaga Sosial, Jakarta, 2012
Taupan, M dan Sudarmo M. Padji, Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII, Penerbit
Yrama Widya, 2010
Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai