Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

DOSEN PEMBIMBING

A. IMRAN B, S.SOS.,M.SI

DISUSUN OLEH

Kelompok 1

1. Reynaldi(03182142)

2. Anggi Saputra(702332022024)

IAIN BONE

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

2021-2022

i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan sungguh berkat limpahan
rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Manusia dan Pandangan
Hidup" demi memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih
baiknya kinerja penulis yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dikehidupan sehari-hari.

Bone. . .Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.....................................................................................................................2
B. Rumusan masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
1. Lembaga-lembaga menjadi pandangan hidup.......................................................................4
2. Hubungan Pandangan Hidup dengan Masyarakat.................................................................6
3. Pandangan Hidup Bangsa.....................................................................................................7
4. Pandangan hidup Negara......................................................................................................8
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya.
Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Tuntutan hidup manusia lebih daripada
tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi
kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini
maka setiap manusia haurs mempunyai kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.

Dengan demikian pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh
akal budi manusia. Atas dasar ini pandangan hidup dapat menjadi pegangan, pendoman, arahan,
petunjuk, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh
karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir
hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat,
melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah
proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apa saja lembaga-lembaga yang menjadi pandangan hidup?

2. Bagaimanakah hubungan pandangan hidup dengan masyarakat?

3. Bagaimanakah hubungan pandangan hidup bangsa?

4. Bagaimanakah hubungan pandangan hidup negara?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui lembanga-lembanga apa saja yang menjdi pandangan hidup.

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan pandangan hidup dengan masyarakat.

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan pandangan hidup bangsa.

iv
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan pandangan hidup negara.

v
BAB II

PEMBAHASAN

1. Lembaga-lembaga menjadi pandangan hidup


Menurut Ruttan dan Hayami, (1984) lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok
masyarakat atau organisasi yang memfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka
dengan harapan di mana setiap orang dapat bekerja sama atau berhubungan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Dalam kehidupan masyarakat lembaga dibentuk
untuk membantu memudahkan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Berdasarkan konsep
pandangan hidup fungsi lembaga yang dibentuk manusia adalah sebagai instrumen, sarana, dan
wahana untuk mewujudkan pandangan kehidupan adalah sekedar merupakan konsepsi yang bersifat
abstrak, tanpa daya untuk mewujudkan dirinya dalam kenyataan sebagai makhluk sosial manusia
tidaklah mungkin hidup menyendiri. oleh karena itu, setiap manusia pribadi hidup sebagai bagian dari
lingkungan sosial yang lebih luas, secara berturut-turut lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
dan lain-lain.

Adapun lembaga-lembaga yang menjadi pandangan hidup ada dalam lembaga


kemasyarakatan atau disebut juga lembaga sosial. Lembaga merupakan lembaga yang memiliki
anggota dan terdiri dari masyarakat yang berkumpul menjadi satu karena memiliki satu kesamaan visi
dan misi. Setiap anggota yang bergabung pada lembaga sosial akan terikat pada peraturan yang telah
dibuat dan wajib dipatuhi. Sehingga beberapa lembaga sosial ada yang bersifat mengatur. Menurut
Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan suatu sistem dengan tata kelakuan serta hubungan yang
memiliki pusat pada aktivitas sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan menurut Mayor Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial yang
terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk dapat
mempertahankan seluruh nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi dapat disimpulkan
bahwa lembaga sosial adalah sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada
setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu
hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama.

Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut

a. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan berkembang
di lingkungan masyarakat.

vi
b. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan
atau bersangkutan.

c. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat
mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.

Lembaga sosial memiliki beberapa ciri-ciri untuk dapat menentukan dan membedakan setiap
tipe maupun jenis lembaga sosial. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari lembaga sosial.

a. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan
karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan norma yang harus
dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti kehidupan maupun hubungan
yang ada dalam suatu keluarga.

b. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh
setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk dapat
memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi berikutnya.

c. Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera, lambing pada lembaga politik
maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan lainnya.

d. Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal.

e. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga dapat
diakui oleh masyarakat setempat.

f. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana
seseorang bersikap serta bertingkah laku.

g. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial memiliki aturan
tertulis serta tidak tertulis.

h. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambing yang dapat digunakan
untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai lembaga sosial.

Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut
adalah penjelasan lengkapnya.

a. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan
terbentuk atas dasar pernikahan serta hubungan darah antar individu. Walaupun lembaga keluarga

vii
merupakan lembaga paling kecil namun lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar dalam
kehidupan bermasyarakat dan termasuk dalam lembaga sosial primer.

b. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang
diakui oleh masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan
merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengubah
tingkah laku individu menjadi lebih baik. Lembaga pendidikan sendiri kemudian dibedakan menjadi
tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal serta pendidikan informal. Salin itu, lembaga
pendidikan juga dapat dikatakan sebagai lembaga lanjutan setelah lembaga keluarga.

c. Lembaga Ekonomi Lembaga ekonomi merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada
bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini
termasuk dalam lembaga sosial karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi
kebutuhan pokok.

d. Lembaga Agama Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia
dalam beragama, lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh
masyarakat yang meyakini kepercayaan tersebut. Agama merupakan hal penting dalam kehidupan
manusia untuk dapat menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia serta akhirat. Lembaga
agama juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui dan dapat menunjang kebutuhan pokok
masyarakat.

e. Lembaga Politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk
kegiatan dalam kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya
ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang memiliki
peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat.

f. Lembaga Budaya Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu
negara dan berperan dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta
pendidikan dalam masyarakat yang ada di suatu daerah maupun suatu negara. Lembaga kebudayaan
yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat atau LSM, paguyuban, sanggar adalah elemen yang
memiliki peran dalam pelestarian seni serta budaya di daerah atau negara tersebut.

2. Hubungan Pandangan Hidup dengan Masyarakat


Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab
atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan
yang dicita-citakan oleh suatu masyarakat. Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai
yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok, atau
bangsa. Jika suatu bangsa tidak mempunyai pandangan hidup maka bangsa tersebut akan mudah

viii
dikendalikan oleh bangsa lain, mudah goyah, kehilangan jati diri dan akhirnya sulit untuk menjadi
bangsa dan negara yang besar. Dengan pandangan hidup, seorang manusia, sebuah bangsa dan atau
negara mempunyai serangkaian visi dan misi yang ingin dicapai dalam kehidupan, tidak mudah goyah
dan mempunyai prinsip ingin mewujudkan pandangan hidupnya. Dengan demikian, pandangan hidup
adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang diyakini kebenarannya dan
menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan suatu masyarakat adalah hasil prakarsa dan
aktivitas budi daya manusia. Dalam pergumulan yang demikian tidak dapat dihindari adanya
hubungan yang bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Sehingga menjadi suatu keniscayaan
bahwa satu faktor akan dipengaruhi dan mempengaruhi faktor-faktor lain yang ada di sekitarnya.
Dengan demikian, perkembangan dan pertumbuhan dalam suatu masyarakat merupakan suatu
dinamika yang harus terjadi, dan biasanya dinamika yang ada bukan hanya dipengaruhi oleh satu
faktor tertentu saja melainkan banyak faktor. Faktor tersebut dapat berupa kehidupan psikologis,
faktor yang bersifat lahiriah ataupun yang bersifat batiniah.

3. Pandangan Hidup Bangsa


Pandangan hidup bangsa merupakan nilai yang dimiliki oleh suatu bangsa yang diyakini
kebenarannya sehingga menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya. Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dinilai sangat
penting bagi masyarakat Indonesia sendiri karena Pancasila dijadikan petunjuk atau pedoman hidup
bagi masyarakat Indonesia dalam segala kegiatan manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang sempurna memerlukan nilai-nilai luhur yang
dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur merupakan suatu tolak ukur yang
berkenaan dengan hal-hal yang sifatnya mendasar dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak
dicapai.

Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur adalah suatu wawasan
yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan
untuk menata kehidupan diri pribadi, antar manusia lainnya, serta alam sekitarnya. Sebagai makhluk
sosial manusia tak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Manusia hidup sebagai
bagian dari lingkungan sosial yang lebih luas secara berturut-turut dari lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, lingkungan bangsa dan lingkungan negara yang merupakan lembaga-lembaga
masyarakat yang utama yang dapat mewujudkan pandangan hidupnya. dengan demikian dalam
kehidupan bersama dalam suatu negara membutuhkan suatu tekad kebersamaan, cita-cita yang ingin
dicapainya bersumber pada pandangan hidupnya.

Dalam proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan menjadi pandangan hidup bangsa
dan selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan menjadi pandangan hidup Negara. Pandangan

ix
hidup bangsa dapat disebut sebagai ideology Negara. Dalam kehidupan modern antara pandangan
hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik.
Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta tercermin
dalam sikap hidup pribadi warganya. Dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin
dalam kehidupan negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban
pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa dan akhirnya
menjadi dasar negara juga terjadi pada pandangan hidup pancasila. Sebelum pancasila dirumuskan
menjadi dasar Negara dan ideology negara, nilai-nilainya sudah terdapat dalam bangsa Indonesia
dalam adat istiadat, dalam budaya serta dalam agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup bersama yang
bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religi. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya
bangsa Indonesia akan mampu memandang dan memecahkan segala persoalan yang dihadapinya
dalam segala aspek seperti masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan
lainnya.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkandung didalamnya konsepsi dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Oleh karena Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia maka pandangan
hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian, pandangan hidup pancasila bagi bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga
tidak boleh mematikan keanekaragaman. Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia,
maka pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah
bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

4. Pandangan hidup Negara


Pandangan Hidup Negara Pandangan hidup negara merupakan landasan atau pedoman
negara dalam penyelenggaraan negara. Pandangan hidup negara ini sama halnya dengan pandangan
hidup bangsa dimana di Indonesia yang berperan sebagai pandangan hidup yaitu Pancasila. Pancasila
sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan ideologi sebagai pedoman oleh masyarakat
Indonesia dalam menjalankan kehidupan negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia,
dan bekerja sama.

x
Dalam perumusan Pancasila sebagai ideologi negara merupakan proses yang panjang,
berbagai penafsiran filosofis serta ideologis dilakukan agar mencapai nilai-nilai yang kita kenal
hingga sekarang. Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan bernegara
masyarakat Indonesia, yaitu:

1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia

2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia

3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia

4. Sebagai dasar negara

5. Sebagai sumber dari dari segala hukum

6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan

7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa

Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat
Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa
Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak
pasti dari kapal tanpa kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada Pancasila.

Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai sejarah karena proses pembentukannya sebagai hasil
dari perjanjian para wakil golongan ketika mendirikan negara Indonesia. Berdasarkan kedudukan dan
fungsinya yang ternyata begitu penting, maka Pancasila harus dapat dijaga keluhurannya oleh setiap
warga negara.

Dalam memahami Pancasila sebagai ideologi negara atau dasar Negara Republik Indonesia
lebih dalam, buku berjudul Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi oleh Ngadino Surip Dkk akan
membantu Grameds dalam memiliki pemaknaan serta pengetahuan tentang Pancasila. Adapun makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.

2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.

Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:

xi
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.

2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.

xii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah diuraikan dalam makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Dalam kehidupan masyarakat lembaga dibentuk untuk membantu memudahkan kehidupan


manusia sebagai makhluk sosial. Lembaga-lembaga yang menjadi pandangan hidup masyarakat
disebut juga dengan lembaga masyarakat atau lembaga sosial. Adapun lembaga sosial terdiri dari
lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga budaya, dan lain
sebagainya

2. Hubungan antara pandangan hidup dan masyarakat yaitu pandangan hidup sebagai
pedoman bagi suatu masyarakat dalam berlaku, bertindak dan menjawab atau mengatasi berbagai
masalah yang dihadapinya.

3. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai yang dimiliki oleh suatu bangsa yang diyakini
kebenarannya sehingga menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya. Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dinilai sangat
penting bagi masyarakat Indonesia sendiri karena Pancasila dijadikan petunjuk atau pedoman hidup
bagi masyarakat Indonesia dalam segala kegiatan manusia.

4. Pandangan hidup negara merupakan landasan atau pedoman negara dalam


penyelenggaraan negara. Pandangan hidup negara ini sama halnya dengan pandangan hidup bangsa
dimana di Indonesia yang berperan sebagai pandangan hidup yaitu Pancasila. Pancasila sebagai
ideologi negara berarti Pancasila dijadikan ideologi sebagai pedoman oleh masyarakat Indonesia
dalam menjalankan kehidupan negara.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/

https://www.academia.edu/36492259/Manusia_dan_pandangan_hidup

https://www.academia.edu/36492259/Manusia_dan_pandangan_hidup

https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/

xiv

Anda mungkin juga menyukai