Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lembaga Sosial di
Masyarakat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang studi IPS, yaitu Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Lembaga Sosial di Masyarakat” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Syofia Laila, M.Pd selaku guru
bidang studi IPS yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian dari Kerajinan Tangan dan Piring Lidi Sawit..............................................3
1. Pengertian Kerajinan Tangan.............................................................................3
2. Pengertian Piring Lidi Sawit..............................................................................3
B. Sejarah Piring Lidi.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara, kebiasaan atau
adat istiadat tertentu, yang dianut oleh anggota anggotanya. Dari sudut formalnya dapat
dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia. Antara
manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap, tingkah laku, dan
perbuatannya, bersama-sama menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan
tata cara yang dianggap perlu dan penting yang menganggap orang atau sebagai sesama
anggotanya sebagai suatu kelompok. Dalam hal bertingkah laku inilah manusia harus
mempunyai pedoman dan pegangan agar tingkah lakunya tidak menyeleweng, yaitu yang
disebut dengan lembaga sosial.
Lembaga sosial merupakan terjemahan langsung dari istilah asing ‘Social Institution’.
Lembaga sosial mempunyai pengertian, yaitu keseluruhan peraturan, norma-norma, adat
istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai yang
penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan sosial antara para anggota masyarakat
dalam memenuhi hubungan sosial antara para anggota masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya, demi kesejahteraan mereka sendiri. Lembaga sosial dianggap sebagai institusi
atau pranata yang di dalamnya terdapat seperangkat hubungan norma-norma, nilai-nilai, dan
keyakinan-keyakinan yang nyata dan berpusat kepada berbagai kebutuhan sosial serta
serangkaian tindakan yang penting dan berulang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu :
C. Tujuan Penulisan
Sama halnya dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Lembaga Sosial merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris ‘Social
Institution’ yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial
serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai dan
norma sehingga ia menerjemahkan ‘Social Institution’ itu sebagai Pranata Sosial.
Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan
oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan
masyarakat.
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat
istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.
4. Menurut W Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan
dijatuhi berbagai derajat sanksi.
5. Menurut Robert Maclver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang tergantung dalam suatu kelompok masyarakat.
Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok
yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya.
7. Menurut Koenjaraningrat
Lembaga sosial atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas untuk memenuhi kompleksitas khusus dalam kehidupan manusia.
Lembaga sosial atau himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Horton dan Hunt (Horton, Paul B., Chester L. Hunt, 1996: 251-252), fungsi
lembaga sosial adalah:
a. Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan diakui oleh seluruh
masyarakat.
Contohnya :
b. Fungsi laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari
atau bahkan tidak dikehendaki atau jika diikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan
biasanya tidak dapat diramalkan.
Contohnya :
1) Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutupi rasa malu
dari anggapan yang mengatakan bahwa orang yang tidak menikah berarti tidak
laku;
2) Dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata
karena dengan kekuasaan seseorang dapat memupuk kekayaan sebanyak-
banyaknya.
Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah
ciri dan karakter yang dapat dikenali. Karakteristik atau ciri-ciri lembaga sosial adalah
sebagai berikut :
1. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini
disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan
norma yang harus dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti
kehidupan maupun hubungan yang ada dalam suatu keluarga.
2. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin dicapai
oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang memiliki tujuan
untuk dapat memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi
berikutnya.
3. Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera, lambang
pada lembaga politik maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan
lainnya.
4. Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal.
5. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga
dapat diakui oleh masyarakat setempat.
6. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana
seseorang bersikap serta bertingkah laku.
7. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial memiliki
aturan tertulis serta tidak tertulis.
8. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambang yang dapat
digunakan untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai
lembaga sosial.
Artinya, lembaga sosial itu lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik
kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-
masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Contoh :
Dalam kehidupan ekonomi, ketika sistem barter (tukar barang) sudah dianggap tidak
efisien maka masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang
diinginkan dari orang lain.
b. Secara Terencana
Artinya, lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang
atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Misalnya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun
akibat lahan usaha dan lahan pertanian yang kurang memadai, pemerintah membentuk
institusi atau lembaga transmigrasi.
Interaksi sosial dapat dinamakan lembaga sosial jika ada dua hal yaitu :
1) Tata kelakuan yang baku yang berupa norma atau adat istiadat baik yang tertulis
maupun lisan.
2) Kelompok manusia yang melakukan kegiatan bersama dan saling berinteraksi sesuai
dengan norma yang ada.
a) Cara (Usage)
b) Kebiasaan (Folkways)
c) Tata kelakuan (Mores)
d) Adat istiadat (Custom)
e) Norma agama
f) Norma hukum (Laws)
g) Mode atau fesyen
Yaitu, norma sosial baru menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Berdasarkan
proses pelembagaan, lembaga sosial dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Lembaga sosial sebagai peraturan yaitu norma yang mengatur dan membatasi
perilaku orang
Lembaga sosial berdasarkan kriteria nilainya dapat dibedakan menjadi dua yaitu
primer dan sekunder.
Lembaga sosial primer merupakan lembaga sosial yang bersifat mendasar dan pokok.
Utamanya lembaga sosial primer ini untuk mengatur kehidupan bermasyarakat karena
memiliki kaidah sosial yang tinggi untuk mengatur hubungan masyarakat.
Keadilan sosial pada lembaga sosial primer ini ada di lingkungan masyarakat dan
dibagi menjadi empat sesuai dengan kaidahnya.
1) Kaidah Agama, mengatur hubungan antar individu serta Tuhan berdasarkan pada
seluruh ajaran serta larangan Tuhan untuk membentuk perilaku umat agar berguna
bagi sesama.
2) Kaidah Kesusilaan, kaidah ini berasal dari dalam individu sendiri. Apabila proses
internalisasi maupun nilai dan norma berhasil secara baik dan maksimal, maka
individu tersebut dapat menjalankan kaidah kesusilaan dalam masyarakat. Contohnya
seperti bersikap jujur, bertanggung jawab serta disiplin.
3) Kaidah Kesopanan, merupakan kaidah yang memiliki hubungan dengan sosialisasi
serta interaksi yang terbentuk melalui hubungan sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Contohnya seperti sikap saling menghormati.
4) Kaidah hukum, merupakan perangkat peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang
serta bersifat tertulis dan memaksa warga negaranya untuk melaksanakan tata tertib
yang telah tercantum pada hukum. Contoh lembaga sosial primer dalam masyarakat
adalah seperti lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga hukum, lembaga ekonomi,
lembaga agama serta lembaga kesehatan
Tipe lembaga sosial sekunder berarti lembaga sosial ini bersifat sekunder, nilai dari
lembaga sosial ini dianggap tidak penting oleh sebagian masyarakat. Lembaga sosial
sekunder perlu dijalankan secara kompak oleh seluruh lapisan masyarakat, karena apabila
tidak dijalankan dan tidak dipenuhi maka lembaga sosial sekunder ini tidak akan memberikan
pengaruh yang besar pada kehidupan bermasyarakat.
Namun sebaliknya, apabila lembaga sosial sekunder dijalankan dan dipenuhi maka
lembaga ini hanya dianggap sebagai penambah atau nilai lebih saja. Berdasarkan konteks
ruang maupun waktu tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat akan menganggap
lembaga sosial sekunder sebagai suatu kebutuhan primer menurut mereka. Contoh dari
lembaga sosial sekunder adalah lembaga pariwisata.
Lembaga sosial primer dapat berubah seiring waktu menjadi lembaga sosial sekunder
karena perubahan pola pikir pada masyarakat yang terus berkembang. Contohnya seperti
masyarakat tradisional yang menganggap bahwa pendidikan formal tidak terlalu penting.
Crescive Social Institutions merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh
serta berkembang dalam masyarakat. Lembaga sosial ini terbentuk berdasarkan pola perilaku
masyarakat yang telah mengalami integrasi kuat dalam kehidupan pada anggota masyarakat.
Pola perilaku tersebut lama kelamaan dan tidak disadari akan berkembang serta
menjadi sebuah adat istiadat. Adat istiadat tersebutlah yang kemudian menjadi tahapan
selanjutnya untuk membentuk lembaga yang baik. Contohnya seperti lembaga pernikahan,
lembaga agama, lembaga hak milik.
Lembaga sosial Enacted Social Institutions ini adalah lembaga yang dengan sengaja
dibentuk untuk dapat mencapai suatu tujuan. Lembaga ini berawal dari Crescive Social
Institutions yang dilengkapi dengan struktur maupun sistem sosial di dalamnya. Contohnya
seperti lembaga ekonomi yang memiliki fungsi untuk mengatur berbagai bentuk kegiatan
seperti kegiatan produksi dan konsumsi dalam masyarakat.
Approve Social Sanctioned Institutions merupakan lembaga sosial yang diterima dan
diakui keberadaannya oleh masyarakat setempat. Contohnya adalah lembaga kesehatan,
lembaga transportasi serta lembaga perdagangan.
Lembaga sosial General merupakan lembaga sosial yang ada dalam hampir seluruh
masyarakat sehingga sifatnya adalah universal atau menyeluruh. Lembaga ini dapat diterima
oleh masyarakat luas dan memiliki nilai tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh
elemen dalam masyarakat. Contohnya seperti lembaga agama.
Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan terbentuk atas dasar
pernikahan serta hubungan darah antar individu. Walaupun lembaga keluarga merupakan
lembaga paling kecil namun lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar dalam
kehidupan bermasyarakat dan termasuk dalam lembaga sosial primer.
2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui oleh
masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan
merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu menjadi lebih baik.
3. Lembaga Ekonomi
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi
merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai tujuan
agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial
karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok.
4. Lembaga Agama
5. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam
kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya
ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang
memiliki peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi
masyarakat.
6. Lembaga Budaya
Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu negara dan
berperan dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta pendidikan
dalam masyarakat yang ada di suatu daerah maupun suatu negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Lembaga sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, oleh
karena itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan lembaga
itu ke arah yang positif.
DAFTAR PUSTAKA