Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

JENIS-JENIS LEMBAGA SOSIOLOGI

DOSEN PENGAJAR :

1. JULHANA, M.Kep.
2. ANIHARYATI,
SKM.M.Pd.

NAMA ANGGOTA :

1. HARYATI SYAMSUDDIN
2. AISYAH
3. RISALAH
4. SAHRUL RAMADHAN

PRODI D-IV KEPERAWATAN BIMA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalamanbagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BIMA, JULI 2018-08-06

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................. !

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... !!

DAFTAR ISI...................................................................................................................... !!!

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 1
C. TUJUAN....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 2

A. PENGERTIAN LEMBAGA SOSIAL.................................................................. 2


B. JENIS-JENIS LEMBAGA SOSIAL..................................................................... 2
1. LEMBAGA KELUARGA............................................................................2
2. LEMBAGA AGAMA................................................................................. 4
3. LEMBAGA EKONOMI.............................................................................. 5
4. LEMBAGA PENDIDIKAN.......................................................................... 7
5. LEMBAGA POLITIK.................................................................................. 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10

A. KESIMPULAN.............................................................................................. 10
B. SARAN........................................................................................................ 10

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara,
kebiasaan atau adat istiadat tertentu, yang dianut oleh anggota anggotanya. Dari
sudut formalnya dapat dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk
kehidupan bersama manusia. Antara manusia satu dengan manusia lainnya saling
menghubungkan sikap, tingkah laku, dan perbuatannya, bersama-sama
menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara yang
dianggap perlu dan penting yang menganggap orang atau sebagai sesama
anggotanya sebagai suatu kelompok.
Dalam hal bertingkah laku inilah manusia harus mempunyai pedoman dan
pegangan agar tingkah lakunya tidak menyeleweng, yaitu yang disebut dengan
lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan
langsung dari istilah asing social-institution atau lembaga sosial.
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social
institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma
sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih
mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu
sebagai pranata social.
Dari pembahasan diatas dalam makalah ini saya akan membahas tentang
jenis-jenis lembaga sosial. Diharapkan dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan dari teman-teman dan dapat diterima oleh dosen pembimbing saya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial?
2. Apa saja jenis-jenis dari lembaga sosial?
3. Apa pengetian dari setiap jenis lembaga sosial tersebut?
4. Apa saja fungsi dari jenis-jenis lembaga sosial tersebut?
C. TUJUAN
1. Mengetahui yang dimaksud dengan lembaga sosial.
2. Mengetahui jenis dari lembaga sosial.
3. Mengetahui pengertian dari jenis-jenis lembaga sosial.
4. Mengetahui fungsi dari jenis-jenis lembaga sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMBAGA SOSIAL


Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social
institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma
sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih
mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu
sebagai pranata social.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution
sebagai lembaga kemasyarakatan. Hal ini juga dikemukakan oleh Soerjono Soekanto.
Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog.
1. Menurut Paul Horton dan Chester L. Hurt
Lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan
yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
2. Menurut Peter L Berger
Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia
ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap
sesuai dengan keinginan masyarakat.
3. Menurut Mayor Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-permaturan dan
adat istiadat yang memperntahankan nilai-nilai yang penting
4. Menurut W Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilangga
akan dijatuhi berbagai derajat sanksi

B. JENIS-JENIS LEMBAGA SOSIAL


Lembaga sosial memiliki beberapa jenis lembaga, diantaranya :
1. Lembaga keluarga
Lembaga keluarga adalah lembaga yang memiliki hubungan erat antara
anggota keluarga, pernyataantersebut di landasi pada jiwa setiap keluarga yang
selalu menanamkan suasana kasih sayang dan rasa tanggung jawab. Keluarga
memiliki intensitas tatap muka tinggi, serta tiap-tiap anggota membutuhkan
anggota lain sebagai tujuan bukan alat untuk mencapai tujuan.
Banyak ahli dalam bidang sosiologi yang mengemukakan tentang pengertian
lembaga keluarga. Salah satu diantaranya adalah Mac Iver dan Charles Horton-
Page yang secara umum keluarga di defenisikan sebagai hubungan yang terikat
karena di dalamnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lembaga kelurga terbentuk melalui hubungan pernikahan.
2. Berupa susunan kelembagaan, terhubung melalui pernikahan, sengaja
dibentuk dan dipelihara.
3. Memiliki sistem tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.
4. Bertempat tinggal dalam satu atap bersama.
5. Memiliki ketentuan ekonomi yang ditentukan bersama.

Selain definisi para ahli diatas, setiap keluarga juga memiliki ciri khusus, yaitu
terdapat rasa kebersamaan didasari oleh hubungan emosional, memiliki pengaruh
besar, memliki jumlah terbatas, memiliki posisi inti dalam struktur sosial, para
anggota memiliki tanggung jawab dan memiliki sifat kekekalan. Dan lembaga
keluarga memiliki fungsi, jenis, dan contohnya tersendiri yaitu:

a. Fungsi lembaga keluarga


 Melanjutkan keturunan atau reproduksi, karena keluarga
merupakan salah satu lembaga sosial yang terbentuk dari
pernikahan sah maka keluarga memiliki peran penting untuk
meneruskan keturunan atau generasi penerus.
 Memberikan kasih sayang (Afeksi), sesama anggota keluarga
berkewajiban memberikan kasih sayang dan memenuhi
kebutuhan psikologi anggotanya. Kasih sayang merupakan wujud
perhatian orang tua kepada anak atau sebaliknya.
 Memberikan sosialisasi, sosialisasi sangat penting bagi
pembentukan kepribadian anak yaitu proses pembelajaran nilai
dan norma sosial berlangsung sepanjang hayat dengan agen
utama keluarga.
 Mencukupi kebutuhan ekonomi, kebutuhan anggota keluarga
tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan fisik. Fungsi ekonomi
sangat berperan dalam keberlangsungan hidup.
Pemenuhan kebutuhan ekonomi diperoleh dengan cara bekerja
yang dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa. Dan pekerjaan
itulah, orang tua dapat memperoleh penghasilan guna memenuhi
kebutuhan hidup keluarga.
 Mengawasi atau melakukan kontrol sosial, keluarga juga berperan
mencegah perilaku anggota keluarga yang tidak sesuai nilai dan
norma masyarakat. Keluarga juga bisa mengembalikan perilaku
anggota keluarga yang menyimpang dari aturan masyarakat.
 Memberikan perlindungan (proteksi), Keluarga senantiasa
melindungi anggotanya demi memperoleh ketenangan dan
ketentraman lahir dan batin yang merupakan hasrat alamii.
Keluarga memberi perlindungan kepada anggotanya dan bahaya
yang berasal dari lingkungan sekitar.
b. Jenis atau tipe keluarga
Pada dasarnya keluarga dibedakan menjadi beberapa jenis atau tipe, ada
keluarga inti (nuclear family) dan keluarga kerabat (extended family).
Berikut penjelasan tiap-tiap tipe keluarga:
 Keluarga inti (nuclear family), artinya keluarga yang terdiri atas
suami dan istri yang terikat dalam ikatan pernikahan, serta anank-
anak yang belum menikah, baik anak kandung maupun anak tiri
atau anak angkat dengan hak serta kewajiban sama.
 Keluarga kerabat (extended family), artinya hubungan dalam
kerabatan-kekerabatan tidak didasari hubungan suami istri aja,
tetapi para pertalian darah atau ikatan keturunan dan sejumlah
kerabat.

c. Contoh lembaga keluarga


1. KUA (kantor urusan agama)
2. Pengadilan agama
3. Pengadilan negeri

2. LEMBAGA AGAMA
Lembaga agama merupakan lembaga sosial yang berawal dankebutuhan manusia
akan rasa tenang dalam menjalani hidup. Selai itu, lembaga agama menjadi salah
satu pengatur perilaku masyarakat aga terhindar dari perilaku menyimpang.
Terkadang masyarakat mengabaikan kebutuhan spriritual atau kerohanian
dengan berbagai macam alasan seperti kesibukan bekerja. Meskipun demikian,
manusia akan tetap kembali pada fitrah untuk memenuhi kebutuhan
spiritualnya.
a. Lembaga agama memiliki beberapa ciri, sebagai berikut:
 Merupakan sistem keyakinan.
 Merupakan perwujudan suatu yang diyakini sebagai hal gaib.
 Menjadi pendorong, penggerak, dan pengendali perilaku.
 Mempersatukan umat.
 Betujuan memuliakan umatnya.

b. Dalam lembaga agama, ada peran atau fungsi dari lembaga agama yaitu:
1. Edukatif
Lembaga agama mengajarkan dan memberikan pendidikan moral
(berfungsi edukatif) bagi pemeluknya tentang hal-hal yang baik atau bruk
sebagai pedoman tingkah laku pemeluknya. Ajaran agama memberikan
penjelasan mengenai tindakan yang harus dilakukan dan dihindari oleh
umat beragama.
2. Penyelamat
Melalui lembaga agama setiap masyarakat memiliki keyakinan akan
terselamatkan kehidupannya baik didunia maupun pada kehidupan
selanjutnya. Setiap manusia tidak terhindar dari berbagai masalah dalam
kehidupannya sehingga agama dapat menjadi penyelamat manusia.
3. Pengawas sosial
Lembaga agama berperan langsung untuk mewujudkan keteraturan
sosial dalam kehidupan bermasyarakat melalui larangan-larangan yang
ada dalam kitab suci setiap agama. Dalam kitab suci dan ajaran agama
terdapat sanksi yang kelak akan diterima apabila masyarakat
melanggarnya.
4. Persaudaraan
Lmbaga agama mampu mempertemukan kelompok atau golongan
manusia yang heterogen dalam hal kebudayaan, ras dan suku bangsa ke
dalam suatu keluarga besar lembaga agama. Keterkaitan persaudaraan
terjalin ketika masyarakat merasakan adanya solidaritas dan kesatuan
yang kuat karena adanya satu kepercayaan agama tertentu.

c. Macam-macam lembaga agama


1. Islam = Majelis Ulama Indonesi (MUI)
2. Kristen = Persekutuan Gereja-Gereja Indonesi (PGI)
3. Katolik = Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Hindu = Parisida Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Buddha = Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
6. Khonghucu = Majelis Tinggi Khonghucu Indonesia (MATAKIN)

3. LEMBAGA EKONOMI
Lembaga ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum, dan peran
yang relatif stabil, serta memiliki keterkaitan antara sumber daya produksi dan
distribusi barang atau jasa. Definisi lembaga ekonomi merujuk pada kebutuhan
ekonomi manusia yang semakin kompleks diharapkan pada sumber daya yang
terbatas. Oleh karena itu, muncul lembaga ekonomi yang dapat mengatur
kegiatan ekonomi masyarakat.
a. Peran dan fungsi lembaga ekonomi
 Mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
Lembaga ekonomi mengatur kehidupan ekonomi masyarakat untuk
memenuhi kepentingan pribadi demi tercapainya kesejahteraan
hidup. Kebutuhan hidup dapat terpenuhi melalui kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi.
 Sebagai tempat pertukaran
pasar sebagai salah satu lembaga ekonomi menjadi tempat
pertukaran barang atau jasa hasil produksi. Hasil produksi tersebut
selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat untuk
dikonsumsi.
 Menjaga kestabilan kegiatan ekonomi dalam masyarakat
Bank sentral adalah lembagayang berwenang menjaga kestabilan
kegiatan ekonomi. Bank sentral memastikan kegiatan ekonomi dapat
berjalan lancar dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan tertentu.
 Menyelesaikan permasalaha ekonomi
Dalam masyarakat tidak menutup kemungkinan terjadi masalah-
masalah ekonomi seperti kesulitan keuangan. Oleh karena itu,
lembaga ekonomi memiliki peran penting untuk mengatasi masalah
tersebut melalui penyaluran kredit atau program keuangan yang
dapat dijalankan oleh masyarakat.

b. Contoh lembaga ekonomi


Lembaga ekonomi yang sering menjalankan fungsihnya dalam masyarakat
memiliki beberapa contoh. Diantaranya adalah sebagai berikut:
 Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan mencapai
kesejahteraan bersama kekhasan koperasi adalah adanya pembagian sisa
hasil usaha (SHU)berdasarkan jasa anggotanya. Koperasi memiliki enam
prinsip, yaitu keanggotaan bersifat sukarela, pengolaan koperasi
dilakukan sukarela, pemberian balas jasa terbatas pada modal,
kemandirian dan pendidikan perkoperasi, serta kerja sama antarkoperasi
 Pasar
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam
mekanisme tertentu di pasar masyarakat bisa mencari barang yang
dibutuhkan dengan cara menukarnya dengan alat pembayaran yang sah
(uang)
 Bank
Bank dapat diartikan sebagai suatu badan usaha yang bertujuan memberi
kredit, baik dengan dana sendiri maupun dana yang dihimpun dan orang
lain. Bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga penghimpun dan
penyalur dana dan dari kepada masyarakat.
 Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memanfaatkan sumber
daya (input) untuk diproses dan menghasilkan barang atau jasa (output).
Keberadaan perusahaan dapat dijumpai di kota-kota besar atau berada
dalam kawasan khusus.
4. LEMBAGA PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan merupakan usaha sadar dan terancana yang bertujuan
mewujudkan keinginan manusia. Salah satu tujuan pendidikan agar peserta didik
dapat aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lembaga pendidikan juga berperan dalam upaya pembentukan kekuatan
spiritual keagamaan pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh individu. Pendidikan merupakan sarana
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi masa depan
seseorang.
a. Fungsi lembaga pendidikan
 Mempersiapkan anggota masyarakat untuk manca nafkah. Lembaga
pendidikan formal atau non-formal memberikan keterampilan kepada
peserta didik agar mampu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
 Menanamkan keterampilan dalam demokrasi. Hal ini diungkapkan karena
pendidikan menjadi salah satu cara mewujudkan partisipasi aktif untuk
mewujudkan iklim demokrasi.
 Mengajarkan peranan sosial. Sekolah mengajari peserta didik mengenal
peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam masyarakat.
 Menyediakan tenaga pembangunan. Pendidikan berperan
mmennyediakan tenaga terlatih, terdidik, dan terampil sehingga dapat
menyukseskan program pembangunan.
 Membuka kesempatan untuk memperbaiki nasib. Melalui pendidikan
seseorang dapat meraih pekerjaan agar dapat menyejahterakan dirinya
sendiri dan orang lain.
 Mengajarkan nilai dan norma di lingkungannya. Pendidikan sebagai agen
sosialisasi sekunder melaksanakan proses sosialisasi nilai dan norma
dalam masyarakat agar terinternalisasi dalam diri peserta didik.

b. Jenis jenis Lembaga Pendidikan di Indonesia


Berikut inilah beberapa jenis atau bentuk lembaga pendidikan yang ada di
indonesia diantaranya:
 Pendidikan format
Pendidikan format yaitu jalur pendidikan terstruktur dan berjejang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Contoh pendidikan formal adalah sekolah dasar
(SD) dan perguruan tinggi (PT). Ciri-ciri pendidikan formal :

Adapun ciri-ciri pendidikan format sebagai berikut:


 Kegiatan pembelajaran umumnya dilakukan di dalam kelas
 Terdapat semacam persyaratan usia serta pengelompokan
usia ke dalam kelas-kelas tertentu.
 Terdapat jadwal yang telah dirancang sebelumnya.
 Materi pelajaran disusun berdasarkan kurikulum.
 Proses belajar diatur secara tertib, terstruktur dan terkendali.
 Ada sistem evaluasi, ada laporan hasil belajar, dan ada
penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat, ijazah
dan surat tanda tamat belajar.
 Masa studi peserta didik dibatasi dalam kurun waktu tertentu.

 Pendidikan Non Formal


Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan diluar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara tersruktur dan berjenjang. Contoh
pendidikan nonformal dalam lembaga pendidikan ini adalah Lembaga
Pendidikan Keterampilan (LPK). Ciri-ciri dari lembaga pendidikan
nonformal:
 Program pendidikan disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan
kebutuhan belajar yang sifatnya mendesak.
 Waktu belajar lebih singkat dibandingkan pendidikan formal.
 Materi pelajaran bersifat praktis dan dapat segera
dimanfaatkan.
 Tidak mengenal kelas atau jenjang secara ketat.
 Waktu dan tempat belajar disesuaikan situasi dan kondisi
peserta didik serta lingkungannya.
 Tujuan pendidikan digunakan untuk menaikkan status sosial
ataupun menciptakan pekerjaan.

 Pendidikan Informal
Pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilakukan dalam
lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar contoh pendidikan ini
adalah sosialisasi oleh orang tua terhadap anak-anak yang ada dalam
lingkungan keluarga. Ciri-ciri pendidikan Informal :

 Tidak terikat oleh ruang dan waktu.


 Dapat berlangsung tanpa adanya guru, cukup dengan anggota
keluarga.
 Tidak menggunakan metode tertentu sebagaimana dikenal
dalam dunia pendidikan formal.
5. LEMBAGA POLITIK
Lembag politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
suatu masyarakat yang nyata dalam proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara. Dalam politik, lembaga politik menangani berbagai masalah
didalam adminsitrsi dan tata tertib umum demi tercapainya keamanan dan
ketentraman masyarakat.
 Ciri-ciri lembaga politik
 Adanya kelompok masyarakat yang mempunyai wilaya dan
telah menempati wilaya tersebut dalam waktu yang lama.
Selain itu, mereka juga mempunyai norma dan nilai sosial
yang sudah dipenuhi bersama.
 Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan sistem
tertentu.
 Sebagai individu yang merupakan penduduk wilaya tersebut
diberi wewenang untuk melakukan tugas pemerintah, baik
dengan anjuran maupun pemaksaan.
 Hak dan kewajiban yang dimiliki pemerintah hanya berlaku
dalam batas wilayah mereka saja.
 Fungsih lembaga politik
Dalam masyarakat, lembaga politik dibentuk untuk memberikan
aturan-aturan pada masyarakat agar menjadi warga negara yang
baik. Berikut ini beberapa fungsi dan peran lembaga politik.
 Menjaga ketertiban masyarakat dalam wilayah.
 Menjaga keamanan masyarakat dari ancaman baik
dari dalam dan luar negeri.
 Melakukan berbagai usaha guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
 Contoh lembaga politik
Berikut ini beberapa contoh lembaga politik yang ada di Indonesia,
antara lain :
 Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Presiden Dan Wakil
Presiden.
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
 Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
 Badan Pemerikaan Keuangan (BPK)
 Mahkamah Agung (MA)
 Mahkamah Konstitusi (MK)
 Komisi Yudisial (MY)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social
institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma
sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih
mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu
sebagai pranata social.
Dalam Lembaga Sosial memiliki jenis-jenis lembaga di dalamnya, mencakup
lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan dan
lembaga politik yang memiliki peran dan fungsi masing-masing yang memenuhi
kinerja dari lembaga sosial.

B. SARAN
Kami selaku penulis menyarankan agar sekiranya pembaca dapat memahami dan
mengaplikasikan materi yang kami tulis pada makalah ini. Dan kami berharap agar
pembaca tidak hanya berpatokan pada materi ini, namun juga mengembangkan ilmunya
dari berbagai sumber lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-keluarga-fungsi-dan-contohnya-lengkap/

http://www.sepengetahuan.com/2017/07/pengertian-lembaga-agama-fungsi-tujuan-macam-
macam-lembaga-agama-terlengkap.html

http://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-agama-ciri-fungsi-dan-contoh-lengkap/

http://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-ekonomi-kegiatan-fungsi-dan-contoh-lengkap/

http://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-pendidikan-bentuk-fungsi-dan-contohnya-lengkap/

http://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-politik-bentuk-fungsih-dan-contohnya-
lengkap/

Anda mungkin juga menyukai